OPERASI TEKNIK KIMIA I HEAT EXCHANGER JENIS PLATE AND FRAME
Ulil Anshori, Naurah Nazifah, Nadya Alfikri
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtaya sa.
Jalan Jenderal Sudirman Km.3 Cilegon 42435, Banten, Indonesia
ABSTRAK : Suatu bentuk energy yang mengalir dari benda bersuhu tinggi menuju suhu yang lebih rendah, kalor akan mengalir atau berpindah jika ada perbedaan suhu antara dua medium adalah perpindahan panas.
Pepindahan panas dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu perpindahan panas secara konduksi, konveksi dan radiasi. Tujuan percobaan perpindahan panas ialah melihat fenomena perpinahan panas secara konveksi melalui proses
pendidihan, serta mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi koefisien perpindahan panas menyeluruh pada alat HE jenis
Plate and Frame
dengan jenis aliran
counter current
dan
co-current.
Proses perpindahan panas merupakan kebutuhan sector utama industi, seperti peleburan besi, pemanasan fluida dan lain-lain. Percobaan
perpindahan panas dilakukan dengan du acara, pada percobaan pertama ialah proses pendidihan dengan menggunakan tambahan sedikit zat warna untuk mempermudah melihat fenomena dalam proses pendidihan.
Percobaan kedua adalah memastikan semua alat dalam kondisi baik serta sistem perpipaan kemudian start pompa dan melakukan kalibrasi, setelah itu dilakukan pengambilan data untuk aliran
co-current
dan
counter current
. Diperoleh hasil berupa nilai oefisien perpindahan panas overall pada temperature 35
C sebesar 89.5 Wm
2
. C
pada aliran
counter current
dan 89.52 Wm
2
. C pada aliran
co-current
. Keyword :
co-current, counter current
, koefisien perpindahan panas
overall
U
1. Pendahulun
1.1 Latar Belakang
Proses perpindahan panas adalah suatu aliran zat alir tidak berbobot dan tidak dapat dilihat atau
disebut kalometrik yang timbul apabila suatu zat dibakar ,atau dipanaskan dan bergerak dari suhu
tinggi menujusuhu yang lebih rendah. Perpindahan panas diklasifikasikan konduksi thermal, konveksi
thermal, radiasi thermal dan perpindahan panas melalui perubahan fase, semakin tinggi nail
konduktivitas thermal maka semakin cepat benda tersebut mengalirkan panas yang akan diterima oleh
benda lain. Digunaka alat calorimeter untuk mengukur kalor atau energy panas dari pertukaran
atau perpindahan kalor tersebut. Dan calorimeter adalah
metode pengukuran
kalor yang
menggunakan alat calorimeter. Contoh sederhana adalah pemanasan air, transfer panas matahari ke
bumi, peleburan besi, dan lain-lain.
Proses perpindahan panas sering digunakan dan merupakan kebutuhan utama dalam sector
industry. Hal ini disebabkan sifat thermal dari fluida kerja memegang peran penting dalam upaya
meningkatkan efisiensi energy pada peralatan perpindahan kalor. Ilmu perpindahan panastidak
hanya membahas bagaimana energy itu berpindah, namun juga meramalkan laju perpindahan energy
pada kondisi tertentu.
Oleh karena itu, perlunya dilakukan percobaan tentang perpindahan panas agar
mengetahui fenomena perpindahan panas secara koveksi serta mengetahui harga koefisien dan
pengaruh variable pada perpindahan panas.
1.2 Rumusan Maslah
Pada percobaan perpindahan panas dapat diketahui rumusan masalah yaitumelihat fenomena
perpindahan panas secara konveksi dan terjadinya pendidihan,
menetapkan harga
koefisien perpindahan panas overall dalam alat penukar
panas, serta mengetahui pengaruh variable dan perbandingan kerja
counter current
dan
co-current
.
1.3 Tujuan percobaan
Tujuan percobaan dari perpindahan panas yaitu : melihat fenomena perpindahan panas secara
konveksi dan terjadinya pendidihan, menentukan
harga koefisien perindahan panas overall U system dua fluida didalam alat penukar panas
Plate and Frame
, mempelajari pengaruh variable laju alir fluida, temperature fluida, dan arah aliran terhadap
koefisien perpindahan panas overall U, serta membandingkan untuk kerja
counter current
dan
co-current
.
1.4 Ruang Lingkup