SEJARAH BERDIRINYA GEREJA KATOLIK DI SARIBUDOLOK TAHUN 1935 – 2010.
SEJARAH BERDIRINYA GEREJA KATOLIK DI SARIBUDOLOK
TAHUN 1935 – 2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
THOMSON IVO TARIGAN
NIM. 3113121075
Program Studi Pendidikan Sejarah
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
Thomson Ivo .Tarigan. NIM 3113121075. Sejarah Berdirinya Gereja Katolik
Saribudolok 1935 – 2010. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui bagaimana awal kehadiran gereja Katolik di
Saribudolok. (2) Mengetahui bagaimana dampak kehadiran gereja Katolik di Saribudolok. (3)
Mengetahui bagaimana karya para misionaris serta kegunaannya terhadap masyarakat yang
ada di Saribudolok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian heuristik dengan
menggunakan pedoman penelitian lapangan. Untuk mendapatkan data menggunakan
pedoman wawancara sebagai alatnya. Hasil penelitian menunjukkan cikal bakal berdirinya
gereja Katolik Saribudolok adalah dengan masuknya seorang misionaris yaitu Elpidius Van
Duijnhoven. Data dikumpulkan dengan teknik : wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana proses masuk dan berkembangnya gereja
Katolik di Saribudolok. Bagaimana peranan para misionaris dalam membangun gereja mulamula dan mengembangkannya. Bagaimana karya gereja dan manfaatnya terhadap masyarakat
yang ada di Saribudolok. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
masuk dan berkembangnya gereja Katolik ke Saribudolok mambawa dampak positif bagi
masyarakat Saribudolok, baik dari segi keimanan, pendidikan, kesehatan mapun
pendampingan.
Kata Kunci : Sejarah, Gereja Katolik di saribudolok
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
memberikan kasih dan karunia serta segala berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini adalah dalam rangka memenuhi tugas akhir guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan sejarah di Fakultas Ilmu Sosial jurusan Pendidikan
Sejarah Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini sangat sederhana dan jauh dari
kesempurnaan. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna untuk
menghasilkan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Melalui tulisan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu :
Kepada Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor di Universitas Negeri Medan
(UNIMED)
Kepada Dr. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
Kepada Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah yang
selalu membantu dan memberi motivasi.
Kepada Syahrul Nizar Saragih, S.Hum, MA, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan
Sejarah sekaligus dosen pembanding bebas yang selalu memotivasi serta mendukung
penulis.
Kepada Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Dosen pembimbing Skripsi (PS)
yang selalu membantu dan membimbing penulis dalam memberi motivasi penulis
mulai rencana penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.
Kepada Dra. Flores Tanjung, MA, selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) dan
selakupembanding utama yang telah memberi masukan dan saran mulai rencana
ii
penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima
kasih atas kebaikan dan bimbingannya.
Kepada Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku dosen pembanding utama yang telah
memberikan masukan dan saran mulai rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini.
Kepada Bapak dan Ibu staff pengajar jurusan pendidikan sejarah, yang telah
memberikan bekal ilmu yang tak ternilai selama belajar di jurusan pendidikan sejarah.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orangtuaku, Bapaku S.
Tarigan ras Mamak ku N br. Barus tersayang yang selalu hadir dan sabar
membimbing serta tulus memotivasi penulis dalam perkuliahan. Serta kakakku Ria
Nita br. Tarigan serta adik-adikku Erickson dan Jeferson Tarigan yang tiada hentinya
member semangat, mengingatkan dan memotivasi penulis selama perkuliahan,
semoga kita menjadi anak-anak yang baik yang bisa membanggakan “Bapa ras
Nande” dan semua keluarga yang telah mendoakan penulis selalu, semoga skripsi ini
menjadi persembahan terbaik ku selama perkuliahan.
Kepada Bapak Alfian Purba selaku ketua stasi Purba Hinalang sekaligus narasumber
yang telah memberikan informasi yang penulis butuhkan.
Kepada Bp. Elias Barus Selaku ketua stasi Panribuan serta narasumber yang telah
memberikan informasi yang penulis butuhkan.
Kepada teman-teman Reguler A 2011 yang selalu memberikan kesan dan pesan luar
biasa. Terimakasih untuk semua canda tawa, perdebatan, kehangatan, pengalaman dan
pelajaran berharga. Akan selalu ada kerinduan mendalam untuk anak Reguler A 2011.
Terkhusus buat :Beni Hutajulu, Kiki Amelia Tambunan, Riana Silaban yang selalu
mengingatkan penulis untuk mengerjakan skripsi ini, Rut Apriansi, Melda, Debo, Siti,
Cut, Agusvina, Citra, Marsel, Khairi, Suryati, Sugrahadi, Kesuma, Putra, Samuel,
Janter, Andri, Indra, Agus, Ian, Dwi, Nuri, Iki, Adiaty, bg Deni, Dedy M, Surya,
Reza, Taufik, Banchin, Ida, Riris, Umi, Rudi. Teman-Teman PPLT 2014 SMA RK 1
Kabanjahe, Pak Joe Sembiring, Ibu Mai Rani Sinaga, Ibu Agnes Valentina, Ibu
iii
Emelia Rosa Purba serta kelas X dan XI yang telah menjadi murid serta adik-adik
bagi penulis.
