Pengaruh Prependinginan dengan Air dan Lama Penyimpanan terhadap Mutu Tomat (Lycopersicum esculentum Mill)

BER68RUB PBAPEHDIRGIHWN DEHGAN WIB BAM LAMA PEWYIgPAWAN
7@g&f
( c y ~ ~ F f ~ ~ i ~e6~ c€uW
i e cii i k t r eMiill )
"BRNdBAR

N.ELA NURLAELA
F 251069

N. Ela Nurlaela F 25 1068. Pengaruh Prapendinginan dengan Air dan Lama Penyimpanan
terhadap Mutu Buah Tomat (Lycopersicum esculenpm Mill.) Di bawah bimbingan Bapak
1r.H. Soesarsono Wijandi, klSc. dan Bapak Ir.R.iM. Sinaga, MS. APU.'

Peningkatan jumlah penduduk berimplikasi 'terhadap peningkatan kebutuhan terhadap
pangan. BPS (1983-1993) tentang persediaan konsumsi pangan per kapita pen8uduk
Indonesia menunjukkan bahwa 97.49 persen keburuhan terhadap kalori (kalorilhari) dip?nuhi oleh sumber pangan nabati. Tomat sebagai salah saru jenis sayuran banyak ditanam
di pedesaan, dan bentuk penyajiannya pun beragam. Kadar air serta suhu panen yang
tinggi dapat mempercepat proses perusakan buah tomat, sehingga diperlukan upaya penanganan dan penyimpanan yang layak. Pendinginan merupakan teknik yang telah umum
diterapkan karena dapat menghambat proses perusakan. Efektifitas proses pendinginan
tergantung pada seberapa cepat suhu komoditas dapat diturunkan, sehingga perlu dilakukan proses prapendinginan yaitu proses pelepasan suhu lapang hasil panen secara cepat
yang dilakukan sebelum pengangkutan. pemasaran, atau penyimpanan.

Penelitian bermjuan untuk mempelajari pengaruh perlakuan prapendinginan dan
lama penyimpanan terhadap mutu tomat. Perlakuan prapendinginan diawali dengan
penykuran nisbah bobot tomat terhadap volume air pendingin. Percobaan prapendinginan meliputi tiga faktor yaitu suhu air pendingin (10 OC. 15 "C). teknik prapendinginan
(celup. rendam), dan lama prapendinginan (15. 30, 45, dan 60 mznit). Pengamatan dirujukan terhadap suhu akhir tomat. Tomat yang telah diberi perlakuan prapendinginan
disimpan di daram ruang pendingin suhu 10 OC dengan kelembaban 85 - 9 0 persen srlama
1. 2. 3, dan 4 minggu. Pengamatan ditujukan terhadap total padatan terlarut, kadar air.
kekerasan, vitamin C, pH, rasa, dan penampakan umum. Rancangan percohaan yang
diterapkan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan 4 ulangan.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nisbah bobot bahan terhadap volume media
pmdingin adalah 1 : 10. Perlakuan prapendinginan dengan air suhu 10 "C selama 1 jam
I2 'C ( r m dapat menurunkan suhu tomat dari 27.2 O C menjadi 11.9 OC (celup), dan
dam). Air 15 OC dapat menurunkan suhu tomat dari 27 OC menjadi 15.4 OC (celup) dan
15.5 OC (rendam). Perlakuan prapendinginan yang diterapkan pada penelitian utama
adalah perendaman tomat oleh air 10 O C selama 15 menit. Perlakuan ini dapat menurunkan suhu tomat dari 27.2 "C menjadi 15.3 OC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan prapendinginan tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap mum, tetapi perlakuan lama penyimpanan memberikan pengaruh
yang sangat nyata terhadap total padatan terlarut, kekerasan, vitamin C, pH buah tomat.
rasa. dan penampakan umum. Total padatan terlarut mengalami peningkatan dari
4.96 'Brix (lama penyimpanan 0 minggu) menjadi 5.29 'Brix (lama penyimpanan I ming3).Tomat mengalami penurunan kekerasan selama penyimpanan dari lama penyimpanan
L minggu sampai lama penyimpanan 4 minggu. Vitamin C mengalami peningkatan dari

