Identifikasi dan Rumusan Masalah

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pada penelitian ini masalah dibatasi pada meningkatkan kedisiplinan siswa melalui bimbingan pribadi sosial. Untuk itu akan diuraikan secara singkat mengenai kedisiplinan siswa dan bimbingan pribadi sosial. Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai yaitu nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa. Disiplin sekolah merupakan keseluruhan ukuran bagi tindakan-tindakan yang menjamin kondisi-kondisi moral yang diperlukan, sehingga proses pendidikan berjalan lancar dan tidak terganggu. Adanya kedisiplinan dapat menjadi semacam tindakan preventif dan menyingkirkan hal-hal yang membahayakan hidup kalangan pelajar. Di sekolah masalah disiplin siswa tidak pernah selesai, berbagai cara telah dilakukan oleh sekolah demi tegaknya kedisiplinan. Di Darul Hikam kedisiplinan siswa adalah faktor utama dalam keberhasilan proses pembelajaran. Upaya-upaya dalam penegakkan kedisiplinan telah dilakukan seperti pemberian hukuman bagi yang melanggar dan memberikan penghargaan bagi siswa yang selalu mentaati tata tertib sekolah. Hukuman yang diberikan tentunya bersifat edukatif seperti dengan memberikan hafalan ayat-ayat Al-Qur’an, membersihkan lingkungan sekolah dan shaum. Pemberian reward bagi siswa yang tidak melanggar dengan memberikan sertifikat penghargaan di akhir semester. Akan tetapi dengan cara tersebut guru merasa masih kurang berhasil dalam penegakkan kedisiplinan, siswa masih ada yang terlambat datang ke sekolah, tidak mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas setelah jam istirahat, pemakaian seragam yang tidak lengkap, bagi siswa laki-laki rambut yang kurang rapi, dan bagi siswa perempuan jilbab yang tidak memakai kerudung dalam. Kedisiplinan siswa yang diharapkan adalah yang lahir dan tumbuh dari dalam diri dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Dengan demikian, disiplin menjadi bagian dari kebutuhan dan kepentingan positif mereka di sekolah maupun luar sekolah, selain menjadi budaya positif bagi mereka. Dari phenomena yang terjadi di SMA Darul Hikam, maka perlu adanya upaya peningkatan dalam menegakkan kedisiplinan agar hasil yang diharapkan akan lebih maksimal. Untuk itu perlu cara baru terutama dalam memberikan hukuman bagi siswa yang melanggar. Cara tersebut diharapkan akan lebih efektif dan tepat sasaran. Bimbingan Konseling pribadi sosial merupakan salah satu alternatif pilihan, Di Indonesia layanan bimbingan dan konseling di sekolah telah berkembang cukup lama. Hal ini merupakan komitmen para pengelola dan pelaksana pendidikan terhadap tujuan pendidikan yang diharapkan, yaitu membentuk dan mengembangkan pribadi siswa secara optimal dan utuh. Pribadi yang utuh ialah yang: 1 beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa; 2 berbudi pekerti luhur; 3 memiliki pengetahuan dan keterampilan; 4 memiliki kesehatan jasmani dan rohani; 5 memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri; dan 6 memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan Depdikbud, 1992: 7 Tujuan pendidikan sejalan dengan konsep bimbingan dan konseling yang berupaya untuk memandirikan individu sehingga dapat berkembang secara optimal serta untuk membantu membuat keputusan dan memecahkan masalah. Berkenaan dengan pemecahan masalah, masalah individu ada yang bersifat pribadi dan sosial. Atas alasan inilah perlunya diberikan bimbingan pribadi-sosial. Bimbingan sosial pribadi dirahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah- masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu. Syamsu, 2005. Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua. Setidaknya ada dua bentuk disiplin yang perlu dikembangkan oleh sekolah, yaitu preventif dan korektif. Disiplin preventif, yaitu upaya menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan hal itu pula, siswa berdisiplin dan dapat memelihara dirinya terhadap peraturan yang ada. Disiplin korektif, yaitu upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Bagi yang melanggar diberi sanksi untuk memberi pelajaran dan memperbaiki dirinya sehingga memelihara dan mengikuti aturan yang ada. Dari batasan masalah tersebut dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah gambaran secara umum kedisiplinan siswa kelas X SMA Darul Hikam Tahun Ajaran 20092010? 2. Bagaimanakan gambaran setiap aspek kedisiplinan siswa kelas X SMA Darul Hikam Tahun Ajaran 20092010? 3. Program bimbingan seperti apa yang sesuai dengan gambaran kedisiplinan SMA Darul Hikam Tahun Ajaran 20092010? 4. Bagaimanakah penilaian personil sekolah terkait program bimbingan yang telah disusun?

C. Tujuan Penelitian