Kepada teman-teman satu rumah Parang II, Anugerah Barus, Janry Riddick Barus,
Desma Ginting, Uni Roko Barus, Dison Sembiring, Rio Sembiring, Salvin Sembiring.
Kepada keluarga besar IMKA Rudang Mayang UNIMED yang selalu memberikan
dukungan serta motivasi, bang Nando Tarigan, bang Arif Ginting, bang Mora Munthe
dan teman-teman yang satu-persatu yang tidak bisa saya sebutkan.
Kepada para sahabat kecil, Bajjo Tarigan, Wasriel Tarigan, Ihsan Tarigan yang selalu
memberikan dukungan.
Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang pernah
memberikan perhatian dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi guru sejarah dalam
menambah ilmu pendidikan.
Medan, September 2016
Penulis
Thomson Ivo Tarigan
NIM. 3113121075
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakangMasalah..................................................................
1
1.2 IdentifikasiMasalah .......................................................................
3
1.3 Pembatasan Masalah .....................................................................
3
1.4 RumusanMasalah ..........................................................................
3
1.5 TujuanPenelitian ...........................................................................
4
1.6 ManfaatPenelitian .........................................................................
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Konsep ..........................................................................
6
2.1.1 sejarah .............................................................................
6
2.1.2 Perkembangan……………………………………………… 7
2.1.3 GerejaKatolik..................................................................
7
2.2 Kerangka Berpikir..........................................................................
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian............................................................................
12
3.1.1 Lokasi Penelitian ...........................................................
12
3.1.2 Sumber Data .................................................................
12
3.2 TeknikPengumpulan Data ...............................................................
13
3.3 Teknik Analisa Data ........................................................................
15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………………………...
17
4.1.1 Kelurahan Saribudolok ………………………………… 17
4.2 Letak dan Keadaan Geografis …………………………………….
19
4.2.1 Kondisi Iklim dan Letak Geografis ……………………
19
4.2.2 Batas Wilayah dan Luas Wilayah ……………………...
19
4.3 Keadaan Penduduk ………………………………………………… 21
4.3.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Suku …………………. 21
4.3.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur ………………… 22
v
4.3.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan …………… 24
4.3.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ……………….. 25
4.3.5 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian …….. 26
4.4 Potensi Alam ……………………………………………………….. 28
4.5 Sarana dan Prasarana ………………………………………………. 31
4.5.1 Sarana Kesehatan ……………………………………….. 31
4.5.2 Sarana Pendidikan ……………………………………….. 32
4.5.3 Sarana Ibadah …………………………………………..... 33
4.6 Kepercayaan Masyarakat Kelurahan Saribudolok Sebelum Masuknya
Agama Katolik ………………………………………………… ..
34
4.6.1 Masuknya Agama Katolik di Indonesia …………………. 35
4.6.2 Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Sumatera Utara
……………………………………………………… ...
36
4.7 Masuknya Gereja Katolik di Saribudolok …………………………...38
4.7.1 Awal Kehadiran Misi Katolik di Paroki Saribudolok …… 40
4.7.2 Masa – masa Sulit Dalam Penyebaran Agama Katolik di
Saribudolok …………………………………………. .
41
4.8 Berkembangnya Gereja Katolik di Saribudolok …………………… 43
4.8.1 Masa Transisi: Pastor non Pribumi – Pastor Pribumi
(1970 – 1985) ………………………………………………..
45
4.8.2 Pastor Pribumi (1985 – 1991) ……………………………. 45
4.8.3 Dewan Pastoral Paroki (1991 – 2010) …………………… 47
4.9 Karya Pastoral Kategorial Paroki Saribudolok …………………….. 49
4.9.1. Stasi-Stasi Paroki St. Fransiskus Asisi Saribudolok ........
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………….
70
B. Saran ………………………………………………………………
72
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN
vi
73
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Luas Wilayah Menurut Nagori/Kelurahan di Kecamatan
Silimakuta Tahun 2006 …………………………………………
20
Tabel 2
Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku ……………………….
21
Tabel 3
Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Kelompok
Tenaga Kerja …………………………………………………….
23
Tabel 4
Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………......
24
Tabel 5
Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ……………………….. 25
Tabel 6
Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ………….
