Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH : RIRIN SAPUTRI

070503209

PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 23 Juni 2011

Yang membuat pernyataan,

Ririn Saputri NIM: 070503209


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Ditujukan sebagai salah satu syarat dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif , MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S1- Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1-Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc., Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM, Ak selaku Dosen Penguji I dan BapakDrs. Rustam, M.Si., Ak selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.


(4)

5. Ucapan terima kasih tulus saya kepada kedua orang tua H. Suhardi Bawoh, dan Hj. Pristi Suryani yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, 23 Juni 2011

Penulis,

Ririn Saputri


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset (ROA),

debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP) terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE),

kepemilikan saham publik (KSP)dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 150 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 41 sampel dengan 123 data penelitian. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolineritas) dan uji hipotesis (uji simultan, uji parsial dan uji koefisien determinasi).

Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan bahwa return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh kesimpulan bahwa return on asset, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Debt to asset ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Kata kunci: return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP)


(6)

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP) on the disclosure of corporate social responsibility, either simultaneously or partially on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Independent variables used in this study are return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP) and the dependent variable in this study is the disclosure of corporate social responsibility (CSR).

The population used in this study were manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2007-2009 where the total population was used as many as 150 companies. The sampling technique used was purposive sampling technique in which the number of samples obtained in this study is 41 123 samples with research data. The tests used in this study is to test the classical assumption (normality, heteroscedasticity, autocorrelation and multicolinearity) and hypothesis testing (simultaneous test, test and test partial coefficient of determination).

Based on the results of simultaneous tests can be concluded that the return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP) significantly affects the disclosure of social responsibility on companies listed on the BEI. Based on the partial test results can be concluded that the return on assets, firm size and public ownership have a significant effect on the disclosure of social responsibility on companies listed on the BEI. Debt to asset ratio of no significant impact on the disclosure of social responsibility on companies listed on the BEI.

Key words: return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP)


(7)

DAFTAR ISI

Halaman PERNYATAAN……….. KATA PENGANTAR……… ABSTRAK………... ABSTRACT……… DAFTAR ISI………... DAFTAR TABEL………... DAFTAR GAMBAR……….. DAFTAR LAMPIRAN……….. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………... B. Perumusan Masalah……….. C. Tujuan Penelitian……….. D.. Manfaat Penelitian………...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis……….. 1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility ) ………...……… 2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...

3. Faktor – faktor Pelaporan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial………...

I ii iv v vi ix x xi

1 6 6 7

8

8 10


(8)

4. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial perusahaan ...

a. Profitabilitas ... b. Leverage ... c. Ukuran Perusahaan ... d. Kepemilikan Saham Publik ...

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu……….. C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian………. 1. Kerangka Konseptual………... 2. Hipotesis Penelitian………..

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian... B. Jenis Data dan Sumber Data ... C. Populasi dan Sampel Penelitian ... D. Metode Pengumpulan Data... E. Definisi Operasional dan Pengukuran... Variabel... ... ... F. Metode Analisis Data... 1. Statistik Deskriptif ... 2. Uji Asumsi Klasik ... 3. Analisis Regresi Berganda ... 4. Pengujian Hipotesis ... G. Jadwal Penelitian...

14 14 16 16 17 18 21 21 23 24 24 25 25 26 29 29 29 32 33 35


(9)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deksripsi Objek Penelitian ... B. Data Deskriptif ... C. Pengujian Asumsi Klasik ... D. Pengujian Hipotesis ... E. Pembahasan Hasil Penelitian ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Keterbatasan... C. Saran………..

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

36 37 38 44 49

52 53 53

55 57


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8

Tinjauan Penelitian Terdahulu ... Definisi operasional dan pengukuran variabel ... Jadwal Penelitian ... Proses Seleksi Objek Penelitian ... Deskriptif Statistik ... Uji kolmogorov-smirnov ... Hasil Uji Autokorelasi ... Hasil Uji multikolinearitas ... Hasil Uji determinasi (R2) ... Hasil uji F ... Hasil Uji T ...

18 27 35 36 37 40 43 44 45 46 47


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3

Kerangka Konseptual ...

Histogram ...

Grafik p-plot ... Scatterplot ...

21 39 39 42


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran i Lampiran ii Lampiran iii Lampiran iv Lampiran v Lampiran vi Lampiran vii Lampiran viii Lampiran ix Lampiran x Lampiran xi

Populasi dan Sampel Penelitian ... Data Variabel Penelitian ... Daftar Item Pengungkapan... Statistik Deskriptif ... Uji normalitas ... Uji Heteroskedastisitas ... Uji autokorelasi... Uji multikolineritas ... Uji koefisien determinasi ... Uji Simultan (F) ... Uji Parsial (T) ...

57 64 71 74 74 76 76 77 77 77 78


(13)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset (ROA),

debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP) terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE),

kepemilikan saham publik (KSP)dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 150 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 41 sampel dengan 123 data penelitian. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolineritas) dan uji hipotesis (uji simultan, uji parsial dan uji koefisien determinasi).

Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan bahwa return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh kesimpulan bahwa return on asset, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Debt to asset ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Kata kunci: return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP)


(14)

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP) on the disclosure of corporate social responsibility, either simultaneously or partially on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Independent variables used in this study are return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP) and the dependent variable in this study is the disclosure of corporate social responsibility (CSR).

The population used in this study were manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2007-2009 where the total population was used as many as 150 companies. The sampling technique used was purposive sampling technique in which the number of samples obtained in this study is 41 123 samples with research data. The tests used in this study is to test the classical assumption (normality, heteroscedasticity, autocorrelation and multicolinearity) and hypothesis testing (simultaneous test, test and test partial coefficient of determination).

