Uji adaptasi somaklonal kentang (Solanum tuberosum L.) kultivar introduksi

~

.-

Bul. Agron. (29) (3) 67 - 72 (2001)

Uji Adaptasi Somaklonal Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar

Introduksi

Adaptation Test of Somaclonal Potatoes (Solanum tuberosum L.) from Introduced Varieties

Nurhayati Ansori Mattjikt dan Siamet Muharmoko2
1

ABSTRACT
One C!fThe Asian VegetableReasearchand DevelopmentCenterprogrames is to get superior varietiespotato.
Theexperimentwas objected to study somaclonalveriety of several introducedpotato varieties in order to select
superior varieties from them. The plant height, the number of node, and petiole length of Atlantic cultivar were
significantdifferentfrom somaclonalcultivars, eventhoughthe numberof stemand intrnode length werenot defferent.
Howeverthe number and weight of tuber Red Pontiac, Desiree,RussetBurbank, and Eba significant defferentfrom

thosesomaclonal cultivars, but not the Atlantic cultivar. According to the principal componentanalysisfor seven
quantitativevariables of the 34 plants numbers, there were two principal variables. Theboth variablesIg. variable J
and2, wereable to explain about 79.3 % of the total variation. Thereforeusing thefirst and secondvariables may be
explainedthe most of data variation. Somaclonalvariation induced by irradiation were able to improve morfologis
charactersand yield, especiallyfor Atlantic cultivar. Each of Atlantic and Red Pontiac somaclonalcultivar number
hadfar relationship with their motherplants.

1

Key wordv .. Somaclonal. Potato

PENDAHULUAN

,

!
I
I

,


j

Dalam program diversifikasi pangan, kentang
merupakansalah satu komoditasyang dapat digunakan
sebagaibahan makanan pokok. Sampai saat ini di
Indonesia,kentangmasih merupakanbagiandari sayursayuran.Kentang mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Kandungannilai gizi umbi kentangsangatbaik, dalam
100 mg umbi terdapat 56 kalori, 0.1 g lemak, 2.0 g
protein,19.] g karbohidrat, ]2 mg Ca, 45 mgP, ].9 mg
Fe,0:10] mg Vito BI, 0.023mg Vito B2, 0.67 mg niacin,
39 mg VitoC, dan 8].6 g air (Yamaguchi,]983).
Produktivitas kentang di Indonesia tahun ] 996
adalah]5.8 ton/ha dengantotal produksi ].]09560 ton
dari \.uasarealpertanaman69.946ha (BPS, ]997). Hasil
tersebut masih tergolong temperate rendah jika
dibandingkanproduksi kentang di daerahseperti USA
dan Belanda yang masing-masingmencapai produktivitas 37.4 ton/ha dan 45.] ton/ha (Rubatzky dan
Yamaguchi,1998).
Masalah utama yang menyebabkan rendahnya

produksikentangdi Indonesiaadalahketerbatasanbibit
kentangyang bermutu (Armini, et al., 199]). Dengan
I

demikian pe~lu adanya upaya meningkatkan ketersediaan bibit kentang yang bermutu. Salah satu
altematif untuk memecahkanmasalahini adalahdengan
teknik kultur jaringan, kemudian dilanjutkan dengan
perbanyakanmelalui stek untuk menghasilkan umbi
mini.
Pengembangankultivar unggul tanamankentang
merupakan salah satu program kerja yang telah
ditetapkan Badan Konsultatif Penelitian Pertanian,
]ntemasionalPotatoCenter(]984). Populasibibit untuk
pengembangankultivar unggul harus dapat mempertahankan keragamangenetic yang tetap tinggi untuk
menjamin daya basil yang tinggi dan stabilitas dari
morfologi tanaman serta ketersediaanfrekwensi dari
gen yang dapatmengendalikandaya toleransi terhadap
stresslingkungan.
Menurut Makmur (] 992) teknik kultur jaringan
dan kultur sel dapatmendorongpeningkatankeragaman

genetik yang disebut keragamansomaklonal. Adanya
keragaman tersebut memerlukan adanya pengujian
terhadapkultivar basil kultur jaringan untuk menyeleksi
ku]tivar unggul. Pengujian dapat dilakukan dengan
mengamati morfologi tanaman dan produktivitasnya.