Tabel 7
Sarana Kesehatan ……………………………………………….. 32
Tabel 8
Sarana Pendidikan di Kelurahan Saribudolok ………………….. 32
Tabel 9
Sarana Ibadah …………………………………………………....
vii
27
33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah gereja adalah kisah tentang perkembangan-perkembangan dan
perubahan-perubahan yang dialami gereja selama di dunia ini. yaitu kisah tentang
pergumulan antara Injil dengan bentuk-bentuk yang biasa dipakai untuk
mengungkapkan Injil tersebut.
Menurut Jonar S. dalam bukunya yang berjudul sejarah gereja umum
(2014: 1) menyatakan sejarah gereja adalah sejarah yang berbicara mengenai
bagaimana perjalanan berdirinya gereja dimuka bumi ini. Suka dan duka yang
dialami oleh pendiri gereja tersebut.
Secara umum, bahan-bahan mengenai
sejarah masuk dan berkembangnya gereja Katolik di Saribudolok sangat sedikit
diperoleh baik dari segi buku ataupun tulisan yang dilakukan para penulis. Oleh
karena itu, penulisan ini menjadi hal yang bisa menguak proses masuk dan
berkembangnya agama Katolik di Saribudolok yang dibentuk pada tahun 1935.
Gereja Katolik Paroki Saribudolok, dirintis dan dikembangkan oleh
Misionaris Kapusin Provinsi Belanda, P. Elpidius van Duijnhoven, OFMCap.
Pada 1935 pemerintah Belanda secara resmi mengizinkan misi Katolik masuk ke
Tanah Batak. P. Elpidius berorientasi dan bermisi didaerah Simalungun sebelah
Utara dan Timur Danau Toba. Tahun inilah yang dianggap menjadi tahun resmi
kehadiran Gereja Katolik di Paroki Saribudolok.
Karena masih sangat terbatas dalam penguasaan bahasa dan Peta daerah,
melihat kesempatan sudah terbuka untuk misi Katolik, P. Elpidius merekrut
1
Kenan Mase Hutabarat menjadi 'guru" bahasa, katekis sekaligus rekan dalam
bermisi. Ia juga merekrut Laur Viator Hutabarat.
Kedatangan P.Elpidus pada tahun 1935 membuka lembaran baru pada
sejarah dan perkembangan Katolik di Saribudolok. Sekarang gereja tersebut telah
berdiri banyak stasi-stasi sebagai pendamping serta penyebar agama Katolik di
daerah sekitarnya yang menjadikan gereja Katolik di Saribudolok menjadi
parokinya. Sehubungan dengan itu yang menjadi permasalahan adalah bagaimana
proses masuk dan perkembangan agama Katolik di Saribudolok? serta bagaimana
dampak masuknya agama Katolik di Saribudolok bagi masyarakat setempat?.
Permasalahan-permasalahan tersebut menarik untuk diangkat dalam suatu
penelitian yang berjudul :“Sejarah Berdirinya Gereja Katolik di Saribudolok
Tahun 1935 - 2014”.
2
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Proses masuknya agama katolik di Saribudolok.
2. Perkembangan agama katolik di Saribudolok.
3. Dampak masuknya agama katolik terhadap kehidupan masyarakat di
Saribudolok.
1.3. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup masalah pada identifikasi masalah, maka
peneliti hanya membatasi masalah pada:
1. Proses masuknya agama katolik di Saribudolok
2. Perkembangan agama katolik di Saribudolok
3. Dampak masuknya katolik bagi masyarakat di Saribudolok.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana proses masuknya agama katolik di Saribudolok?
2. Bagaimana perkembangan agama katolik di Saribudolok?
3. Bagaimana dampak masuknya gereja katolik bagi kehidupan
masyarakat di Saribudolok?
3
1.5. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal sangat penting karena setiap
penelitian
yang
dilakukan
harus
berpedoman kepada tujuanya
mempunyai
tujuan
tertentu,dengan
akan lebih mudah mencapai sasaran yang
diharapkan.Adapun menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses masuknya agama katolik di
Saribudolok.
2. Untuk mengetahui perkembangan agama katolik di Saribudolok.
3. Untuk mengetahui dampak dari penyebaran agama katolik bagi
kehidupan masyarakat di Saribudolok.
1.6. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, diharapkan penelitian ini memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti tentang sejarah dan
perkembangan gereja katolik di Saribudolok.
2. Sebagai penambah wawasan bagi pembaca tentang sejarah dan
perkembangan gereja katolik di Saribudolok.
3. Sebagai penambah bahan bacaan bagi mahasiswa jurusan sejarah di
UNIMED
4. Sebagai penambah pengetahuan bagi para peneliti lain yang ingin
melakukan
penelitian
ataupun
permasalahan yang sama.
4
penulisan
karya
ilmiah
pada
5. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat, khususnya masyarakat
Saribudolok tentang awal mula serta perkembangan gereja katolik di
daerah tersebut.
