Evaluasi Penampang Eksisting ANALISA HIDROLIKA

42

BAB IV ANALISA DATA

4.1 ANALISA HIDROLIKA

Debit banjir rencana untuk aliran Kali Silandak setelah pembangunan tanggul dikanan dan kiri sungai sesuai dengan data yang diperoleh dari Dinas PSDA Propinsi Jawa Tengah, adalah sebesar 145 m 3 dtk dengan kala ulang 25 tahunan. Dalam analisa hidrolika ini evaluasi penampang eksisting dilakukan dengan menggunakan metode Passing Capacity tujuannya untuk menganalisa besarnya debit banjir rencana secara langsung dengan memperhatikan kondisi keadaan sungai,tinggi muka air dan data penampang sungai yang ada apakah sesuai dengan debit rencana Q 25 di atas. Analisa hidrolika dalam laporan tugas akhir ini dibantu dengan program HEC-RAS. Tujuan dari penggunaan program HEC – RAS adalah untuk mengevaluasi kinerja penampang saluran pada Kali Silandak, sehingga dapat diketahui apakah penampang eksisting masih cukup mampu menampung debit banjir rencana atau tidak. Adapun lokasi yang ditinjau adalah dari ujung muara hingga aliran sungai yang berjarak satu kilometer dari muara sungai.

4.1.1 Evaluasi Penampang Eksisting

Metode yang digunakan dalam menganalisis penampang saluran adalah metode Passing Capacity. Metode ini digunakan sebagai kontrol terhadap hasil debit banjir rencana yang ada. Persamaan metode passing capacity untuk penampang ganda : Gambar 4.1. Penampang saluran ganda B 1 B 2 B 3 H 2 H 1 m 1,5 mH 1 mH 2 mH 1 mH 2 n 1 n 2 n 3 H 43 2 1 2 3 1 2 2 1 mH B H A A + × = = 4.1 2 2 1 3 1 1 m H B P P + × + = = 4.2 1 1 3 1 P A R R = = 4.3 2 1 3 2 1 3 1 1 I R n V V × × = = 4.4 1 1 3 1 V A Q Q × = = 4.5 2 2 2 1 2 1 2 mH B H mH B H A + × + + × = 4.6 2 1 2 2 1 2 m H B P + × + = 4.7 2 2 2 P A R = 4.8 3 2 1 total 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 Q Q Q Q V A Q I R n V + + = × = × × = 4.10 dimana : V = kecepatan rencana mdtk i = kemiringan saluran A = luas penampang basah m 2 P = keliling basah m n = koefisien kekasaran manning, m 13 dtk R = jari-jari hidrolis m Hasil perhitungan passing capacity, sebagai berikut : Diketahui : Data diperoleh dari penampang melintang cross section sungai pada Sta 1 + 000 Km Bagian hilir sungai . H 1 = 3,0 m H 2 = 0,5 m B 1 = B 3 = 2 m B 2 = 40,00 m

4. 9

4. 11

44 m = 1,5 I = 0,00014 n = 0,03 Penyelesaian : A 1 = A 3 = 2B 1 + m.H 2 x ½ H 2 = 2x2 + 1,5. 0,50 x ½ 0,50 = 1,188 m 2 P 1 = P 3 = B1 + H 2 2 1 m + = 2 + 0,5 2 5 , 1 1 + = 2,90 m R 1 = R 3 = A 1 P 1 = 1,188 2,90 = 0,409 m Q 1 = A 1 .V 1 = A 1 x 1n x R 1 23 x I 12 = 1,188 x 1 0,03 x 0,409 23 x 0,00014 12 = 0,214 m 3 dtk 2 2 2 1 2 1 2 mH B H mH B H A + × + + × = A 2 = 3 x 40 + 1,5.3 + 0,5 x 2 + 1,5.0,5 = 134,875 m 3 dtk 2 1 2 2 1 2 m H B P + × + = P 2 = 40 + 2.3. 2 5 , 1 1 + = 50,816 m R 2 = A 2 P 2 = 134,875 50,816 = 2,654 m Q 2 = A 2 .V 2 = A 2 x 1n x R 2 23 x I 12 = 134,875 x 1 0,03 x 2,654 23 x 0,00014 12 = 101,971 m 3 dtk Q total = Q 1 + Q 2 + Q 3 = 0,214 + 101,971 + 0,214 = 102,399 m 3 dtk 45 Besarnya debit rencana hasil perhitungan Passing Capacity 102,399 m 3 dtk lebih kecil daripada debit banjir rencana Q 25 = 145 m 3 dtk. Adapun program HEC – RASnya sebagai berikut : Langkah – langkah operasi HEC – RAS : 1. In put ¾ Geometrik data ƒ Membuat gambar alur sungai river reach Gambar 4.2 Gambar alur sungai ƒ Memasukan data masing –masing cross section ƒ Nomor stasiun ƒ Stasiun dan elevasi ƒ Jarak antar cross section ƒ Nilai koefisien manning’s ƒ Profil saluran utama ƒ Nilai koefisien kontraksi dan ekspansi. 46 Gambar 4.3 Tabel input data cross section ¾ Memasukan data debit steady flow data Gambar 4.4 Tabel Input data debit 47 2. Running eksekusi data Gambar 4.5 Gambar dialog box untuk running data 3. Out put data ¾ Profil penampang melintang cross section Gambar 4.6 Gambar output data tiap cross section 48 ¾ Tabel Out put Cross section data. - Debit Q m 3 det - Kecepatan V mdet - Tinggi muka air h m - Lebar muka air l m Gambar 4.7.a Tabel output data HEC-RAS Gambar 4.7.b Tabel output data HEC-RAS 49 ¾ Profil alur sungai 3 dimensi. Gambar 4.8 Gambar 3D output alur sungai 50

4.2 ANALISIS HYDRO-OCEANOGRAPHY