Padatan Terlarut Total TDS Logam Model Pengolahan Air

penentuan kelayakan sebagai air minum. pH dalam air akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi.

c. Warna

Secara estetika warna dalam air minum dapat mengganggu. Penyebab air berwarna ini biasanya disebabkan oleh kandungan zat organik sehingga membuat air menjadi berwarna. Selain itu kemungkinan zat organik atau kekeruhan penyebab air berwarna dapat berupa senyawa yang dapat membahayakan kesehatan para pemakainya. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning, air buangan dari pabrik, selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain .

d. Kekeruhan

Kekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU Nephelo Metrix Turbidity Unit atau JTU Jackson Turbidity Unit atau FTU Formazin Turbidity Unit, kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam air. Hal ini membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi kualitas air itu sendiri Barus, 1996. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.

e. Padatan Terlarut Total TDS

TDS memepengaruhi ketransparanan dan warna air. Padatan terlarut total mencerminkan jumlah kepekatan padatan dalam suatu contoh air. Penentuan padatan terlarut dapat cepat menetukan kualitas air, caranya dengan mengukur derajat konduktifitas air Sastrawijaya, 2000.

f. Logam

Beberapa jenis logam yang biasanya terdapat didalam air antara lain Al, Fe, Mn, Zn, dan Cu. Untuk Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492MENKESPERIV2010 menetapkan kadar zat besi di dalam air minum yang diperbolehkan maksimum 0,3 mgl, sedangkan Aluminium 0,2 mgl, Universitas Sumatera Utara Mangan 0,4 mgl, Seng 3 mgl dan Tembaga 2 mgl. Zat besi di dalam air minum pada tingkat konsentrasi mgl tidak memberikan pengaruh yang buruk pada kesehatan, tetapi dalam kadar yang besar dapat meneyebabkan air menjadi coklat kemerahan yang tidak diharapkan. Oleh karena itu didalam proses pengolahan air minum, garam besi valensi dua ferro yang larut di dalam air perlu dirubah menjadi garam besi valensi tiga ferri yang tidak larut di dalam air sehingga mudah dipisahkan Tatsunami,1971. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi, dan bila Zink dalam kadar yang besar didalam air akan menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekuranganSeng dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.

2.3 Model Pengolahan Air

Pengolahan air dapat dilakukan secara biologi, kimia dan fisika. Pengolahan air secara biologi dilakukan agar air dapat memenuhi standar parameter biologi, antara lain dengan pemanasan dan penyinaran dengan sinar ultraviolet sehingga bakteri yang terdapat dalam air akan mati. Secara kimia pengolahan air digunakan bahan – bahan kimia guna memenuhi parameter kimia, misalnya untuk mengontrol pH air supaya netral. Pengolahan secara fisika dilakukan untuk menghilangkan kotoran pada air berupa zat padat misalnya, sampah, kayu dan pasir. Pengolahan secara fisika dilakukan dengan filtrasi, pengendapan atau sedimentasi dan elektrokoagulasi.

a. Proses Filtrasi