Analisis Strategi Pemasaran Produk Bihun Kering "Rose Brand"

PENGELOLAAN LANSKAP PERMUKIMAN
DI BOGOR NIRWANA RESIDENCE
KOTA BOGOR, JAWA BARAT

YULIANTI

SKRIPSI

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Pengelolaan Lanskap
Permukiman di Bogor Nirwana Residence, Kota Bogor, Jawa Barat adalah karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.


Bogor, Januari 2010
Yulianti
NRP A44052163

RINGKASAN

YULIANTI. Pengelolaan Lanskap Permukiman di Bogor Nirwana
Residence, Kota Bogor, Jawa Barat. (Dibimbing oleh ARIS MUNANDAR).
Kegiatan magang skripsi

dilaksanakan di Bogor Nirwana Residence

(BNR) di bawah pengelolaan PT. Graha Andrasentra Propertindo (PT GAP).
Mahasiswa mempelajari bagaimana pengelolaan BNR menjaga integritas elemen
lanskap utama yaitu form, forces, dan features. Ketiga elemen dikelola dengan
menciptakan karakter khas lokal yang membedakan BNR dengan permukiman
lainnya dalam penataan lahan dan ruang yang memanfaatkan view, pesawahan,
menciptakan axis terhadap Gunung Salak, dan karakter lainnya. Pengelolaan yang
bersifat perencanaan dan desain dilaksanakan oleh Divisi Planning dan Design.

BNR dalam pengelolaan lahan mengusung konsep 40% bangunan dan 60%
penghijauan. Dalam menciptakan karakter dalam ruang, BNR didesain terdiri dari
ruang penerimaan, transisi, perumahan, dan komersial. Penataan ruang didukung
oleh sirkulasi dan akses yang mudah serta fasilitas publik yang lengkap.
Dalam menjaga lanskap yang telah terbangun, Estate Management
mengatur tenaga kerja yang terorganisasi dalam struktur yang rapi. Estate
Management mendapat pemasukan keuangan dari iuran pengelolaan lingkungan
(IPL) dan pengaturan perparkiran. Dana yang didapat sekitar Rp. 2 milyar per
tahun seimbang dengan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemeliharaan.
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan dikelola dalam gudang dan dilakukan
opnam secara rutin.
Hal yang paling penting dalam pengeloaan lanskap terbangun yaitu
pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan berpedoman pada standar pemeliharaan
yang dibuat oleh Supervisor Lanskap. Standar pemeliharaan terwujud dalam
bentuk pemeliharaan fisik dan ideal. Pemeliharaan fisik meliputi kegiatan yang
menjaga bentuk dan kesehatan tanaman serta satwa. Sedangkan pemeliharaan
ideal antara lain redesign taman jajan hingga lanskap boulevard.
Meskipun masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki, PT GAP telah
berhasil dalam mengelola lanskapnya.


© Hak cipta milik IPB, tahun 2010
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari
Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam
bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, microfilm, dan sebagainya.

PENGELOLAAN LANSKAP PERMUKIMAN
DI BOGOR NIRWANA RESIDENCE
KOTA BOGOR, JAWA BARAT

YULIANTI
A44052163

SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

SKRIPSI

Judul Skripsi

: Pengeloaan Lanskap Permukiman di Bogor Nirwana
Residence, Kota Bogor, Jawa Barat.

Nama Mahasiswa

: Yulianti

NRP

: A44052163

Menyetujui,
Dosen Pembimbing


Dr. Ir. Aris Munandar, MS.
NIP. 19561228 198303 1 003

Mengetahui,
Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA
NIP. 19480912 197412 2 001

Tanggal lulus:

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 20 Juli
1986 dari ayah Lili Asgani dan ibu Sarmah. Penulis adalah anak ketiga dari lima
bersaudara.
Tahun 2005 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Cibeber dan pada tahun yang
sama lulus seleksi masuk IPB melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
(SPMB). Penulis mengikuti tingkat persiapan bersama selama satu tahun dan pada
tahun berikutnya masuk sebagai mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis mendapat pengalaman menjadi
asisten mata kuliah Tanaman dalan Lanskap dan mata kuliah Teori Desain
Lanskap pada tahun ajaran 2008/2009. Kegiatan kemahasiswaan yang diikuti
penulis menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap.

