Peningkatan Kadar Trombosit oleh Kapsul Monascus Powder (MP) pada Hewan Uji Tikus Putih Sprague dawley

ABSTRAK
NURLAILI EKAWATI. Peningkatan Kadar Trombosit oleh Kapsul Monascus
Powder (MP) pada Hewan Uji Tikus Putih Sprague dawley. Dibimbing oleh
DYAH ISWANTINI PRADONO dan AI HERTATI.
Angkak merupakan hasil fermentasi beras dengan menggunakan kapang
Monascus, salah satunya adalah Monascus purpureus. Telah berabad-abad angkak
digunakan sebagai penambah rasa dan pewarna dalam makanan, juga dikenal
sebagai obat tradisional untuk penyakit yang berhubungan dengan pencernaan dan
dengan pembuluh darah. Secara empiris, angkak terbukti mampu meningkatkan
trombosit pada pasien demam berdarah dengue. Data hasil penelitian
menunjukkan bahwa hewan uji tikus putih galur Sprague dawley yang dibuat
trombositopenia dengan pemberian heparin 0.1 mL/100 g bobot badan mampu
meningkat laju pembentukan trombositnya dan tidak mengalami kematian akibat
perdarahan dengan pemberian kapsul Monascus powder dengan dosis 90 mg/kg
bobot badan/hari.

ABSTRACT
NURLAILI EKAWATI. Platelet Increase by Monascus Powder (MP) Capsule in
White Mouse Sprague dawley. Supervised by DYAH ISWANTINI PRADONO
and AI HERTATI.
Red yeast rice is a fermented product of rice by mold species of Monascus, one

of which is Monascus purpureus. For many centuries, red yeast rice had been
used as flavor enhancer and food odorant, as well as a traditional medicine for
digestive and vascular functions. Some empirical evidence showed that red yeast
rice could increase platelet amount in dengue haemorragic fever patients. The
experimental data showed that Sprague dawley male white mouse which were
made thrombocytopenia with heparin treatment as much as 0.1 mL/100 g of body
weight could accelerate their platelet formation rate and did not die because of
bleeding with ingestion of Monascus powder capsule with a dose of 90 mg/kg
body weight/day.

1

PENDAHULUAN
Angkak atau red yeast rice adalah bahan
makanan yang umum ditemukan di Cina.
Selama
berabad-abad,
angkak
lazim
digunakan sebagai penambah rasa dan

pewarna dalam makanan. Angkak juga
dikenal sebagai obat tradisional untuk
penyakit
yang
berhubungan
dengan
pencernaan dan dengan pembuluh darah
(Havel 1999; Li et al. 1998; Ma et al. 2000;
Wang et al. 1997). Angkak merupakan hasil
fermentasi beras dengan menggunakan
kapang Monascus. Salah satu kapang yang
digunakan untuk fermentasi angkak adalah
Monascus purpureus (Li et al. 1998).
Komposisi angkak meliputi pati, serat,
protein, sterol, inhibitor HMG-KoA reduktase,
asam lemak, saponin, sapogenin, isoflavon
dan isoflavon glikosida, fosforus, serta
mineral kelumit seperti zink dan selen (Ma et
al. 2000; Heber et al. 1999). Salah satu
metabolit sekunder yang dihasilkan selama

proses fermentasi adalah monakolin K yang
memiliki struktur dan fungsi sama dengan
lovastatin, yaitu obat penurun kolesterol
(Endo, 1979). M. purpureus Wentrice aman,
efektif, dan murah dalam pengobatan
hiperlipidemia (Geith et al. 2009)
Beberapa senyawa yang dihasilkan oleh
kapang Monascus diaplikasikan sebagai bahan
tambahan makanan atau bahan baku farmasi
(Kraiak et al. 2000). Filamen kapang ini juga
dimanfaatkan untuk produksi antibiotik,
enzim, dan asam-asam organik (Hajjaj et al.
2000). Kandungan asam
-aminobutirat
(GABA) dalam ekstrak Monascus dapat
menurunkan tekanan darah secara in vivo
(Kohama et al. 1987). Pigmen M. purpureus
juga berguna sebagai pengawet karena
memiliki aktivitas antimikrob (Ferdes et al.
2009).