StafPengajar Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB

, Alumni

1

67

.

n
.]
!


i

j
ir

Bul. Agron. (29) (3) 67 - 72 (2001)

Dari hasil pengujian dan penyeleksianini akan dapat
dihasilkan kultivar unggul yang memiliki kestabilan
genotipedenganmembawasifat-sifat yang baik,

panjang tandan, dimater mahkota, bentuk dan wama
korola); umur tanaman( waktu mulai berbunga,umur
panen), umbi Gumlah mata, bentuk dan wama kulit,
wama daging,jumlah dan bobot umbi); slolon (ukuran
dan wama),

!


I

BAHAN DAN METODE
I ~-

Penelitian dilaksanakan di rumah kasa kebun

11

pembibitan PT, Inagro, Desa Sukamulya Kecamatan
Cugenang,KabupatenCianjur, Ketinggian tempat dari
permukaantaut 1200 m, suhu harian rata-rata 25° C,
Penelitiandimulai bulan Desember1998sampaidengan
bulanBahantanam
Maret 1999
an
d
ak
tuk d
t d

yang Igun an un
lull er m
dari kultivar somaklon kentan
an menda at
Ik
g .y g
,P
per a uan radlasl,yaltu somaklonDesiree,Red Pontiac,
Atl t ' k d
Eb d
k It.
Russet Burbank,
an I,
an
a, engan u Ivar
kontrol mas g
I d k
Akl
t
m -masmg

n u nya,
dt' lakukan dengan
d I
t I ImabIsasl'
penanaman
a am
op
es se agal
wadah Sara
d k
d
ak
d lah P k
,
na pro u Sl yang Igun an a a : upu
Kandang, NPK, Urea, TSP, KCL, Bulgok, Tngard,
'
d
,eu
Pa an, Antrocol, Antracol, Sandofan,Curracron,Mrtac,

DithaneM-45
'

'

'

"

"

'"

'

,

'

'


,

"

Peneltlan

'

,

ml

"

,nyata

menggunakan
,


rancangan
,

Ivarm

'

'

u

,yal

Somaklon Atlantik
SomaklonRed Pontiac:
S9maklonDesiree

'

,

: AI, A2, A3, As, A6, All,
A12,At6
XFI-2 B25, XF!.2 B-30,
XFI,2-B32, XFI.2-B33,
XFI,2-B35
: XF2,6-B4,
XF2,6-B5,

XF2,6-BII
SomaklonRussetBurbank: XF2,10-B, XF2,10-B4,
Xf2,10-B9, XF2.10-BI3
XF2,10-B15
SomaklonEba
: UP 32 - 4, UP 32 - 6, UP
32-15
32 - 19' UP 32-17 , UP

~

~

: Atlantik

(A

-

_

34); Red

'

'

,

'

,

"

,

,

,

" , ,
yang terendah UP 32-19, dan memIllkl Jumlah buku
""

yang terbanyak darIpada kultIvar mduk lam dengan
masmg-masmgnomor somaklonnya,
P bah
lah b
k I
d kA I
Jum
atang u tIvar m u t antI,k Red
P
d D
dk
ontIac an eSlTee
tI a menunJu
kk an perbedaanyang
.,

'

'

'

'

dengan

'

'

Somaklonnya,

'