Based on the results of simultaneous tests can be concluded that the return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP) significantly affects the disclosure of social responsibility on companies listed on the BEI. Based on the partial test results can be concluded that the return on assets, firm size and public ownership have a significant effect on the disclosure of social responsibility on companies listed on the BEI. Debt to asset ratio of no significant impact on the disclosure of social responsibility on companies listed on the BEI.

Key words: return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP)


(15)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Ditujukan sebagai salah satu syarat dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif , MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S1- Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1-Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc., Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM, Ak selaku Dosen Penguji I dan BapakDrs. Rustam, M.Si., Ak selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.


(16)

5. Ucapan terima kasih tulus saya kepada kedua orang tua H. Suhardi Bawoh, dan Hj. Pristi Suryani yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, 23 Juni 2011

Penulis,

Ririn Saputri


(17)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset (ROA),

debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP) terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE),

kepemilikan saham publik (KSP)dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 150 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 41 sampel dengan 123 data penelitian. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolineritas) dan uji hipotesis (uji simultan, uji parsial dan uji koefisien determinasi).

Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan bahwa return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh kesimpulan bahwa return on asset, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Debt to asset ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Kata kunci: return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP)


(18)

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP) on the disclosure of corporate social responsibility, either simultaneously or partially on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Independent variables used in this study are return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP) and the dependent variable in this study is the disclosure of corporate social responsibility (CSR).

The population used in this study were manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2007-2009 where the total population was used as many as 150 companies. The sampling technique used was purposive sampling technique in which the number of samples obtained in this study is 41 123 samples with research data. The tests used in this study is to test the classical assumption (normality, heteroscedasticity, autocorrelation and multicolinearity) and hypothesis testing (simultaneous test, test and test partial coefficient of determination).

Based on the results of simultaneous tests can be concluded that the return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP) significantly affects the disclosure of social responsibility on companies listed on the BEI. Based on the partial test results can be concluded that the return on assets, firm size and public ownership have a significant effect on the disclosure of social responsibility on companies listed on the BEI. Debt to asset ratio of no significant impact on the disclosure of social responsibility on companies listed on the BEI.

Key words: return on assets (ROA), debt to asset ratio (DAR), firm size (SIZE), the public shareholding (KSP)


(19)

DAFTAR ISI

Halaman PERNYATAAN……….. KATA PENGANTAR……… ABSTRAK………... ABSTRACT……… DAFTAR ISI………... DAFTAR TABEL………... DAFTAR GAMBAR……….. DAFTAR LAMPIRAN……….. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………... B. Perumusan Masalah……….. C. Tujuan Penelitian……….. D.. Manfaat Penelitian………...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis……….. 1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility ) ………...……… 2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...

3. Faktor – faktor Pelaporan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial………...

I ii iv v vi ix x xi

1 6 6 7

8

8 10


(20)

4. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial perusahaan ...

a. Profitabilitas ... b. Leverage ... c. Ukuran Perusahaan ... d. Kepemilikan Saham Publik ...

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu……….. C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian………. 1. Kerangka Konseptual………... 2. Hipotesis Penelitian………..

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian... B. Jenis Data dan Sumber Data ... C. Populasi dan Sampel Penelitian ... D. Metode Pengumpulan Data... E. Definisi Operasional dan Pengukuran... Variabel... ... ... F. Metode Analisis Data... 1. Statistik Deskriptif ... 2. Uji Asumsi Klasik ... 3. Analisis Regresi Berganda ... 4. Pengujian Hipotesis ... G. Jadwal Penelitian...

14 14 16 16 17 18 21 21 23 24 24 25 25 26 29 29 29 32 33 35


(21)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deksripsi Objek Penelitian ... B. Data Deskriptif ... C. Pengujian Asumsi Klasik ... D. Pengujian Hipotesis ... E. Pembahasan Hasil Penelitian ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Keterbatasan... C. Saran………..

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

36 37 38 44 49

52 53 53

55 57


(22)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8

Tinjauan Penelitian Terdahulu ... Definisi operasional dan pengukuran variabel ... Jadwal Penelitian ... Proses Seleksi Objek Penelitian ... Deskriptif Statistik ... Uji kolmogorov-smirnov ... Hasil Uji Autokorelasi ... Hasil Uji multikolinearitas ... Hasil Uji determinasi (R2) ... Hasil uji F ... Hasil Uji T ...

18 27 35 36 37 40 43 44 45 46 47


(23)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3

Kerangka Konseptual ...

Histogram ...

Grafik p-plot ... Scatterplot ...

21 39 39 42


(24)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran i Lampiran ii Lampiran iii Lampiran iv Lampiran v Lampiran vi Lampiran vii Lampiran viii Lampiran ix Lampiran x Lampiran xi

Populasi dan Sampel Penelitian ... Data Variabel Penelitian ... Daftar Item Pengungkapan... Statistik Deskriptif ... Uji normalitas ... Uji Heteroskedastisitas ... Uji autokorelasi... Uji multikolineritas ... Uji koefisien determinasi ... Uji Simultan (F) ... Uji Parsial (T) ...

57 64 71 74 74 76 76 77 77 77 78


(25)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya perusahaan merupakan suatu badan usaha yang diatur dan dilaksanakan oleh orang-orang yang mempunyai keahlian dan keterampilan tertentu agar tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan. Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba maksimal dari hasil operasinya dan tumbuh berkesinambungan dalam jangka panjang.

