Pengaruh Motivasi dan Persepsi Risiko terhadap Minat Beli Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut

PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI RISIKO
TERHADAP MINAT BELI DAY CREAM
BERBAHAN BAKU RUMPUT LAUT

YEKTI PRATIWI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Motivasi dan
Persepsi Risiko terhadap Minat Beli Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Yekti Pratiwi
I24090072

ABSTRAK
YEKTI PRATIWI. Pengaruh Motivasi dan Persepsi Risiko terhadap Minat Beli
Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut. Dibimbing oleh RETNANINGSIH
dan IRNI RAHMAYANI JOHAN.
Produk day cream berbahan baku rumput laut dapat menjadi alternatif
olahan rumput laut yang baik untuk kulit wajah. Salah satu day cream yang
beredar di pasaran adalah day cream berbahan baku rumput laut yang dijual di
Serambi Botani sebagai hasil pengembangan penelitian ekstrak rumput laut.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh motivasi dan persepsi risiko
terhadap minat beli day cream berbahan baku rumput laut. Lokasi penelitian
dilakukan di IPB Dramaga, Jawa Barat. Teknik penarikan contoh yang digunakan
adalah penarikan contoh acak dengan melibatkan 400 orang mahasiswi sebagai
responden. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswi IPB termotivasi dan tidak
memiliki persepsi risiko jika akan membeli day cream berbahan baku rumput laut,

namun masih tidak berminat membeli day cream berbahan baku rumput laut.
Hasil uji pengaruh menunjukkan secara bersama-sama usia, asal daerah, uang
saku, pengalaman menggunakan day cream, motivasi, dan persepsi risiko dapat
memengaruhi minat beli. Variabel motivasi dan persepsi risiko terbukti
memberikan pengaruh terhadap minat beli secara parsial.
Kata kunci: day cream rumput laut, minat beli, motivasi, persepsi risiko

ABSTRACT
YEKTI PRATIWI. The Effect of Motivation and Perceived Risk Towards
Intention To Buy Seaweed Day Cream. Supervised by RETNANINGSIH and
IRNI RAHMAYANI JOHAN.
Day cream product from seaweed can be an alternative good product for
skin. One of the released day cream is seaweed day cream which sell in Serambi
Botani as development of research toward seaweed extract. The purpose of this
research was to analyze the effect of motivation and perceived risk towards
intention to buy seaweed day cream. This research took place at IPB Dramaga
Bogor, West Java. Sampling technique that conducted in this research was simple
random sampling and involved 400 female students as participant. The results
showed that IPB female students were motivated and had no perceived risk if
would buy seaweed day cream, but still not interested in buy a seaweed day cream.

Analysis of regression indicated that intention to buy seaweed day cream jointly
effected by age, region of origin, allowance, using the day cream experience,
motivation, and perceived risk. Motivation and perceived risk variables proved to
give effect partially towards intention to buy seaweed day cream.
Key words: intention to buy, motivation, perceived risk, seaweed day cream

PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI RISIKO
TERHADAP MINAT BELI DAY CREAM
BERBAHAN BAKU RUMPUT LAUT

YEKTI PRATIWI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi dan Persepsi Risiko terhadap Minat Beli
Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut
Nama
: Yekti Pratiwi
NIM
: I24090072

Disetujui oleh

Ir Retnaningsih, MSi
Pembimbing I

Irni Rahmayani Johan, SP, MM
Pembimbing II

Diketahui oleh


Dr Ir Hartoyo, MSc
Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul Pengaruh Motivasi dan Persepsi
Risiko terhadap Minat Beli Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut berhasil
diselesaikan. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak
sehingga penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan menghaturkan terima
kasih kepada:
1. Ir Retnaningsih, MSi dan Irni Rahmayani Johan, SP, MM selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah bersedia membimbing dan meluangkan
waktunya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Alfiasari, SP, MSi selaku dosen pembimbing akademik atas dukungan dan
saran yang bermanfaat bagi perkembangan akademik selama beberapa
semester terakhir.
3. Megawati Simanjuntak, SP, MSi selaku dosen pemandu seminar hasil

penelitian yang telah membantu memperlancar jalannya seminar.
4. Megawati Simanjuntak, SP, MSi dan Dr Ir Lilik Noor Yulianti, MFSA
selaku dosen penguji sidang skripsi yang telah memberikan saran
bermanfaat demi penyempurnaan skripsi ini.
5. Ayulia Karisma Putri dan Nanda Lusita Anugrah selaku pembahas
seminar yang telah memberikan saran dan membantu pelaksanaan seminar
berjalan lancar.
6. Dr Ir Linawati Hardjito, MSc selaku staf pengajar Institut Pertanian Bogor
yang telah bersedia memberikan informasi mengenai produk day cream
berbahan baku rumput laut.
7. Dwiko Gunawan selaku perwakilan pihak Serambi Botani Bogor yang
telah memberikan data penunjang mengenai personal care berbahan baku
rumput laut.
8. Direktorat Administrasi Pendidikan (Dit. AP) yang telah bersedia
memberikan data mahasiswi S1 reguler IPB yang aktif pada tahun ajaran
2012/2013.
9. Bapak Kukuh Susilo, Ibu Yuli Riani Purwaningsih, Adik Intan Kusumo
Dharu, serta keluarga besar atas kasih sayang, dukungan, dan doa yang
tulus selama ini.
10. Teman-teman seperjuangan penelitian di IKK 46, keluarga besar IKK,