'

sedangkan

kultivar

induk

usset ur an an a menunJu an perbedaanyang
'
' d u k A t Iant I' k dan
PanJang
.
tangkal' d aun k u ItIvar
m
Eb
' kk
b d
d
a
menunJu
an
per
e aan
yang
nyata
engan
kl
d
k
R
d
P
,
D
soma onnya, se ang an e
ontIac, eslree dan
RussetBurbanktidak berbedanyata,
Dengan Demikian adanya perbedaanyang nyata
dari kultivar induk dengankultivar somaklonnyapada
karakter morfologis menunjukkan adanya perbaikan
sifat akibat perlakuanradiasi, Hasil korelasi panjang
ruas dan tinggi tanaman menunjukkan nilai positif.
B b

k d

Eb

'

~

kk

Menzel dan Sutater (1986) menyatakanbahwa

;

,

~
.'

;

j

'

'

"
,
KultIvar
mduk Red PontIac,
Russet Burbank,

Desire~, Eba jumlah umbinya secara, statistik tidak

kuntivar RussetBurbank, Hal ini menunjukkanbahwa
pertambahanbatang tidak secaranyata meningkatkan
jumlah umbi, kecuali kultivar Russet Burbank dan

daun,bentuk anak daun,buIll daun); bunga(tipe bunga,

somaklonnya,

'

Jumlahumbiterba?yak
diperoleholehnomorsomaklon
EbaUP 32-17 yaltu 10,68yangterendah
adalahnomor

~
"'-"
c;:"
;~

~
NurhayatiAnsoriMattjikdanSiametMuharmoko

.

I.

Jum/ahdan Bobot Umbi

Peubah yang diamati meliputi : batang (tinggi,
jumlah buku, jumlah batang, tipe tumbuh, wama
batang),daun (panjang tangkai, jumlah pasangananak

68

,

meningkatnyatinggi tanaman merupakan akibat dari
perpanjanganruas batangatau peningkatanjumlah ruas
batang,

somaklonAtlantik A 1-4yaitu 2.31 (Tabel 1),
Hasil korelasiantarapeubahjumlahbatangdengan
jumlah umbi menunjukkanbasil yang rendah, kecuali

'

Burbank(RBB-IOr~~:
'

~i

~-,

,

Setiap nomor somaklon terdiri dari 18 tanaman
diulang dua kali, semua tanaman diamati, Dengan
demikianterdapat612 tanaman,

~

1-

,

menunJukkanperbedaanyang nyata dart nomor-nomor
kl
d gk
k I'
AI
soma onnya, se an an u tIvar t antIk berbeda,

"-"

-

,

P t. (RP 2) D '
on lac
, eslree
(DS - 6)'
R
t

c",
2:
::~~
2

,,'

'

XF2,6-B8; XF2,6-BIO;

Kontrol

Karakter Morf%gis
,,'
,Perubahan. tmggl tanaman" Jumlah ?uku dan
panJangtangkal daun kontrol kultlvar AtlantIk berbeda
nyata dengan Somaklonalnya, Kultivar induk yang
lamny~ (Red PontIac, Desiree, RussetBurbank) tldak
menunJukkan perbedaan yang nyata dengan
somaklonnya, KultIvar mduk Eba memtllkl ketIngglan
h
d k I I
tanaman amplT ua a I Ipat tInggl tanamansomaklon

R

Imgkungan
""

dengan
satu
diuJI terdlr
,
" factor kultIvar, KultIvar yang
"nyata,
dart 5 kulttvar hasll somaklonaldan masmg-masmgsatu
nomorkult
d
k
tu
'

HASIL DAN PEMBAHASAN

~

II
(

.

,

!