Na’im dan Rakhman (2000:70) menyatakan pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial statement) merupakan isu yang paling menarik dalam dunia pasar modal. Isu pengungkapan laporan keuangan menjadi menarik karena pengungkapan laporan keuangan merupakan faktor signifikan dalam pencapaian efisiensi pasar modal dan merupakan sarana akuntabilitas publik. Betapa nyata tindakan korporasi membawa dampak terhadap kualitas kehidupan manusia, terhadap individu, masyarakat dan seluruh kehidupan di bumi ini. Fenomena inilah yang kemudian memicu munculnya wacana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility – CSR).

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.


(26)

Tanggung jawab sosial semakin mendapatkan perhatian oleh kalangan dunia usaha. Sejak era reformasi bergulir, masyarakat semakin kritis dan mampu melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha. Perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat tersebut memunculkan kesadararan baru tentang pentingnya melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) (Daniri, 2007). Menurut Utama (2007) perkembangan CSR juga terkait dengan semakin parahnya kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia maupun dunia, mulai dari penggundulan hutan, polusi udara dan air, hingga perubahan iklim. Sejalan dengan perkembangan tersebut, Undang-Undang No. 40 2007 tentang Perseroan Terbatas mewajibkan perseroan yang bidang usahanya di bidang atau terkait dengan bidang sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Utama (2007) mengungkapkan bahwa saat ini tingkat pelaporan dan pengungkapan CSR di Indonesia masih relatif rendah. Sampai saat ini belum terdapat kesepakatan standar pelaporan CSR yang dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dalam menyiapkan laporan CSR.

Pada saat banyak perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada saat itu pula kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi, karena itu muncul pula kesadaran untuk mengurangi dampak negatif ini. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate Social Responsibility (CSR). Banyak penelitian yang menemukan terdapat

hubungan positif antara tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Sosial Responsibility) dengan kinerja keuangan, walaupun dampaknya dalam jangka


(27)

panjang. Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost, melainkan investasi perusahaan.

Tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada hanya sekedar kepentingan perusahaan saja. Tanggung jawab sosial dari perusahaan (Corporate Sosial Responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah

perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau customers, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Pengembangan program-program sosial perusahaan berupa dapat bantuan fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat (community development), beasiswa dan sebagainya.

Salah satu contoh perusahaan manufaktur adalah PT. Ultra Jaya Milk, perusahaan ini menjalankan kegiatan usaha dan operasionalnya senantiasa berusaha untuk tidak hanya dapat memberikan manfaat bagi karyawan dan para pemegang sahamnya tapi juga berusaha untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Di lingkungan sekitar, perusahaan berperan secara aktif di bidang kesehatan lingkungan dengan memberikan bantuan alat-alat kesehatan kepada puskesmas yang berlokasi di Desa Cimareme. Di lingkungan sosial, perusahaan juga turut membantu membiayai pengerasan dan pengaspalan jalan desa sepanjang 500 m di Desa Sindangsari, dan perusahaan turut membantu menyediakan peralatan 2 (dua) set komputer lengkap bagi kantor Desa Cimareme dan kantor Desa Gadobangkong. Perusahaan berusaha agar keberadaannya tidak membebani dan merugikan masyarakat tapi justru harus dapat dirasakan


(28)

membantu dan menguntungkan masyarakat, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi kantor dan pabrik perusahaan. Perusahaan sangat peduli dengan masalah-masalah yang dirasakan dan dihadapi oleh masyarakat dan senantiasa berperan serta untuk ikut menanggulanginya. Perusahaan lain dapat dilihat dari komitmen utama Indofood Sukses Makmur Tbk dalam membantu komunitas dan memberi kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Indofood percaya bahwa pendidikan adalah unsur utama dalam membangun sumber daya manusia guna pembangunan suatu bangsa secara berkesinambungan. Perhatian Indofood terhadap pembangunan pendidikan jangka panjang diwujudkan pada tahun 2007 melalui berbagai program formal dan informal bagi para siswa maupun guru. Indofood menyediakan sekolah yang berkualitas di wilayah perkebunan Indofood untuk memastikan bahwa putra-putri karyawan Indofood dan masyarakat di sekitar dapat memperoleh pendidikan yang bermutu. Indofood senantiasa hadir untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada masyarakat yang tertimpa bencana alam. Indofood membangun berbagai posko bantuan di Jakarta dan Sumatra bagian barat untuk membantu korban banjir dan gempa bumi di kedua wilayah tersebut. Indofood menyediakan makanan dan melaksanakan operasi pengasapan serta berbagai aktifitas kesehatan lainnya untuk menanggulangi risiko berbagai penyakit menular seperti demam berdarah. Kegiatan CSR yang dilakukan HM Sampoerna Tbk diantara lain dalam bidang pendidikan, penyuluhan kesehatan untuk masyarakat di sekitar perkebunan PT Sungai Rangit, pengobatan gratis untuk masyarakat yang kurang mampu di sekitar perkebunan PT Sungai Rangit. Perusahaan ini juga memberdayakan masyarakat


(29)

sekitar perkebunan dengan memberikan prioritas untuk menjadi pekerja sesuai dengan kebutuhan perseroan, selain juga melibatkan masyarakat dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit melalui pola kemitraan, mengembangkan kebun masyarakat melalui program revitalisasi pemerintah dan melibatkan masyarakat dalam pengangkutan TBS dengan mengontrak truk milik masyarakat yang sebelum dipergunakan untuk mengangkut kayu. Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) merupakan komitmen utama pada perusahaan tersebut.

