Kosmetik Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

14 sedangkan pada saat temperatur badan meningkat terjadi vasodilatasi untuk meningkatkan pembuangan panas. c. Persepsi Sensoris Kulit berfungsi sebagai indera terhadap rangsangan dari luar berupa tekanan, raba, suhu dan nyeri melalui beberapa reseptor.Rangsangan dari luar diterima oleh reseptor-reseptor tersebut dan diteruskan ke sistem saraf pusat dan selanjutnya diinterpretasi oleh korteks serebri. d. Absorbsi Beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh melalui dua jalur yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjar sebasea. Zat yang mudah larut dalam lemak lebih mudah diabsorbsi dibanding air dan zat yang larut dalam air Tranggono dan Latifah, 2007.

2.4 Kosmetik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.445MenKesPermenkes 1998, kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar, gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, menyembuhkan suatu penyakit Tranggono dan Latifah, 2007. Kosmetik berdasarkan kegunaannya dibagi menjadi kosmetik perawatan kulit dan riasan. Kosmetik perawatan kulit, misalnya kosmetik untuk membersihkan kulit, untuk melembabkan kulit, pelindung kulit dan menipiskan atau mengempelas kulit, sedangkan kosmetik riasan diperlukan untuk merias dan Universitas Sumatera Utara 15 menutup cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik. Krim ekstrak bunga brokoli ini termasuk kedalam kosmetik perawatan kulit yakni sebagai pelindung kulit. 2.4.1 Kosmetik pelindung kulit Kosmetik pelindung adalah kosmetik yang dikenakan pada kulit yang sudah bersih dengan tujuan melindungi kulit dari berbagai pengaruh lingkungan yang merugikan kulit. Menurut tujuan spesifiknya, masing-masing kosmetik pelindung dapat dibagi dalam kelompok berikut: 1. Preparat yang melindungi kulit dari bahan-bahan kimia bahan kimia yang membakar, larutan detergen dan lain-lain. 2. Preparat untuk melindungi kulit dari debu, kotoran, bahan pelumas dan lain- lain. 3. Preparat untuk melindungi kulit dari benda fisik yang membahayakan kulit sinar ultraviolet, panas. 4. Preparat yang melindungi kulit dari luka secara mekanis dalam bentuk kosmetik pelumas. 5. Preparat untuk mengusir serangga agar tidak mendekati Tranggono dan Latifah, 2007. 2.4.2 Preparat untuk melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet matahari a. Sinar Ultraviolet Spektrum UV terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan panjang gelombang UV-C 200-290 nm, UV-B 290-320 nm dan UV-A 320-400 nm.UV-A terbagi lagi menjadi dua sub bagian yaitu UV-A2 320-340 nm dan Universitas Sumatera Utara 16 UV-A1 340-400 nm COLIPA, 2006, namun UV-C tidak sampai ke bumi karena diserap oleh lapisan ozon di angkasa luar Tranggono dan Latifah, 2007. Penyerapan UV B UV C pada kulit dibatasi oleh lapisan basal epidermis, sedangkan UV A dapat menembus lebih dalam. UV C diserap stratum korneum dan lapisan atas stratum malpighi. UV C hanya memberikan efek tidak langsung pada lapisan hidup epidermis melanosit dan keratinosit, mampu menginduksi produksi sitokin yang bertanggung jawab terhadap timbulnya eritema dan mampu mengubah fungsi imunitas sel langerhnas sehingga mungkin terlibat dalam pembentukan kanker kulit Anies, 2009. Radiasi UV B dapat menembus semua lapisan epidermis, hanya sekitar 10-15 dapat menjangkau bagian atas lapisan dermis. Efek pajanan ini adalah eritema dan kanker kulit, sedangkan radiasi UV A yang diserap lapisan epidermis hanya 50, sedangkan sisanya hanya mampu menembus lapisan dermis sampai kedalaman 2 mm. Efek yang dapat ditimbulkan adalah kanker kulit, penuaan dini dan juga pigmentasi kulit akibat peningkatan produksi pigmen melanin Anies, 2009. Intensitas radiasi matahari yang mengenai kulit tergantung pada jarak antara suatu tempat dan garis khatulistiwa, kelembaban udara, musim, ketinggian tempat dan jam waktu setempat. Semakin dekat jarak antara suatu tempat dan garis khatulistiwa, semakin tinggi suatu tempat, maka semakin tinggi intensitas radiasi sinar ultraviolet yang mengenai kulit dalam jangka waktu yang sama. Intensitas radiasi ultraviolet tertinggi adalah terjadi pada pukul 08:00-15:00 waktu setempat, yaitu ketika orang sedang aktif di luar rumah Tranggono dan Latifah, 2007. Universitas Sumatera Utara 17 b. Perlindungan Kulit Secara alami, kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ-organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari, antara lain dengan membentuk butir- butir pigmen kulit melanin yang sedikit banyak memantulkan kembali sinar matahari. Jika kulit terpapar sinar matahari, misalnya ketika seseorang berjemur maka timbul dua tipe reaksi melanin: 1. Penambahan melanin dengan cepat ke permukaan kulit, 2. Pembentukan tambahan melanin baru. Jika pembentukan tambahan melanin ini berlebihan dan terus menerus, noda hitam pada kulit dapat terjadi. Secara artificial, ada dua cara perlindungan kulit yaitu: 1. Perlindungan secara fisik, misalnya dengan menggunakan payung, topi lebar, baju lengan panjang, celana panjang, serta pemakaian bahan-bahan krim yang dapat melindungi kulit dengan jalan memantulkan sinar yang mengenai kulit, misalnya talkum, titan dioksida, zinc oksida, kaolin, kalsium karbonat, magnesium karbonat, talkum, silisium dioksida dan bahan-bahan lainnya sejenis yang sering ditambahkan dalam dasar bedak foundation atau pembuatan bedak. 2. Perlindungan secara kimiawi dengan memakai bahan kimia. Ada dua kelompok bahan kimia ini: a. Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit tanning , misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen, yang digunakan 2 jam sebelum berjemur. Bahan ini mempercepat pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit. Universitas Sumatera Utara 18 b. Bahan yang menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam kulit, misalnya Para Amino Benzoic Acid PABA dan derivatnya, Cinnamates, Anthranilates, Benzophenone, Digalloly trioleate dan Petrolatum veteriner merah. Tapi perlu diingat bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat photosensitizer , yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negatif pada kulit, seperti photoallergy , phototoxic , disamping pencoklatan kulit tanning yang tidak disukai oleh orang Asia yang menyukai kulit yang berwarna putih Tranggono dan Latifah, 2007. 2.4.3 Syarat preparat kosmetik tabir surya sunscreen 1. Enak dan mudah dipakai, 2. Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan, 3. Bahan aktif dan bahan dasar mudah tercampur, 4. Bahan dasar harus dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit Tranggono dan Latifah, 2007. Syarat-syarat bagi bahan aktif untuk preparat tabir surya: 1. Efektif menyerap radiasi sinar UV-B tanpa perubahan kimiawi, karena jika tidak demikian akan mengurangi efisiensi, bahkan menjadi toksik atau menimbulkan iritasi, 2. Stabil, yaitu tahan keringat dan tidak menguap, 3. Mempunyai daya larut yang cukup untuk mempermudah formulasinya, 4. Tidak berbau atau boleh berbau ringan, 5. Tidak toksik, tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan sensitisasi Tranggono dan Latifah, 2007. Universitas Sumatera Utara 19 2.5 Sun Protection Factor SPF Efektifitas dari suatu sediaan tabir surya dapat ditunjukkan salah satunya adalah dengan nilai Sun Protection Factor SPF, yang didefinisikan sebagai jumlah energi UV yang dibutuhkan untuk mencapai minimal erythema dose MED pada kulit yang dilindungi oleh suatu tabir surya, dibagi dengan jumlah energi UV yang dibutuhkan untuk mencapai MED pada kulit yang tidak diberikan perlindungan. Tabir surya yang memiliki spektrum yang luas dapat memberikan perlindungan terhadap UVB dan UVA Barel, dkk.,2014. Minimal erythema dose MED didefinisikan sebagai jangka waktu terendah atau dosis radiasi sinar UV yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya erythema Wood dan Murphy, 2000. Gambar 2.1 Hubungan Panjang Gelombang dengan Eritema McKinlay dan Diffey, 1987 Berdasarkan Gambar 2.1 diatas sinar ultraviolet pada daerah UV B memiliki kekuatan 1000 kali lebih kuat daripada UV A pada peristiwa pembentukan eritema pada kulit McKinlay Diffey, 1987. Nilai SPF ini berkisar antara 0 sampai 100, dan kemampuan tabir surya yang dianggap baik berada diatas 15. Pathak membagi tingkat kemampuan tabir surya sebagai berikut: 1. Minimal bila SPF antara 2-4, contoh salisilat, antranilat. Universitas Sumatera Utara 20 2. Sedang, bila SPF antara 4-6, contoh sinamat, benzofenon. 3. Ekstra, bila SPF antara 6-8, contoh derivate PABA. 4. Maksimal, bila SPF antara 8-15, contoh PABA. 5. Ultra, bila SPF lebih dari 15, contoh kombinasi PABA, non-PABA dan fisik Wasitaatmadja, 1997.

2.6 Bahan Tabir Surya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

10 61 95

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 21 90

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 5

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 2 3

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 25

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

2 3 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

1 1 2