Nilai Pakai dan Nilai Tukar Nilai tukar obyektif

Ringkasan Materi UN Ekonomi SMA 2012. Distributed by http:pak-anang.blogspot.com Halaman 8

B. Nilai Pakai dan Nilai Tukar

1. Nilai pakai adalah nilai suatu barang karena kemampuannya memenuhi kebutuhan a. Nilai pakai subyektif adalah nilai yang diberikan seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut untuk memenuhi kabutuhan b. Nilai pakai obyektif adalah nilai yang diberikan masyarakat terhadap suatu barang karena kemampuannya memenuhi kebutuhan 2. Nilai tukar adalah nilai suatu barang karena kemampuannya dipertukarkan dengan barang lain a. Nilai tukar subyektif adalah nilai yang diberikan seseorang terhadap suatu barang karena kemampuannya ditukar dengn barang lain

C. Nilai tukar obyektif

adalah nilai yang diberikan masyarakat terhadap suatu barang karena kemampuannya dipertukarkan dengan barang lain. Berikut ini akan diuraikan beberapa teori nilai obyektif secara singkat : 1 Teori Nilai Biaya Adam Smith Menurut teori ini, tinggi rendahnya nilai barang ditentukan berdasarkan banyaknya biaya yang telah dikorbankan untuk memproduksi barang yang bersangkutan. Biaya yang dimaksud di sini meliputi pengorbanan semua faktor produksi alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan. Semakin tinggi biaya yang perlu dikorbankan untuk memproduksi barang, semakin tinggi pula nilai tukar barang yang bersangkutan. 2 Teori Nilai Tenaga Kerja David Ricardo Menurut teori ini, tenaga kerja sumber daya manusia dianggap sebagai faktor produksi yang paling penting. Secara teori, biaya-biaya produksi dapat dihitung berdasarkan tenaga kerja atau jam kerja yang telah dikorbankan. Misalnya, untuk membuat meja, mula-mula dihitung penggunaan tenagajam kerja untuk menebang pohon. Selanjutnya, diperhitungkan tenaga untuk membelah, memotong, mengangkut, dan seterusnya. Demikian pula penggunaan kapak, gergaji, serut, dan lain-lain ikut diperhitungkan ; berapa tenagajam kerja yang telah dikeluarkan. Semakin banyak tenagajam kerja yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan barang, semakin tinggi pula nilai tukar barang yang bersangkutan. 3 Teori Nilai Reproduksi Sebagai penyempurnaan teori Adam Smith, biaya yang telah dikeluarkan pada waktu yang lampau dapat berbeda dengan yang harus dikeluarkan sekarang, sekiranya memproduksi kembali reproduksi barang yang sama. Hal itu disebabkan oleh perubahan nilai uang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau perubahan karena faktor lainnya. Oleh karena itu, biaya reproduksi merupakan ukuran yang lebih tepat untuk menentukan nilai tukar barang yang bersangkutan. 4 Teori Nilai Pasar Humme dan John Locke Menurut teori ini, tinggi rendahnya nilai barang akan ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Jika permintaan barang naik, penawaran tetap, harga akan naik. Keadaan semacam itu memberi gambaran bahwa barang yang bersangkutan banyak peminatnya sehingga mempunyai nilai tukar yang tinggi. Sebaliknya, dapat terjadi jika permintaan barang tersebut turun, penawaran tetap, harga akan turun.

D. Hukum Gossen