Semakin kuat karakteristik yang dimiliki suatu perusahaan tersebut dalam menghasilkan dampak sosial bagi publik tentunya akan semakin kuat pula pemenuhan tanggung jawab sosialnya kepada publik. Karakterisitik perusahaan dalam pengungkapan tanggung jawab sosial dalam kegiatan perusahaan, merupakan latar belakang yang sangat penting.

Menurut Rosmasita (2007), menunjukkan kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan (Size), dan profitabilitas secara bersama-sama

memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan Manufaktur, menurut Sitepu (2008), menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama atau simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan. Menurut Marpaung (2010), menunjukkan variabel struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh negatif sedangkan tingkat leverage berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Berdasarkan perbedaan penelitian-penelitian di atas penelitian ini


(30)

bermaksud untuk melakukan penelitian kembali dan memastikan apakah kinerja keuangan yaitu profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham berpengaruh positif atau negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Maka judul penelitian ini adalah “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : apakah karakteristik perusahaan (profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham publik) berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah karakteristik perusahaan (profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham publik) berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial ?


(31)

Hasil penelitian ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi peneliti tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan dan pihak lain.

1. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis dalam bidang akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan sebagai bahan masukan mengenai pentingnya pengaruh karakteritik perusahaan perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

3. Bagi pihak lain

Dapat dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya, dengan judul pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebagai bahan perbandingan yang berguna dalam menambah pengetahuan, khususnya yang berminat dengan pembahasan mengenai pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(32)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social

Responsibility)

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara

sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stockholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004). Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa jawab terhadap

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan

atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Suatu konsep dimana perusahaan mengintegrasikan permasalahan sosial dan lingkungan dalam interaksinya dengan pemangku kepentingan secara sukarela.

CSR berhubungan erat denga ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya


(33)

harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Tanggung jawab sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Penerapan CSR dalam perusahaan-perusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada pemilik atau pemegang saham (shareholders), tapi juga memiliki komitmen sosial terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang.

Adapun tujuan dari CSR adalah :

1. untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik,

2. untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas sosial,

3. sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.

Untuk itulah maka pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) perlu diungkapkan dalam perusahaan sebagai wujud pelaporan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.


(34)

2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pengungkapan didefinisikan Ebert dan Griffin (2003) sebagai suatu usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen – komitmennya terhadap kelompok dan individual dalam lingkungan perusahaan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab organisasi (khususnya perusahaan), di luar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham. ada dua pendekatan yang secara signifikan berbeda dalam melakukan penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pertama, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mungkin diperlakukan sebagai suatu suplemen dari aktivitas akuntansi konvensional. Pendekatan ini secara umum akan menganggap masyarakat keuangan sebagai pemakai utama pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan cenderung membatasi persepsi tentang tanggung jawab sosial yang dilaporkan. Pendekatan alternatif kedua dengan meletakkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada suatu pengujian peran informasi dalam hubungan masyarakat dan organisasi. Pandangan yang lebih luas ini telah menjadi sumber utama kemajuan dalam pemahaman tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan sekaligus merupakan sumber kritik yang utama terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.


(35)

Menurut Murtanto (2006) dalam Media Akuntansi, pengungkapan kinerja perusahaan seringkali dilakukan secara sukarela (voluntary disclosure) oleh perusahaan. Ada beberapa alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosialnya secara sukarela.

1. Internal Decision making. Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan. Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun analisis secara sederhana lebih baik daripada tidak sama sekali.

2. Product Differentiation. Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara sosial kepada masyarakat. Hal tersebut mendorong perusahaan yang peduli sosial untuk mengungkapkan informasi tersebut sehingga masyarakat dapat membedakan mereka dari perusahaan lain.

3. Enlightened Self Interest. Perusahaan melakukan pengungkapan untuk

menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.

Pengungkapan sosial dalam tanggung jawab perusahaan sangat perlu dilakukan, karena bagaimanapun juga perusahaan memperoleh nilai tambah dari kontribusi masyarakat di sekitar perusahaan termasuk dari penggunaan sumber-sumber sosial (social resources). Jika aktivitas perusahaan menyebabkan kerusakan sumber-sumber sosial maka dapat timbul adanya biaya sosial (social cost) yang harus ditanggung oleh masyarakat, sedang


(36)

apabila perusahaan meningkatkan mutu social resources maka akan menimbulkan manfaat sosial (social benefit).

3. Faktor - Faktor Pelaporan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Ada dua jenis ungkapan dalam pelaporan keuangan yang telah ditetapkan oleh badan yang memiliki otoritas di pasar modal. Adapun ungkapan yang pertama adalah ungkapan wajib (mandatory disclosure), yaitu informasi yang harus di ungkapkan oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal di suatu Negara. Ungkapan yang kedua adalah ungkapan sukarela (voluntary disclosure), yaitu ungkapan yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar yang ada.

Pengungkapan sosial yang diungkapkan perusahaan merupakan informasi yang sifatnya sukarela. Karenanya, perusahaan memiliki kebebasan untuk mengungkapkan informasi yang tidak diharuskan oleh badan penyelenggara pasar modal. Keragaman dalam pengungkapan disebabkan oleh entitas yang dikelola oleh manajer yang memiliki filosofis manajerial yang berbeda dan keluasan dalam kaitannya dengan pengungkapan informasi kepada masyarakat.

