PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (TIMELINESS) Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Waktu Penyelesaian Audit (Timeliness)(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif yang Terdaftar di BEI Periode 2010

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (TIMELINESS)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

BUDI MULYONO

B 200 120 107

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (TIMELINESS)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

BUDI MULYONO

B 200 120 107

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

(Drs. Yuli Tri Cahyono, M.M., Ak.) NIK. 523/0609016002


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini telah membaca skripsi dengan judul:

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (TIMELINESS)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014)

Yang ditulis oleh: BUDI MULYONO

B 200 120 107

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari, 08 April 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji

1. Drs. Yuli Tri Cahyono, M.M., Ak. ( ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Fatchan Achyani, SE, Msi ( ) (Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Dra. Rina Trisnawati, SE,Msi, Ak. Pdh ( ) (Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono, SE, M.Si) NIK. 643/0614086801


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 08 April 2017

Penulis

BUDI MULYONO B 200 120 107


(5)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (TIMELINESS)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, solvabilitas, laba/rugi perusahaan, leverage, dan ukuran KAP terhadap waktu penyelesaian audit (timeliness). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu sejumlah 18 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel leverage yang diukur dengan DER dan ukuran KAP yang diukur dengan dummy varibel berpengaruh terhadap timeliness, sedangkan ukuran perusahaan yang diukur dengan ln(total assets), solvabilitas yang diukur dengan DTA, dan laba/rugi perusahaan yang diukur dengan dummy tidak berpengaruh terhadap timeliness. Kata kunci: ukuran perusahaan, solvabilitas, laba/rugi perusahaan, leverage,

ukuran KAP dan timeliness. ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of firm size, solvency, profit / loss of the company, leverage, and firm size to audit completion time (timeliness). The population in this study is a subsector of automotive manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2014. Samples were selected using purposive sampling method, ie a total of 18 companies. The analysis method used The analysis method used is multiple regression analysis. The results showed that the variable leverage as measured by the DER and firm size as measured by a dummy variable affects the timeliness, while the size of the company measured by ln (total assets), solvency as measured by DTA, and the profit / loss of the company as measured by the dummy is not effect on timeliness.

Keywords: company size, solvency, profit/loss of companies, leverage, size KAP and timeliness.

1. PENDAHULUAN

Kondisi perekonomian di Indonesia dapat dilihat dari kondisi pasar modalnya dan perusahaan-perusahaan yang menggerakkan ekonomi. Perusahaan-perusahsaan besar bersaing untuk menjadi perusahaan multinasional. Untuk mencapainya, dibutuhkan modal untuk berinvestasi dengan mendaftarkan


(6)

sahamnya di pasar modal. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharusakan menaati ketentuan yang telah ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal, yaitu salah satunya menyampaikan laporan keuangan yang telah di audit oleh auditor yang independen sebagai wujud tanggung jawab manajemen kepada investor. Laporan keuangan yang baik harus memenuhi beberapa syarat seperti relevan, andal, akurat, dan salah satunya adalah ketepatan waktu.

Menurut penelitian Fachriyah (2011), profesionalisme seorang auditor dapat ditandai berdasarkan ketepatan waktu auditor tersebut dalam menyampaikan laporan auditnya. Ketertundaan dalam mempublikasikan laporan keuangan dapat disebabkan oleh lamanya auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Rentang waktu lamanya penyelesaian audit dapat diukur melalui jarak waktu terbitnya laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dengan tanggal laporan keuangan tutup buku. Ketertundaan penyampaian laporan keuangan dapat diukur berdasarkan lamanya penerbitan laporan keuangan setelah batas akhir penyampaian laporan keuangan menurut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Bapepam-LK mengeluarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim untuk disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal lasporan keuangan tahunan. Di Bursa Efek Indonesia masih terdapat perusahaan-perusahaan yang terlambat menyerahkan laporan keuangannya. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh lamanya waktu penyelesaian audit.

Peningkatan akan kebutuhan informasi yang akurat dan tepat waktu ini telah mempengaruhi permintaan akan audit laporan keuangan. Hal ini serupa dengan simpulan dari Dyer dan McHugh (1975), menyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan. Menurut penelitian Owusu dan Ansah (2000), ketepatwaktuan (timeliness) penyajian laporan keuangan akan memberikan andil bagi kinerja yang efisien di


(7)

pasar saham yaitu sebagai fungsi evaluasi dan pricing, mengurangi tingkat insider trading dan kebocoran serta rumor-rumor di pasar saham.

Proses dalam mencapai ketepatwaktuan terutama dalam penyajian laporan auditor independen menjadi semakin tidak mudah, mengingat semakin meningkatnya perkembangan perusahaan publik yang ada di Indonesia. Penelitian Boynton dan Kell (1996) menyatakan bahwa hambatan dalam ketepatwaktuan ini juga terlihat dari Standar Pemeriksaan Akuntan Publik pada standar ketiga yang menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian serta pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Menurut penelitian Givoly dan Palmon (1982), nilai kemanfaatan dari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan akan bernilai, jika disajikan secara akurat dan tepat waktu, yaitu tersedia pada saat yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut.

Keinginan untuk menyajikan laporan keuangan tepat waktu sering dihadapkan dengan berbagai kendala. Salah satu kendala adalah adanya keharusan laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik. Tujuan audit adalah untuk memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan, artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen perlu diverifikasi apakah telah sesuai dengan standar pelaporan yang berterima umum. Proses dalam mencapai ketepatwaktuan terutama dalam penyajian laporan auditor independen menjadi semakin tidak mudah, mengingat semakin meningkatnya perkembangan perusahaan publik yang ada di Indonesia.

Menurut penelitian Karim dan Ahmed (2005) mendefinisikan ketepatanwaktu dalam dua cara yaitu : (1) ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan, (2) ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan relatif atas tanggal penyampaian laporan keuangan yang diharapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi timeliness, yaitu: ukuran perusahaan, solvabilitas, laba/rugi perusahaan, leverage, dan ukuran KAP.


(8)

Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten.

Penelitian yang dilakukan oleh Iyoha (2012), menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness. Namun penelitian tersebut tidak sejalan dengan Fagbemi dan Uadiale (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timeliness.

Peneltian yang dilakukan oleh Juanita dan Satwiko (2012) menunjukkan bahwa pelaporan laba rugi berpengaruh terhadap timelines, sedangkan ukuran perusahaan, ukuran KAP, struktur kepemilikan, profitabilitas, DER, dan DTA tidak berpengaruh terhadap timeliness.

Ketidakkonsistenan dari hasil penelitian tersebut memberikan motivasi untuk meneliti kembali ukuran perusahaan, solvabilitas, laba/rugi perusahaan, leverage, dan ukuran KAP sebagai variabel independen, sedangkan timeliness sebagai variabel dependen. Populasi penelitian di ambil pada perusahaan manufaktur subsektor otomotif. Periode penelitian diambil dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (TIMELINESS) STUDI

KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR

OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014.” 2. METODE PENELITIAN

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor otomotif di BEI tahun 2010-2014. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel yang ditetapkan atau ditentukan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu oleh peneliti. Menurut penelitian Mukhlasin dan Petronila (2003), ketepatan waktu menunjukkan rentang antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi pelaporan informasi. Informasi tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan manajer di dalam


(9)

merespon setiap kejadian atau masalah. Apabila informasi itu tidak disampaikan tepat waktu, akan menyebabkan informasi kehilangan nilainya di dalam mempengaruhi kualitas keputusan. Informasi tepat waktu juga mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi di lingkungan kerja mereka. Timeliness diukur berdasarkan lamanya waktu penyelesaian audit diakhir tahun fiskal perusahaan sampai tanggal laporan audit dikeluarkan, yaitu per 31 Desember sampai tanggal tertera pada laporan auditor independen.Penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variable dependen. Dalam penelitian ini model persamaan regresi yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

TIM = α + + + + + + ε Keterangan:

TIM = Waktu penyelesaian audit (timeliness)

α = Konstanta

= Koefisien Regresi UKP = Ukuran Perusahaan SVB = Solvabilitas

LRP = Laba/rugi Perusahaan LEV = Leverage

UKAP = Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)

ε = Eror (variabel bebas lain diluar regresi) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Asumsi Klasik

Masalah yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda yaitu uji multikolineritas, uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Maka, dilakukan uji asumsi klasik mengenai keberadaan masalah tersebut.


