Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
4.4.7. Analisis Data
Outflow pada Embung Sungai Kreo 4.4.7.1.
Penguapan pada Embung
Penguapan atau evaporasi dipengaruhi oleh suhu air, suhu udara atmosfir, kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari
dan lain-lain yang saling berhubungan satu dengan lain. Dalam menghitung evaporasi dipakai persamaan empiris Penman
Soedibyo, 1993 : ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ + −
= 100
1 35
. V
e e
E
d a
w d
a
t t
e e
− =
− γ
di mana : E
= evaporasi mmhr e
a
= tekanan uap jenuh pada suhu rata-rata harian mmHg e
d
= tekanan uap sebenarnya mmHg V
= kecepatan angin ketinggian 2 m di atas permukaan tanah milehr
T = suhu bola kering C°
T
w
= suhu bola basah C° γ = konstanta pizometer = 0.66 jika e dalam millibar dan t dalam c
o
. dan kecepatan angin minimal 3 mdet, jika e dalam mm Hg,
γ = 0,485.
Diketahui data sebagai berikut BMG Jateng, 2005 : •
Temperatur bulanan rata-rata = 27.76°
• Suhu bola kering
= 28.56° •
Suhu bola basah = 28.12°
• Kecepatan angin rata-rata
= 1.03 mdt 1.03 x 60 x 60 x 24 : 1.600 mmile = 55.62 milehr
• Kelembaban udara relative rata-rata = 76.3
d a
e e
−
= 0.485 28.56 – 28.12 = 0.216 mm jam = 5.04 mmhr
Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
Luas JAN
FEB MRT
APR MEI
JUN JUL
AGT SEP
OKT NOV
DES 27.69
26.9 28.16
28.66 27.85
27.37 26.74
27.21 28.49
29.17 28.83
25.74 26.01
24.53 26.72
27.32 26.19
25.29 24.77
25.23 26.33
27.13 26.52
24 0.43
0.36 0.5
0.96 0.97
0.69 0.61
1.32 1.82
1.57 1.15
0.74 0.58
0.83 0.5
0.46 0.58
0.72 0.68
0.68 0.74
0.7 0.8
0.61 0.00058 0.00083
0.0005 0.00046 0.00058 0.00072 0.00068 0.00068 0.00074
0.0007 0.0008
0.00061 56.5
56.5 62.5
81.8 84.8
80 91.8
90 92.6
85.4 69.7
62.4 31
28 31
30 31
30 31
31 30
31 30
31 Penyinaran Matahari S
Jumlah Hari 1 Bulan Bulan
Tekanan uap jenuh ea mmHg 4697.88
Tekanan uap sebenarnya ed mmHg Kec angin 2 m di atas tanah V mdt
Evaporasi Ea mmhari Evaporasi Ea mhari
Jadi E = 0.35 ×5.04× 1+55.62100
= 2.74 mmhr E
= 2.74 mmhr = 2.74 x 10
-3
mhr = 2.74 60 x 60 x 24 = 3.17 x 10
-5
mmdt E =
3.17 •10
-8
mdt Bila luas permukaan embung pada elevesi + 126 m
= 248751.25 m
2
, maka : E
= 3.17 x 10
-8
x 248751.25 = 7.88 x 10
-3
m
3
dt E
= 7.88 ltdt Tabel 4.30 Penguapan pada embung
4.4.7.2. Rembesan filtrasi Bawah Permukaan
Lapisan tanah keras dan relatif kedap air pada lokasi embung berada pada kedalaman – 5.00 m. Dalam perhitungan neraca air embung,
rembesan yang terjadi atas dasar data-data referensi yang sudah ada diasumsikan sebesar 2.5 x 10
-5
m
3
dt.
4.4.7.3. Perkolasi Rembesan Ke Bawah Akibat Grafitasi
Perkolasi merupakan rembesan ke bawah yang terjadi akibat adanya grafitasi, besarnya berkisar 1 – 2 mmdt. Perkolasi yang terjadi pada
Embung Sungai Kreo diasumsikan sebesar 1.5 mmdt, hal ini dengan dasar bahwa pada kedalaman – 5.00 m lapisan tanah disekitar embung
merupakan tanah keras yang relative kedap air sehingga mengurangi laju
Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
perkolasi. Dalam perhitungan, nantinya digabung bersama-sama dengan rembesan yang melalui tubuh embung.
4.4.8. Kebutuhan Air Baku