FEMA, UKM Century IPB, Griya Pink, dan sahabat-sahabat terdekat atas
dukungan dan kebersamaannya yang begitu berkesan.
11. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini dan
tak dapat dituliskan satu per satu.
Demikian ucapan terima kasih dipersembahkan dengan penuh ketulusan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Bogor, September 2013

Yekti Pratiwi

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KERANGKA PEMIKIRAN

METODE
Desain, Tempat, dan Waktu
Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Definisi Operasional
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
viii
viii
1
1

2
2
3
3
5
5
5
6
8
8
9
9
14
19
19
19
19
22

DAFTAR TABEL

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Sebaran contoh berdasarkan fakultas
Variabel dan kategori data
Sebaran contoh berdasarkan usia
Sebaran contoh berdasarkan asal daerah
Sebaran contoh berdasarkan uang saku
Sebaran contoh berdasarkan motivasi terhadap pembelian
day cream berbahan baku rumput laut
Sebaran contoh berdasarkan persepsi risiko terhadap pembelian
day cream berbahan baku rumput laut

Sebaran contoh berdasarkan aspek persepsi risiko
Sebaran contoh berdasarkan minat beli pada day cream
berbahan baku rumput laut
Uji regresi linier antarvariabel

6
8
10
10
11
11
12
12
13
13

DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka berpikir motivasi dan persepsi risiko terhadap
minat beli
2 Metode penarikan contoh

4
5

DAFTAR LAMPIRAN
1

Riwayat hidup

22

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu sumber daya laut Indonesia yang melimpah adalah rumput laut.
Potensi rumput laut di Indonesia memiliki prospek yang cukup baik. Hal tersebut
dibuktikan dengan jumlah produksi rumput laut di Indonesia pada tahun 2012
mencapai 5 000 000 ton yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,
sedangkan industri baru mampu mengolah rumput laut sebesar 180 000 ton (KKP
2013). Optimalisasi industri pengolahan rumput laut masih perlu dilakukan di
Indonesia.
Rumput laut memiliki banyak manfaat untuk dikembangkan menjadi produk
olahan. Rumput laut berpotensi sebagai bahan baku industri makanan, kosmetik,
farmasi, dan kedokteran (Kadi 2004). Menurut Santoso et al. (2004), rumput laut
di Indonesia merupakan varietas dengan ketahanan yang baik terhadap radikal
bebas maupun radiasi sinar ultraviolet sehingga sangat baik untuk bahan baku
produk perawatan kulit. Rumput laut dapat pula berfungsi untuk menghaluskan
kulit (Mappiratu 2010). Sebagai alternatif produk olahan, rumput laut dapat
dikembangkan menjadi bahan baku produk day cream (krim wajah yang
digunakan pagi hari sebelum beraktivitas). Salah satu day cream berbahan baku
rumput laut yang beredar di pasaran diproduksi oleh CV Ocean Fresh untuk
Serambi Botani IPB sebagai hasil pengembangan penelitian ekstrak rumput laut
yang teruji baik untuk kulit1) dan tergolong personal care rumput laut yang
diminati di Serambi Botani Bogor2).
Karakteristik produk yang mengandung bahan baku alami membentuk
keterlibatan yang lebih besar untuk mengurangi risiko serta memaksimalkan
manfaat yang diperoleh dari pembelian suatu produk (Setiadi 2010). Berhubung
produk day cream tersebut tergolong alami dan teruji laboratorium maka
diharapkan mampu meningkatkan minat beli konsumen wanita, termasuk
mahasiswi IPB sebagai bagian civitas akademika IPB yang ingin tampil cantik
dan kulit wajah sehat dari nutrisi alami rumput laut. Konsumen wanita akan
merasa tersanjung bila suatu merek produk dapat mengetahui kebutuhan yang
dirasakan (Yuswohady et al. 2010).
Konsumen melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan yang
dirasakan hingga mencapai kepuasan (Solomon 2009). Manurung (2012)
menyatakan atribut manfaat paling dipertimbangkan ketika melakukan pembelian
personal care berbahan baku rumput laut di Serambi Botani Bogor. Motivasi
untuk memperoleh manfaat produk dapat berpengaruh positif signifikan dengan
minat beli (Topaloğlu 2012). Minat beli juga dapat dipengaruhi oleh persepsi
risiko (Samadi dan Nejadi 2009). Mengacu dari Schiffman dan Kanuk (2010)
bahwa ketidakpastian dan konsekuensi negatif yang mungkin dihadapi dapat
menjadi pertimbangan sebelum melakukan pembelian day cream berbahan baku
rumput laut mengingat produk tersebut digunakan di kulit wajah yang cenderung
sensitif dan memicu kemungkinan cocok atau tidaknya produk dengan kulit wajah.
Oleh sebab itu, penelitian ini difokuskan untuk menganalisis pengaruh motivasi
dan persepsi risiko mahasiswi IPB terhadap minat beli day cream berbahan baku
rumput laut.
1)
2)

Dr Ir Linawati Hardjito, MSc. selaku staf pengajar Institut Pertanian Bogor
Dwiko Gunawan selaku perwakilan pihak Serambi Botani Bogor