-

Bul. Agron. (29) (3) 67 72 (2001)

:

I

Tabel 1. Perubahan
jumlah umbi tanarnankultivar induk kontrol daDsomaklonnya
Perlakuan
Atlantik
AI-2
AI-4
AI-5
~

AI-6

A4-1
A4-3
A4-11
A4-12
A4-16

JumlahUmbi
1.11b
2.55 ab
2.31 ab
5.38 a

Perlakuan
RedPontiac
XFl.2-B25
XFl.2-B30
XFl.2-B32
XFl.2-B33

4.07 ab
8.66 a
3.91 ab
3.75ab
3.07 ab

Desiree
XF2.6-B4
XF2.6-B5
XF2.6-B8
XF2.6-BIO
XF2.6-BII

3.27ab

XFI.2-B35

JumlahUmbi
4.75 a
6.50 a
5.27 a
6.89 a
6.25 a

Perlakuan
RussetBurbank
XF2.10-B2
XF2.10-B4
XF2.10-B9
XF2.10-BI3

JumlahUmbi
5.09 a
5.72 a
8.17 a
6.43 a
10.25a

9.31 a
8.29 a
4.00 a
8.13 a
3.40 a
7.87 a

EBA
UP32-4
UP32-6
UP32-15
UP32-17
UP32-19

10.75a
10.44a
9.20 a
5.82 a
10.68a
7.42 a

3.75a

XF2.10-BI5

5.70a

Keterangan: angka-angkayang diikuti huruf yang sarnapada kolom setiap kultivar yang sarnamenunjukkantidak
berbedanyatapadauji BNJ 0.05
Kultivar induk Atlantik daDDesireemenunjukkan
perbedaanyang nyata untuk peubahan bobot umbi
dengansomaklonnya,sedangkankultivar Red Pontiac,
RussetBurbank, daD Eba tidak berbeda. Bobot umbi
terberat diperoleh kultivar somaklon Russet Burbank
yaitu 196.20 g/tanarnan, sedangkan yang terendah
adalahkultivar induk Atlantik yaitu 2.21 gitanarn. Pada
kultivar Red Pontiac daD Desiree bobot umbi nomor-

nomor somaklonnya lebih rendah dibandingkan
induknya, sedangkanuntuk Atlantik, Russet Burbank
daDEba sebaliknya.(Tabel 2).
Dengandemikian perlakuanradiasi untuk induksi
somaklon berpengaruhbaik pada kenaikan produksi
untuk kultivar somaklonAtlantik, RussetBurbank daD
Eba

Tabel 2. Peubahanbobot umbi per tanarnankultivar induk daDsomaklonnya
Perlakuan
Atlantik

Bobot (g)
2.21 b

AI-2
AI-4
AI-5
AI-6

19.18ab
84.11a
84.11a
57.21ab

A4-1
A4-3
A4-11
A4-12
A4-16

25.92 ab
143.54a
45.24 ab
45.77 ab
16.58ab

Perlakuan
RedPontiac

Bobot (g)
44.67a

Perlakuan
- RussetBurbank

XFI.2-B25

45.29a

XF2.10-B2

XFI.2-B30
XFI.2-B32
XFI.2-B33
XFl.2-B35
Desiree
XF2.6-B4
XF2.6-B5
XF2.6-B8
XF2.6-BIO
XF2.6-BII

20.86a
18.53a
14.78a
25.06 a
61.28a
55.30a
5.66 a
38.23a
10.67a
38.36a

XF2.10-B4
XF2.10-B9
XF2.10-BI3
XF2.10-BI5
EBA
UP32-4
UP32-6
UP32-15
UP32-17
UP32-19

Bobot (g)
. - -46.53 a
99.72 a
92.36 a
31.72a
196.20a
85.88a
- - .68.41 a
124.27a
90.89a
104.50a
106.50a
75.14a

Keterangan : angka-angkayang diikuti huruf yang sarnapadakolom setiapkultivar yang sarnamenunjukkantidak
berbedanyatapadauji BNJ 0.05
Ana/isisKomponenUtama
Berdasarkananalisis komponen utama terhadap
tujuh karakter (peubah) kuantitatif dari 34 nomor
tanaman, dihasilkan dua komponenutama. Nilai total
komponenutarna I daD II telah marnpu menerangkan
keragamandata dari tujuh karakter kuantitatif yaitu

Uji Adaptasi
Somaklonal
Kentang...