Standar pelaporan pertanggungjawaban sosial sampai saat ini belum mempunyai standar yang baku, hal ini dikarenakan adanya permasalahan yang berhubungan dengan biaya dan manfaat sosial. Perusahaan dapat membuat sendiri model pelaporan pertanggungjawaban sosialnya.


(37)

Dalam menyusun dan mengungkapkan informasi tentang aktivitas pertanggungjawaban sosial perusahaan diidentifikasikan hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan sosial perusahaan, yaitu sebagai berikut.

1. Lingkungan

Bidang ini meliputi aktivitas pengendalian pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup dan pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau perbaikan terhadap kerusakan lingkungan dan pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan.

2. Energi

Bidang ini meliputi aktivitas dalam pengaturan penggunaan energi dalam hubungannya dengan operasi perusahaan dan peningkatan efisiensi terhadap produk perusahaan dan konservasi energi, efisien energi.

3. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja

Tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) pada perusahaan seharusnya melingkupi segi lingkungan, kesehatan dan kenyamanan sehingga dapat mewariskan kondisi kehidupan yang layak bagi generasi muda mendatang yang bekerja di perusahaan tersebut. Selain itu juga dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat sekitar dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk industri. Tenaga kerja dapat terjamin kesehatan dan keselamatan kerjanya, maka perlu keseimbangan yang menguntungkan dari faktor beban kerja, beban tambahan akibat lingkungan kerja dan kapasitas kerja. 4. Lain-lain tentang tenaga kerja


(38)

Tanggung jawab sosial lain-lain tentang tenaga kerja meliputi antara lain mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan, persentasi gaji untuk pensiun, jumlah staf, rencana pembagian keuntungan, program untuk kemajuan dan lain-lain.

4. Karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Karakteristik perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan sosial diproksikan kedalam profitabilitas, tingkat leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham publik .

a. Profitabilitas

Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kapada pemegang saham. Menurut Sartono (2001) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan pertanggungjawaban sosial adalah bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan tersebut. Sebaliknya ketika tingkat profitabilitas rendah perusahaan akan berharap pengguna laporan akan


(39)

membaca “good news” kinerja perusahaan, misalnya dalam lingkup sosial, ketika investor membaca laporan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan mereka tetap berinvestasi di perusahaan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Manfaat Rasio Profitabilitas antara lain mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode, mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu, mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA). ROA adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan aktiva untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total. Pengukurannya menggunakan rumus:

b. Leverage

Menurut Stice dan Skousen (2005), rasio – rasio leverage adalah sebuah indikasi sejauh mana suatu perusahaan menggunakan dana


(40)

pihak luar untuk membeli aktiva. Semakin tinggi tingkat leverage (rasio hutang/ekuitas) semakin besar kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi, supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan pertanggung jawaban sosial). Diukur dengan rasio utang atas aktiva.

Rumus untuk menghitung leverage:

c. Ukuran Perusahaan (Size)

Size perusahaan merupakan variabel independen yang banyak

digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan skala pengukuran atas suatu perusahaan baik dari segi aset maupun unsur lainnya seperti jumlah tenaga kerja. Perusahaan besar merupakan emiten yang banyak disoroti, pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Teori agensi menyatakan bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka biaya keagenan yang muncul juga semakin besar. Untuk mengurangi biaya keagenan tersebut, perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan.


(41)

Anggraini (2006) menemukan hubungan signifikan antara persentase kepemilikan saham dengan pengungkapan informasi sosial. Semakin besar kepemilikan saham oleh publik dalam suatu perusahaan, maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Persentase jumlah saham ini dapat dilihat dalam annual report. Kepemilikan saham adalah kekuasaan seseorang atau suatu kelompok yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sejumlah saham yang dimiliki secara eksklusif terhadap suatu perusahaan dan menggunakannya untuk tujuan pribadi.

Rasio kepemilikan saham publik yang tinggi diprediksikan akan melakukan tingkat pengungkapan sosial yang lebih, hal ini dikaitkan dengan tekanan dari pemegang saham, agar perusahaan lebih memperhatikan tanggung jawabnya terhadap masyarakat. Proporsi kepemilikan saham publik diukur berdasarkan persentase kepemilikannya. Rumusnya :

B. Tinjauan Penelitian terdahulu

Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini terdapat pada tabel 2.1.


(42)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama dan tahun penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Rosmasita (2007) Variabel Independen: prosentase kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan (Size), Profitabilitas Variabel Dependen: pengungkapan informasi lingkungan Menunjukkan kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan (Size), dan profitabilitas secara bersama-sama memiliki kemampuan

untuk mempengaruhi

pengungkapan sosial dalam

laporan tahunan perusahaan Manufaktur

2 Sitepu (2008)

Variabel Independen:

Ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas

Variabel Dependen :

pengungkapan sosial

Ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama atau simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

3 Marpaung

(2010) Variabel Independen: Kepemilikan Saham, Tingkat Leverage, Profitabilitas, size, Ukuran Perusahaan Variabel dependen: pengungkapan social

Variabel struktur kepemilikan, profitabilitas,ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh negative sedangkan tingkat leverage berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan

Sumber : Diolah peneliti, 2011

1. Hardhina Rosmasita (2007)

Hardhina Rosmasita (2007) ” Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan


(43)

Perusahaan Manufaktur”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah presentase kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan (Size), profitabilitas, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah pengungkapan informasi lingkungan. Data yang digunakan adalah data sekunder, berupa laporan keuangan tahun 2004-2005. Uji yang digunakan dalam penelitian adalah uji asumsi klasik. Hasil penelitian Menunjukkan kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan (Size), dan profitabilitas secara bersama-sama memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur.

