Studi Kualitas Visual Lanskap Sejarah Kawasan Jakarta Kota
LESTARI SURYANDARI. A 3 1.0740. Studi Kualitas Visual Lanskap Sejarah
Kawasan Jakarta Kota. (Di bawah bimbingan MARZETJE WUNGKAR dan
AND1 GUNAWAN)
Penelitian ini berlokasi di kawasan Jakarta Kota, yaitu sepanjang jalan
Pintu Besar Utara, jalan Pos Kota dan Jalan Lada, Plaza ~ a i j kMandiri serta
Taman Fatahillah. Kawasan ini merupakan pusat cagar budaya kawasan Jakarta
Kota,
kawasan tua yang bemilai tinggi tetapi terkesan kurang diperhatikan
kelangsungannya. Untuk mengetahui nilai keindahan dan arti kawasan ini bagi
masyarakat diadakan suatu evaluasi kualitas visual. Hasil evaluasi ini dapat
ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan pengelolaan seperti perencanaan atau
perancangan ulang lanskap kawasan sejarah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kualitas visual lansekap
sejarah kawasan Jakarta Kota dan elemen khas pembentuk lansekap tersebut.
Penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan masukan dan saran untuk
usaha rehabilitasi,
konservasi dan pemeliharaan lansekap sejarah,
serta
memberikan alternatif cara perbaikan kualitas visual di kawasan Jakana Kota.
Penilaian visual dilaksanakan bertingkat, pertama adalah Perbandingan
Lanskap (Whitmore, Cook dan Steiner, 1991) untuk mengetahui jenis dan lanskap
yang paling disukai dan tidak disukai, serta elemen apa yang menonjol pada
kawasan. Penelitian ini didahului dengan suwai awal yang dilanjutkan dengan
penent~frtikpandanggpem~tretan-(VP)~emo~etan-dm-seleksi-foto~Foto-fot~
yang diseleksi kemudian dinilai dengan kuesioner oleh dua kelompok mahasiswa
yaitu Mahasiswa Arsitektur Lanskap (semester 5 sampai dengan 9) dan Mahasiswa
Hortikultur (semester 5) sejumlah 69 orang., sehingga dapat diketahui mana
pemandangan yang paling indah di kawasan itu. Dua lanskap terindah dan dua
lanskap terburuk diteliti lagi dalam penelitian lanjutan menggunakan metode
Sematic Differensial (Gunawan dan Yoshida, 1994) untuk mengetahui persepsi
masyarakat atas lanskap tersebut.
Dengan menggunakan sebuah format
kuesioner, responden diminta memberikan persepsinya dalam 20 kata sifat yang
telah ditentukan.
Preferensi, Pada penelitian preferensi, dua lanskap dengan kualitas
visual tertinggi adalah lanskap 12 dan 17. Lanskap 12 berlatar belakang halaman
depan Museum Keramik Jakarta sehingga mendapatkan pengaruh yang kuat dari
kehijauan pohon-pohon besar terutama pohon palem raja. Lanskap 17 menampilkan
pemandangan sebuah taman kota dengan tegakan-tegakan pohon kelapa. Dua
lanskap dengan nilai visual terendah adalah lanskap 15 dan 16. Lanskap 15
menampilkan gedung BNI '46 yang modern dengan pedestrian di hadapannya
yang rimbun dan gelap. Lanskap 16 menampilkan pemandangan gerbang barat
stasiun kereta Jakarta Kota dengan jalan raya di depannya. Pemandangan yang
ditampilkan didominansi oleh perkerasan dan bangunan.
Faktor
yang
mempengaruhi kualitas visual adalah komposisi yang baik antara elemen k e r a ~
dan elemen lunak. Elemen keras, terutama bangunan-bangunan kuno, yang tertaf
dan dipelihara dengan baik akan menjadi nilai tambah pada nilai estetika sup J
lanskap, bahkan pada lanskap tertentu menjadi menonjol.
Persepsi, Pada penelitian persepsi responden yang terlibat adalah masyi tkat
umum pengguna tapak. Lanskap dengan nilai visual tertinggi merupakan 1: ~ s k a p
paling bersih, luas, indah, sepi, serasi, terpelihara, teduh, aman dan 1 aman.
Dua lanskap dengan nilai visual terendah merupakan lanskap yar
, kotor,
mengganggu, tidak tertata, rumit, ramai, gelap, kacau, gersang Jan tidak
nyaman karena aktivitas,
mobilitas dan konsentrasi kendaraan . mng tinggi,
terutama kendaraan umum serta keberadaan tanaman yang kurang ' ,>at sehingga
tidak dapat mengimbangi keberadaan perkerasan dan mendu' ing arsitektur
bangunan. Untuk memperbaiki kondisi visual tapak dapat dilak !;an peningkatan
pemeliharaan;-penga~ihan~ute-jda~~;~enat~an~langdm-m-e~tipkm-p~r~tu~~n~
peraturan khusus dalam mengatur aktivitas di kawasan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan kawasan
sebagai bagian dari keseluruhan lanskap kota mas;
I
;sejarah Jakarta Kota
cukup baik dan perlu
diionservasi., tetapi masih ada titik pandang denr n kualitas rendah yang
membutuhkan perbaikan. Lanskap
G-'
.. at,.-
. kualitas visual yang baik
adalah yang didalamnya m? i,, terdapat artefak bersejarah yang terpelihara,
keberadaan vegetasi yang
:suai,
komposisi antar pembentuk lanskap yang
harmonis, serta aktivitas ? ~'mobilitaspengguna yang tidak terlalu tinggi.