2

Perumusan Masalah
Produk personal care semakin diminati konsumen untuk menunjang
penampilan. Berdasarkan Credit Suisse Indonesia Consumer Survey (2013),
konsumsi kosmetik dan produk perawatan kulit dalam jangka waktu lebih dari
tiga bulan di Indonesia pada tahun 2012 meningkat (8%) dari tahun sebelumnya.
Konsumen pun mulai tertarik memilih produk personal care berbahan baku alami
yang teruji baik untuk kulit. Hal ini memperbesar peluang untuk pengembangan
potensi rumput laut dijadikan produk olahan seperti day cream yang berfungsi
melembabkan kulit wajah. Apalagi produk olahan rumput laut masih belum
optimal mengingat sebanyak 75-80 persen rumput laut dalam negeri yang
diekspor masih dalam bentuk bahan baku (KKP 2013).
Institut Pertanian Bogor sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di
Indonesia telah banyak melakukan riset dan menciptakan produk inovasi berbasis
pertanian. Berbagai produk pangan dan nonpangan dihasilkan oleh civitas
akademika IPB dan UKM binaan IPB, termasuk produk inovasi pemanfaatan
rumput laut sebagai bahan baku produk personal care. Produk personal care
berbahan baku rumput laut yang cukup diminati di gerai Serambi Botani (salah
satu lokasi pemasaran produk IPB) adalah day cream berbahan baku rumput laut.
Produk day cream tersebut sebagai hasil pengembangan penelitian ekstrak rumput
laut yang telah teruji laboratorium memiliki manfaat bagi kulit serta disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen, khususnya wanita yang ingin tampil cantik dengan
memiliki wajah bersih dan sehat untuk jangka panjang.
Mahasiswi IPB sebagai bagian dari civitas akademika IPB sepatutnya
mengetahui lebih dahulu dibandingkan khalayak umum mengenai informasi
produk day cream berbahan baku rumput laut dan berminat melakukan pembelian.
Minat beli mahasiswi terhadap produk day cream berbahan baku rumput laut
diduga dapat dipengaruhi oleh motivasi (dorongan intrinsik dan ekstrinsik) sambil
mempertimbangkan kelengkapan atribut produk, mengacu dari Fitria (2012).
Berbagai risiko kemungkinan juga dipertimbangakan sebelum menentukan minat
atau tidaknya membeli day cream berbahan baku rumput laut. Menurut Samadi
dan Nejadi (2009), persepsi risiko secara keseluruhan terbukti berpengaruh
terhadap minat beli. Penerimaan produk day cream berbahan baku rumput laut
yang dilihat dari segi motivasi dan persepsi risiko mahasiswi IPB menjadi fokus
pada penelitian ini. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini diharapkan
menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana motivasi dan persepsi risiko mahasiswi IPB terhadap
pembelian day cream berbahan baku rumput laut?
2. Bagaimana minat beli mahasiswi IPB pada day cream berbahan baku
rumput laut?
3. Bagaimana pengaruh motivasi dan persepsi risiko terhadap minat beli day
cream berbahan baku rumput laut?

Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi
dan persepsi risiko mahasiswi IPB terhadap minat beli day cream berbahan baku

3

rumput laut. Tujuan khusus yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menganalisis motivasi dan persepsi risiko mahasiswi IPB terhadap
pembelian day cream berbahan baku rumput laut.
2. Menganalisis minat beli mahasiswi IPB pada day cream berbahan baku
rumput laut.
3. Menganalisis pengaruh motivasi dan persepsi risiko terhadap minat beli
day cream berbahan baku rumput laut.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk beberapa
kalangan, diantaranya :
1. Peneliti
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sarana mengaplikasikan
bidang keahlian, memanfaatkan ilmu pengetahuan (ilmu konsumen), serta
belajar menguasai konsep teoritis mengenai motivasi, persepsi risiko, dan
minat beli konsumen (KKNI 2011).
2. Institusi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi penelitian
selanjutnya serta memberikan informasi mengenai pandangan mahasiswi
IPB terhadap produk IPB.
3. Konsumen
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat
mengenai motivasi dan persepsi risiko konsumen terhadap minat beli day
cream berbahan baku rumput laut yang kelak menjadi bahan pertimbangan
sebelum melakukan keputusan pembelian.
4. Serambi Botani
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran minat beli
mahasiswi IPB terhadap produk day cream berbahan baku rumput laut
yang dipasarkan di Serambi Botani.

KERANGKA PEMIKIRAN
Motivasi muncul sebagai kekuatan yang mendorong untuk bertindak
menanggapi kebutuhan yang belum terpenuhi (Schiffman dan Kanuk 2010).
Motivasi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan dapat berbeda satu sama lain,
meskipun obyek pemenuhannya sama (Albari 2002). Solomon (2009)
berpendapat ada dua jenis kebutuhan yang dapat terpenuhi, yaitu kebutuhan
utilitarian (orientasi memperoleh manfaat) dan kebutuhan hedonis (orientasi
memperoleh pengalaman dengan melibatkan respon emosional).
Individu memberikan respon terhadap stimulus yang berkaitan dengan
kebutuhan serta mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi hingga
membentuk suatu persepsi. Persepsi risiko dianggap sejauh mana ketidakpastian
yang dirasakan dan konsekuensi dari suatu tindakan (Hoyer dan Macinnis 2010).
Persepsi risiko diklasifikasikan menjadi enam menurut Schiffman dan Kanuk

