Pemahaman Umum Drainase Perkotaan

Bab 3 – Tinjauan Pustaka -43- Laporan Tugas Akhir “Penanganan Sistem Drainase Kecamatan Jati Kabupaten Kudus”

3.4. Drainase Perkotaan

3.4.1. Pemahaman Umum

Drainase yang berasal dari kata to drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air drainase, menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng. 2004;7 drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Pemahaman secara umum mengenai drainase perkotaan adalah suatu ilmu dari drainase yang mengkhususkan pengkajian pada suatu kawasan perkotaan, yaitu merupakan suatu sistem pengeringan serta pengaliran air genangan banjir akibat adanya hujan lokal hanya terjadi di kota tersebut dari wilayah perkotaan yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, serta tempat- tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota, untuk kemudian dialirkan ke laut saluran pengendali banjir, termasuk penanganan genangan yang terjadi pada daerah perkotaan yang mempunyai ketinggian muka tanah di bawah muka air laut maupun muka air banjir pada saluran sungai pengendali banjir. Adapun permasalahan air genangan banjir yang terjadi di suatu kota pada umunya dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu : 1. Banjir lokal yang disebabkan oleh hujan yang turun pada catchment area pada suatu sistem jaringan drainase. 2. Banjir kiriman yang disebabkan oleh limpasan kiriman dari daerah atas dari luar catchmnent area sustu sistem jaringan drainase kota, pada umumnya limpasan tersebut berasal dari limpasan saluran pengendali banjir banjir kanal. 3. Banjir akibat genangan air laut pasang rob yang terjadi di kota pantai di mana elevasi muka tanahnya lebih rendah dari muka air laut pasang. Bab 3 – Tinjauan Pustaka -44- Laporan Tugas Akhir “Penanganan Sistem Drainase Kecamatan Jati Kabupaten Kudus” Sedangkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya genangan air di suatu lokasi antara lain: 1. Dimensi saluran yang tidak sesuai. 2. Perubahan tata guna lahan yang menyebabkan terjadinya peningkatan debit banjir di suatu daerah aliran sistem drainase. 3. Elevasi saluran tidak memadai. 4. Lokasi merupakan daerah cekungan. 5. Lokasi merupakan tempat retensi air yang diubah fungsinya misalnya menjadi permukiman. Ketika berfungsi sebagai tempat retensi parkir alir dan belum dihuni adanya genangan tidak menjadi masalah. Problem timbul ketika daerah tersebut dihuni. 6. Tanggul kurang tinggi. 7. Kapasitas tampungan kurang besar. 8. Dimensi gorong-gorong terlalu kecil sehingga aliran balik backwater. 9. Adanya penyempitan saluran. 10. Tersumbat saluran oleh endapan, sedimentasi atau timbunan sampah.

3.4.2. Tujuan Utama dan Arahan Pelaksanaan Sistem Drainase