11.89 mgram/100 gram bahan (lama penyimpanan 0 m i n g p ) menjadi 19.90 mgram/100
gram bahan (lama penyimpanan 1 minggu). Tomat menunjukkan penurunan pH dari lama
penyimpanan 0 minggu (4.13) sampai lama penyirnpanan 2 m i n g p (3.97). setelah icu pH
tomat meningkat sampai lama penyimpanan 4 minggu. Penerimaan panelis terhadap ra.a
romat meningkat dari lama penyimpanan 1 minggu (3.2) sampai lama penyimpanal, I!
mingg,u (3.4) dan selanjutnya menurun. Rasa tomat pada lama penyimpanan I min17~*u
=?
sampal lama penyimpanan 2 minggu adalah manis asam. Bila dikaitkan drngan karakterlstik mutu yang lain yaitu pH dan total padatan terlarut, dapat dikatakan panelis menyukai
tomat yang asam dan manis. Penerimaan panelis terhadap penampakan umum menurun
sejalan dengan peningkatan lama penyimpanan. Berdasarkan hasil penelitian. p
prapendinginan tidak diperlukan pada buah tomat.

PENGARUH PRAPENDINGINAN DENGAN AIR DAN LAMA PENYIMPANAN
TERHADAP MUTU TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Oleh
N. ELA NURLAELA
F 251068

SKRlPSl

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN,
Fakultas Teknologi Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogor

1996
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
-

-

PENGARUH PRAPENDINGINAN DENGAN AIR DAN LAMA PENYIMPANAN
TERHADAP MUTU TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)


Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN,
Fakultas Teknologi Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogor

Oleh
N. ELA NURLAELA
F 251068
Dilahirkan pada tanggal : 18 Nopember 1969
di Bandung
Tanggal Lulus : 20 Mei 1996
96
@

L

ESARSONO WIJANDI, MSc.
Dosen Pembimbing II


Dosen Pembimbing I

BER68RUB PBAPEHDIRGIHWN DEHGAN WIB BAM LAMA PEWYIgPAWAN
7@g&f
( c y ~ ~ F f ~ ~ i ~e6~ c€uW
i e cii i k t r eMiill )
"BRNdBAR

N.ELA NURLAELA
F 251069

N. Ela Nurlaela F 25 1068. Pengaruh Prapendinginan dengan Air dan Lama Penyimpanan
terhadap Mutu Buah Tomat (Lycopersicum esculenpm Mill.) Di bawah bimbingan Bapak
1r.H. Soesarsono Wijandi, klSc. dan Bapak Ir.R.iM. Sinaga, MS. APU.'

Peningkatan jumlah penduduk berimplikasi 'terhadap peningkatan kebutuhan terhadap
pangan. BPS (1983-1993) tentang persediaan konsumsi pangan per kapita pen8uduk
Indonesia menunjukkan bahwa 97.49 persen keburuhan terhadap kalori (kalorilhari) dip?nuhi oleh sumber pangan nabati. Tomat sebagai salah saru jenis sayuran banyak ditanam
di pedesaan, dan bentuk penyajiannya pun beragam. Kadar air serta suhu panen yang