4

(2010) yang meliputi functional risk, physical risk, financial risk, social risk,
psychological risk, dan time risk.
Karakteristik individu sepatutnya turut dipertimbangkan untuk melihat
keterkaitannya dengan perilaku konsumen. Penelitian ini menduga karakteristik
individu dapat memengaruhi minat beli produk day cream berbahan baku rumput
laut. Sukmaningtyas (2012) menyatakan beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap pembelian adalah usia dan suku. Setianti (2012) menunjukkan asal
daerah dapat menjadi penyebab kecenderungan pembelian. Uang saku dapat pula
memengaruhi minat beli (Istikhomah 2013). Karakteristik individu secara spesifik
yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah usia, asal daerah, dan uang saku.
Perbedaan individu cenderung memberikan penilaian yang berbeda terhadap
suatu produk yang dibelinya. Minat beli dapat menggambarkan komponen konatif
yang mengungkapkan kecenderungan individu untuk melakukan tindakan
pembelian suatu produk dengan merek tertentu (Sumarwan 2011). Assael (1992)
mengungkapkan minat beli sebagai komponen terakhir dari sikap dapat
dipengaruhi oleh keluarga, peer group, informasi, dan pengalaman. Fitria (2012)
mengungkapkan motivasi individu dapat berpengaruh terhadap minat beli.
Topaloğlu (2012) mengungkapkan hal yang serupa bahwa motivasi untuk
memperoleh manfaat, pengalaman, dan keamanan dapat berpengaruh positif
signifikan terhadap minat beli. Minat beli dapat dipengaruhi oleh performance
risk dan personal risk (Ward 2008). Minat beli dapat pula dipengaruhi persepsi
risiko secara keseluruhan (Samadi dan Nejadi 2009). Penelitian Ranityasari
(2012) mengungkapkan persepsi risiko memberikan pengaruh yang bersifat
negatif terhadap niat penggunaan. Jika terdapat ketidakpastian cenderung memicu
hasil dari pembelian tidak sesuai yang diharapkan (Naiyi 2004). Gambar 1
menunjukkan kerangka berpikir motivasi dan persepsi risiko terhadap minat beli.
Karakteristik individu
• Usia
• Asal daerah
• Uang saku

Motivasi








Persepsi risiko
Risiko fungsi
Risiko fisik
Risiko keuangan
Risiko waktu
Risiko sosial
Risiko psikologis

Keterlibatan

Pengaruh
peer group
Informasi
Pengalaman
Keterangan:
= variabel yang diteliti

Pengetahuan

= variabel yang tidak diteliti

Minat beli

= diteliti
= tidak diteliti

Gambar 1 Kerangka berpikir pengaruh motivasi dan persepsi risiko terhadap
minat beli.

5

METODE
Desain, Tempat, dan Waktu
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yakni data
dikumpulkan pada satu waktu tertentu yang tidak berkelanjutan (Umar 2003).
Penelitian dilakukan di kota Bogor, tepatnya kampus IPB Dramaga. Pemilihan
lokasi penelitian dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan kampus IPB
Dramaga merupakan salah satu lokasi awal penelitian ekstrak rumput laut yang
kemudian dikembangkan menjadi produk day cream berbahan baku rumput laut
serta pertimbangan kemudahan aksesibilitas. Pengumpulan data primer dilakukan
sejak bulan Februari hingga Mei 2013.

Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Program Sarjana (S1)
reguler IPB semester empat dan enam yang masih aktif pada tahun akademik
2012/2013 yang berjumlah 4 115 orang. Populasi penelitian dipilih secara sengaja
dengan pertimbangan mahasiswi semester empat dan enam diduga lebih terpapar
informasi mengenai hasil pengembangan penelitian IPB khususnya day cream
berbahan baku rumput laut serta masih mengambil matakuliah yang relatif berada
di lingkungan kampus IPB Dramaga sehingga mempermudah dalam pengambilan
data. Mahasiswi semester dua diduga masih belum terlalu terpapar informasi
mengenai day cream berbahan baku rumput laut tersebut, sedangkan mahasiswi
semester delapan diduga lebih fokus terhadap tugas akhir masing-masing yang
kemungkinan mobilitasnya lebih tinggi di luar kampus IPB Dramaga. Mahasiswi
Progam Sarjana (S1) dipilih sebagai contoh dengan pertimbangan populasinya
banyak, aksesnya lebih dekat dengan lokasi awal penelitian ekstrak rumput laut
(FPIK) sehingga sedikit lebih memperoleh informasi mengenai hasil
pengembangan penelitian IPB, serta kemudahan aksesibilitas.
Institut Pertanian Bogor
purposive

civitas akademika
mahasiswi
n keseluruhan = 400 orang

simple random sampling

Gambar 2 Metode penarikan contoh
Metode pemilihan contoh yang digunakan adalah simple random sampling
dengan jumlah proporsional berdasarkan fakultas. Penentuan jumlah contoh
minimal menggunakan rumus Slovin (Umar 2003).

6

n=

N
=
4 115
(1+Ne2)
(1+4 115(0.05)2)

= 365 ൎ 400 orang

Keterangan:
n = jumlah contoh yang diambil
N = jumlah populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan contoh yang
dapat ditolerir atau taraf nyata (5%)
Hasil perhitungan dengan rumus Slovin menunjukkan 365 orang harus
diambil sebagai jumlah contoh minimal. Jumlah contoh yang diambil pada
penelitian ini berjumlah 400 orang dengan asumsi untuk memperkecil kesalahan
yang terjadi ketika penarikan contoh. Selanjutnya penentuan jumlah contoh setiap
fakultas dilakukan secara proporsional.
ni =

ே௜


xn

Keterangan:
ni = jumlah contoh tiap subpopulasi
Ni = total subpopulasi
N = total populasi
n = jumlah contoh yang diambil
Proporsi contoh setiap fakultas ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswi
dari masing-masing fakultas. Sebaran contoh berdasarkan fakultas dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1 Sebaran contoh berdasarkan fakultas
Fakultas
Jumlah
Persentase
Mahasiswi (Ni)
(%)
Pertanian
507
12
Kedokteran Hewan
196
5
Perikanan dan Ilmu Kelautan
414
10
Peternakan
183
4
Kehutanan
426
10
Teknologi Pertanian
360
9
Matematika dan IPA
800
20
Ekonomi dan Manajemen
693
17
Ekologi Manusia
536
13
Total
4 115
100