Kawasan Jakarta Kota. (Di bawah bimbingan MARZETJE WUNGKAR dan
AND1 GUNAWAN)
Penelitian ini berlokasi di kawasan Jakarta Kota, yaitu sepanjang jalan
Pintu Besar Utara, jalan Pos Kota dan Jalan Lada, Plaza ~ a i j kMandiri serta
Taman Fatahillah. Kawasan ini merupakan pusat cagar budaya kawasan Jakarta
Kota,
kawasan tua yang bemilai tinggi tetapi terkesan kurang diperhatikan
kelangsungannya. Untuk mengetahui nilai keindahan dan arti kawasan ini bagi
masyarakat diadakan suatu evaluasi kualitas visual. Hasil evaluasi ini dapat
ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan pengelolaan seperti perencanaan atau
perancangan ulang lanskap kawasan sejarah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kualitas visual lansekap
sejarah kawasan Jakarta Kota dan elemen khas pembentuk lansekap tersebut.
Penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan masukan dan saran untuk
usaha rehabilitasi,
konservasi dan pemeliharaan lansekap sejarah,
serta
memberikan alternatif cara perbaikan kualitas visual di kawasan Jakana Kota.
Penilaian visual dilaksanakan bertingkat, pertama adalah Perbandingan
Lanskap (Whitmore, Cook dan Steiner, 1991) untuk mengetahui jenis dan lanskap
yang paling disukai dan tidak disukai, serta elemen apa yang menonjol pada
kawasan. Penelitian ini didahului dengan suwai awal yang dilanjutkan dengan
penent~frtikpandanggpem~tretan-(VP)~emo~etan-dm-seleksi-foto~Foto-fot~
yang diseleksi kemudian dinilai dengan kuesioner oleh dua kelompok mahasiswa
yaitu Mahasiswa Arsitektur Lanskap (semester 5 sampai dengan 9) dan Mahasiswa
Hortikultur (semester 5) sejumlah 69 orang., sehingga dapat diketahui mana
pemandangan yang paling indah di kawasan itu. Dua lanskap terindah dan dua
lanskap terburuk diteliti lagi dalam penelitian lanjutan menggunakan metode
Sematic Differensial (Gunawan dan Yoshida, 1994) untuk mengetahui persepsi
masyarakat atas lanskap tersebut.
Dengan menggunakan sebuah format
kuesioner, responden diminta memberikan persepsinya dalam 20 kata sifat yang
telah ditentukan.
Preferensi, Pada penelitian preferensi, dua lanskap dengan kualitas
visual tertinggi adalah lanskap 12 dan 17. Lanskap 12 berlatar belakang halaman
depan Museum Keramik Jakarta sehingga mendapatkan pengaruh yang kuat dari
kehijauan pohon-pohon besar terutama pohon palem raja. Lanskap 17 menampilkan
pemandangan sebuah taman kota dengan tegakan-tegakan pohon kelapa. Dua
lanskap dengan nilai visual terendah adalah lanskap 15 dan 16. Lanskap 15
menampilkan gedung BNI '46 yang modern dengan pedestrian di hadapannya
yang rimbun dan gelap. Lanskap 16 menampilkan pemandangan gerbang barat
stasiun kereta Jakarta Kota dengan jalan raya di depannya. Pemandangan yang
ditampilkan didominansi oleh perkerasan dan bangunan.
Faktor
yang
mempengaruhi kualitas visual adalah komposisi yang baik antara elemen k e r a ~
dan elemen lunak. Elemen keras, terutama bangunan-bangunan kuno, yang tertaf
dan dipelihara dengan baik akan menjadi nilai tambah pada nilai estetika sup J
lanskap, bahkan pada lanskap tertentu menjadi menonjol.
Persepsi, Pada penelitian persepsi responden yang terlibat adalah masyi tkat
umum pengguna tapak. Lanskap dengan nilai visual tertinggi merupakan 1: ~ s k a p
paling bersih, luas, indah, sepi, serasi, terpelihara, teduh, aman dan 1 aman.
Dua lanskap dengan nilai visual terendah merupakan lanskap yar
, kotor,
mengganggu, tidak tertata, rumit, ramai, gelap, kacau, gersang Jan tidak
nyaman karena aktivitas,
mobilitas dan konsentrasi kendaraan . mng tinggi,
terutama kendaraan umum serta keberadaan tanaman yang kurang ' ,>at sehingga
tidak dapat mengimbangi keberadaan perkerasan dan mendu' ing arsitektur
bangunan. Untuk memperbaiki kondisi visual tapak dapat dilak !;an peningkatan
pemeliharaan;-penga~ihan~ute-jda~~;~enat~an~langdm-m-e~tipkm-p~r~tu~~n~
peraturan khusus dalam mengatur aktivitas di kawasan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan kawasan
sebagai bagian dari keseluruhan lanskap kota mas;
I
;sejarah Jakarta Kota
cukup baik dan perlu
diionservasi., tetapi masih ada titik pandang denr n kualitas rendah yang
membutuhkan perbaikan. Lanskap
G-'
.. at,.-
. kualitas visual yang baik
adalah yang didalamnya m? i,, terdapat artefak bersejarah yang terpelihara,
keberadaan vegetasi yang
:suai,
komposisi antar pembentuk lanskap yang
harmonis, serta aktivitas ? ~'mobilitaspengguna yang tidak terlalu tinggi.