Teknik Pengukuran Variabel Penelitian Pengujian Validitas

Asep Saefudin, 2014 Pengaruh Lingkungan terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jwa Bawat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu atau hal- hal yang diketahuinya.” Selain itu, Sugiyono 2011: 192 menjelaskan bahwa “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk d ijawabnya.” Angket atau kuesioner dapat digunakan apabila jumlah responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian cukup besar, dan digunakan untuk memperoleh informasi dari rensponden tentang variabel penelitian yaitu tentang Lingkungan kerja dan Motivasi Kerja. Sebagaimana yang diungkapkan Sugiyono 2012: 156, bahwa: Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar luas di wilayah yang luas.

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yakno lingkungan kerja variabel X dan motivasi kerja variabel Y. Selain itu, sumber data dalam penelitian ini adalah Pegawai Di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Jawa Barat .

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, teknik pengukuran menggunakan Skala Likert. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono 2011: 136, bahwa “skala Likers digunakan untuk menguk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert tersebut oleh peneliti dijadikan titik tolak untuk menyusun instrumen penelitian dan jawaban yang digunakan dalam skala Likert ini mempunyai gradasi atau skala yang dimulai dari sangat positif sampai negatif, dan untuk analisis kuantitatif maka jawaban yang disediakan dapat diberikan skor. Adapun cara pengisian instrumen dalam penelitian ini adalah dengan cara checklist , sehingga responden hanya memberikan Asep Saefudin, 2014 Pengaruh Lingkungan terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jwa Bawat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tanda checklist  pada alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun alternatif jawaban yang dibuat berdasarkan Skala Likert tersebut yaitu: Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Skor Slalu SL 4 Sering SR 3 Kadang-kadang KD 2 Tidak Pernah TP 1

3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen penelitian merupakan penjabaran dari dimensi dan indikator penelitian, yang mana dapat mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitin ini adalah: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Indikator Sub indikator No item Lingkungan kerja Variabel X 1. Penerangan a Penerangan di ruang kerja telah sesuai dengan kebutuhan 1, 2 2. Sirkulasi udara a Kondisi udara diruang kerja memberikan kenyamanan selama bekerja b Ventilasi diruang kerja berfungsi dengan baik 3 4,5 3. Suasana kerja a Suasana kerja bebbas dari suara yang mengganggu b Pewarnaan dinding yang membuat perasaan tenang 6,7 8,9 4. Fasilitas kerja a Ruang gerak yang nyaman b Kondisi ruang kerja 10, 11, 12 Asep Saefudin, 2014 Pengaruh Lingkungan terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jwa Bawat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang mendukung 5. Keamanan kerja a Keamanan di tempat kerja terjamin b Jaminan keselamatan kerja oleh lembaga 13, 14, 15,16 6. Hubungan dengan rekan kerja a Saling menghormati antara pegawai dengan pimpinan b Keharmonisan hubungan kerja dengan karyawan lain 17,18 19,20 Variabel Dimensi Indikator No Item Motivasi Kerja Pegawai Variabel Y 1. Rasa Tanggung Jawab a Melaksanakan Pekerjaan dengan penuh tanggung b Ketepatan waktu bekerja 1,2,3 4,5 2. Partisipasi Aktif a Aktif dalam setiap pengambilan keputusan b Mampu memberi masukan yang ide yang kreatif dalam setiap masalah 6,7 8,9 3. Semanagat kerja a Slalu bekerja dengan baik dan Percaya diri b Semangat dalam melaksanakan pekerjaan c Bersedia bekerja sama dengan rekan kerja 10,11 12,13 15,16 4. Kreativitas a Memberikan ide-ide baru b Memberikan aneka solusi terhadap permasalahan 17,18 19,20 Lanjutan Tabel 3.4 Asep Saefudin, 2014 Pengaruh Lingkungan terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jwa Bawat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

Suatu keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian ditentukan oleh instrumen penelitian atau angket. Sebelum penyebaran angket untuk penelitian, angket tersebut terlebih dahulu harus diuji kelayakannya. Maka dari itu, angket sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini harus diuji terlebih dahulu kelayakannya. Angket penelitian dapat diujicobakan kepada responden yang sama ataupun kepada responden lainnya yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang sebenarnya. Angket penelitian dapat dikatakan baik apabila angket tersebut valid dan relibel. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono 2012: 173, bahwa: Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan realibel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Sehingga suatu angket penelitian dapat dikatakan layak atau tidak untuk digunakan dalam penelitian, apabila hasil dari uji validitas dan reliabitas tersebut menyatakan bahwa angket tersebut valid dan reliabel.

