Familly : Enterobacteriaceae Familly : Enterobacteriaceae

Enterococcus, Lactobacillus viridescent, Salmonella, Staphylococcus, Streptococcus, Shigella dan Vibrio cholerae. Untuk menghambat kerusakan pada mutu produk hasil perikanan jenis ikan basah kebanyakan masyarakat pesisir perairan teluk Semarang sering menggunakan : trawas, formalin, borak dan es batu, adapun secara tradisional, bahan-bahan yang sering digunakan adalah : larutan kunyit, larutan buah asam, larutan garam dan larutan bawang putih atau gabungan dari larutan-larutan tersebut. Bahan-bahan bahan-bahan tradisional yang dimanfaatkan ternyata berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri, bahkan dapat mematikan beberapa specimen mikrobia.

IV.2.2 Specimen Bakteri Pathogen Pada Ikan Sampel.

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah Gill filament dan Digestic pada dua jenis ikan Pelagic ikan Tunul S. barracuda Ikan belanak Mugil sp serta dua jenis ikan Demersal Ikan Tugowojo Johnius sp Ukan Kedukan Arius sagor. Penemuan empat species berdasar pada struktur, sifat biokimiawi, fisiologi, ekologi dan komposisi basa pada genetiknya pada ikan-ikan konsumsi di perairan teluk Semarang membuktikan, bahwa kuman dapat hidup dan bertahan pada perairan pantai sebagai host intermedier pada ikan, dimungkinkan di perairan pantai lain akan banyak specimen kuman penyakit yang tidak sama pada jaringan lunak tubuh ikan konsumsi yang berbeda. Dengan demikian pada penelitian ini hanya akan dibahas empat species bakteri yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia, berdasar pada kondisi-kondisi lingkungan pendukungnya. Bakteri-bakteri pathogen yang ditemukan di dalam Gill filament dan Digestic ikan sampel Barracuda sp, Mugil sp, Johnius sp dan Arius sp diperairan teluk Semarang tersebut dibawah ini :

1. Familly : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia Specimen : Escherichia coli Bentuk : Batang Gram negatif Fakultatif Aniaerobic. Gambar bentuk : E.coli Bentuk umum Escherichia coli adalah batang pendek Cocco-basilus, memiliki ukuran antara + 0,4 um milli-mikron sampai + 0,7 im x 1,4 um. Sebagian besar dari kuman ini memiliki sifat gerak positif, akan tetapi beberapa strain nya memiliki kapsul. Bakteri jenis ini adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam saluran pencernakan usus besar manusia sebagai flora normal. Kadang bersifat ekstrim karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus dan menimbulkan diare serta tranvelers ditrachea pada anak-anak, pada kondisi-kondisi tertentu Escherichia coli juga dapat menimbulkan infeksi lain di luar usus manusia. Kuman ini dapat tumbuh pada hampir semua media, dan yang tumbuh sebagai koloni dapat menghasilkan lactosa dalam proses peragian. Bakteri ini juga bersifat mikro-aerofilik dan beberapa strainnya jika ditanam pada agar darah menunjukkan hemolisis tipe beta, Escherechia coli memiliki antigen O, H dan K. Pada ilmu medis dinyatakan bahwa bakteri E. coli memiliki dua tipe fimbriae, yaitu tipe manosa sensitif filli dan type manosa resistens CFAs I II. Kedua tipe fimbriae ini sangat penting sebagai Coloni zation factor untuk melekatkan diri pada sel inangnya Manual for the identification of medical bacteria, 1993.

2. Familly : Enterobacteriaceae

Genus : Salmonella Specimen : Salmonella typosa Bentuk : Batang Gram negatif Fakultatif An-aerobic. Gambar bentuk: S.thyposa Salmonella umumnya berbentuk batang dan tidak berspora, rerata berukuran antara + 1 um milli-mikron sampai + 3,5 um x 0,5 - 8 um, sedangkan besarnya koloni rerata mencapai + 2 mm sampai + 4 mm. Hampir seluruhnya memiliki flagella kecuali untuk specimen Salmonella pullarum dan Salmonella gallinarum. Organisme mikroskopik ini adalah agen dari berbagai macam infeksi, misalnya mulai dari gastroenteritis yang ringan sampai dengan demam tifoid berat disertai bacteriemia. Banyak ahli berpandangan beda untuk mengklasifikasikan Salmonella, hal tersebut di dasarkan atas typical dan karakter infeksi yang ditimbulkan. Kuman Salmonella di usus halus manusia dapat melakukan penetrasi kedalam epitel dan masuk kedalam jaringan sub-epitel sampai di lamina propria, dalam keadaan penetrasi seperti ini mekanisme biokimiawinya tidak diketahui dengan jelas, akan tetapi dari sekian kali uji nampak proses yang menyerupai fagositosis. Dimana pada saat kuman mendekati lapisan epitel, brush border berdegradasi dan kemudian kuman masuk kedalam sel. Pada akhirnya kuman dikelilingi membran sitoplasma yang inverted, seperti vakuol fagositik, kadangkala penetrasi kedalam epitel terjadi pada intracelluler junction, setelah itu penetrasi organisme difagosit oleh makrofag, kemudian berkembang biak dan dibawa oleh makrofag ke bagian tubuh lainnya Manual for the identification of medical bacteria, 1993.

3. Familly : Vibrionaceae