Jumlah
Contoh (n)
49
19
40
18
41
35
78
68
52
400

Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh (usia, asal daerah, dan uang
saku), pengalaman menggunakan day cream, motivasi (cronbach’s alpha 0.897),
persepsi risiko (cronbach’s alpha 0.857), minat beli (cronbach’s alpha 0.843),
serta informasi dari pihak Serambi Botani Bogor dan dosen IPB yang
mengembangkan day cream berbahan baku rumput laut. Data primer diperoleh
dari self report contoh dengan menggunakan kuesioner terstruktur serta

7

wawancara kepada pihak Serambi Botani Bogor dan dosen IPB yang
mengembangkan day cream berbahan baku rumput laut. Data sekunder meliputi
data jumlah mahasiswa S1 reguler IPB yang tergolong aktif pada tahun akademik
2012/2013 dan informasi lainnya dari buku, jurnal, maupun literatur yang
dikeluarkan lembaga tertentu yang terkait topik penelitian.
Penelitian ini mencakup dua variabel, yaitu variabel bebas (karakteristik
individu, pengalaman menggunakan day cream, motivasi, dan persepsi risiko)
serta variabel terikat (minat beli) dengan mengembangkan kuesioner terstruktur
sebagai alat bantu dalam pengumpulan data. Sebelum melakukan pengumpulan
data, dilakukan uji coba kuesioner terlebih dahulu dengan melibatkan 30 orang
mahasiswi IPB untuk mengetahui reliabilitas dan validitas. Setelah uji reliabilitas
dan validitas, terdapat beberapa pernyataan yang tidak valid digunakan.
Selanjutnya, beberapa pernyataan diperbaiki sehingga saat pengumpulan data
menggunakan kuesioner yang terdiri atas pernyataan motivasi sebanyak 20 item,
persepsi risiko sebanyak 19 item, dan minat beli sebanyak 3 item. Setiap item
pernyataan menggunakan skala Likert 1-5 (sangat tidak setuju hingga sangat
setuju). Penggunaan skala Likert dapat memberi peluang kepada responden untuk
mengekspresikan perasaan dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan
(Sumarwan et al. 2011).

Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah berhasil dikumpulkan diolah melalui proses seperti editing,
coding, scorring, entry data, cleaning data, dan analisis data. Data dianalisis
menggunakan program Microsoft Excel dan PASW Statistics for Windows.
Analisis data pada penelitian ini meliputi analisis deskriptif (nilai rata-rata,
minimum, maksimum, standar deviasi, dan persentase) untuk mengidentifikasi
karakteristik individu, uji cochran untuk mengidentifikasi perbedaan proporsi
jawaban motivasi, dan uji regresi linier berganda digunakan untuk menguji
pengaruh variabel independen yang lebih dari satu terhadap variabel dependen.
Uji regresi dilakukan untuk melihat pengaruh karakteristik individu (usia, asal
daerah, dan uang saku), pengalaman menggunakan day cream, motivasi, dan
persepsi risiko terhadap minat beli day cream berbahan baku rumput laut.
Perhitungan total skor motivasi, persepsi risiko, dan minat beli menunjukkan
pemaknaan yang berbeda-beda. Semakin tinggi total skor motivasi maka
mahasiswi semakin termotivasi untuk melakukan pembelian day cream berbahan
baku rumput laut. Bila total skor persepsi risiko semakin tinggi, justru risiko yang
dipersepsikan oleh mahasiswi IPB ketika melakukan pembelian day cream
berbahan baku rumput laut akan semakin meningkat. Semakin tinggi total skor
minat beli dapat menunjukkan mahasiswi IPB semakin berminat melakukan
pembelian day cream berbahan baku rumput laut. Pengkategorian dari variabel
motivasi, persepsi risiko, dan minat beli menggunakan interval kelas dengan
rumus:
skor maksimum – skor minimum
jumlah kategori

8

Skala dan kategori data setiap variabel yang digunakan pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 2. Variabel motivasi dapat dikategorikan menjadi tidak
termotivasi (skor 20-59) dan termotivasi (skor 60-100). Variabel persepi risiko
juga dikategorikan menjadi tidak memiliki persepsi risiko (skor 19-56) dan
memiliki persepsi risiko (skor 57-95). Berhubung persepsi risiko memiliki enam
aspek maka dapat diketahui aspek persepsi risiko yang paling dianggap berisiko.
Pada kuesioner terdapat pernyataan risiko fungsi dan fisik sebanyak 4 item; risiko
keuangan, sosial, dan psikologis sebanyak 3 item; sedangkan risiko waktu
sebanyak 2 item. Contoh dianggap memiliki risiko fungsi dan fisik jika skor 1220; memiliki risiko keuangan, sosial, dan psikologis jika skor 9-15; dan memiliki
risiko waktu jika skor 6-10. Variabel minat beli dapat pula dikategorikan menjadi
tidak berminat (skor 3-8) dan berminat (skor 9-15).
Tabel 2 Variabel dan kategori data
Variabel
Usia
Hurlock (1980)
Asal daerah

Skala Data
Rasio
Nominal

Uang saku
Rasio
(berdasarkan data yang
diperoleh)
Pengalaman
Nominal
menggunakan day cream
Motivasi
Ordinal
Persepsi risiko