,
i,

sebesar79,3% (Tabel 3). Menurut morison (1978)
pengarnbilan banyaknya komponen sebainya cukup
dapat menerangkan keragarnan data sebesar 75%.
Sehinggadenganmenggunakankeduakomponenutama
pertamadianggaptelah dapat menerangkankeragarnan
data.

69

.

/

.

Bul. Agron.(29)(3) 67- 72 (2001)

~

:~

i

%

i

,

i

Tabel3.

Nilai

komponen

utama

untuk

karakter

morfologi

i

I

i

Komponen

Karakter

1

I

II

;

~
Tinggi

-0.433

'

-0.146

Jumlah

Buku

-0.307

0.622

Jumlah

Batang

-0.337

0.156

/

Panjang
Tangkai

-0.421

-0.354

Panjang

-0.388

-0.431

Ruas

Jumlah

Umbi

Bobot

-0.361

Umbi

Proporsi

Keragaman

Ana/isis

k

er

h

asar

an

d

. 1
aSl

kl

k

k

s

or

(T

soma

I

a

u

4)

d

e

tanaman.

.

It

omponen

b

onnya

pengelompokkan

k

'

Ivar

t

m

d

apa

d

.

'

atas

tertinggi.

Jarak

Dendogram

Tabel

4.

SkaT

pokkan

an

k

antar

gerombol

I)

utama

karakter

yang

digunakan

hubungan

0.00

sampai

menyatakan

.

emmpan

E

tersebut

(Gambar

komponen

Skala

I
UC

EuclId

10

32

antar

1.78

individu

didalam

pengelom-

..,

k

u

"

dldasarkan

kedekatan

tanaman.

I

0.793

u

lak

1

Pengelompokkan

k

I

O.

menggambarkan

d

an

I

0.661

Gerombo/

B

-0.

0.66

Kumulatif

.

0.494

-0.381

Keragaman

~

~

T

untuk

~

k

ara

k

ter

EuclId

mo

rfi

0

I

yang

Ogl

.

k

uantltatl.

mencermmkan

.

.

f

P

a

d

a

Jara.

k

'

1 d
b

Jarak

.

1

I

. 556

t

er

d

apa

t

empa

t

k

e

I

ompo

k

(G

am

b

ar

1

d

an

5)
.

e

morfologi

,

,

P

I

er

k

a

uan

..

.oj

Komponen

Utama

P

I

lak

II

er

uan

..

...

Komponen

Utama

1

'I

1
.)

II

i
Atlantik

4.775332

-0.503355

XF2.6-B4

-0.712525

J

1.823208

;

1

AI-2

1.390882

AI-4

0.526437

AI-5

-0.327392

AI-6

0.193800

A4-1

0.026373

A4-3

-1.570267

A4-11

0.991674

A4-12

Pontiac

XF1.2-B25

XF1.2-B33

1.821778

-1.491484

XF2.6-B11

1.093259

-0.315833

Russet

-0.483714

2.057886

Burbank

0.642739

0.380734

XF2.10-B2

-0.375173

-0.424835

-3.079763

0.166445

0.244961

3.069308

-1.000262

XF2.10-BI3

-4.610123

0.411156

0.894414

-0.773766

XF2.10-BI5

-0.194246

0.450913

-3.413515

0.147593

1.936668

-1.211263

1.129975

EBA

j

-1.281024

-1.609368

2.365056

Desiree

1.139011

XF2.6-B10

XF2.10-B4

1.320647

XF1.2-B35

XF2.6-B8

-0.866622

1.160089

XF2.10-B9

2.568097

XF1.2-B32

-1.323232

-1.556176

3.152413

-0.894330

1.258837

XF1.2-B30

XF2.6-B5

-0.875105

1.512231

A4-16

Red

-1.323232

0.472590

UP32-4

-3.163760

0.362935

,

0.931281

UP32-6

-2.555746

0.437824

~

UP32-15

-2.809638

0.792768

0.691207

UP32-17

-2.051324

0.262780

UP32-19

-1.274093

-1.104214

0.748071

-0.411466

..