1. Pengujian Validitas

Dalam melakukan penelitian, uji validitas merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui valid atau tidaknya angket penelitian. Arikunto 2006: 168, menjelaskan bahwa Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu yang hendak diukur dan memiliki kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang terjadi pada objek yang diteliti. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono dalam Riduwan 2013: 97 bahwa “Jika Asep Saefudin, 2014 Pengaruh Lingkungan terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jwa Bawat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur” Dalam proses uji validitas instrumen, peneliti melakukan pengujian terhadap setiap butir-butir pertanyaan dalam angket dan proses perhitungannya menggunakan Program SPSS 20. item yang dianggap valid adalah item yang memiliki r hitung diatas r table. Uji validitasi ini dilakukan untuk mengukur atau menguji apakah suatu instrument sudah benar-benar dapat mengukur apa yang menjadi indikator dari tiap variable. Adapun langkah-langkah pengujian menggunakan SPSS 20 adalah sebagai berikut: a. Aktifkan program SPSS, klik pada variabel view lalu masukan data yang akan diuji b. Setelah mengisi variable view, klik data view dan isikan data hasil dari responden kemudian simpan data c. Klik menu analyze, pilih scale, pilih reliability analysis. Dari hasil penyebaran uni coba angket kuesioner, yang diperoleh menggunakan program SPSS 20.0 sebagai berikut. Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Kuesioner Variabel X Lingkungan Kerja No Item r hitung r tabel Kesimpulan 1 0,836 0,468 Valid 2 0, 751 0,468 Valid 3 0,877 0,468 Valid 4 0,829 0,468 Valid 5 0, 472 0,468 Valid 6 0,767 0,468 Valid 7 0,823 0,468 Valid 8 0,812 0,468 Valid 9 0,899 0,468 Valid 10 0,511 0,468 Valid Asep Saefudin, 2014 Pengaruh Lingkungan terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jwa Bawat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11 0,890 0,468 Valid 12 0,595 0,468 Valid 13 0,719 0,468 Valid 14 0,834 0,468 Valid 15 0,784 0,468 Valid 16 0,735 0,468 Valid 17 0,768 0,468 Valid 18 0,783 0,468 Valid 19 0,757 0,468 Valid 20 0,635 0,468 Valid Intrumen valid mampu mengungkapkan data secara tepat. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas yang berjumlah 20 butir untuk koesioner variabel X Lingkungan Kerja dinyatakan Valid. Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Kuesioner Variabel Y Motivasi Kerja No Item r hitung r tabel Kesimpulan 1 0,797 0,468 Valid 2 0,571 0,468 Valid 3 0,857 0,468 Valid 4 0,813 0,468 Valid 5 0,494 0,468 Valid 6 0,769 0,468 Valid 7 0,832 0,468 Valid 8 0,566 0,468 Valid 9 0,916 0,468 Valid 10 0,685 0,468 Valid 11 0,869 0,468 Valid 12 0,553 0,468 Valid 13 0,778 0,468 Valid 14 0,852 0,468 Valid 15 0,780 0,468 Valid 16 0,778 0,468 Valid 17 0,487 0,468 Valid 18 0,754 0,468 Valid Asep Saefudin, 2014 Pengaruh Lingkungan terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jwa Bawat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 19 0,476 0,468 Valid 20 0,787 0,468 Valid Intrumen yang valid akan mampu mengungkapkan data secara tepat. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, semua item yang berjumlah 20 butir untuk kuesioner variabel Y Motivasi Kerja dinyatakan Valid. Hasil dari perhitungan korelasi kemudian diinterprestasikan dengan mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono 2012: 188 bahwa : Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi jika korelasi antara butir pertanyaan dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid

2. Pengujian Reliabilitas