Ruang Lingkup Materi Ruang Lingkup

6 limpasan air dari ketiga DTA inilah yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat pelayanan drainase Sungai Krengseng daerah hilir. Sumber: Bappeda Kota Semarang, 2010. Gambar 1.2 Sub Catchment Area Daerah Hulu dan Hilir DAS Krengseng

1.4.2 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh perubahan guna lahan terhadap pelayanan drainase yang meliputi: 1. Perubahan guna lahan. Variabel yang dibahas yaitu mengenai luas perubahan lahan, jenis guna lahan, dan persebaran guna lahan. Definisi dari masing-masing variabel ini adalah sebagai berikut.: Perubahan adalah hal atau keadaaan yang berubah, peralihan atau pertukaran Kamus Besar Bahasa Indonesia. Guna lahan merupakan semua jenis penggunaan atas lahan oleh manusia meliputi penggunaan untuk pertanian hingga lapangan olahraga, rumah mukim hingga rumah makan, rumah sakit hingga kuburan Lindgren, 1985. 7 Perubahan guna lahan menurut Turner Meyer 1991 dalam Asdak 1995, adalah suatu proses untuk mengelola lahan secara lebih intensif atau ekstensif atau bahkan merubah pemanfaatan tata guna lahan. Sementara itu menurut Mardiansyah 1999 dalam Setiyadi, 2007, perubahan guna lahan secara umum memiliki pengertian sebagai suatu pemanfaatan baru atas lahan yang berbeda dengan pemanfaatan lahan sebelumnya. 2. Pelayanan drainase yang ada berupa tingkat kemampuan saluran drainase yang dapat dilihat dari kapasitas saluran dan debit limpasan air. Definisi operasional dari pelayanan drainase adalah sebagai berikut. Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah usaha untuk memenuhi sesuai kebutuhan. Drainase adalah serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal Kodoatie, 2003. Jadi, pelayanan drainase adalah tingkat kemampuan saluran drainase untuk menampung debit limpasan air. 3. Pengaruh perubahan guna lahan terhadap pelayanan drainase berupa besarnya pengaruh perubahan luas tiap jenis guna lahan terhadap tingkat pelayanan drainase. Definisi operasional pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk atau merubah karakter suatu hal yang berbeda dari semula. Jadi, pengaruh guna lahan terhadap pelayanan drainase adalah besarnya efek dari perubahan guna lahan terhadap kemampuan drainase dalam menampung limpasan air. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian ini berusaha untuk mengkaji pengaruh perubahan guna lahan terhadap pelayanan drainase di kawasan sekitar Kampus UNDIP Tembalang. Sebelumnya, telah terdapat penelitian yang membahas dengan tema dan fokus materi yang hampir sama. Namun, penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya.Penelitian sebelumnya hanya mengkaji pengaruh perubahan guna lahan terhadap debit limpasan air atau hanya mengevaluasi pelayanan drainase yang ada. Penelitian ini lebih memfokuskan pada kajian perubahan guna lahan terhadap pelayanan drainase.Perbedaan penelitian ini lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.1. TABEL I.1 PERBANDINGAN PENELITIAN TERKAIT Penelitian Yang Sudah Dilakukan Judul Lokasi Tahun Metodologi Alat Analisis Hasil Prayogi Akbar Putra dan Marisa Handajani Evaluasi Permasalahan Sistem Drainase Kawasan Jeruk Purut, Kecamatan Pasar Kawasan Jeruk Purut, Kecamatan 2009 Pendekatan kuantitatif dengan alat analisis hidrologi, analisis faktor-faktor penyebab terjadinya banjir di wilayah Jeruk 8 Penelitian Yang Sudah Dilakukan Judul Lokasi Tahun Metodologi Alat Analisis Hasil Minggu, Kotamadya Jakarta Selatan Pasar Minggu, Kotamadya Jakarta Selatan hidrolika dan analisis deskriptif evaluatif Purut, Kotamadya Jakarta Selatan Susilowati dan Timta Santita N.R Analisis Perubahan Tata Guna Lahan Dan Koefisien Limpasan Terhadap Debit Drainase Perkotaan Kota Surakarta 1997 Pendekatan kuantitatis dengan metode analisis hidrologi Kecenderungan debit limpasan akibat perubaha guna lahan kurun waktu 4 tahun Merry Yelzal, Joko Nugroho, dan Suardi Natasaputra Pengaruh Perubahan Tataguna Lahan Terhadap Debit Limpasan Drainase Di Kota Bukittinggi Kota Bukittinggi 2010 Pendekatan kuantitatis dengan metode analisis hidrologi Perubahan koefisien limpasan untuk tata guna lahan eksisting dan rencana tata ruang tahun 2030 terhadap debit limpasan drainase di Kota Bukittinggi Adelia Untari Studi Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Di Das Citepus, Kota Bandung DAS Citepus, Kota Bandung 2009 Analisis Hidrologi Analisis Debit Puncak Kajian perubahan tata guna lahan, koefisien limpasan, debit limpasan Yuni Hastuti Kajian Tata Guna Lahan Daerah Aliran Sungai DAS Babon Kota Semarang dan Implikasinya terhadap Ketersediaan Air DAS Babon, Kota Semarang 2002 Analisis Deskriptif Eksploratif Analisis hubungan perubahan guna lahan dengan ketersediaan air Sumber: Analisis , 2013

1.6 Manfaat Penelitian