PRAKATA
Assalamualaikum, wr.wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
magang yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2009 ini ialah pengelolaan lanskap
dengan judul Pengelolaan Lanskap Permukiman di Bogor Nirwana Residence,
Kota Bogor, Jawa Barat.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak
karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Aris Munandar, MS. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membina dan membantu dengan penuh kesabaran.
2. Ir. Marietje M Wungkar, M,Si selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan motivasi dan nasehat yang sangat berarti.
3. Dr. Syartinilia, SP, M.Si dan Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS. selaku
dosen penguji atas segala bantuan dan saran yang telah diberikan.

4. Bapak Akmal Arifin, Bapak Apip, Bapak Untung Panjaitan serta seluruh
team Estate Management selaku pembimbing lapangan serta seluruh
jajaran PT. Graha Andrasentra Propertindo yang telah memberi
kesempatan penulis untuk melaksanakan magang skripsi.
5. Ismail ”Agil” Sulaeman atas dukungan, bantuan, serta do’anya.
6. Rina, Vella, Indah, dan teman-teman mahasiswa ARL 42, 43, 41, serta 44
atas dukungan selama perkuliahan.
7. Mamah, Bapak, Heni Nuraeni, Indri, Ayu, dan Roni atas semua do’a serta
pengorbanannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa hasil skripsi ini belum sempurna dan masih
memiliki kekurangan. Semoga skripsi ini menjadi pedoman dan memberikan
manfaat yang luas untuk pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, Januari 2010
Penulis,

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...................................................................................


xii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xv

PENDAHULUAN ....................................................................................
Latar Belakang ..............................................................................
Tujuan............................................................................................
Kegunaan .......................................................................................

1
1
2
2


TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
Lanskap Permukiman ....................................................................
Pengelolaan Lanskap .....................................................................
Pemeliharaan Lanskap ...................................................................

4
4
5
6

METODOLOGI ......................................................................................
Lokasi dan Waktu..........................................................................
Metode Kerja .................................................................................
Batasan ..........................................................................................
Pengumpulan Data ........................................................................

8
8
8
10

10

KONDISI UMUM KAWASAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE
Luas, Letak, dan Batas Kawasan ...................................................
Aksesibilitas ..................................................................................
Iklim ..............................................................................................
Geologi dan Jenis Tanah ...............................................................
Vegetasi dan Satwa .......................................................................
Kondisi Sosial Tapak ....................................................................

12
12
12
13
13
13
14

PENGELOLAAN DAN RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP
PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE .........................

Sejarah dan Pengembangan ..........................................................
Pengelolaan Lahan ........................................................................
Pengelolaan Tanah ............................................................
Pengelolaan Air .................................................................
Pengelolaan Batuan ...........................................................
Pengelolaan Ruang ........................................................................
Area Penerimaan ...............................................................
Area Transisi .....................................................................
Area Perumahan ................................................................
Lanskap Tahap 1 ...................................................
Lanskap Bayu Nirwana .........................................
Lanskap Panorama Nirwana .................................
Lanskap Bukit Nirwana ........................................