2. Andre Christian Sitepu (2008)

Andre Christian Sitepu (2008) dengan judul penelitian ” Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah pengungkapan sosial. Data yang digunakan adalah berupa laporan keuangan pada tahun 2007. Uji yang digunakan adalah uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama atau simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang


(44)

diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

3. Anggita Zoraya Marpaung (2010)

Anggita Zoraya Marpaung (2010) berjudul ” Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Keuangan Tahunan”. Variabel independen yang digunakan adalah kepemilikan saham, tingkat leverage, profitabilitas, size, ukuran perusahaan, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah pengungkapan sosial. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2006-2008. Uji yang digunakan adalah uji asumsi klasik. Hasil penelitian Variabel struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh negatif sedangkan tingkat leverage berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual


(45)

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis , dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan bahwa profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham publik memiliki

pengaruh dalam pengungkapan tanggung jawab sosial. Maka dirumuskan kerangka konseptual sebagai berikut.

Gambar 2.1 Sumber : Diolah Peneliti, 2011

Gambar diatas merupakan kerangka konseptual yang merupakan model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor- faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Model yang terdiri dari Profitabilitas, financial leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham publik yang merupakan variabel X, memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Kerangka Konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel- variabel penelitian yaitu dengan variabel terikat.

Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi kepentingannya sendiri, tapi juga harus memberi

Profitabilitas (X1)

Financial leverage (X2)

Ukuran perusahaan (X3)

Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial (Y)

Kepemilikan saham publik (X4)


(46)

manfaat bagi stakeholder. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder perusahaan tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007).

Donovan dan Gibson (2000) menyatakan bahwa berdasarkan teori legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca “good news” kinerja perusahaan, misalnya dalam lingkup sosial.

Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi,

karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat leverage (rasio hutang/ekuitas) semakin besar kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi oleh karena itu perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah.

Size perusahaan diukur melalui total aktivanya, apabila jumlah aktivanya besar maka perusahaan tersebut termasuk dalam perusahaan besar. Semakin besar perusahaan maka semakin luas pengungkapan sosialnya. Publik sebagai salah satu stakeholder juga wajib mengetahui tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh satuan perusahaan. Sebagai


(47)

salah satu stakeholder, peran publik sebagai pemegang saham bisa menjadi salah satu dorongan perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham oleh publik dalam suatu perusahaan, maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya.

2. Hipotesis Penelitian

Menurut Erlina dan Mulyani (2007) hipotesis merupakan proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris, dan hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Karakteristik Perusahaan (Profitabilitas, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik) berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial.


(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar (2003) penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variable lainya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Dengan kata lain desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.

B.Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Menurut Umar (2003) data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2007 sampai dengan 2009. Data penelitian didapatkan dari situs Bursa Efek Indonesia,


(49)

C.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 150 perusahaan. Populasi penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1. Menurut Erlina dan Mulyani (2007), “sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut Jogiyanto (2004) Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria

tertentu.” Sampel Perusahaan dapat dilihat pada lampiran 1. Adapun Kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009,

2. tidak delisting pada periode pengamatan, 3. tidak memiliki laba negatif,

4. melaporkan laporan keuangan secara berturut di BEI tahun 2007-2009, 5. memiliki laporan CSR.

D.Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut seperti keuangan tahunan. Data diperoleh dari media


(50)

internet melalui situs dipublikasikan dan melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD), untuk melihat laporan keuangan dan data-data yang terkait dengan perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi opersional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur. Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahaan atau timbulnya variabel dependen (terikat) atau variabel lainnya (Sugiyono, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan (size), kepemilikan saham publik.

2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial.

Definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat secara jelas pada Tabel berikut ini.


(51)

Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Varibel Item Definisi Pengukuran Skala

Indepen -den Profitabili tas (ROA) Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham

Rumus :

Laba bersih / Total aktiva

Rasio Leverage Kemampuan perusahaan untuk membiayai kewajiban jangka panjangnya Rumus:

Kewajiban/ Total asset

Rasio

Size Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dilihat dari LN total aktiva yang dimiliki perusahaan.

Rasio

Kepemilik an saham pubik

Kepemilikan saham dari publik secara umum terhadap perusahaan

Persentase saham publik Rasio

Depend en Indeks Pengungk apan Tanggung Jawab Sosial

Data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya

Rumus :

Jumlah item yang

diungkapkan perusahaan / Jumlah item yang diharapkan

Rasio

1. Independent variable (variabel bebas) a. Profitabilitas

Profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total.

ROA =

b. Tingkat leverage


(52)

Leverage =

c. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan.

d. Kepemilikan saham publik

Kepemilikan manajemen diukur berdasarkan persentase kepemilikan saham yang dimiliki masyarakat (publik).

2. Dependent variable (variabel terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan sosial. Pengungkapan sosial merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktifitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.

Pengukuran variabel ini dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan, apabila item informasi tidak ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 0 dan apabila item informasi ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 1. Metode ini sering dinamakan checklist data


(53)

F. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif didefinisikan merupakan suatu metode dalam mengorganisis dan menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran yang teratur mengenai suatu kegiatan. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain: frekuensi, tendensi sentral (mean, median dan modus), dispersi (standar deviasi dan varian) dan koefisien korelasi antara variabel penelitian. Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif tergantung pada tipe skala pengukuran construct yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2005).