(10)

3.1.1 Uji Normalitas

Hasil Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,518 dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,951. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan model regresi dalam penelitian memiliki sebaran data normal.

3.1.2 Uji Multikolinearitas

Nilai VIF pada hasil uji multikolinearitas model regresi untuk semua variabel independennya kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 atau 10%. Dengan demikian, dapat dibuktikan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas.

3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser. Berdasarkan hasil uji glejser yang dilakukan, nilai probabilitas menunjukkan lebih besar dari 0,05 maka diketahui bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan nilai mutlak residual sehingga menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas dalam model regresi.

3.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hipotesis pertama menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap timeliness, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel ukuran perusahaan sebesar 0,981 (> 0,05). Hasil penelitian ini juga menolak logika teori yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Perusahaan besar akan cenderung lebih tepat waktu dibanding perusahaan kecil. Pada kenyataannya belum tentu perusahaan kecil akan selalu tidak tepat waktu dan demikian pula sebaliknya perusahaan besar akan cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Pada dasarnya ketepatan waktu dipengaruhi oleh seberapa besar rasa tanggung jawab suatu perusahaan dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh Bapepam mengenai keterbukaan informasi khususnya mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan dan seberapa besar tanggung jawab perusahaan dalam memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Hasil yang tidak signifikan bisa juga


(11)

terjadi karena operasi dari seluruh perusahaan manufaktur telah mendapatkan pengawasan dari Bapepam, sehingga baik perusahaan manufaktur besar maupun kecil telah memiliki struktur pengendalian internal yang cukup. Dengan demikian perlakuan terhadap setiap perusahaan relatif sama.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Awalludin dan Sawitri (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap timeliness.

Berdasarkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap timeliness. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel solvabilitas sebesar 0,352 (>0,05). Semakin besar tingkat solvabilitas menandakan bahwa semakin besar kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan, sehingga tingginya tingkat solvabilitas merupakan berita buruk bagi perusahaan. Ha-hal yang dianggap merupakan berita buruk akan disampaikan dengan lambat, sehingga perusahaan yang mendapatkan berita buruk akan terlambat menyampaikan laporan keuangan dan tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh Bapepam LK.

Hasil Penelitian ini konsisten dengan penelitian Rachmawati (2008) dan Juanita dan Satwiko (2012) yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap timeliness.

Berdasarkan hipotesis ketiga menunjukkan bahwa laba/rugi perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap timeliness. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel laba/rugi perusahaan sebesar 0,609 (>0,05). Perusahaan yang menderita kerugian akan memperlambat penerbitan laporan keuangan auditan dan jika perusahaan yang mengalami kerugian dalam auditnya auditor akan berhati-hati dalam pengerjaan audit, karena kegagalan finansial atau kecurangan manajemen dalam perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Juanita dan Satwiko (2012) yang menunjukkan bahwa laba/rugi perusahaan berpengaruh terhadap timeliness. Namun hasil ini sejalan dengan penelitian Aktas dan Kargin (2011) yang menyatakan laba/rugi perusahaan berpengaruh terhadap timeliness.


(12)

Berdasarkan hipotesis keempat menunjukkan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap timeliness. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel leverage sebesar 0,006 (<0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa tingginya debt to equity ratio mencerminkan tingginya risiko keuangan perusahaan. Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunganya. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Sedangkan kesulitan keuangan dianggap berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata publik. Sehingga pihak manajemen cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangan yang memuat berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata publik.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Kuswanto dan Manaf (2011) yang menyatakan bahwa pengaruh leverage tidak berpengaruh terhadap timeliness. Namun hasil ini sejalan dengan penelitian Novatiani Asri (2016) yang menyatakan bahwa pengaruh leverage berpengaruh terhadap timeliness.