Ordinal

Minat beli

Ordinal

Kategori data
remaja akhir (18-21 tahun)
dewasa awal (22-40 tahun)
1. Jakarta
2. Bogor
3. Jawa Barat dan Banten (selain
Bogor)
4. Jawa Tengah dan Yogyakarta
5. Jawa Timur dan Madura
6. Sumatera
7. Kalimantan dan Sulawesi
8. Bali dan Nusa Tenggara
9. Maluku dan Papua
10. Lainnya
≤ 700 000
700 001-1 000 000
> 1 000 000
Tidak memiliki pengalaman
Memiliki pengalaman
Tidak termotivasi (20-59)
Termotivasi (60-100)
Tidak memiliki persepsi risiko (19-56)
Memiliki persepsi risiko (57-95)
Tidak berminat (3-8)
Berminat (9-15)

Definisi Operasional
Contoh adalah mahasiswi mayor-minor semester empat dan enam Program
Sarjana (S1) reguler Institut Pertanian Bogor (IPB) yang masih aktif pada
tahun akademik 2012/2013.

9

Karakteristik Individu adalah ciri individu yang meliputi usia, asal daerah, dan
uang saku per bulan.
Usia adalah lama hidup contoh yang dinyatakan dalam satuan tahun.
Asal daerah adalah unsur geografis yang menandakan daerah kelahiran ataupun
tempat tinggal contoh sebelum berkuliah di IPB.
Uang saku adalah segala pemasukan yang diterima contoh per bulan dalam
satuan rupiah berupa uang kiriman dari orang tua dan sumber lainnya.
Pengalaman menggunakan day cream adalah ingatan dalam diri contoh
mengenai segala hal yang dapat dipelajari ketika menggunakan day cream.
Produk day cream berbahan baku rumput laut adalah salah satu produk olahan
rumput laut yang dikembangkan oleh salah seorang dosen Teknologi Hasil
Perairan (THP) IPB dan dikomersialkan oleh CV Ocean Fresh untuk
Serambi Botani yang memberikan manfaat bagi kulit wajah.
Motivasi adalah dorongan intrinsik dan ekstrinsik contoh yang menyebabkan
ingin melakukan suatu tindakan pembelian day cream berbahan baku
rumput laut dengan kategori tidak termotivasi dan termotivasi.
Persepsi risiko adalah ketidakpastian dan konsekuensi negatif yang mungkin
terjadi setelah pembelian atau penggunaan produk day cream berbahan baku
rumput laut yang meliputi persepsi risiko fungsi, fisik, keuangan, sosial,
psikologi, dan waktu yang selanjutnya dapat dikategorikan menjadi tidak
memiliki persepsi risiko dan memiliki persepsi risiko.
Minat beli adalah kecenderungan perilaku contoh untuk melakukan tindakan
pembelian terhadap produk day cream berbahan baku rumput laut yang
dapat dikategorikan menjadi tidak berminat dan berminat.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambaran Umum Produk Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut
Produk IPB merupakan produk yang diciptakan oleh civitas akademika IPB
serta UKM yang menjadi binaan IPB. Produk IPB yang telah dikomersialkan
terdiri dari produk pangan dan nonpangan. Produk pangan IPB diantaranya adalah
pepaya calina, rosella, madu, beras analog, susu fapet, jambu kristal, dan produk
pangan lainnya yang biasa menyantumkan logo IPB pada kemasannya. Produk
nonpangan IPB tidak kalah banyaknya dengan produk pangan, seperti sabun cair
madu, masker wajah, aromaterapi buah-buahan, body butter olive oil, day cream
rumput laut, dan produk lainnya yang memiliki keunikan masing-masing dengan
bahan baku alami.
Produk day cream berbahan baku rumput laut merupakan salah satu produk
nonpangan IPB yang termasuk kategori personal care yang dijual di Serambi
Botani. Produk tersebut merupakan hasil pengembangan penelitian ekstrak
rumput laut yang dilakukan oleh salah seorang staf pengajar IPB dan telah
dikomersialkan oleh CV Ocean Fresh. Produk tersebut dijual di Serambi Botani
dalam kemasan 30 gr dengan harga Rp98 000. Manfaat produk yang ditawarkan
diantaranya berasal dari ekstrak rumput laut yang berfungsi melembabkan kulit,

10

chitosan untuk meregenerasi kulit, pandan laut sebagai antioksidan, dan ekstrak
biji mangrove sebagai pelindung dari matahari.

Karakteristik Mahasiswi
Usia mahasiswi. Sebagian besar mahasiswi (98.2%) termasuk kategori
remaja akhir dengan rata-rata hampir berusia 20 tahun (Tabel 3). Lebih dari
separuh (51.8%) mahasiswi merupakan angkatan 48 atau masuk tahun 2011 yang
berusia cenderung lebih muda dibandingkan mahasiswi angkatan 47 atau masuk
tahun 2010. Perbedaan usia individu cenderung menyebabkan perbedaan
kesukaan terhadap selera dan merek suatu produk (Sumarwan 2011).
Tabel 3 Sebaran contoh berdasarkan usia
Kategori
Remaja akhir (18-21 th)
Dewasa awal (22-40 th)
Min-Maks
Rataan േSd

