Expectation Gap Mengenai Peran Auditor antara Pemakai Laporan Expectation Gap Mengenai Isu Komptensi dan Independensi antara

H1 : Ada expectation gap mengenai isu auditor dan proses audit antara pemakai laporan keuangan pemerintah dengan auditor pemerintah

2.3.2 Expectation Gap Mengenai Peran Auditor antara Pemakai Laporan

Keuangan Pemerintah dengan Auditor Pemerintah Indrarto 2008 mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan expectation gap antara auditor pemerintah dengan pemakai laporan keuangan auditan pemerintah mengenai peran auditor. Auditor memiliki persepsi yang lebih positif mengenai peran auditor, dibandingkan oleh pemakai laporan keuangan auditan pemerintah yang antara lain disebabkan faktor pendidikan dan pengalaman. Pendidikan yang dimiliki oleh auditor, baik pendidikan formal maupun informal, meningkatkan pengetahuan yang benar mengenai peran dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan auditing. Selain itu, pengalaman yang dimiliki oleh auditor juga meningkatkan ketrampilan auditing, sehingga auditor benar-benar mengerti peran dan tanggung jawabnya. Sedangkan pemakai laporan keuangan auditan pemerintah memiliki persepsi yang negatif mengenai peran dan tanggung jawab auditor karena pengetahuan yang dimiliki terbatas sehingga kurang mengerti secara benar mengenai auditing, yang ditunjukkan dengan menganggap bahwa akuntansi dan auditing merupakan hal yang sama. Berdasarkan penjabaran di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H2 : Ada expectation gap mengenai peran auditor antara pemakai laporan keuangan pemerintah dengan auditor pemerintah

2.3.3 Expectation Gap Mengenai Isu Komptensi dan Independensi antara

Pemakai Laporan Keuangan Pemerintah dengan Auditor Pemerintah Indrarto 2008 mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan expectation gap antara auditor pemerintah dengan pemakai laporan keuangan auditan pemerintah mengenai isu kompetensi dan independensi. Auditor memiliki persepsi yang lebih positif mengenai isu kompetensi dan independensi, dibandingkan oleh pemakai laporan keuangan auditan pemerintah yang antara lain disebabkan faktor pendidikan dan pengalaman. Pendidikan yang dimiliki oleh auditor, baik pendidikan formal maupun informal, meningkatkan pengetahuan yang benar mengenai peran dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan auditing. Selain itu, pengalaman yang dimiliki oleh auditor juga meningkatkan ketrampilan auditing, sehingga auditor benar-benar mengerti peran dan tanggung jawabnya. Sedangkan pemakai laporan keuangan auditan pemerintah memiliki persepsi yang negatif mengenai peran dan tanggung jawab auditor karena pengetahuan yang dimiliki terbatas sehingga kurang mengerti secara benar mengenai auditing, yang ditunjukkan dengan menganggap bahwa akuntansi dan auditing merupakan hal yang sama. Nugroho 2004 mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan expectation gap antara auditor pemerintah dengan pemakai laporan keuangan auditan pemerintah mengenai isu kompetensi dan independensi. Rusliyawati dan Halim 2006 mengungkapkan adanya expectation gap antara pengguna laporan keuangan pemerintah dengan auditor pemerintah mengenai kompetensi, independensi. Berdasarkan penjabaran di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H3 : Ada expectation gap mengenai isu komptensi dan independensi antara pemakai laporan keuangan pemerintah dengan auditor pemerintah

2.3.4 Expectation Gap Mengenai Kinerja Auditor antara Pemakai Laporan