Proses Perpindahan Kalor Perpindahan Kalor Secara Konduksi Perpindahan Kalor Secara Konveksi Perpindahan Kalor Secara Radiasi

harga koefisien perindahan panas overall U system dua fluida didalam alat penukar panas Plate and Frame , mempelajari pengaruh variable laju alir fluida, temperature fluida, dan arah aliran terhadap koefisien perpindahan panas overall U, serta membandingkan untuk kerja counter current dan co-current .

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup percobaan perpindahan panas yakni mengggunkan metode konveksi dan cara kerja counter current dan co-current, serta menggunakan bahan sedikit zat warna kalium permanganate dan air sebagai fluida panas dan dingin. Percobaan perpindahan panas dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Proses Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor dapat disefinisikan sebagai suatu prose berpindahnya suatu energy kalor dari suatu daerah ke daerah lain akibat adanya perbedaan suhu pada daerah tersebut [1] . Macam-macam perpindahan kalor, yaitu :

a. Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi adalah proses perpindahan kalor dimana kalor mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah dalam suatu medium padat atau antara medium-medium yang berlainan yang bersinggung secara langsung. Secara unum laju aliran kalor secara konduksi dapat dihitung dengan rumus berikut [2] : = −�� �………………………. Keterangan : = laju alir kalor W � = konduktivitas termal bahan Wm 2 . C � = luas penampang m 2 � � = laju perubahan T terhadap jarak dalam arah aliran panas x.

b. Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi adalah proses transport energy dengan kerja gabungan dari konduksi kalor, penyimpangan energy dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai mekanisme peerpindahan energy antara permukaan benda padat dan cair atau gas. Perpindahan kalor secara konveksi dari suatu permukaan yang suhunya diatas suhu fluida disekitarnya berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama, kalor akan mengalir dengan cara konduksi dari permukaan ke pertikel- partikel fluida yang berbatasan. Energy yang berpindah dengan cara demikian akan menaikan suhu dan energy dalam partikel-partikel fluida tersebut. Kedua, partikel-partikel tersubut akan bercampur dengan partikel-partikel fluida lainnya [3] . Persamaan untuk perpindahan panas secara konveksi yaitu : = ℎ . �. ∆ … … … … … … … … . . Keterangan : = laju perpindahan kalor secara konveksi W ℎ = koefisien perpindahan kalor koneksi Wm 2 . C � = Luas perpindahan kalor m 2 ∆ = Perbedaan temperature C

c. Perpindahan Kalor Secara Radiasi

Pada proses radiasi, panas diubah menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui ruang media penghantar. Jika elombang tersubut mengena suatu benda, maka gelombang dapat mengalami transisi diteruskan, refleksi dipantulkan, dan absorpsi diserap dan menjadi kalor. Hal itu tergantung pada jenis benda. Menurut hukum Stefan Boltzman tentang radiasi panas dan berlaku hanya untuk benda hitam, bahwa kalor yang dipancarkan dari benda hitam dengan laju yang sebanding dengan pangkat empat temperature absolut benda itu dan berbanding lurus dengan permukaan benda. Secra matematis dapat ditulis sebagai berikut [3] : = �. �. … … … … … … … … … . .

2.2 Alat Penukar Panas