Berdasarkan hipotesis kelima menunjukkan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap timeliness. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel ukuran KAP sebesar 0,001 (<0,05). KAP yang masuk dalam The Big Four ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyampaian laporan audit. Hal ini dikarenakan KAP yang masuk The Big Four dengan yang non The Big Four memiliki karakteristik yang berbeda. KAP yang masuk The Big Four akan bekerja lebih profesional daripada yang non The Big Four. KAP The Big Four akan bekerja lebih efektif dan efisien sehingga akan lebih cepat dalam penyampaian laporan auditan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Rachmawati (2008) yang menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap timeliness.


(13)

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: ukuran perusahaan, solvabilitas, dan laba/rugi perusahaan tidak berpengaruh terhadap timeliness. Sedangkan, leverage dan ukuran KAP berpengaruh terhadap timeliness.

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: Penelitian selanjutnya dapat menggunakan semua sektor perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Menambah faktor lain yang dapat mempengaruhi timeliness, selain faktor yang telah ada dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aryati, Titik dan Maria Theresia. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol.5, No.3, Desember, hal 271-287. Boynton, W.C., Johnson, R.N., dan Kell, W.G.1996. Modern Auditing. Seventh Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Awalludin dan Peni Sawitri, MM. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Boynton, W.C., Johnson, R.N., dan Kell, W.G. 1996. Modern Auditing. Seventh Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Dyer, J.d and A.J. McGough. 1975. “The Time-liness of The Australian Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn, pp204-219.

Fachriyah, Nurul. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Fee Audit oleh Kantor Akuntan Publik di Malang. Tesis. Malang: Program Magister Akuntansi Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Fagbemi, Temitope Olamide and Olayinka Marte Uadiale. 2011. An Appraisal of The Determinants of Timeliness of Audit Report in Nigeria: Evidence From Selected Quoted Companies. Business Intelligence Journal. New Orleans International Academic Conference.

Febrianty. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2009. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius). Vol. 1 No. 3 September 2011.

Fitri dan Nazira. 2009. Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Kepada Publik, Studi Empirir Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Telaah Dan Riset Akuntansi, Vol. 2. No. 2. Juli 2009. Hal.198-214.


(14)

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS 19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

Givoly, D., dan Palmon, D., July 1982. “Timeliness of Annual Earnings Announcements: Some Empirical Evidence”. The Accounting Review. Vol LVII. No 3.

Hossain, M.A. dan P.J. Taylor. 1998. An Examination of Audit Delay: Evidence from Pakistan, Working Paper.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Iyoha, FO. 2012. Company Attributes and The Timeliness of Financial Reporting in Nigeria. Business Intelligence Journal.

Jensen, M. and Meckling, 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Finance Economic 3, 305-360.

Juanita dan Satwito. 2012. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Kepemilikan, Laba Rugi, Profitabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 14, No. 1, April 2012, Hlm31-40.

Karim, A.K.M Waresul Karim and Jamal Uddin Ahmed. 2005. Does Regulatory Change Improve Financial Reporting Timeliness, Evidence from Bangladesi Listed Companies. Working Paper Series. No.30.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kuswanto dan manaf. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke publik, studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013.

Owusu-Ansah.S. 2000. “Timelines of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence 23 from Zimbabwe Stock Exchange”. Accounting and Bussiness Research: 243-254.

