BAB IV SIMULASI DAN ANALISA
4.1. Simulasi Numerik Pompa Sebagai Turbin
Untuk mensimulasikan pompa yang digunakan sebagai turbin menggunakan perangkat lunak Solidwork Flow Simulation, perangkat lunak ini dipilih karena dapat
memberikan analisa sekaligus dapat menjadi perangkat lunak pembuat model. Pada simulasi ini menganalisis temperature dan tekanan Pompa saat digunakan sebagai
turbin.
4.1.1 Simulasi Kerja Pompa Sebagai Turbin
4.1.1.1 Simulasi pada H = 9,29 m
1. Simulasi Tekanan
Berdasarkan data dibawah ini, pada saat pompa digunakan sebagai turbin, tekanan mengalami perubahan, pada sisi masuk fluida menunjukkan bahwa
tumbukan awal fluida pada impeller menghasilkan perubahan. Pada saat fluida menumbuk impeller, tekanannya sebesar
510325
Pa atau sebesar 510,3 kPa pada titik dengan tekanan tertingginya. Sedangkan untuk tekanan rerata average
mengalami sebesar
185192
Pa atau 185,19 kPa. Untuk tekanan keluarnya sebesar 101325 Pa Tekanan udara 1 atm karena pipanya tidak dibenamkan, sehingga air
keluar langsung menuju lingkungan. Tumbukan ini mengakibatkan impeller dapat bekerja dan berputar.
Tabel 4.1 Hasil simulasi tekanan 1
Goal Name Unit
Value Averaged
Value Minimum Value
Maximum Value
GG Min Static Pressure 1 [Pa]
-72358.26162 -71077.0039
-77199.56464 -68617.76758
GG Av Static Pressure 1 [Pa]
185192.1508 183484.1469
181397.5116 187290.9615
GG Max Static Pressure 1 [Pa]
510325.9255 517190.8284
507478.9849 531841.1421
GG Bulk Av Static Pressure 1
[Pa] 185192.1972
183484.1935 181397.5544
187291.0178
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.1 Kontur Tekanan 1
Gambar 4.2. Lintasan Tekanan 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.3 Distribusi Tekanan 1
Keterangan : GG Min Static Pressure 1 = Simulasi tekanan pada kondisi
minimum GG Av Static Pressure 1
= Simulasi tekanan rata - rata GG Max Static Pressure 1 = Simulasi tekanan pada kondisi
maksimum GG Bulk Av Static Pressure 1 = Simulasi tekanan rata – rata
secara keseluruhan
2. Simulasi Temperatur
Berdasarkan data di bawah ini, temperatur fluida selama beroperasi meningkat tetapi tidak terlalu signifikan. Temperatur masuk rumah pompa sebesar
293,164 K ketika menumbuk impeller suhu meningkat menjadi 293.263 K terjadi peningkatan sebesar 0,99 K pada kenaikan tertingginya, sedangkan untuk
kenaikan reratanya average suhu meningkat dari 293,164 K menjadi 293,212 K,
-400000 -200000
200000 400000
600000 800000
1000000
200 400
600 800
S ta
ti c
P res
su re [
P a
]
Iterations
GG Min Static Pressure 1 GG Av Static Pressure 1
GG Max Static Pressure 1 GG Bulk Av Static Pressure 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
atau terjadi peningkatan sebesar 0,048 K, suhu meningkat akibat adanya gesekan dengan impeller. Dan peningkatan suhu terkonsentrasi di daerah sekitar impeller.
Tabel 4.2 Hasil simulasi temperatur 1
Goal Name Unit
Value Averaged Value
Minimum Value
Maximum Value
GG Min Temperature of Fluid 1 [K]
293.0641159 293.0631366
293.0578663 293.0658933
GG Av Temperature of Fluid 1 [K]
293.2124882 293.2134074
293.2124525 293.2143629
GG Max Temperature of Fluid 1 [K]
293.263339 293.262429
293.2612744 293.2640819
Gambar 4.4 Kontur Temperatur 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.5 Lintasan Temperatur 1
Gambar 4.6 Distribusi Temperatur 1
293 293,05
293,1 293,15
293,2 293,25
293,3
200 400
600 800
T e
mp e
ra tu
re o
f F lu
id [
K ]
Iterations
GG Min Temperature of Fluid 1 GG Av Temperature of Fluid 1
GG Max Temperature of Fluid 1
GG Bulk Av Temperature of Fluid 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Keterangan : GG Min Static Temperatur 1 = Simulasi Temperatur pada
kondisi minimum GG Av Static Temperatur 1
= Simulasi Temperatur rata - rata
GG Max Static Temperatur 1 = Simulasi Temperatur pada
kondisi maksimum GG Bulk Av Static Temperatur 1
= Simulasi Temperatur rata – rata secara keseluruhan
3. Simulasi Kecepatan Aliran Pada Impeller