.

':b:'"""

;,

~:;1

1

'~;

,

I

,

t

~'::::,,~

F

70

Nurhayati

.

Ansori

Mattjik

clan

Slamet

Muharmoko

-

~

Bul. Agron. (29) (3) 67 - 72 (2001)

JarakEuclid
1.78

II

II

1.18

a

d e

0.59
0.00
110 1214 1315 16211920 1842456293811232228734172625302931
JenisKultivar

32732

GambarI. Dendogramberdasarkankaraktermorfologi
Hasil analisis gerombol dapat digambarkanpada
bidang yang direntang oleh dua sumbu basil analisis
komponen utama yang disebut pencar. Bentuk
penyebarantanaman dapat terlihat melalui diagram

pencar tersebut (Gambar 2). Penyebarantanaman
ditunjukkan oleh posisi setiap tanaman daD
kecenderungan
pengelompokkannya.

;.

:1
KomponenII (79.30%)

2
f

1

0

Ci)

~c

@

-1

"..'-

~"t

-2
Komponen

I (66.1 0)

Gambar2. Diagrampencarberdasarkanskor komponenutamaI dan II karaktermorfologi
Kultivar induk Atlantik daD nomor somaklon
atlantik A4-16, masing-masingmembentuk keloIPpok
sendiripadakelompok I daDII. Gambar2 menunjukkan
kelompokI daD II terletak pada kuadran yang sarna,
yaitu kuadranIII (komponenI positif dan komponenII
negatit).Hal ini menunjukkankultivar induk Atlantik
dan nomor somaklon A4-16 memiliki nilai terendah
untuk peubah dominan pada komponen I dan juga
memiliki nilai terendah untuk peubah dominan pada
komponen II. Yaitu jumlah buku. Hal ini juga
menunjukkannomor somaklon Atlantik A4-16 lebih

Uji Adaptasi
Somaklonal
Kentang...

dekat hubungankekerabatannyadengankultivar induk
Atlantik.
Tanaman dalam kelompok III menunjukkan
hubungan yang lebih dekat dengan kelompok II
(Gambar I). Hal ini juga menunjukkan semua nomor
somaklon Red Pontiac daD tiga nomor somaklon
Desiree lebih memiliki penampilankarakter morfologi
yang sarna secara kuantitatif dengan kultivar induk
Atlantik disbandingdengankultivar induknya masingmasing. Tanaman dalam kclompok III terletak pada
kuadranyang berbedadengankelompok I .dimII, yaitu

71

.

~

Bul. Agron. (29) (3) 67 - 72 (2001)

pada kuadran II. Hal ini disebabkanoleh perbedaan
peubahyang dominanpadakomponenII.
Pemisahan kelompok berdasarkan jarak antar
gerombol tertinggi padakelompok besarIV, yaitu pada
jarak euclidl.006, menghasilkanlima kelompok kecil
(a, b, c, d, e). Nomor somaklonkultivar DesireeXF2.6B II beradadalam satukelompok dengankultivar induk
Desiree,sedangkannomor somaklonXF2.6-B4 terletak
terpisah.Hal ini menunjukkannomor somaklonXF2.6B 11 memiliki hubungankekerabatanyang dekatdengan
kultivar induk Desiree daripada nomor somaklon
lainnya.
Jarak Euclid 1.006 juga menunjukkan nomor
somaklon kultivar Russet Burbank XF2.10-B2 berada

