PROGRAM UTAMA Sub Agenda Revitalisasi Pertanian

NO. AGENDASUB AGENDAPROGRAM PRIORITAS WILAYAH PENANGGUNG JAWAB PROGRAM KEGIATAN PROGRAM 1. Pengembangan standar kompetensi kerja dan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri; 2. Pelatihan tenaga kerja industri berbasis kompetensi; 3. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur pelatihan kerja. KEGIATAN PENUNJANG : 1. Peningkatan sarana dan prasarana lembaga latihan tenaga kerja industri; 2. Penguatan kapasitas kelembagaan penyedia tenaga kerja industri.

2. KEGIATAN UTAMA :

1. Peningkatan penerapan standarisasi produk industri manufaktur; 2. Penguatan kapasitas kelembagaan standardisasi produk industri. KEGIATAN PENUNJANG : 1. Peningkatan sarana prasarana standardisasi industri; 2. Peningkatan persepsi masyarakat, tentang standar produk Industri manufaktur.

3. KEGIATAN UTAMA :

Disperindag 1. Revitalisasi industri berbasis teknologi; 2. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan proses produksi. KEGIATAN PENUNJANG : 1. Pengembangan klaster industri berbasis teknologi; 2. Peningkatan fasilitasi kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pada industri manufaktur.

C. Sub Agenda Revitalisasi Pertanian

I. PROGRAM UTAMA

SDM Industri. Program Peningkatan Standarisasi Produk Industri. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Jombang, Situbondo, Sumenep, Surabaya, Sidoarjo Tuban, Bondowoso, Pasuruan, Trenggalek, Blitar Pasuruan, Probolinggo, Kediri, Mojokerto, Surabaya Disperindag 15 dari 37 NO. AGENDASUB AGENDAPROGRAM PRIORITAS WILAYAH PENANGGUNG JAWAB PROGRAM KEGIATAN PROGRAM 1. KEGIATAN UTAMA : 1. Pengamanan ketersediaan pangan melalui pengamanan lahan sawah di daerah irigasi, peningkatan mutu intensifikasi, serta optimalisasi dan perluasan usaha tani; 2. Melindungi petani terhadap penyediaan sarana produksi pertanian 3. Pengendalian dan penanggulangan hama dan penyakit; 4. Ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi komoditi; 5. Peningkatan distribusi pangan, melalui pembelian gabah dan bahan pangan lain serta penguatan kapasitas kelembagaan pangan; 6. Penganekaragaman pangan melalui rekayasa sosial terhadap pola konsumsi masyarakat menuju pola pangan harapan dan mutu yang semakin meningkat; 7. Pengembangan Desa Mandiri Pangan untuk mencapai kecukupan pangan baik jumlah, mutu, gizi dan keamanannya; 8. Intensifikasi sapi potong. KEGIATAN PENUNJANG : 1. Optimalisasi dan pengembangan sumberdaya, sarana dan prasarana; 2. Pengembangan pangan di lahan perkebunan dan pengembangan komoditi perkebunan substitusi pangan; 3. Antisipasi bencana alam dan gangguan iklim terhadap produktivitas dan produksi; 4. Peningkatan bantuan pangan kepada keluarga miskinrawan pangan; 5. Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan; 6. Pengembangan sistem antisipasi dini terhadap kerawanan pangan; 7. Peningkatan dan pengawasan produksi Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan; 8. Pengendalian pemotongan hewan betina produktif 9. Pengawasan lalu lintas ternak 2. Program Pengembangan Agribinis KEGIATAN UTAMA : 1. Pengembangan sistem agribisnis melalui Cooperatif Farming; Dinas Pertanian , Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan , Dinas Sentra hortikutura khususnya Sentra Produksi Mangga diarahkan di Jawa Dinas Pertanian , Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan , Dinas Perikanan dan Kelautan, BKP, Biro Perekonomian. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Wilayah Prioritas Pengembangan Sentra Produksi Padi dan Palawija diarahkan terumata pada wilayah Jawa Timur bagian tengah Ngawi, Madiun, Magetan, Nganjuk, Kediri, Jombang, Mojokerto, Lumajang, Pasuruan, Jember, Banyuwangi dan utara Bojonegoro, Lamongan. sedangkan sentra Tebu diarahkan pada semua Kabupaten kecuali 4 Kabupaten di Madura. Pengembangan sentra sapi potong terutama diarahkan di Jawa Timur koridor utara Bojonegoro, Tuban, Gresik, Situbondo, Probolinggo, Bondowoso, Banyuwangi, Koridor Selatan Jember, Magetan dan Madura. Adapun pengembangan Sapi Perah diarahkan di Jawa Timur bagian tengah-selatan Lumajang, Malang, Batu, Kediri, Blitar, Trenggalek. 16 dari 37 NO. AGENDASUB AGENDAPROGRAM PRIORITAS WILAYAH PENANGGUNG JAWAB PROGRAM KEGIATAN PROGRAM 2. Pengembangan kualitas dan mutu produk melalui Sistem Good Agricultural Practices GAP; 3. Penyediaan bibit unggul perkebunan serta factor-faktor penunjangnya; 4. Pengendalian dan penanggulangan hama dan penyakit perkebunan; 5. Ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi komoditi perkebunan; 6. Optimalisasi dan pengembangan sumberdaya, sarana dan prasarana perkebunan; 7. Fasilitasi terhadap dukungan pembangunan Pasar Induk Agribisnis; 8. Pengembangan Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan SPAKU; 9. Peningkatan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil; 10. Peningkatan standar mutu produk; 11. Pengembangan dan penguatan lembaga keuangan mikro perdesaan; 12. Peningkatan pemasaran produk- produk komoditas; 13. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pemasaran Ikan; 14. Pengembangan alat dan mesin untuk pasca panen dan pengolahan hasil KEGIATAN PENUNJANG : 1. Pengembangan Kawasan percontohan komoditi; 2. Pengembangan Kerjasama antar daerah; 3. Pemanfaatan teknologi tepat guna dan spesifik lokasi yang ramah lingkungan; 4. Pengembangan Kawasan Sentra Perbibitan Ternak di perdesaan; 5. Fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan; 6. Optimalisasi Unit Pelayanan Teknis Daerah; 7. Pengembangan padat karya agribisnis; 8. Pengamanan safeguarding pembangunan pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan

3. KEGIATAN UTAMA :

1. Pengembangan Kluster Zona Nelayan; Intensifikasi budidaya lautpenangkapan dan pembangunan infrastruktur Perkebunan , Dinas Perikanan dan Kelautan, Mangga diarahkan di Jawa Timur bagian utara Gresik Madura Bangkalan dan sebagian Jawa Timur bagian tengah Probolinggo, Situbondo, Pasuruan, Kediri, Sentra Produksi Pisang di arahkan terutama di sebagian Jawa Timur bagian selatan Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, Lumajang, Jember, Banyuwangi dan Jawa Timur bagian tengah Nganjuk, Mojokerto, Pasuruan, Sentra Jeruk diarahkan di kawasan Jawa Timur bagian selatan Ponorogo, Pacitan, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Tulungagung dan sebagian bagian tengah Ngawi, Nganjuk, kediri, Malang, Jember , Madura Pamekasan. Sentra Tembakau diarahkan terutama di Jawa Timur bagian tengah Jember, Probolinggo. Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jombang, utara, Bojonegoro, Tuban, dan Madura Sumenep, Pamekasan, Sampang serta sebagian kawasan selatan Blitar, Ponorogo. Pengembangan Kopi terutama diarahkan di Jawa Timur bagian selatan Pacitan, Blitar, Malang, Jember, Banyuwangi Jawa Timur bagian tengah Probolinggo, Situbondo, Dinas Perikanan dan Kelautan, Biro Perekonomian. Ponorogo, Madiun, sedangkan pengembangan Kakao diarahkan terutama di Jawa Timur bagian selatan Pacitan, trenggalek, Blitar, Malang, Jawa Timur bagian tengah Madiun, Ponorogo, Nganjuk dan Jombang. Sedangkan kelapa dikembangkan di Madura dan 29 Kabupaten. Program Pengembangan Sumberdaya Kelautan 17 dari 37 NO. AGENDASUB AGENDAPROGRAM PRIORITAS WILAYAH PENANGGUNG JAWAB PROGRAM KEGIATAN PROGRAM 2. Pengembangan kawasan budidaya laut dan air payau; 3. Penataan dan pengelolaan perairan diwilayah laut kewenangan propinsi; 4. Pembangunan dan pengembangan Sarana dan Prasarana Kelautan; 5. Pengawasan eksploitasi sumberdaya perikanan dan kelautan; 6. Fasilitasi Insfrastruktur bahan bakar untuk nelayan; KEGIATAN PENUNJANG : 1. Pengendalian dan peningkatan pelayanan perizinan usaha; 2. Penyediaan sarana pengawasan SDA laut kewenangan Propinsi 3. Pengembangan sistem jaringan informasi kelautan; 4. Pembinaan pengembangan sumberdaya kelautan. 4. KEGIATAN UTAMA : 1. Pengembangan produk hasil hutan kayu dan non kayu bernilai ekonomis tinggi; 2. Diversifikasi sumber bahan baku industri, melelui pengembangan hutan rakyat, penjajagan kerjasama dengan propinsi lain penghasil bahan baku; 3. Pembangunan terminal kayu; 4. Pemasaran, pengawasan dan pengendalian peredaran hasil hutan; 5. Pembinaan industri kehutanan dan SDM kehutanan; 6. Pengembangan usaha hutan rakyat; 7. Peningkatan partisipasi masyarakat melalui pengembangan hutan bersama masyarakat KEGIATAN PENUNJANG : 1. Perlindungan hutan dan pengembangan jasa lingkungan; 2. Peningkatan penyuluhan kehutanan; 3. Peningkatan iptek untuk menunjang peningkatan produktivitas sector kehutanan; 4. Optimalisasi UPTD Kehutanan; 5. Penyempurnaan peraturan perundang- undangan; 6. Kerjasama antar daerah dan peningkatan investasi kehutanan; 7. Pemantapan status kawasan. 8. Pengamanan safeguarding pembangunan kehutanan; 9. Pembinaan pemantapan pemanfaatan potensi sumberdaya hutan.

II. PROGRAM PENUNJANG 1.