INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
3
1. Belanja Berdasarkan Prestasi Kerja
Belanja dibayarkan ke penerima hak atau penyedia barangjasa berdasarkan penyelesaian pekerjaan atau kemajuan prestasi kerja. Bantuan Pemerintah yang diberikan kepada penerima dalam bentuk uang, pada tahap awal diberikan
sesuai dengan besaran persentase yang diatur dalam PMK, namun untuk pembayaran pada tahap berikutnya dilaksanakan sesuai dengan progress kemajuan pekerjaan.
2. Belanja tidak bersifat lumpsum Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan menyetorkan sisa dana dimaksud ke Kas Negara
3. Pemisahan Kewenangan MenteriPimpinan Lembaga dengan Menteri Keuangan Sebagai BUN MenteriPimpinan Lembaga mempunyai kewenangan di dalam penyusunan Pedoman Umum dalam rangka penyaluran
Bantuan Pemerintah. Pedoman Umum dimaksud selanjutnya dijadikan dasar dalam penyusunan Pedoman Teknis oleh KPA. MenteriPimpinan Lembaga juga mempunyai kewenangan di dalam menentukan bentuk Bantuan
Pemerintah Lainnya.
4. Transparansi dan Akuntabilitas Pengaturan mengenai bukti-bukti belanja yang harus disimpan oleh penerima bantuan, serta pernyataan dari penerima
bantuan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama PKS. Selain itu penerima bantuan diwajibkan menyampaikan laporan mengenai penggunaan dan sisa dana.
5. Penyusunan PMK secara lengkap PMK disusun mulai dari perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan pelaporan
keuangan.
6. Perlindungan bagi PPK
Pelaksanaan kegiatan dan keuangan dalam Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang merupakan tanggung jawab dari penerima bantuan, oleh sebab itu semua
bukti-bukti transaksi belanja disimpan oleh penerima bantuan.
1. Belanja Berdasarkan Prestasi Kerja
Belanja dibayarkan ke penerima hak atau penyedia barangjasa berdasarkan penyelesaian pekerjaan atau kemajuan prestasi kerja. Bantuan Pemerintah yang diberikan kepada penerima dalam bentuk uang, pada tahap awal diberikan
sesuai dengan besaran persentase yang diatur dalam PMK, namun untuk pembayaran pada tahap berikutnya dilaksanakan sesuai dengan progress kemajuan pekerjaan.
2. Belanja tidak bersifat lumpsum Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan menyetorkan sisa dana dimaksud ke Kas Negara
3. Pemisahan Kewenangan MenteriPimpinan Lembaga dengan Menteri Keuangan Sebagai BUN MenteriPimpinan Lembaga mempunyai kewenangan di dalam penyusunan Pedoman Umum dalam rangka penyaluran
Bantuan Pemerintah. Pedoman Umum dimaksud selanjutnya dijadikan dasar dalam penyusunan Pedoman Teknis oleh KPA. MenteriPimpinan Lembaga juga mempunyai kewenangan di dalam menentukan bentuk Bantuan
Pemerintah Lainnya.
4. Transparansi dan Akuntabilitas Pengaturan mengenai bukti-bukti belanja yang harus disimpan oleh penerima bantuan, serta pernyataan dari penerima
bantuan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama PKS. Selain itu penerima bantuan diwajibkan menyampaikan laporan mengenai penggunaan dan sisa dana.
5. Penyusunan PMK secara lengkap PMK disusun mulai dari perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan pelaporan
keuangan.
6. Perlindungan bagi PPK
Pelaksanaan kegiatan dan keuangan dalam Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang merupakan tanggung jawab dari penerima bantuan, oleh sebab itu semua
bukti-bukti transaksi belanja disimpan oleh penerima bantuan.
PENGATURAN
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
4
1. DEFINISI; 2. RUANG LINGKUP;
3. PENGALOKASIAN ANGGARAN; 4. PENYUSUNAN PEDUM, JUKNIS DAN PENETAPAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH;
5. PENYALURAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH;
a. Pemberian Penghargaan; b. Beasiswa;
c. Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya; d. Bantuan Operasional;
e. Bantuan SaranaPrasarana; f.
Bantuan Rehabilitasi danatau Pembangunan GedungBangunan g. Bantuan Lainnya
6. MONITORING DAN EVALUASI; 7. PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH MELALUI BANKPOS PENYALUR;
1. DEFINISI; 2. RUANG LINGKUP;
3. PENGALOKASIAN ANGGARAN; 4. PENYUSUNAN PEDUM, JUKNIS DAN PENETAPAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH;
5. PENYALURAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH;
a. Pemberian Penghargaan; b. Beasiswa;
c. Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya; d. Bantuan Operasional;
e. Bantuan SaranaPrasarana; f.
Bantuan Rehabilitasi danatau Pembangunan GedungBangunan g. Bantuan Lainnya
6. MONITORING DAN EVALUASI; 7. PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH MELALUI BANKPOS PENYALUR;
PENGATURAN
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
5
DEFINISI RUANG LINGKUP DEFINISI RUANG LINGKUP
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
6
LINGKUP
Bantuan Pemerintah : Bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah non pemerintah .
Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini mengatur mengenai pengalokasian, pencairan, penyaluran dan pertanggungj awaban Anggaran Bantuan Pemerintah yang tidak termasuk dalam
kriteria Bantuan Sosial pada Kementerian Negara Lembaga yang bersumber dari APBN .
Bantuan Pemerintah: a.
Pemberian penghargaan; b. Beasiswa;
c.
Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; d. Bantuan operasional;
e.
Bantuan sarana prasarana; f.
Bantuan rehabilitasi pembangunan gedung bangunan; dan g. Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
7
PENGALOKASIAN ANGGARAN PENGALOKASIAN ANGGARAN
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
8
RKP
RENSTRARE NJA KL
RKA-KL RKA-KL
BANTUAN PEMERINTAH
BANTUAN PEMERINTAH
UUP P
Mengamanatka n Pemerintah
utk memberikan bantuan
Kegiatan prioritas
nasional berupa Bantuan
Pemerintah Kegiatan
prioritas KL berupa Bantuan
Pemerintah Kegiatan
prioritas KL berupa Bantuan
Pemerintah
1. Pemberian Bantuan Pemerintah merupakan bagian dari tusi