15
16
17
19
21
23
24
24
26
27
27
29
32
32

Lanskap Tirta Nirwana .........................................
Lanskap Arga Nirwana .........................................
Lanskap Padma Nirwana ......................................
Rencana Desain Lanskap Cluster Excellent .........
Area Komersial .................................................................
Lanskap Orchard Walk .........................................
Lanskap The Jungle Waterpark Adventure...........
Rencana Desain Lanskap Aston Bogor Hotel ......
Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial .................................
Taman dan Penghijauan ........................................
Gedung Serba Guna ..............................................
Sarana Pendidkan..................................................
Sarana Peribadahan ...............................................
Sarana Olah Raga .................................................
Sarana Keamanan .................................................
Konsep Pengembangan .................................................................
Konsep Tata Hijau.............................................................
Konsep Sirkulasi ...............................................................
Utilitas ...............................................................................
Pengelolaan sosial .........................................................................
Sistem Ketenaga-kerjaan ...................................................
Pelayanan Penghuni Perumahan .......................................
Pengelolaan Pengunjung Kawasan ...................................
Pengelolaan Warga Sekitar Kawasan................................
Pengelolaan Keuangan ..................................................................
Pengelolaan Peralatan dan Bahan .................................................
Pemeliharaan Lanskap Permukiman .............................................
Klasifikasi Kawasan Pemeliharaan .................................
Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan ................................
Pemeliharaan Fisik................................................
Pemeliharaan Ideal ................................................
Proses Monitoring dan Evaluasi Pekerjaan .......................

36
37
38
42
43
44
46
47
50
52
53
53
54
55
55
56
56
64
67
69
69
79
80
81
82
84
87
87
88
91
108
116

PERMASALAHAN PENGELOLAAN LANSKAP DAN ALTERNATIF
SOLUSINYA ...........................................................................................
118
SIMPULAN DAN SARAN .....................................................................
Simpulan........................................................................................
Saran ..............................................................................................

122
122
119

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

123

LAMPIRAN .............................................................................................

125

DAFTAR TABEL

No.

Halaman

1. Kegiatan magang dan alokasi waktu .................................................

10

2. Jenis, sumber, cara pengambilan, dan keguanaan ..............................

11

3. Tata guna lahan di BNR .....................................................................

18

4. Panjang dan luasan prasarana jaringan jalan......................................

64

5. Kapasitas dan efektivitas tenaga kerja pemeliharaan ........................

75

6. Jadwal dan frekuensi pemeliharaan lanskap ......................................

76

7. Alokasi biaya Estate Management per tahun .....................................

84

8. Jumlah alat dalam kegiatan pemelihraan oleh kontraktor ..................

85

9. Standar dan acuan pemeliharaan ........................................................

90

10. Bahan, dosis, dan kegunaan dalam pengobatan kolam ......................

99

11. Jenis dan jumlah rusa .........................................................................

101

12. Evaluasi lanskap BNR dan alternatif solusinya .................................

118

DAFTAR GAMBAR

No.