Jumlah
n
393
7
18-24
19.9 േ0.8

%
98.2
1.8

Asal daerah. Mahasiswi dapat berasal dari berbagai daerah di Indonesia
maupun berasal dari luar negeri. Sumarwan (2011) mengungkapkan asal daerah
merupakan lokasi geografik tempat individu tinggal yang akan memengaruhi pola
konsumsinya. Tabel 4 menunjukkan mahasiswi lebih banyak yang berasal dari
Jawa Barat dan Banten selain Bogor.
Tabel 4 Sebaran contoh berdasarkan asal daerah
Jumlah
Asal
n
Jakarta
49
Bogor
63
Jawa Barat dan Banten (selain Bogor)
115
Jawa Tengah dan Jawa Timur
84
Sumatera
68
Kalimantan dan Sulawesi
11
Bali dan Nusa Tenggara
4
Maluku dan Papua
4
Lainnya (Vietnam dan Malaysia)
2

%
12.2
15.8
28.8
21.0
16.9
2.8
1.0
1.0
0.5

Uang saku. Uang saku sebagai indikator pendapatan utama bagi
mahasiswi dapat bersumber dari orang tua, beasiswa, usaha mandiri (kerja), atau
gabungan dari beberapa sumber. Rata-rata uang saku yang diperoleh mahasiswi
sejumlah Rp877 325 dan sekitar dua pertiga (65.8%) mahasiswi memperoleh uang
saku dari orang tua. Sekitar separuh (50.2 %) mahasiswi memperoleh uang saku
sejumlah Rp700 000 hingga Rp1 000 000 (Tabel 5).

11

Tabel 5 Sebaran contoh berdasarkan uang saku
Jumlah
Uang saku/bulan (Rp)
n
≤ 700 000
147
700 001-1 000 000
201
> 1 000 000
52
Min-Maks (Rp)
300 000 – 4 000 000
Rataan േ Sd (Rp)
877 325േ 373 271

%
36.8
50.2
13.0

Motivasi
Dorongan untuk memiliki wajah yang cantik dan bersih menjadi suatu
kebutuhan yang harus terpenuhi demi menunjang penampilan. Solomon (2009)
berpendapat bahwa dorongan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih spesifik
mampu mengarahkan individu dalam mempertimbangkan berbagai alternatif
merek dan manfaatnya. Mahasiswi IPB yang merasakan adanya kebutuhan tampil
cantik dengan kulit wajah bersih maka cenderung termotivasi untuk membeli day
cream yang cocok dengan kulit wajahnya. Sebanyak 88.2 persen mahasiswi IPB
tergolong termotivasi ingin melakukan tindakan pembelian day cream berbahan
baku rumput laut (Tabel 6).
Berbagai alasan dapat mendukung motivasi mahasiswi sebelum melakukan
pembelian produk day cream berbahan baku rumput laut. Mahasiswi cenderung
menyatakan ingin memperoleh manfaat dari day cream berbahan baku rumput
laut hasil pengembangan penelitian IPB. Berdasarkan hasil uji cochran, jawaban
setiap pernyataan motivasi tidak memiliki proporsi yang sama dalam hal
menentukan motivasi mahasiswi IPB. Pernyataan ingin memperoleh manfaat kulit
wajah bersih menjadi alasan yang paling banyak dipilih jika berminat melakukan
pembelian day cream berbahan baku rumput laut. Alasan kedua yang akan
menjadi pertimbangan sebelum melakukan pembelian day cream berbahan baku
rumput laut adalah ingin memperoleh manfaat kulit wajah sehat. Di sisi lain,
proporsi pernyataan ingin menarik perhatian lawan jenis paling tidak menjadi
alasan dalam menentukan minat atau tidaknya melakukan pembelian day cream
berbahan baku rumput laut. Dengan begitu harapan yang lebih diinginkan jika
hendak membeli day cream berbahan baku rumput laut adalah tidak hanya tampil
cantik dengan kulit wajah bersih, namun juga kulit wajah tetap sehat untuk jangka
panjang tanpa bermaksud menarik perhatian orang lain khususnya lawan jenis.
Tabel 6 Sebaran contoh berdasarkan motivasi terhadap pembelian day cream
berbahan baku rumput laut
Jumlah
Kategori motivasi
n
%
Tidak termotivasi (skor 20-59)
47
11.8
Termotivasi (skor 60-100)
353
88.2

12

Persepsi Risiko
Sumarwan et al. (2011) menjelaskan konsumen cenderung mengandalkan
intuisi pribadinya untuk memutuskan sesuatu dapat berisiko atau tidak, yang
mungkin dipengaruhi oleh pengalaman pribadi terdahulu, tingkat keterlibatan,
atau harga pembelian. Sebelum menentukan minat melakukan pembelian day
cream berbahan baku rumput laut, mahasiswi cenderung mempertimbangkan ada
atau tidaknya kemungkinan negatif yang akan dihadapi sebagai konsekuensi
pembelian. Dalam penelitian ini, lebih dari separuh (57.8%) mahasiswi tidak
memiliki persepsi risiko secara keseluruhan jika hendak membeli atau
menggunakan day cream berbahan baku rumput laut seperti yang tercantum pada
Tabel 7.
Tabel 7 Sebaran contoh berdasarkan persepsi risiko terhadap pembelian day
cream berbahan baku rumput laut
Jumlah
Kategori persepsi risiko
n
%
Tidak memiliki persepsi risiko (skor 19-56)
231
57.8
Memiliki persepsi risiko (skor 57-95)
169
42.2
Schiffman dan Kanuk (2010) mengklasifikasikan persepsi risiko menjadi
enam yaitu risiko fungsi, fisik, keuangan, waktu, sosial, dan psikologis. Bila
diamati dari enam persepsi risiko, risiko fungsi dianggap paling tinggi berisiko
oleh mahasiswi jika membeli day cream berbahan baku rumput laut. Sebanyak
68.5 persen mahasiswi IPB menganggap kemungkinan fungsi produk tidak sesuai
harapan sehingga memicu risiko yang tinggi. Ketidakpastian dari kinerja day
cream berbahan baku rumput laut menjadi salah satu penyebab keraguan dan
kecemasan bagi mahasiswi dalam menentukan minat atau tidaknya melakukan
pembelian. Risiko psikologis menjadi risiko yang dipersepsikan oleh 67.5 persen
mahasiswi setelah risiko fungsi. Risiko yang dipersepsikan berisiko di urutan
ketiga adalah risiko fisik. Sebanyak 59.0 persen mahasiswi IPB menganggap
terdapat risiko yang kemungkinan berdampak langsung pada kulit wajah. Lebih
dari separuh (52.2%) mahasiswi juga beranggapan perlu mengurangi pengeluaran
kebutuhan lain, kemungkinan menghabiskan uang saku per bulan, dan menambah
pengeluaran untuk cari informasi produk jika hendak membeli day cream
berbahan baku rumput laut. Selanjutnya, risiko waktu dianggap berisiko oleh 41.8
persen mahasiswi IPB dan risiko sosial dipersepsikan berisiko oleh seperempat
(25.0%) mahasiswi IPB (Tabel 8).

