NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI. GOLONGAN RETRIBUSI PERIZINAN

BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI.

Pasal 2 Dengan nama Retribusi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Produksi dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Produksi. Pasal 3 Obyek retribusi adalah pemberian izin terhadap usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu pada Hutan Produksi Pasal 4 Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Produksi.

BAB III GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 5 Retribusi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Produksi digolongkan sebagai Retribusi perizinan tertentu.

BAB IV PERIZINAN

Pasal 6 Pemohon dapat mengajukan izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu adalah : a. Perorangan; b. Koperasi; c. Badan Usaha Milik Swasta Indonesia ; d. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah . Pasal 7 Persyaratan untuk memperoleh Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu, sebagai berikut : a. Permohonan dilengkapi dengan proyek proposal yang dilengkapi dengan peta lokasi kerja dengan skala 1 : 100.000 yang disahkan oleh Dinas ; b. Luas permohonan lokasi maksimal 50 Ha dan setiap perorangan atau koperasi dapat mengajukan permohonan maksimum 2 dua izin dalam 1 satu Kabupaten; c. JenisĀ­jenis usaha pemanfaatan hasi hutan bukan kayu antara lain : 6 PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA HASIL HUTAN BUKAN KAYU PADA HUTAN PRODUKSI 1. Rotan, Sagu, Nipah, Bambu meliputi kegiatan Penebangan, Permudahan, Pemeliharaan, Pengamanan, Pengelolaan dan Pemasaran Hasil ; 2. Getah, kulit kayu, daun, buah atau biji, meliputi kegiatan pemanenan, pemeliharaan, Pengelolaan, Pemasaran hasil ; d. Mendapat persetujuan pencadangan lokasi dari Bupati ; e. Melakukan inventarisasi atau survei potensi dan menyusun analisis mengenai dampak lingkungan untuk permohonan lokasi seluas 50 Lima puluh Ha ; f. Izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu diberikan paling lama 10 Sepuluh tahun . g. Izin Usaha Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu diberikan oleh Bupati dengan tembusan kepada Menteri, Gubernur dan Dinas Kehutanan di Wilayah Kabupaten.

BAB V CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA