Tingkat KeberbasUan Triploidisasi pada Ikan Baung dengan Pemberian Kejutan Panas pada Suhu yang Berbeda

TINGKAT KEBERHASILAN TRIPWIDISASI PADA
IKAN BAUNG DENGAN PEMBERIAN KEJUTAN SUHU
PADA SUHU YANG BERBEDA

EMILDA

SKRIPSI

progセstudibayeln@

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAurAN

INSTITur PERTANIAN BOGOR
2003

TINGKAT KEBERHASILAN TRIPWIDISASI PADA
IKAN BAUNG DENGAN PEMBERIAN KEJUTAN SUHU
PADASUHUYANGBERBEDA

EMILDA
C01498012


Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
pada Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
mSTITUT PERTANIAN BOGOR
2003

SKRIPSI
ludul penelilian

: Tingkat. Keberhasilan Triploidisasi pada lkan Baung
dengan Pemberian Kejutan Panas pad. Suhu yang

Berbeda
Nama mahasiswa

: Emilda


Nomorpokok

: COl498012

Program studi

: Budidaya Perairan
DISETUJUI,
L KOMISI PEMBIMBING

Dr. Ir. Odang Carman, M.Sc.
Ketua

Ir. MM
win, M.s.
Anggota

II. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

MSc.

Dekan!

Tanggallulus : 20 lanuari 2003

EmUda. C0149801l. Tingkat KeberbasUan Triploidisasi pada Ikan Baung
denean Pe.benan Kejutan Panas pads Subu yang Berbeda; Dibawah
bimbine:an Dr. Ir. Odang Carman, M.sc., dan Ir. M.M. Ramo, M.S.
RINGKASAN
Seiring dengan pertambahan kebutuhan ikan bagi penduduk dunia, kbususnya
Indonesia, maka usaha budidaya menjadi salah satu altematif upaya untuk
memeouhinya dan menjamin kebersinambungan produksi perikanan di samping
usaba penangkapan yang selama ini telab ada. Hanya saja, berbagai masalab yang
kerap kali muneoi dalam usaha budidaya menyebabkan basil yang diperoleh tidak
seperti yang dibarapkan. Untuk itu berbagai upaya telab dilakukan baik dabun rangka
perbaikan kualitas maupun kuantitas. Salah satunya adalah manipulasi genetik; di
antaranya yang telab banyak dilakukan adalah triploidisasi. Triploidisasi adalab suatu
proses uotuk membuat tiga set kromosom sebagai ganti dua set normal pada tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu terbaik untuk kejutan panas
pada triploidisasi ikan baung di antara empat perlakuan, yaitu 37°C, 39°C, 41 OCt
43°C dengan lama kejutan dua menit yang dilakukan tiga menit setelah pembuahan.

Pelaksanaannya dimulai awal JuDi diakhiri pada akhir September 2002 di
Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi dan Laboratorium Pengembangbiakan
dan Genetika Ikan Jurusan Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor.
Induk ikan baung yang matang gonad disuntik sebanyak dua kali dengan selang
waktu sepuluh jam. Sepuluh jam setelah penyuntikan kedua perutnya diurut untuk
meogeluarkan telur. Kemudian telur dicampur dengan sperma, laIu ditambahkan air.
Telur disebar di atas saringan yang diletakkan dalam bak plastik yang diisi air
bersubu 29"