Su et al. (2007) melaporkan bahwa angkak
memiliki efek antidiabetes. Angkak juga
dilaporkan memiliki aktivitas antitumor
(Akihisa et al. 2005) serta dapat digunakan
dalam
pencegahan
penyakit
kanker,
Alzheimer, dan osteoporosis (Li et al. 2011).
Selain fungsi di atas, secara empiris
angkak
dipercaya
masyarakat
dapat
meningkatkan trombosit pada pasien demam
berdarah dengue (DBD). Gunawan (2007)
menyebutkan
bahwa
angkak
dapat

meningkatkan kadar trombosit pada mencit
secara
signifikan.
Angkak
mampu
meningkatkan jumlah trombosit tikus putih
Sprague dawley (SD) hingga 152.20%
(Rombe 2005).

Kapsul Monascus powder (MP) adalah
sediaan hasil fermentasi beras dengan
menggunakan M. purpureus, yang dibuat
dalam bentuk serbuk kemudian dikapsulasi.
Kapsul MP yang digunakan merupakan hasil
penelitian kelompok Biopharmaceutical,
Bidang
Bioproses,
Pusat
Penelitian
Bioteknologi

LIPI. Penelitian tentang
pengaruh angkak dalam meningkatkan kadar
trombosit masih sangat sedikit dan mekanisme
kerja angkak dalam meningkatkan kadar
trombosit juga belum diketahui. Namun,
secara empiris beberapa pasien DBD yang
menggunakan
kapsul
ini
mengalami
peningkatan trombosit secara signifikan.
Penelitian ini dilakukan sebagai langkah awal
untuk penelitian selanjutnya, yaitu penentuan
mekanisme kerja MP (angkak) dalam
meningkatkan kadar trombosit.
Menurut Triana dan Nurhidayat (2006)
pemberian angkak dengan dosis 0.1 g/hari
menunjukkan peningkatan jumlah trombosit.
Namun dosis ini diperoleh pada penelitian
dengan tikus hiperkolesterolemia, dan tidak

spesifik pada hewan uji yang diberi perlakuan
trombositopenia/penurunan jumlah trombosit
terlebih dahulu. Dalam penelitian ini,
pengaruh pemberian kapsul MP dalam
meningkatkan jumlah trombosit dilakukan
pada hewan uji tikus putih SD yang diberi
perlakuan trombositopenia terlebih dahulu.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni
sampai Desember 2010 di Laboratorium
Bioproses, Pusat Penelitian Bioteknologi,
LIPI, Cibinong Science Center.

TINJAUAN PUSTAKA
Trombosit
Trombosit merupakan keping darah
berwujud cakram protoplasma kecil yang
tidak berwarna, berdiameter 2–4 m. Kadar
trombosit normal adalah 200–400 ribu per mL
darah. Trombosit berasal dari sel-sel raksasa
sumsum tulang belakang (megakariosit).

Trombosit
berperan
menghasilkan
tromboplastin untuk membekukan darah.
Tromboplastin dan protrombin menghasilkan
trombin. Trombin mengubah fibrinogen
menjadi fibrin sehingga luka tertutup. Selain
itu, pada trombosit terdapat serotonin yang
memicu kontraksi otot polos pembuluh darah.
Kekurangan
trombosit
disebut
trombositopenia (Leeson et al. 2002).
Hoffbrand et al. (2005) menyatakan bahwa
fungsi utama trombosit adalah membentuk
sumbat mekanik selama respons hemostasis

2

normal terhadap cedera vaskular. Tanpa

trombosit, dapat terjadi kebocoran darah
spontan melalui pembuluh darah kecil.
Inhibitor faktor pembekuan paling kuat adalah
antitrombin. Kerja antitrombin diperkuat
secara bermakna oleh heparin.
Penderita DBD mengalami penurunan
trombosit pada hari keempat dan kelima
sampai 2–3 hari setelahnya. Jika kadar
trombosit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1821). Terhadap Aktivitas SGPT & SGOT Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley

0 23 107

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Ragam jenis ektoparasit pada hewan uji coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur sprague dawley

2 11 47

Efek imbuhan tepung dalam nasi yang difermentasi oleh kapang monascus purpureus JMBa terhadap kadar kolesterol dan histopatologi hati tikus galur sprague dawley

0 8 104

Ragam jenis ektoparasit pada hewan uji coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur sprague dawley

1 9 94