Perpindahan Panas Radiasi Perpindahan Massa

28 T ∞ = temperatur udara lingkungan K . Q = laju perpindahan panas Watt

2.5.3 Perpindahan Panas Radiasi

Perpindahan panas secara radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang elektromagnetik atau paket-paket energi photon yang dapat dibawa sampai pada jarak yang sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium. Berbeda dengan mekanisme konduksi dan konveksi, radiasi tidak membutuhkan medium perpindahan panas. Sampainya sinar matahari kepermukaan bumi adalah adalah contoh yang paling jelas dari perpindahan panas radiasi. Perpindahan panas radiasi pada alat ini terjadi padakolektor surya. Gambar 2.15 Perpindahan panas radiasi. Perpindahan panas secara radiasi dirumuskan sebagai, . 4 . . . s s r T E Q    ………...………………..………………………..…….. 2.17 Dimana: Q r = laju perpindahan panas radiasi W  = emisivitas panas permukaan 0    1  = konstanta Stefan Boltzmann 5,67 x 10 -8 Wm 2 K 4 A = luas permukaan m 2 Universitas Sumatera Utara 29

2.5.4 Perpindahan Massa

Koefisien perpindahan massa mass transfer coefficient mempunyai analogi dengan koefisien perpindahan panas, sehingga dapat didefinisikan seperti halnya perpindahan panas. = 1 − 2 …………………………………………………….β.18 Difusivitas yang terjadi pada keadaan steady yang melintasi ketebalan lapisan batas setebal Δy, adalah : = 1 − 2  = 1 − 2 …………………………………….β.19 Berdasarkan hukum-hukum fenomena dalam persamaan yang mengatur perpindahan massa, momentum dan energi mempunyai keserupaan, sehingga profil suhu, kecepatan dan konsentrasi mempunyai bentuk yang sama dalam fenomena lapisan batas. Karena fenomena yang terjadi dalam lapisan batas mempunyai analogi terhadap hubungan antara profil kecepatan, profil konsentrasi massa dan profil suhu sehingga dalam persoalan perpindahan panas, hubungan fungsional koefisien pindah panas dapat dituliskan dalam bentuk : = , ……………………………………………..……………….β.β0 sedangkan dalam hal perpindahan massa, hubungan fungsional koefisien pindah massa dapat dinyatakan dalam bentuk : = , ……………………………………………...……………..β.β1 Bilangan Schmidt S C =vD AB menyatakan perbandingan antara profil kecepatan dan konsentrasi, sedangkan untuk profil suhu dan konsentrasi dinyatakan dalam bentuk bilangan Lewis Le =αD AB . Keserupaan antara persamaan-persamaan yang mengatur perpindahan massa, momentum dan energi dalam lapisan batas memberi petunjuk bahwa korelasi empirik untuk koe fisien Universitas Sumatera Utara 30 perpindahan massa mempunyai analogi dengan koefisien perpindahan panas. Hubungan empirik untuk koefisien perpindahan massa ini dinyatakan oleh Gilliland 1934 dalam Holman 1981 dalam bentuk persamaan : = 0.023    0.83 0.44 ………………………………………….β.ββ Analogi Reynold untuk perpindahan panas dengan koefisien gesek pada lapisan batas dapat pula digunakan untuk menentukan koefisien perpindahan massa dengan koefisien gesek pada lapisan batas, pada aliran laminar, Holman, J.P, 1981 memberikan bentuk persamaan seperti berikut : untuk perpindahan panas :   2 3 = 8 ………………………………………………………………β.β3 untuk perpindahan massa :   2 3 = 8 …………………………………………...…………………..β.β4 Universitas Sumatera Utara 31

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

3.1 Waktu danTempat Pengujian

Waktu pengujian: Januari 2014 - April 2014 Lokasi pengujian: Gedung Magister Pascasarjana Teknik Mesin, fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. 3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan 3.2.1 Alat Adapun alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah: 1. Alat Pengering Tenaga Surya Gambar 3.1 Alat pengering Spesifikasi : Kolektor : Tipe : Plat bersirip Luas : 2 x 1,7613 m 2 Sudut Kemiringan : 45 o Bak Pengering : Panjang bak pengering = 2 m Lebar bak pengering = 1 m Tinggi bak pengering = 1 m Tinggi kaki bak pengering = 1.414 m Universitas Sumatera Utara