Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
4.1. Tinjauan Umum
Dalam merencanakan bangunan air, analisis yang penting perlu ditinjau adalah analisis hidrologi. Analisis hidrologi diperlukan untuk menentukan besarnya debit
banjir rencana yang mana debit banjir rencana akan berpengaruh besar terhadap besarnya debit maksimum maupun kestabilan konstruksi yang akan dibangun. Pada
perencanaan embung ini, analisis hidrologi untuk perencanaan embung, meliputi tiga hal Soemarto, 1999, yaitu:
1. Aliran masuk inflow yang mengisi embung.
2. Tampungan embung.
3. Banjir desain untuk menentukan kapasitas dan dimensi bangunan pelimpah
spillway. Untuk menghitung semua besaran terebut diatas, lokasi dari rencana embung
harus ditentukan dan digambarkan pada peta. Hal ini dilakukan supaya penetapan dari hujan rata – rata dan evapotranspirasi yang tergantung dari tempat yang
ditentukan. Perhitungan hidrologi sebagai penunjang pekerjaan desain, dibutuhkan data meteorologi dan hidrometri. Data hujan harian selanjutnya akan diolah menjadi
data curah hujan rencana, yang kemudian akan diolah menjadi debit banjir rencana Soemarto, 1999. Data hujan harian didapatkan dari beberapa stasiun di sekitar
lokasi rencana embung, di mana stasiun tersebut masuk dalam catchment area atau daerah aliran sungai.
Adapun langkah-langkah dalam analisis hidrologi adalah sebagai berikut Sosrodarsono, 1993 :
a.
Menentukan Daerah Aliran Sungai DAS beserta luasnya.
b.
Menentukan Luas pengaruh daerah stasiun-stasiun penakar hujan Sungai.
c.
Menentukan curah hujan maksimum tiap tahunnya dari data curah hujan yang ada.
Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
d.
Menganalisis curah hujan rencana dengan periode ulang T tahun.
e.
Menghitung debit banjir rencana berdasarkan besarnya curah hujan rencana diatas pada periode ulang T tahun.
f.
Menghitung debit andalan yang merupakan debit minimum sungai yang dapat untuk keperluan air baku.
g.
Menghitung neraca air yang merupakan perbandingan antara debit air yang tersedia dengan debit air yang dibutuhkan untuk keperluan air baku.
4.2. Penentuan Daerah Aliran Sungai