pada satu kelompok (kelompok IV b). Nomor-nomor
somaklon lainnya, yaitu XF2.10-B4, B9 dan BI5
terletak pada satu kelompok lain yaitu kelompok IV c
dan nomor somaklonXF2.1O-B13 padakelompok IV d.
Hal ini menunjukkan nomor somaklon XF2.10-B2
memiliki hubungan kekerabatan terdekat dengan
kultivar induknya daripada nomor somaklon lainnya.
Berdasarkandiagrampencar(Gambar2) terlihat bahwa
tanaman nomor somaklon XF2.10-B2 dan kultivar
induk RussetBurbankmenyebarpadadua kuadranyang
berbeda.Yaitu kuadran IV dan kuadran III. Hal ini
disebabkanoleh perbedaanpeubahyang dominan pada
komponenI.

Tabel5. Pengelompokkantanamanberdasarkankaraktermorfologi
Kelompok

Nomor individu

I

1

Kultivar induk (kontrol) Atlantik

II

10

NomorsomaklonAtlantik A4-I6

.

III

11
18 22
1'7
2
3
24, 25, ;~' 27, 28

Nomoi'somaklon Red Pontiac:XFl.2-B25, B30, B32, B33,
B35,
Nomor somaklonDesiree: XF2.6-B5, B8, BI0
Nomorsomaklon Atlantik : AI-2, AI-4, -AI-5, AI-6, A4-I,
A4-3 A4-II A4-I2
,
,
Kultivar induk (kontrol) Red Pontiac
Nomor somaklonDesiree: XF2.6-B4, B II
Kultivar induk (kontrol) RussetBurbank
Nomor somaklon Russet Burbank: XF2.10-B2, B4, B9,
B13,B15
Kultivar induk (kontrol) Eba

31 32 33 34
30, , , ,

Nomor somaklonEba: UP32-4, UP32-6, UP32-15, UP17,
UP32-19

12,13,14,15,16,19,20,21
2 3 4 5 6 7 8 9
, , , , , , ,

IV

Jeniskultivar

c

Nomor somaklonkultivar Eba UP32-15,berdasarkan pemisahangerombol denganjarak Euclid 1.006,
memiliki hubungan kekerabatanyang terjauh dengan
kultivar induk Eba. Hubungan kekerabatanterdekat
dengan kultivar induk Eba adalah nomor somaklon
UP32-4 berdasarkanpemisahangerombol denganjarak
Euclid 0.590. Gambar2 menunjukkannomor somaklon
Eba UP32-I 9 beradapadaposisi kuadranyang berbeda
dengannomor somaklonUP32-4,UP32-6,UP32-17dan
kultivar induk Eba, ini disebabkan karena adanya
perbedaanpeubahyang dominanpadakomponenII.
DAFTAR PUSTAKA
. Armini, N. M, G. .A. Wattimena,L.W. Gunawan1991.
PerbanyakanTanaman.Hal 17- 147.Da/am G.A

Wattimena (Ed). Bioteknologi Tanaman. PAU Bioteknologi IPB Bogor
Intemasional Potato Center 1984. Potatoes for The
DevelopingWorld. Lima, Peru. 150P
Makmur, A. 1992. Pengantar Pemuliaan Tanaman.
RinekaCipta. Jakarta79 halo
Rubatzky. V, M. Yamaguchi. Sayuran Dunia Prinsip
Produksi dan Gizi. Penerbit ITB. Bandung. 315
hal,
Yamaguchi, M. 1983. World Vegetables: Principles,
Produkctionand Nutritive Values. Avi. Publ. Co.
Inc. Connecticut- USA. 415 P.