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay Dan Timeliness. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 10, No. 1, Mei 2008: 1-10.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi Dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan (Edisi Baru), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(1)

merespon setiap kejadian atau masalah. Apabila informasi itu tidak disampaikan tepat waktu, akan menyebabkan informasi kehilangan nilainya di dalam mempengaruhi kualitas keputusan. Informasi tepat waktu juga mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi di lingkungan kerja mereka. Timeliness diukur berdasarkan lamanya waktu penyelesaian audit diakhir tahun fiskal perusahaan sampai tanggal laporan audit dikeluarkan, yaitu per 31 Desember sampai tanggal tertera pada laporan auditor independen.Penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variable dependen. Dalam penelitian ini model persamaan regresi yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

TIM = α + + + + + + ε Keterangan:

TIM = Waktu penyelesaian audit (timeliness)

α = Konstanta

= Koefisien Regresi

UKP = Ukuran Perusahaan SVB = Solvabilitas

LRP = Laba/rugi Perusahaan LEV = Leverage

UKAP = Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)

ε = Eror (variabel bebas lain diluar regresi) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Asumsi Klasik

Masalah yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda yaitu uji multikolineritas, uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Maka, dilakukan uji asumsi klasik mengenai keberadaan masalah tersebut.


(2)

3.1.1 Uji Normalitas

Hasil Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,518 dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,951. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan model regresi dalam penelitian memiliki sebaran data normal.

3.1.2 Uji Multikolinearitas

Nilai VIF pada hasil uji multikolinearitas model regresi untuk semua variabel independennya kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 atau 10%. Dengan demikian, dapat dibuktikan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas.

3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser. Berdasarkan hasil uji glejser yang dilakukan, nilai probabilitas menunjukkan lebih besar dari 0,05 maka diketahui bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan nilai mutlak residual sehingga menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas dalam model regresi.

3.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hipotesis pertama menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap timeliness, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel ukuran perusahaan sebesar 0,981 (> 0,05). Hasil penelitian ini juga menolak logika teori yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Perusahaan besar akan cenderung lebih tepat waktu dibanding perusahaan kecil. Pada kenyataannya belum tentu perusahaan kecil akan selalu tidak tepat waktu dan demikian pula sebaliknya perusahaan besar akan cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Pada dasarnya ketepatan waktu dipengaruhi oleh seberapa besar rasa tanggung jawab suatu perusahaan dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh Bapepam mengenai keterbukaan informasi khususnya mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan dan seberapa besar tanggung jawab perusahaan dalam memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Hasil yang tidak signifikan bisa juga


(3)

terjadi karena operasi dari seluruh perusahaan manufaktur telah mendapatkan pengawasan dari Bapepam, sehingga baik perusahaan manufaktur besar maupun kecil telah memiliki struktur pengendalian internal yang cukup. Dengan demikian perlakuan terhadap setiap perusahaan relatif sama.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Awalludin dan Sawitri (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap timeliness.

Berdasarkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap timeliness. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel solvabilitas sebesar 0,352 (>0,05). Semakin besar tingkat solvabilitas menandakan bahwa semakin besar kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan, sehingga tingginya tingkat solvabilitas merupakan berita buruk bagi perusahaan. Ha-hal yang dianggap merupakan berita buruk akan disampaikan dengan lambat, sehingga perusahaan yang mendapatkan berita buruk akan terlambat menyampaikan laporan keuangan dan tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh Bapepam LK.

Hasil Penelitian ini konsisten dengan penelitian Rachmawati (2008) dan Juanita dan Satwiko (2012) yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap timeliness.

Berdasarkan hipotesis ketiga menunjukkan bahwa laba/rugi perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap timeliness. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel laba/rugi perusahaan sebesar 0,609 (>0,05). Perusahaan yang menderita kerugian akan memperlambat penerbitan laporan keuangan auditan dan jika perusahaan yang mengalami kerugian dalam auditnya auditor akan berhati-hati dalam pengerjaan audit, karena kegagalan finansial atau kecurangan manajemen dalam perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Juanita dan Satwiko (2012) yang menunjukkan bahwa laba/rugi perusahaan berpengaruh terhadap timeliness. Namun hasil ini sejalan dengan penelitian Aktas dan Kargin (2011) yang menyatakan laba/rugi perusahaan berpengaruh terhadap timeliness.