5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan baik melalui
observasi, wawancara dan berdasarkan telaah dari berbagai sumber yang telah
dituangkan dalam pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sebelum masuknya gereja Katolik ke Saribudolok masyarakatnya
sebagian masih menganut kepercayaan terhadap roh-roh nenek
moyang dan kepada kekuatan gaib, walupun sebagian sudah
menganut agama Kristen protestan. Namun setelah masuk dan
berkembangnya agama Katolik yang disebarkan oleh para
misionaris maka perlahan masyarakat mulai meninggalkan
kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang tersebut.
2. Sejak misionaris-misionaris Kapusin masuk ke Sumatera pada
tahun 1911, kelompok-kelompok orang Batak telah menyatakan
keinginannya untuk masuk agama Katolik. Surat-surat maupun
utusan-utusan dari berbagai tempat tak henti-hentinya mendatangi
pastor dan uskup di Padang. Tetapi ada kesulitan untuk masuk
daerah Batak karena ada larangan dari pemerintah Hindia-Belanda
dengan alas an tidak boleh dobel zending masuk ke daerah
misalnya misi Katolik dan Zending Protestan.
70
3. Pada tanggal 16 Februari 1934 seorang “Hamba Tuhan” tiba di
Belawan dan mulai menetap di Pematang Siantar beliau adalah
Elpidius Van Duijnhoven, OFM Cap. Setahun kemudian
merupakan tahun yang bersejarah bagi daerah Saribudolok sebab
kedatangan Elpidius Van Duijnhoven ke Saribudolok merupakan
cikal bakal tumbuh dan mekarnya iman Katolik di tengah-tengah
masyarakat Saribudolok.
4. Tokoh-tokoh perintis atau pembawa agama Katolik ke Saribudolok
yaitu:
1) Pastor Elpidius Van Duijnhoven, OFM Cap.
2) Mgr. Matthias Brans pada tahun 1935 mengutus Elpidius
untuk ditugaskan berorientasi dan bermisi di daerah
Simalungun.
3) Pastor Aurelius Kerkers dan Kenan Hutabarat sebagai juru
bahasa Elpidius.
4) Bonaventura Yaep Lin Hin Purba, yakni pelayan Elpidius
sekaligus seorang katekis.
5) Pastor Nepomucenus Hamers, OFM Cap yang pada tanggal
28 September dipindahkan ke daerah Sidikalang.
5. Elpidius pertama kali mengadakan pembabtisan pertama kali di
Harang Gaol yakni pada tanggal 24 November 1935 yaitu, Maknir
Paulus Sihaloho.
71
6. Dalam hal pendidikan para misionaris mendirikan sekolah Katolik.
Dan sekolah Katolik yang pertama adalah SD Don Bosco yang
didirikan pada tahun 1967.
B. SARAN
1. Peranan
pemuka
jemaat
sangat
penting
dalam
menumbuhkembangkan gereja kita. Mereka berperan sebagai
pengajar, pengudus, dan pemimpin yang paling dekat dengan umta.
Untuk itu mutu para pengurus harus ditingkatkan dari segi
intelektual,
keterampilan
dan
daya
paling
utama
adalah
penghayatan spiritual panggilan awam dalam kerasulan gereja.
2. Umat gereja Katolik merupakan bagian utuh dari masyarakat.
Untuk membangun kesejahteraan bersama kita menumbuhkan
kerjasama dengan pemerintah setempat.
3. Semoga pendidikan yang dibangun para misionaris kita dengan
membangun sekolah-sekolah Katolik lebih berkembang lagi. Dan
untuk meningkatkan karakter bangsa.