,
72

,

~~~

NurhayatiAnsoriMattjikdanSlametMuharmoko

~.

:-.

~

.-

Bul. Agron. (29) (3) 67 - 72 (2001)

Uji Adaptasi Somaklonal Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar

Introduksi

Adaptation Test of Somaclonal Potatoes (Solanum tuberosum L.) from Introduced Varieties

Nurhayati Ansori Mattjikt dan Siamet Muharmoko2
1

ABSTRACT
One C!fThe Asian VegetableReasearchand DevelopmentCenterprogrames is to get superior varietiespotato.
Theexperimentwas objected to study somaclonalveriety of several introducedpotato varieties in order to select
superior varieties from them. The plant height, the number of node, and petiole length of Atlantic cultivar were
significantdifferentfrom somaclonalcultivars, eventhoughthe numberof stemand intrnode length werenot defferent.
Howeverthe number and weight of tuber Red Pontiac, Desiree,RussetBurbank, and Eba significant defferentfrom
thosesomaclonal cultivars, but not the Atlantic cultivar. According to the principal componentanalysisfor seven
quantitativevariables of the 34 plants numbers, there were two principal variables. Theboth variablesIg. variable J
and2, wereable to explain about 79.3 % of the total variation. Thereforeusing thefirst and secondvariables may be
explainedthe most of data variation. Somaclonalvariation induced by irradiation were able to improve morfologis
charactersand yield, especiallyfor Atlantic cultivar. Each of Atlantic and Red Pontiac somaclonalcultivar number
hadfar relationship with their motherplants.

1

Key wordv .. Somaclonal. Potato

PENDAHULUAN

,

!
I
I

,

j

Dalam program diversifikasi pangan, kentang
merupakansalah satu komoditasyang dapat digunakan
sebagaibahan makanan pokok. Sampai saat ini di
Indonesia,kentangmasih merupakanbagiandari sayursayuran.Kentang mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Kandungannilai gizi umbi kentangsangatbaik, dalam
100 mg umbi terdapat 56 kalori, 0.1 g lemak, 2.0 g
protein,19.] g karbohidrat, ]2 mg Ca, 45 mgP, ].9 mg
Fe,0:10] mg Vito BI, 0.023mg Vito B2, 0.67 mg niacin,
39 mg VitoC, dan 8].6 g air (Yamaguchi,]983).
Produktivitas kentang di Indonesia tahun ] 996
adalah]5.8 ton/ha dengantotal produksi ].]09560 ton
dari \.uasarealpertanaman69.946ha (BPS, ]997). Hasil
tersebut masih tergolong temperate rendah jika
dibandingkanproduksi kentang di daerahseperti USA
dan Belanda yang masing-masingmencapai produktivitas 37.4 ton/ha dan 45.] ton/ha (Rubatzky dan
Yamaguchi,1998).
Masalah utama yang menyebabkan rendahnya
produksikentangdi Indonesiaadalahketerbatasanbibit
kentangyang bermutu (Armini, et al., 199]). Dengan
I

demikian pe~lu adanya upaya meningkatkan ketersediaan bibit kentang yang bermutu. Salah satu
altematif untuk memecahkanmasalahini adalahdengan
teknik kultur jaringan, kemudian dilanjutkan dengan
perbanyakanmelalui stek untuk menghasilkan umbi
mini.
Pengembangankultivar unggul tanamankentang
merupakan salah satu program kerja yang telah
ditetapkan Badan Konsultatif Penelitian Pertanian,
]ntemasionalPotatoCenter(]984). Populasibibit untuk
pengembangankultivar unggul harus dapat mempertahankan keragamangenetic yang tetap tinggi untuk
menjamin daya basil yang tinggi dan stabilitas dari
morfologi tanaman serta ketersediaanfrekwensi dari
gen yang dapatmengendalikandaya toleransi terhadap
stresslingkungan.
Menurut Makmur (] 992) teknik kultur jaringan
dan kultur sel dapatmendorongpeningkatankeragaman
genetik yang disebut keragamansomaklonal. Adanya
keragaman tersebut memerlukan adanya pengujian
terhadapkultivar basil kultur jaringan untuk menyeleksi
ku]tivar unggul. Pengujian dapat dilakukan dengan
mengamati morfologi tanaman dan produktivitasnya.

StafPengajar Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB

, Alumni

1

67

.