2. Uji Asumsi Klasik

Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi. Pernyimpangan asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Adapun uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan statistik.

Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau


(54)

mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal.

Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (1 sample KS) dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal

atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas.

Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas, dapat dilakukan dengan cara:


(55)

1. nilai R2 pada estimasi model regresi,

2. menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen,

3. menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatter plot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan:

1. titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, 2. titik – titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, 3. penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar,

4. penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji ada tidaknya gejala


(56)

autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW test). Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu:

1. angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,

2. angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3. angka D-W diatas +2 berarti autokorelasi negatif.

3. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Adapun rumus dari regresi linier berganda (multiple liner regresion) adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e

Dimana :

Y = pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan X1 = return on asset (ROA)

X2 = debt to asset ratio (DAR) X3 = ukuran perusahaan (SIZE) X4 = kepemilikan saham publik (KSP)

a = Konstanta

b1,b2, b3,b4 = Koefisien regresi dari setiap variabel independen


(57)

4. Pengujian Hipotesis

Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ( R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 dan 1.

b. Uji Simultan (Uji F)

Siginifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-Tabel dan F-hitung. Selain itu akan diihat nilai signifikansi (sig), dimana jika nilai probabilitas (P-value) dibawah dibawah 0,05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji hubungan regresi antar variabel dependen dengan seperangkat variabel independen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level

0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah

sebagai berikut :

1) jika Fhitung < Ftabel, pada α > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan keempat variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen,


(58)

2) jika Fhitung > Ftabel, pada α < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Hal ini berarti secara simultan keempat variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji Parsial (Uji t)

uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05

(α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria

sebagai berikut :

1) jika t-hitung < t-tabel, pada α > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen,

2) jika t-hitung > t-tabel, pada α < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.


(59)

G. Jadwal Penelitian

Adapun jadwal penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan tahapan awal penelitian pada awal bulan Juli 2010 sampai pertengahan bulan Juli 2010, Pada minggu ketiga diajukan judul penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penyelesaian proposal skripsi dilakukan hingga minggu kelima bulan Agustus 2010. Bimbingan proposal dilakukan dari akhir bulan Agustus 2010 sampai akhir Maret 2011. Pada minggu pertama bulan Maret dilakukan seminar proposal, dilanjutkan dengan pengumpulan data dan pengolahan data hingga akhir bulan April. Setelah itu dilakukan penyampaian hasil penelitian pada awal bulan Mei 2011. Demikian uraian jadwal penelitian di atas sesuai dengan Tabel 3.3.

Kegiatan Jul Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

Tahapan Penelitian Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal Bimbingan Proposal Seminar Proposal Pengumpul-an Data Pengelolah-an Data Penyampain Hasil Penelitian


(60)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deksripsi Objek Penelitian

Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007 sampai 2009. Sektor manufaktur dipilih karena sektor ini memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan dengan sektor usaha lain. Selain itu, sektor ini merupakan sektor yang memiliki cakupan stakeholder paling luas yang meliputi investor, kreditor, pemerintah, dan lingkungan sosial sehingga perlu melakukan pengungkapan informasi sosial. Penelitian ini berfokus pada sektor manufaktur dikarenakan untuk menghindari adanya industrial effect yaitu risiko industri yang berbeda antara suatu sektor industri yang satu dengan yang lain.

Dalam penelitian ini objek penelitian dipilih dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Objek

penelitian dipilih bagi perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009, tidak delisting pada periode pengamatan, tidak pernah rugi dan memiliki asset tidak kurang dari 1T (satu triliun). Berdasarkan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 41 perusahaan manufaktur sebagai berikut :

Tabel 4.1. Proses Seleksi Objek Penelitian

Keterangan Jumlah data

Terdaftar di BEI tahun 2007-2009 150

Tidak delisting pada periode 2007-2009 123

Tidak Berlaba negatif 98

Melaporkan laporan keuangan di BEI 126

Melaporkan CSR di annual report 44


(61)

B. Data Deskrisptif

Penelitian ini menggunakan tema pengungkapan sosial yang secara keseluruhan terdiri dari 78 item pada 7 tema yang diusung dalam CSR. Sebanyak 5 variabel digunakan sebagai predictor dalam penelitian ini. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.2 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 123 -7.92 56.76 13.5059 12.40817

DAR 123 10.00 276.00 49.9756 36.90317

TOTAL_AKTIVA 123 61988.00 1.08E8 7.2798E6 1.57700E7

KSP 123 .69 100.00 25.3860 19.16677

CSR 123 .04 .72 .2612 .17070

Valid N (listwise) 123

Sumber: lampiran iii

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel return on asset (ROA) memiliki nilai minimum -7.92%, nilai maksimum 56.76 % dan mean (nilai rata-rata) 13.50% dan standar deviasi (simpangan baku) 12.40817. Variabel debt to asset ratio (DAR) memiliki nilai minimum 10%, nilai maksimum 276% dan mean

(nilai rata-rata) 49.97% dan standar deviasi (simpangan baku) 36.90317. variabel ukuran perusahaaan (total aktiva) memiliki nilai minimum Rp 61988 juta, nilai maksimum 1.08 juta, nilai mean (nilai rata-rata) 7.2798 juta dan standar deviasi (simpangan baku) 1.57700. Variabel kepemilikan saham publik (KSP) memiliki nilai minimum 69%, nilai maksimum 100%, nilai rata-rata 25.38% dan standar deviasi (simpangan baku) 19.16677. Variabel indeks CSR memiliki nilai


(62)

minimum 0.04, nilai maksimum 0.72, nilai rata-rata( mean) 0.2612 dan standar deviasi (simpangan baku) 0.17070.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Analisa dilakukan dengan metode analisa regresi berganda. Sebelum dilakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam penelitian sudah normal, serta bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskesdastisitas serta autokorelasi. Menurut Ghozali (2005) asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah berdistribusi normal, non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna, non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi, homoskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan kepengamatan yang lain adalah konstan atau sama.