72
Daftar Pustaka
Buku pedoman penulisan sikripsi dan proposal penelitian mahasiswa program
studi pendidikan sejarah
Berkhof H, dan Enklaar I.H., (2005), Sejarah Gereja, Gunung Mulia, Jakarta
Culver Jonatahan,. (2013), Sejarah Gereja Umum, Biji Sesawi, Bandung
S. Jonar., (2014), Sejarah Gereja Umum, ANDI, Yogyakarta
SteenbrinkKarel., (2006), Orang-Orang Katolik di Indonesia 1808-1942,
Ledalero, Maumere
Kuntowijoyo., (1995), Pengantar Ilmu Sejarah, PT BentangPustaka, Bandung
Vredenbregt J., (1978), Metode Dan Teknik Penelitian Masyarakat, PT Gramedia,
Jakarta
Sjamsuddin, Helius. Metodologi Sejarah, Ombak, Yogyakarta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta,
Bandung
Soekanto Soerjono., (1990). Sosiologi Suatu Pengantar, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta
Koenjtaraningrat., (2009), Pengantar Ilmu Antropologi, Rineka Cipta, Jakarta
Hurlock Elisabeth., (1980), Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta
Daliman, A. Metodologi Penelitian Sejarah. Ombak, Yogyakarta
Nainggolan Ambrosius., (2010), Hamba Yang Menjadi Pemimpin Yang Melayani
Dengan Baik. Saribudolok
Saragih Simon., (2014), Sungguh Mati Dia Mencintai Umatnya, Bina Media
Perintis, Medan
73
TAHUN 1935 – 2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
THOMSON IVO TARIGAN
NIM. 3113121075
Program Studi Pendidikan Sejarah
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
Thomson Ivo .Tarigan. NIM 3113121075. Sejarah Berdirinya Gereja Katolik
Saribudolok 1935 – 2010. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui bagaimana awal kehadiran gereja Katolik di
Saribudolok. (2) Mengetahui bagaimana dampak kehadiran gereja Katolik di Saribudolok. (3)
Mengetahui bagaimana karya para misionaris serta kegunaannya terhadap masyarakat yang
ada di Saribudolok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian heuristik dengan
menggunakan pedoman penelitian lapangan. Untuk mendapatkan data menggunakan
pedoman wawancara sebagai alatnya. Hasil penelitian menunjukkan cikal bakal berdirinya
gereja Katolik Saribudolok adalah dengan masuknya seorang misionaris yaitu Elpidius Van
Duijnhoven. Data dikumpulkan dengan teknik : wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana proses masuk dan berkembangnya gereja
Katolik di Saribudolok. Bagaimana peranan para misionaris dalam membangun gereja mulamula dan mengembangkannya. Bagaimana karya gereja dan manfaatnya terhadap masyarakat
yang ada di Saribudolok. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
masuk dan berkembangnya gereja Katolik ke Saribudolok mambawa dampak positif bagi
masyarakat Saribudolok, baik dari segi keimanan, pendidikan, kesehatan mapun
pendampingan.
Kata Kunci : Sejarah, Gereja Katolik di saribudolok
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
memberikan kasih dan karunia serta segala berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini adalah dalam rangka memenuhi tugas akhir guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan sejarah di Fakultas Ilmu Sosial jurusan Pendidikan
Sejarah Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini sangat sederhana dan jauh dari
kesempurnaan. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna untuk
menghasilkan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Melalui tulisan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu :
Kepada Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor di Universitas Negeri Medan
(UNIMED)
Kepada Dr. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
Kepada Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah yang
selalu membantu dan memberi motivasi.
Kepada Syahrul Nizar Saragih, S.Hum, MA, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan
Sejarah sekaligus dosen pembanding bebas yang selalu memotivasi serta mendukung
penulis.
Kepada Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Dosen pembimbing Skripsi (PS)
yang selalu membantu dan membimbing penulis dalam memberi motivasi penulis
mulai rencana penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.
Kepada Dra. Flores Tanjung, MA, selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) dan
selakupembanding utama yang telah memberi masukan dan saran mulai rencana
ii
penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima
kasih atas kebaikan dan bimbingannya.
Kepada Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku dosen pembanding utama yang telah
memberikan masukan dan saran mulai rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini.
Kepada Bapak dan Ibu staff pengajar jurusan pendidikan sejarah, yang telah
memberikan bekal ilmu yang tak ternilai selama belajar di jurusan pendidikan sejarah.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orangtuaku, Bapaku S.
Tarigan ras Mamak ku N br. Barus tersayang yang selalu hadir dan sabar
membimbing serta tulus memotivasi penulis dalam perkuliahan. Serta kakakku Ria
Nita br. Tarigan serta adik-adikku Erickson dan Jeferson Tarigan yang tiada hentinya
member semangat, mengingatkan dan memotivasi penulis selama perkuliahan,
semoga kita menjadi anak-anak yang baik yang bisa membanggakan “Bapa ras
Nande” dan semua keluarga yang telah mendoakan penulis selalu, semoga skripsi ini
menjadi persembahan terbaik ku selama perkuliahan.
Kepada Bapak Alfian Purba selaku ketua stasi Purba Hinalang sekaligus narasumber
yang telah memberikan informasi yang penulis butuhkan.
Kepada Bp. Elias Barus Selaku ketua stasi Panribuan serta narasumber yang telah
memberikan informasi yang penulis butuhkan.
Kepada teman-teman Reguler A 2011 yang selalu memberikan kesan dan pesan luar
biasa. Terimakasih untuk semua canda tawa, perdebatan, kehangatan, pengalaman dan
pelajaran berharga. Akan selalu ada kerinduan mendalam untuk anak Reguler A 2011.
Terkhusus buat :Beni Hutajulu, Kiki Amelia Tambunan, Riana Silaban yang selalu
mengingatkan penulis untuk mengerjakan skripsi ini, Rut Apriansi, Melda, Debo, Siti,
Cut, Agusvina, Citra, Marsel, Khairi, Suryati, Sugrahadi, Kesuma, Putra, Samuel,
Janter, Andri, Indra, Agus, Ian, Dwi, Nuri, Iki, Adiaty, bg Deni, Dedy M, Surya,
Reza, Taufik, Banchin, Ida, Riris, Umi, Rudi. Teman-Teman PPLT 2014 SMA RK 1
Kabanjahe, Pak Joe Sembiring, Ibu Mai Rani Sinaga, Ibu Agnes Valentina, Ibu
iii
Emelia Rosa Purba serta kelas X dan XI yang telah menjadi murid serta adik-adik
bagi penulis.
