Perlindungan bagi PPK 06. PMK 168 Bantuan Pemerintah

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 3

1. Belanja Berdasarkan Prestasi Kerja

Belanja dibayarkan ke penerima hak atau penyedia barangjasa berdasarkan penyelesaian pekerjaan atau kemajuan prestasi kerja. Bantuan Pemerintah yang diberikan kepada penerima dalam bentuk uang, pada tahap awal diberikan sesuai dengan besaran persentase yang diatur dalam PMK, namun untuk pembayaran pada tahap berikutnya dilaksanakan sesuai dengan progress kemajuan pekerjaan. 2. Belanja tidak bersifat lumpsum Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan menyetorkan sisa dana dimaksud ke Kas Negara 3. Pemisahan Kewenangan MenteriPimpinan Lembaga dengan Menteri Keuangan Sebagai BUN MenteriPimpinan Lembaga mempunyai kewenangan di dalam penyusunan Pedoman Umum dalam rangka penyaluran Bantuan Pemerintah. Pedoman Umum dimaksud selanjutnya dijadikan dasar dalam penyusunan Pedoman Teknis oleh KPA. MenteriPimpinan Lembaga juga mempunyai kewenangan di dalam menentukan bentuk Bantuan Pemerintah Lainnya. 4. Transparansi dan Akuntabilitas Pengaturan mengenai bukti-bukti belanja yang harus disimpan oleh penerima bantuan, serta pernyataan dari penerima bantuan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama PKS. Selain itu penerima bantuan diwajibkan menyampaikan laporan mengenai penggunaan dan sisa dana. 5. Penyusunan PMK secara lengkap PMK disusun mulai dari perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan pelaporan keuangan.

6. Perlindungan bagi PPK

Pelaksanaan kegiatan dan keuangan dalam Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang merupakan tanggung jawab dari penerima bantuan, oleh sebab itu semua bukti-bukti transaksi belanja disimpan oleh penerima bantuan.

1. Belanja Berdasarkan Prestasi Kerja

Belanja dibayarkan ke penerima hak atau penyedia barangjasa berdasarkan penyelesaian pekerjaan atau kemajuan prestasi kerja. Bantuan Pemerintah yang diberikan kepada penerima dalam bentuk uang, pada tahap awal diberikan sesuai dengan besaran persentase yang diatur dalam PMK, namun untuk pembayaran pada tahap berikutnya dilaksanakan sesuai dengan progress kemajuan pekerjaan. 2. Belanja tidak bersifat lumpsum Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan menyetorkan sisa dana dimaksud ke Kas Negara 3. Pemisahan Kewenangan MenteriPimpinan Lembaga dengan Menteri Keuangan Sebagai BUN MenteriPimpinan Lembaga mempunyai kewenangan di dalam penyusunan Pedoman Umum dalam rangka penyaluran Bantuan Pemerintah. Pedoman Umum dimaksud selanjutnya dijadikan dasar dalam penyusunan Pedoman Teknis oleh KPA. MenteriPimpinan Lembaga juga mempunyai kewenangan di dalam menentukan bentuk Bantuan Pemerintah Lainnya. 4. Transparansi dan Akuntabilitas Pengaturan mengenai bukti-bukti belanja yang harus disimpan oleh penerima bantuan, serta pernyataan dari penerima bantuan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama PKS. Selain itu penerima bantuan diwajibkan menyampaikan laporan mengenai penggunaan dan sisa dana. 5. Penyusunan PMK secara lengkap PMK disusun mulai dari perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan pelaporan keuangan.

6. Perlindungan bagi PPK

Pelaksanaan kegiatan dan keuangan dalam Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang merupakan tanggung jawab dari penerima bantuan, oleh sebab itu semua bukti-bukti transaksi belanja disimpan oleh penerima bantuan. PENGATURAN INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 4 1. DEFINISI; 2. RUANG LINGKUP; 3. PENGALOKASIAN ANGGARAN; 4. PENYUSUNAN PEDUM, JUKNIS DAN PENETAPAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH; 5. PENYALURAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH; a. Pemberian Penghargaan; b. Beasiswa; c. Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya; d. Bantuan Operasional; e. Bantuan SaranaPrasarana; f. Bantuan Rehabilitasi danatau Pembangunan GedungBangunan g. Bantuan Lainnya 6. MONITORING DAN EVALUASI; 7. PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH MELALUI BANKPOS PENYALUR; 1. DEFINISI; 2. RUANG LINGKUP; 3. PENGALOKASIAN ANGGARAN; 4. PENYUSUNAN PEDUM, JUKNIS DAN PENETAPAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH; 5. PENYALURAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH; a. Pemberian Penghargaan; b. Beasiswa; c. Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya; d. Bantuan Operasional; e. Bantuan SaranaPrasarana; f. Bantuan Rehabilitasi danatau Pembangunan GedungBangunan g. Bantuan Lainnya 6. MONITORING DAN EVALUASI; 7. PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH MELALUI BANKPOS PENYALUR; PENGATURAN INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 5 DEFINISI RUANG LINGKUP DEFINISI RUANG LINGKUP INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 6 LINGKUP Bantuan Pemerintah : Bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah non pemerintah . Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini mengatur mengenai pengalokasian, pencairan, penyaluran dan pertanggungj awaban Anggaran Bantuan Pemerintah yang tidak termasuk dalam kriteria Bantuan Sosial pada Kementerian Negara Lembaga yang bersumber dari APBN . Bantuan Pemerintah: a. Pemberian penghargaan; b. Beasiswa; c. Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; d. Bantuan operasional; e. Bantuan sarana prasarana; f. Bantuan rehabilitasi pembangunan gedung bangunan; dan g. Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA. INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 7 PENGALOKASIAN ANGGARAN PENGALOKASIAN ANGGARAN INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN 8 RKP RENSTRARE NJA KL RKA-KL RKA-KL BANTUAN PEMERINTAH BANTUAN PEMERINTAH UUP P Mengamanatka n Pemerintah utk memberikan bantuan Kegiatan prioritas nasional berupa Bantuan Pemerintah Kegiatan prioritas KL berupa Bantuan Pemerintah Kegiatan prioritas KL berupa Bantuan Pemerintah

1. Pemberian Bantuan Pemerintah merupakan bagian dari tusi