Persentase Berat Karkas, Organ Dalam dan Lemak Abdominal Ayam Broiler yang Diberi Antibiotik Zinc Bacitracin, Probiotik Bacillus sp. dan Saccharomyces cerevisiae dalam Ransumnya

Suci Wahyurinaningsih. D02496037. Persentase Berat Karkas, Organ Dalam Dan
Lemak Abdominal Ayam Broiler Yang Diberi Antibiotik Zinc Bacitracin,
Probiotik Bnci~lussp. dan Snccl~nroillycescerevisine dalam Ransumnya. Skripsi.
Jumsan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Ir. Sumiati, M.Sc
: Supriyati, M.Sc

Pemberian probiotik yang merupakan zat tambahan pada pakan ayam broiler
diharapkan dapat meningkatkan pertambaban berat badan dan efisiensi penggunaan
ransum. Dewasa ini para peternak dan konsumen lebih menghendaki berat badan
yang tinggi dengan nilai konversi ransum yang rendah serta karkas berkualitas baik.
Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Ternak (BPT) Bagian Unggas,
Ciawi, Bogor dan pengolahan data dilakukan di Laboratorium Nutrisi Unggas,
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor pada Juni sampai Juli 2000. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan antibiotik zinc bacitracin 42
ppm, probiotik Bacillus sp. dan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum ayam
broiler terhadap persentase berat karkas, hati, rempela, ginjal, jantung dan lemak
abdominal.

Ransum yang digunakan mengandung protein 20,88-20,92% dan energi
metabolis 2945,55-2958,95 kkaVkg ransum. Ransum perlakuan terdiri dari lima
macam, yaitu: R1 (ransum yang tidak mengandung topmix, Probiotik Bacillus sp.
maupun Saccharomyces cerevisiae atau disebut ransum kontrol), R 2 (ransum yang
mengandung topmix 0,2%), R3 (ransum yang mengandung probiotik Bacillus sp.
0,2%), R4(ransum yang mengandung Saccharontyces cerevisiae 0,2%) dan R5
(ransum yang mengandung probiotik Bacillus sp. 0,2% dan Saccharomyces
cerevisiae 0,2%).
Penelitian dilakukan selama enam minggu. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap ( R L ) dengan lima perlakuan dan tiga
ulangan. Data dianalisis dengan uji sidik ragam dan apabila berbeda nyata dilanjutkan
dengan uji kontras ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ransum
memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap perseiltase berat karkas, rempela,
ginjal, jantung dan lemak abdominal.