Kepada teman-teman satu rumah Parang II, Anugerah Barus, Janry Riddick Barus,
Desma Ginting, Uni Roko Barus, Dison Sembiring, Rio Sembiring, Salvin Sembiring.
Kepada keluarga besar IMKA Rudang Mayang UNIMED yang selalu memberikan
dukungan serta motivasi, bang Nando Tarigan, bang Arif Ginting, bang Mora Munthe
dan teman-teman yang satu-persatu yang tidak bisa saya sebutkan.
Kepada para sahabat kecil, Bajjo Tarigan, Wasriel Tarigan, Ihsan Tarigan yang selalu
memberikan dukungan.
Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang pernah
memberikan perhatian dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi guru sejarah dalam
menambah ilmu pendidikan.
Medan, September 2016
Penulis
Thomson Ivo Tarigan
NIM. 3113121075
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakangMasalah..................................................................
1
1.2 IdentifikasiMasalah .......................................................................
3
1.3 Pembatasan Masalah .....................................................................
3
1.4 RumusanMasalah ..........................................................................
3
1.5 TujuanPenelitian ...........................................................................
4
1.6 ManfaatPenelitian .........................................................................
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Konsep ..........................................................................
6
2.1.1 sejarah .............................................................................
6
2.1.2 Perkembangan……………………………………………… 7
2.1.3 GerejaKatolik..................................................................
7
2.2 Kerangka Berpikir..........................................................................
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian............................................................................
12
3.1.1 Lokasi Penelitian ...........................................................
12
3.1.2 Sumber Data .................................................................
12
3.2 TeknikPengumpulan Data ...............................................................
13
3.3 Teknik Analisa Data ........................................................................
15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………………………...
17
4.1.1 Kelurahan Saribudolok ………………………………… 17
4.2 Letak dan Keadaan Geografis …………………………………….
19
4.2.1 Kondisi Iklim dan Letak Geografis ……………………
19
4.2.2 Batas Wilayah dan Luas Wilayah ……………………...
19
4.3 Keadaan Penduduk ………………………………………………… 21
4.3.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Suku …………………. 21
4.3.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur ………………… 22
v
4.3.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan …………… 24
4.3.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ……………….. 25
4.3.5 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian …….. 26
4.4 Potensi Alam ……………………………………………………….. 28
4.5 Sarana dan Prasarana ………………………………………………. 31
4.5.1 Sarana Kesehatan ……………………………………….. 31
4.5.2 Sarana Pendidikan ……………………………………….. 32
4.5.3 Sarana Ibadah …………………………………………..... 33
4.6 Kepercayaan Masyarakat Kelurahan Saribudolok Sebelum Masuknya
Agama Katolik ………………………………………………… ..
34
4.6.1 Masuknya Agama Katolik di Indonesia …………………. 35
4.6.2 Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Sumatera Utara
……………………………………………………… ...
36
4.7 Masuknya Gereja Katolik di Saribudolok …………………………...38
4.7.1 Awal Kehadiran Misi Katolik di Paroki Saribudolok …… 40
4.7.2 Masa – masa Sulit Dalam Penyebaran Agama Katolik di
Saribudolok …………………………………………. .
41
4.8 Berkembangnya Gereja Katolik di Saribudolok …………………… 43
4.8.1 Masa Transisi: Pastor non Pribumi – Pastor Pribumi
(1970 – 1985) ………………………………………………..
45
4.8.2 Pastor Pribumi (1985 – 1991) ……………………………. 45
4.8.3 Dewan Pastoral Paroki (1991 – 2010) …………………… 47
4.9 Karya Pastoral Kategorial Paroki Saribudolok …………………….. 49
4.9.1. Stasi-Stasi Paroki St. Fransiskus Asisi Saribudolok ........
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………….
70
B. Saran ………………………………………………………………
72
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN
vi
73
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Luas Wilayah Menurut Nagori/Kelurahan di Kecamatan
Silimakuta Tahun 2006 …………………………………………
20
Tabel 2
Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku ……………………….
21
Tabel 3
Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Kelompok
Tenaga Kerja …………………………………………………….
23
Tabel 4
Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………......
24
Tabel 5
Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ……………………….. 25
Tabel 6
Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ………….
Tabel 7
Sarana Kesehatan ……………………………………………….. 32
Tabel 8
Sarana Pendidikan di Kelurahan Saribudolok ………………….. 32
Tabel 9
Sarana Ibadah …………………………………………………....
vii
27
33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah gereja adalah kisah tentang perkembangan-perkembangan dan
perubahan-perubahan yang dialami gereja selama di dunia ini. yaitu kisah tentang
pergumulan antara Injil dengan bentuk-bentuk yang biasa dipakai untuk
mengungkapkan Injil tersebut.