tinggi dapat mempercepat proses perusakan buah tomat, sehingga diperlukan upaya penanganan dan penyimpanan yang layak. Pendinginan merupakan teknik yang telah umum
diterapkan karena dapat menghambat proses perusakan. Efektifitas proses pendinginan
tergantung pada seberapa cepat suhu komoditas dapat diturunkan, sehingga perlu dilakukan proses prapendinginan yaitu proses pelepasan suhu lapang hasil panen secara cepat
yang dilakukan sebelum pengangkutan. pemasaran, atau penyimpanan.
Penelitian bermjuan untuk mempelajari pengaruh perlakuan prapendinginan dan
lama penyimpanan terhadap mutu tomat. Perlakuan prapendinginan diawali dengan
penykuran nisbah bobot tomat terhadap volume air pendingin. Percobaan prapendinginan meliputi tiga faktor yaitu suhu air pendingin (10 OC. 15 "C). teknik prapendinginan
(celup. rendam), dan lama prapendinginan (15. 30, 45, dan 60 mznit). Pengamatan dirujukan terhadap suhu akhir tomat. Tomat yang telah diberi perlakuan prapendinginan
disimpan di daram ruang pendingin suhu 10 OC dengan kelembaban 85 - 9 0 persen srlama
1. 2. 3, dan 4 minggu. Pengamatan ditujukan terhadap total padatan terlarut, kadar air.
kekerasan, vitamin C, pH, rasa, dan penampakan umum. Rancangan percohaan yang
diterapkan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan 4 ulangan.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nisbah bobot bahan terhadap volume media
pmdingin adalah 1 : 10. Perlakuan prapendinginan dengan air suhu 10 "C selama 1 jam
I2 'C ( r m dapat menurunkan suhu tomat dari 27.2 O C menjadi 11.9 OC (celup), dan
dam). Air 15 OC dapat menurunkan suhu tomat dari 27 OC menjadi 15.4 OC (celup) dan
15.5 OC (rendam). Perlakuan prapendinginan yang diterapkan pada penelitian utama
adalah perendaman tomat oleh air 10 O C selama 15 menit. Perlakuan ini dapat menurunkan suhu tomat dari 27.2 "C menjadi 15.3 OC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan prapendinginan tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap mum, tetapi perlakuan lama penyimpanan memberikan pengaruh

yang sangat nyata terhadap total padatan terlarut, kekerasan, vitamin C, pH buah tomat.
rasa. dan penampakan umum. Total padatan terlarut mengalami peningkatan dari
4.96 'Brix (lama penyimpanan 0 minggu) menjadi 5.29 'Brix (lama penyimpanan I ming3).Tomat mengalami penurunan kekerasan selama penyimpanan dari lama penyimpanan
L minggu sampai lama penyimpanan 4 minggu. Vitamin C mengalami peningkatan dari
11.89 mgram/100 gram bahan (lama penyimpanan 0 m i n g p ) menjadi 19.90 mgram/100
gram bahan (lama penyimpanan 1 minggu). Tomat menunjukkan penurunan pH dari lama
penyimpanan 0 minggu (4.13) sampai lama penyirnpanan 2 m i n g p (3.97). setelah icu pH
tomat meningkat sampai lama penyimpanan 4 minggu. Penerimaan panelis terhadap ra.a
romat meningkat dari lama penyimpanan 1 minggu (3.2) sampai lama penyimpanal, I!
mingg,u (3.4) dan selanjutnya menurun. Rasa tomat pada lama penyimpanan I min17~*u
=?
sampal lama penyimpanan 2 minggu adalah manis asam. Bila dikaitkan drngan karakterlstik mutu yang lain yaitu pH dan total padatan terlarut, dapat dikatakan panelis menyukai
tomat yang asam dan manis. Penerimaan panelis terhadap penampakan umum menurun
sejalan dengan peningkatan lama penyimpanan. Berdasarkan hasil penelitian. p
prapendinginan tidak diperlukan pada buah tomat.

PENGARUH PRAPENDINGINAN DENGAN AIR DAN LAMA PENYIMPANAN
TERHADAP MUTU TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Oleh

N. ELA NURLAELA
F 251068

SKRlPSl
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN,
Fakultas Teknologi Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogor

1996
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
-


-

PENGARUH PRAPENDINGINAN DENGAN AIR DAN LAMA PENYIMPANAN
TERHADAP MUTU TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN,
Fakultas Teknologi Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogor

Oleh
N. ELA NURLAELA
F 251068
Dilahirkan pada tanggal : 18 Nopember 1969
di Bandung
Tanggal Lulus : 20 Mei 1996
96
@


L

ESARSONO WIJANDI, MSc.
Dosen Pembimbing II

Dosen Pembimbing I