1. Hasil Uji Normalitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Adapun uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis garfik dan statistik.

a. Analisis Grafik

Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng.


(63)

Pada grafik P-P Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal. Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik.

Gambar 4.1. Uji Normalitas Sumber: Lampiran v

Gambar 4.2. Uji Normalitas Sumber: Lampiran v


(64)

Dengan melihat tampilan grafik histogram, kita dapat melihat bahwa gambarnya telah berbentuk lonceng dan tidak menceng ke kiri dan ke kanan yang menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Pada grafik P-P Plot terlihat titik-titik menyebar di sepanjang garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi menyalahi asumsi normalitas.

b. Uji Statistik

Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (1 sample KS) dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 123

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .15592065

Most Extreme Differences Absolute .117

Positive .117

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z 1.303

Asymp. Sig. (2-tailed) .067

a. Test distribution is Normal.


(65)

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0.067. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis karena 0.067 > 0,05.

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatter plot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan: 1. titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, 2. titik – titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja,

3. penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar,


(66)

Gambar 4.3. Uji Heteroskedastisitas (scatterplot) Sumber: Lampiran vi

Pada gambar 4.3 tentang grafik scatterplot diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuh pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW test). Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu:


(67)

1.angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,

2.angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3.angka D-W diatas +2 berarti autokorelasi negatif.

Tabel 4.4. Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .407a .166 .137 .15854 1.732

a. Predictors: (Constant), SIZE, DAR, KSP, ROA b. Dependent Variable: CSR

Sumber: Lampiran vii

Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.732 Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas, dapat dilakukan dengan cara:

1. nilai R2 pada estimasi model regresi,


(68)

3. menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10.

Tabel 4.5. Uji Multikolineritas Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 ROA .858 1.166

DAR .924 1.082

KSP .919 1.088

SIZE .883 1.133

a. Dependent Variable: CSR

Sumber: Lampiran viii

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance value lebih kecil dari 0,10. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil uji ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas.

D. Pengujian Hipotesis

1. Uji Koefisien Determinasi

Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi yang adalah nilai Adjusted R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel


(69)

dependen. Dalam hal ini adjusted R2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel, return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP)

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (diwakili oleh indeks CSR). Koefisien determinasi ( R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 dan 1. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6. Adjusted R2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .407a .166 .137 .15854

a. Predictors: (C

onstant), SIZE, DAR, KSP, ROA b. Dependent Variable: CSR

Sumber: Lampiran ix

Besarnya Adjusted R2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS diperoleh sebesar 0.137. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel variabel return on asset (ROA), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kepemilikan saham publik (KSP) terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah sebesar 13,7%. Sedangkan sisanya sebesar 86,3% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(1)

Produk

1. Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan. termasuk pengemasannya.

2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk;

3. Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk

4. Pengungkapan bahwa produk memenuhi standard keselamatan; 5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen;

6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan

7. Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk;

8. Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan

9. Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan

10.Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat (Misalnya ISO 9000).

Keterlibatan Masyarakat

1. Sumbangan tunai. produk. pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat. pendidikan dan seni

2. Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat;

4. Membantu riset medis;

5. Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan. seminar atau pameran seni 6. Membiayai program beasiswa

7. Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat 8. Mensponsori kampanye nasional;

9. Mendukung pengembangan industri local

Umum

1. Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.

2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas


(2)

Lampiran iv STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 123 -7.92 56.76 13.5059 12.40817

DAR 123 10.00 276.00 49.9756 36.90317

TOTAL_AKTIVA 123 61988.00 1.08E8 7.2798E6 1.57700E7

KSP 123 .69 100.00 25.3860 19.16677

CSR 123 .04 .72 .2612 .17070

Valid N (listwise) 123

Lampiran v UJI NORMALITAS


(3)

Lampiran v (Lanjutan)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 123

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .15592065 Most Extreme Differences Absolute .117

Positive .117

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z 1.303

Asymp. Sig. (2-tailed) .067


(4)

Lampiran vi UJI HETEROSKEDASTISITAS

Lampiran vii UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .407a .166 .137 .15854 1.732

a. Predictors: (Constant), SIZE, DAR, KSP, ROA b. Dependent Variable: CSR


(5)

UJI MULTIKOLINERITAS

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 ROA .858 1.166

DAR .924 1.082

KSP .919 1.088

SIZE .883 1.133

a. Dependent Variable: CSR

Lampiran ix UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .407a .166 .137 .15854

a. Predictors: (C

onstant), SIZE, DAR, KSP, ROA b. Dependent Variable: CSR

Lampiran x UJI SIMULTAN (UJI F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .589 4 .147 5.858 .000a


(6)

Lampiran xi UJI PARSIAL (UJI T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .266 .148 1.800 .074

ROA .003 .001 -.252 2.771 .006

DAR 4.601E-5 .000 .010 .114 .910

SIZE .043 .010 .368 4.115 .000

KSP .002 .001 -.246 2.804 .006


Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 42 90

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 2 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 1 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 9

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAH TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 10

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN: STUDI EMPIRIS PADA Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 0 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 16

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 2 16