Menurut Jonar S. dalam bukunya yang berjudul sejarah gereja umum
(2014: 1) menyatakan sejarah gereja adalah sejarah yang berbicara mengenai
bagaimana perjalanan berdirinya gereja dimuka bumi ini. Suka dan duka yang
dialami oleh pendiri gereja tersebut.
Secara umum, bahan-bahan mengenai
sejarah masuk dan berkembangnya gereja Katolik di Saribudolok sangat sedikit
diperoleh baik dari segi buku ataupun tulisan yang dilakukan para penulis. Oleh
karena itu, penulisan ini menjadi hal yang bisa menguak proses masuk dan
berkembangnya agama Katolik di Saribudolok yang dibentuk pada tahun 1935.
Gereja Katolik Paroki Saribudolok, dirintis dan dikembangkan oleh
Misionaris Kapusin Provinsi Belanda, P. Elpidius van Duijnhoven, OFMCap.
Pada 1935 pemerintah Belanda secara resmi mengizinkan misi Katolik masuk ke
Tanah Batak. P. Elpidius berorientasi dan bermisi didaerah Simalungun sebelah
Utara dan Timur Danau Toba. Tahun inilah yang dianggap menjadi tahun resmi
kehadiran Gereja Katolik di Paroki Saribudolok.
Karena masih sangat terbatas dalam penguasaan bahasa dan Peta daerah,
melihat kesempatan sudah terbuka untuk misi Katolik, P. Elpidius merekrut
1
Kenan Mase Hutabarat menjadi 'guru" bahasa, katekis sekaligus rekan dalam
bermisi. Ia juga merekrut Laur Viator Hutabarat.
Kedatangan P.Elpidus pada tahun 1935 membuka lembaran baru pada
sejarah dan perkembangan Katolik di Saribudolok. Sekarang gereja tersebut telah
berdiri banyak stasi-stasi sebagai pendamping serta penyebar agama Katolik di
daerah sekitarnya yang menjadikan gereja Katolik di Saribudolok menjadi
parokinya. Sehubungan dengan itu yang menjadi permasalahan adalah bagaimana
proses masuk dan perkembangan agama Katolik di Saribudolok? serta bagaimana
dampak masuknya agama Katolik di Saribudolok bagi masyarakat setempat?.
Permasalahan-permasalahan tersebut menarik untuk diangkat dalam suatu
penelitian yang berjudul :“Sejarah Berdirinya Gereja Katolik di Saribudolok
Tahun 1935 - 2014”.
2
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Proses masuknya agama katolik di Saribudolok.
2. Perkembangan agama katolik di Saribudolok.
3. Dampak masuknya agama katolik terhadap kehidupan masyarakat di
Saribudolok.
1.3. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup masalah pada identifikasi masalah, maka
peneliti hanya membatasi masalah pada:
1. Proses masuknya agama katolik di Saribudolok
2. Perkembangan agama katolik di Saribudolok
3. Dampak masuknya katolik bagi masyarakat di Saribudolok.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana proses masuknya agama katolik di Saribudolok?
2. Bagaimana perkembangan agama katolik di Saribudolok?
3. Bagaimana dampak masuknya gereja katolik bagi kehidupan
masyarakat di Saribudolok?
3
1.5. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal sangat penting karena setiap
penelitian
yang
dilakukan
harus
berpedoman kepada tujuanya
mempunyai
tujuan
tertentu,dengan
akan lebih mudah mencapai sasaran yang
diharapkan.Adapun menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses masuknya agama katolik di
Saribudolok.
2. Untuk mengetahui perkembangan agama katolik di Saribudolok.
3. Untuk mengetahui dampak dari penyebaran agama katolik bagi
kehidupan masyarakat di Saribudolok.
1.6. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, diharapkan penelitian ini memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti tentang sejarah dan
perkembangan gereja katolik di Saribudolok.
2. Sebagai penambah wawasan bagi pembaca tentang sejarah dan
perkembangan gereja katolik di Saribudolok.
3. Sebagai penambah bahan bacaan bagi mahasiswa jurusan sejarah di
UNIMED
4. Sebagai penambah pengetahuan bagi para peneliti lain yang ingin
melakukan
penelitian
ataupun
permasalahan yang sama.
4
penulisan
karya
ilmiah
pada
5. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat, khususnya masyarakat
Saribudolok tentang awal mula serta perkembangan gereja katolik di
daerah tersebut.
