2.1.3.2 Peran Auditor
Poerwadarminta 1996 mendefinisikan peran sebagai fungsi, tugas, atau pengambil bagian dalam suatu kegiatan. Berdasarkan definisi tersebut, peran
auditor berarti tugas-tugas atau jasa-jasa yang diberikan auditor dalam bidang- bidang yang diterjuninya.
Prihanto 2000 mengungkapkan bahwa auditor memiliki peran sebagai bussiness assurance audit and review, consulting, financial advisory service
financial forecast and projections, merger and acquitition, human resource advisory other employee benefit and recruitment, dan lain-lain international
service and letigation service. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
peran akuntan publik juga semakin luas. Auditor harus mampu berperan menjadi mediator bagi perbedaan-perbedaan kepentingan antar pelaku bisnis dan
masyarakat. Auditor harus mampu menjaga mutu jasa yang diberikannya, serta menjaga independensi, integritas, dan objektifitas profesinya. Baneu dan Turley
1993 mengungkapkan bahwa auditor harus mampu menjamin laporan keuangan yang diauditnya tidak menyimpang dari GAAP, menjamin bahwa prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkannya konsisten dengan periode sebelumnya, dan melaporkan jika kelangsungan hidup perusahaan diragukan.
Peran auditor lainnya yang berkembang adalah manajement advisory service MAS, yaitu auditor memberikan saran dan pendapat mengenai pemilihan
dan penerapan prinsip-prinsip akuntansi. Peran ini mengharapkan auditor sebagai konsultan tanpa mengurangi independensi dan objektivitas auditor. Selain itu,
auditor juga bisa meningkatkan pelayanannya dibidang pajak, pasar modal, dana pensiun, dan asuransi Soedjais, 1999.
Peran auditor dalam menjalankan proses auditing menurut Gramling dan Schatzberg 1996 meliputi:
1. Kesesuaian dengan standar akuntansi keuangan 2. Kekonsistensian dengan praktek akuntansi yang berlaku
3. Tidak ada penyimpangan yang disengaja yang material 4. Tidak ada kesalahan tak disengaja yang material
5. Semua kecurangan yang material dapat dideteksi 6. Sistem pengendalian internal perusahaan yang diaudit berjalan dengan
memuaskan 7. Kelangsungan hidup perusahaan masa yang akan datang tidak diragukan
8. Perusahaan berjalan secara efisien 9. Semua tindakan yang salah telah dikonfirmasikan secara signifikan cukup
berarti kepada lembaga yang berwenang
2.1.3.3 Komptensi dan Independensi