No
1
2
3
4
5
6

Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan aspek persepsi risiko
Jumlah
Persepsi risiko
n
Risiko fungsi
274
Risiko psikologis
270
Risiko fisik
236
Risiko keuangan
209
Risiko waktu
167
Risiko sosial
100

%
68.5
67.5
59.0
52.2
41.8
25.0

13

Minat Beli
Minat beli menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian
sebagai tahap akhir dari suatu proses kebutuhan pembelian yang kompleks
(Assael 1992). Minat beli diasumsikan sebagai kecenderungan pembelian yang
akan dilakukan oleh mahasiswi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 75.2
persen mahasiswi tidak berminat pada day cream berbahan baku rumput laut
(Tabel 9). Rata-rata mahasiswi menyatakan tidak setuju untuk membeli,
menggunakan, serta mengganti produk yang sedang digunakan dengan day cream
berbahan baku rumput laut. Hampir tiga perempat (70.0%) mahasiswi telah
menggunakan day cream dengan merek lain sehingga memiliki pengalaman
tersendiri menggunakan day cream masing-masing dan belum berminat
mengganti menggunakan produk day cream berbahan baku rumput laut.
Tabel 9 Sebaran contoh berdasarkan minat beli pada day cream berbahan baku
rumput laut
Jumlah
Kategori minat beli
n
%
Tidak berminat (skor 3-8)
301
75.2
Berminat (skor 9-15)
99
24.8

Faktor yang Memengaruhi Minat Beli
Hasil uji pengaruh menunjukkan karakteristik individu (usia, asal daerah,
dan uang saku), pengalaman menggunakan day cream, motivasi, dan persepsi
risiko secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli dilihat
dari F hitung sebesar 7.363 dan p-value sebesar 0.000 (Tabel 10). Namun,
variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap minat beli hanya motivasi dan
persepsi risiko dilihat dari nilai p-value lebih kecil dari 0.005. Nilai adjusted R
square yang diperoleh sebesar 0.087 menunjukkan sebesar 8.7 persen variabel
minat beli dijelaskan oleh variabel independen, sisanya dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak diteliti. Menurut Nugroho (2005), pada umumnya nilai adjusted R
square dari penelitian cross sectional study cenderung tergolong rendah.
Sebagian besar hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis awal. Usia
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli sehingga tidak sesuai dengan
penelitian Sukmaningtyas (2012) yang menyatakan usia menjadi faktor yang
memengaruhi pembelian. Hasil penelitian juga tidak sesuai dengan penelitian
Setianti (2012) yang mengungkapkan asal daerah dapat menjadi penyebab
kecenderungan pembelian. Selanjutnya, uang saku tidak berpengaruh secara
parsial terhadap minat beli maka bertolak belakang dengan hasil penelitian
Istikhomah (2013). Besarnya uang saku cenderung tidak menjamin mahasiswi
memiliki minat beli yang tinggi terhadap day cream berbahan baku rumput laut.
Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli maka sejalan dengan
penelitian Fitria (2012), berarti satu satuan motivasi mahasiswi dapat
meningkatkan minat beli day cream berbahan baku rumput laut sebesar 0.045
poin. Sebaliknya, persepsi risiko memberikan pengaruh yang negatif signifikan.
Hasil penelitian sejalan dengan Sudiyanti (2009) bahwa kesulitan yang

14

dipersepsikan konsumen dapat berpengaruh negatif terhadap minat beli. Setiap
satuan persepsi risiko dapat menurunkan minat beli day cream berbahan baku
rumput laut sebesar 0.017 poin.
Tabel 10 Uji regresi linier antarvariabel
Koef. tidak
Koef.
terstandarisasi
Terstandarisasi
Variabel
ß
ß
Konstanta
4.818
Usia
0.010
0.004
Asal daerah1
0.417
0.084
Uang saku per bulan
-4.271E-7
-0.088
Pengalaman menggunakan
0.070
0.018
day cream2
Motivasi
0.045
0.252
Persepsi risiko
-0.017
-0.096
F
7.363
Adjusted R2
0.087
Sig
0.000

Sig.
0.029*
0.928tn
0.082tn
0.069tn
0.713tn
0.000**
0.049*

Ket: *signifikan pada p