5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan baik melalui
observasi, wawancara dan berdasarkan telaah dari berbagai sumber yang telah
dituangkan dalam pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sebelum masuknya gereja Katolik ke Saribudolok masyarakatnya
sebagian masih menganut kepercayaan terhadap roh-roh nenek
moyang dan kepada kekuatan gaib, walupun sebagian sudah
menganut agama Kristen protestan. Namun setelah masuk dan
berkembangnya agama Katolik yang disebarkan oleh para
misionaris maka perlahan masyarakat mulai meninggalkan
kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang tersebut.
2. Sejak misionaris-misionaris Kapusin masuk ke Sumatera pada
tahun 1911, kelompok-kelompok orang Batak telah menyatakan
keinginannya untuk masuk agama Katolik. Surat-surat maupun
utusan-utusan dari berbagai tempat tak henti-hentinya mendatangi
pastor dan uskup di Padang. Tetapi ada kesulitan untuk masuk
daerah Batak karena ada larangan dari pemerintah Hindia-Belanda
dengan alas an tidak boleh dobel zending masuk ke daerah
misalnya misi Katolik dan Zending Protestan.
70
3. Pada tanggal 16 Februari 1934 seorang “Hamba Tuhan” tiba di
Belawan dan mulai menetap di Pematang Siantar beliau adalah
Elpidius Van Duijnhoven, OFM Cap. Setahun kemudian
merupakan tahun yang bersejarah bagi daerah Saribudolok sebab
kedatangan Elpidius Van Duijnhoven ke Saribudolok merupakan
cikal bakal tumbuh dan mekarnya iman Katolik di tengah-tengah
masyarakat Saribudolok.
4. Tokoh-tokoh perintis atau pembawa agama Katolik ke Saribudolok
yaitu:
1) Pastor Elpidius Van Duijnhoven, OFM Cap.
2) Mgr. Matthias Brans pada tahun 1935 mengutus Elpidius
untuk ditugaskan berorientasi dan bermisi di daerah
Simalungun.
3) Pastor Aurelius Kerkers dan Kenan Hutabarat sebagai juru
bahasa Elpidius.
4) Bonaventura Yaep Lin Hin Purba, yakni pelayan Elpidius
sekaligus seorang katekis.
5) Pastor Nepomucenus Hamers, OFM Cap yang pada tanggal
28 September dipindahkan ke daerah Sidikalang.
5. Elpidius pertama kali mengadakan pembabtisan pertama kali di
Harang Gaol yakni pada tanggal 24 November 1935 yaitu, Maknir
Paulus Sihaloho.
71
6. Dalam hal pendidikan para misionaris mendirikan sekolah Katolik.
Dan sekolah Katolik yang pertama adalah SD Don Bosco yang
didirikan pada tahun 1967.
B. SARAN
1. Peranan
pemuka
jemaat
sangat
penting
dalam
menumbuhkembangkan gereja kita. Mereka berperan sebagai
pengajar, pengudus, dan pemimpin yang paling dekat dengan umta.
Untuk itu mutu para pengurus harus ditingkatkan dari segi
intelektual,
keterampilan
dan
daya
paling
utama
adalah
penghayatan spiritual panggilan awam dalam kerasulan gereja.
2. Umat gereja Katolik merupakan bagian utuh dari masyarakat.
Untuk membangun kesejahteraan bersama kita menumbuhkan
kerjasama dengan pemerintah setempat.
3. Semoga pendidikan yang dibangun para misionaris kita dengan
membangun sekolah-sekolah Katolik lebih berkembang lagi. Dan
untuk meningkatkan karakter bangsa.
72
Daftar Pustaka
Buku pedoman penulisan sikripsi dan proposal penelitian mahasiswa program
studi pendidikan sejarah
Berkhof H, dan Enklaar I.H., (2005), Sejarah Gereja, Gunung Mulia, Jakarta
Culver Jonatahan,. (2013), Sejarah Gereja Umum, Biji Sesawi, Bandung
S. Jonar., (2014), Sejarah Gereja Umum, ANDI, Yogyakarta
SteenbrinkKarel., (2006), Orang-Orang Katolik di Indonesia 1808-1942,
Ledalero, Maumere
Kuntowijoyo., (1995), Pengantar Ilmu Sejarah, PT BentangPustaka, Bandung
Vredenbregt J., (1978), Metode Dan Teknik Penelitian Masyarakat, PT Gramedia,
Jakarta
Sjamsuddin, Helius. Metodologi Sejarah, Ombak, Yogyakarta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta,
Bandung
Soekanto Soerjono., (1990). Sosiologi Suatu Pengantar, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta
Koenjtaraningrat., (2009), Pengantar Ilmu Antropologi, Rineka Cipta, Jakarta
Hurlock Elisabeth., (1980), Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta
Daliman, A. Metodologi Penelitian Sejarah. Ombak, Yogyakarta
Nainggolan Ambrosius., (2010), Hamba Yang Menjadi Pemimpin Yang Melayani
Dengan Baik. Saribudolok
Saragih Simon., (2014), Sungguh Mati Dia Mencintai Umatnya, Bina Media
Perintis, Medan
73