(4)

Berdasarkan hipotesis keempat menunjukkan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap timeliness. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel leverage sebesar 0,006 (<0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa tingginya debt to equity ratio mencerminkan tingginya risiko keuangan perusahaan. Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunganya. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Sedangkan kesulitan keuangan dianggap berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata publik. Sehingga pihak manajemen cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangan yang memuat berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata publik.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Kuswanto dan Manaf (2011) yang menyatakan bahwa pengaruh leverage tidak berpengaruh terhadap timeliness. Namun hasil ini sejalan dengan penelitian Novatiani Asri (2016) yang menyatakan bahwa pengaruh leverage berpengaruh terhadap timeliness.

Berdasarkan hipotesis kelima menunjukkan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap timeliness. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel ukuran KAP sebesar 0,001 (<0,05). KAP yang masuk dalam The Big Four ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyampaian laporan audit. Hal ini dikarenakan KAP yang masuk The Big Four dengan yang non The Big Four memiliki karakteristik yang berbeda. KAP yang masuk The Big Four akan bekerja lebih profesional daripada yang non The Big Four. KAP The Big Four akan bekerja lebih efektif dan efisien sehingga akan lebih cepat dalam penyampaian laporan auditan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Rachmawati (2008) yang menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap timeliness.


(5)

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: ukuran perusahaan, solvabilitas, dan laba/rugi perusahaan tidak berpengaruh terhadap timeliness. Sedangkan, leverage dan ukuran KAP berpengaruh terhadap timeliness.

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: Penelitian selanjutnya dapat menggunakan semua sektor perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Menambah faktor lain yang dapat mempengaruhi timeliness, selain faktor yang telah ada dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aryati, Titik dan Maria Theresia. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol.5, No.3, Desember, hal 271-287. Boynton, W.C., Johnson, R.N., dan Kell, W.G.1996. Modern Auditing. Seventh Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Awalludin dan Peni Sawitri, MM. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Boynton, W.C., Johnson, R.N., dan Kell, W.G. 1996. Modern Auditing. Seventh Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Dyer, J.d and A.J. McGough. 1975. “The Time-liness of The Australian Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn, pp204-219.

Fachriyah, Nurul. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Fee Audit oleh Kantor Akuntan Publik di Malang. Tesis. Malang: Program Magister Akuntansi Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Fagbemi, Temitope Olamide and Olayinka Marte Uadiale. 2011. An Appraisal of The Determinants of Timeliness of Audit Report in Nigeria: Evidence From Selected Quoted Companies. Business Intelligence Journal. New Orleans International Academic Conference.

Febrianty. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2009. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius). Vol. 1 No. 3 September 2011.

Fitri dan Nazira. 2009. Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Kepada Publik, Studi Empirir Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Telaah Dan Riset Akuntansi, Vol. 2. No. 2. Juli 2009. Hal.198-214.


(6)

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS 19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

Givoly, D., dan Palmon, D., July 1982. “Timeliness of Annual Earnings Announcements: Some Empirical Evidence”. The Accounting Review. Vol LVII. No 3.

Hossain, M.A. dan P.J. Taylor. 1998. An Examination of Audit Delay: Evidence from Pakistan, Working Paper.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Iyoha, FO. 2012. Company Attributes and The Timeliness of Financial Reporting in Nigeria. Business Intelligence Journal.

Jensen, M. and Meckling, 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Finance Economic 3, 305-360.

Juanita dan Satwito. 2012. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Kepemilikan, Laba Rugi, Profitabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 14, No. 1, April 2012, Hlm31-40.

Karim, A.K.M Waresul Karim and Jamal Uddin Ahmed. 2005. Does Regulatory Change Improve Financial Reporting Timeliness, Evidence from Bangladesi Listed Companies. Working Paper Series. No.30.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kuswanto dan manaf. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke publik, studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013.

Owusu-Ansah.S. 2000. “Timelines of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence 23 from Zimbabwe Stock Exchange”. Accounting and Bussiness Research: 243-254.

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay Dan Timeliness. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 10, No. 1, Mei 2008: 1-10.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi Dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan (Edisi Baru), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.