Halaman

1. Peta orientasi lokasi Bogor Nirwana Residence ...............................

8

2. Hubungan antara pengelolaan dengan desain .....................................

15

3. Lokasi longsor dan penanggulangannya ...........................................

20

4. Desain yang memanfaatkan batu ........................................................

24

5. Sculpture rusa pada area penerimaan .................................................

24

6. Peta tata ruang BNR ............................................................................

25

7. Area transisi ........................................................................................

26

8. Kondisi perumahan Tahap 1 ...............................................................

30

9. Kondisi perumahan cluster Bayu Nirwana ........................................

31

10. Kondisi perumahan cluster Panorama Nirwana ..................................

34

11. Kondisi perumahan cluster Bukit Nirwana .........................................

35

12. Kondisi perumahan cluster Tirta Nirwana ..........................................

39

13. Kondisi perumahan cluster Arga Nirwana ..........................................

40

14. Kondisi perumahan cluster Padma Nirwana ......................................

41

15. Sarana parkir yang memiliki view Gunung Salak ...............................

44

16. Kondisi lanskap Nirwana Epicentum ..................................................

45

17. Penanaman pisang kipas dan bambu jepang sebagai Screen ..............

49

18. Tata letak fasillitas umum dan fasilitas sosial .....................................

51

19. Taman jajan .........................................................................................

52

20. Gazebo sebagai fasilitas pendukung kawasan.....................................

53

21. Bangunan sekolah Madania ................................................................

54

22. Masjid Roosniah Al-Ahmad ...............................................................

55

23. Penyebaran vegetasi Tahap 1 ..............................................................

58

24. Penyebaran vegetasi Tahap 2 ..............................................................

59

25. Penyebaran vegetasi Nirwana Epicentrum..........................................

60

26. Penanaman untuk ameliorasi iklim pada taman. .................................

61

27. Penanaman sebagai pengarah jalan .....................................................

62

28. Penanaman untuk estetika ...................................................................

63

29. Penampang jalan ROW 24 ..................................................................

65

30. Fasilitas tansportasi berupa shuttle bus ...............................................

64

31. Penataan sirkulasi ................................................................................

66

32. Utilitas .................................................................................................

68

33. Kondisi saluran terbuka.......................................................................

69

34. Struktur organisasi Estate Management, PT GAP ..............................

70

35. Tenaga security dan lokasi tugasnya ...................................................

78

36. Kegiatan bakti sosial ...........................................................................

82

37. Nursery ................................................................................................

86

38. Peta intensitas pemeliharaan ...............................................................

89

39. Teknis penyiraman. .............................................................................

91

40. Penyiangan gulma di median jalan .....................................................

92

41. Teknis pemangkasan ...........................................................................

94

42. Tanaman yang tumbuh setelah penggundulan ....................................

96

43. Tanaman hasil penyulaman .................................................................

97

44. Perbaikan PJU .....................................................................................

98

45. Perbaikan jalan ....................................................................................

98

46. Proses vacum kolam renang ................................................................

100

47. Mahasiswa memberian makanan kepada rusa ....................................

102

48. Pengerukan kolam angsa .....................................................................

105

49. Pembersihan, pengangkutan, dan penimbunan sampah ......................

107

50. Permasalahan sampah .........................................................................

108

51. Pelaksanaan dan hasil desain baru signage BNR ................................

110

52. Proses pembangunan dan hasil desain berm dan median ...................

111

53. Kondisi awal dan pelaksanaan desain taman bundaran ......................

111

54. Denah desain taman bundaran ............................................................

112

55. Denah desain taman jajan....................................................................

114

56. Pengelolaan rusa..................................................................................

115

57. Pembuatan kolam minum kedua .........................................................

116

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Halaman

1. Rencana desain lanskap cluster Excellent ...........................................

121

2. Rencana desain lanskap Aston Bogor Hotel dan Resort ....................

124

3. Peraturan lingkungan di Bogor Nirwana Residence ...........................

127

4. Jenis dan lokasi tanaman di BNR........................................................

129

5. Struktur organisasi PT GAP ................................................................

134

6. Surat perjanjian pekerjaan ...................................................................

138

7. Rekapitulasi absensi tenaga harian......................................................

142

8. Form daftar komplain ..........................................................................

143

9. Rencana anggaran biaya desain taman bundaran ................................
10. Form permohonan uang muka ............................................................

144

11. Rencana anggaran biaya desain taman jajan .......................................

142

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus
dipenuhi. Rumah sebagai kebutuhan dasar seperti yang dikemukakan dalam teori
Maslow akan terus meningkat permintaannya seiring dengan meningkatnya
populasi. Kota Bogor sebagai salah satu kota satelit Jakarta mendukung
kebutuhan kota terutama dalam bidang penyediaan permukiman. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya pergerakan penduduk yang bekerja di Jakarta tapi tinggal
di Kota Bogor. Sehingga menjadikan maraknya pembangunan permukiman baru
di Kota Bogor.
Lanskap

alami

dijadikan

salah

satu

taktik

pengembang

untuk

mempromosikan kawasan pemukimannya. Salah satunya adalah Bogor Nirwana
Residence (BNR) yang dikembangkan PT Graha Andrasentra Propertindo. BNR
menawarkan lingkungan yang nyaman dan berkarakter. Kawasan ini dikelilingi
pemandangan yang indah dan udara yang bersih karena lokasinya tepat berada
pada kaki Gunung Salak. BNR merupakan tempat yang tepat untuk tempat
tinggal, bisnis, dan santai. BNR ini memiliki konsep “simply paradise inspired by
nature” dalam perencanaannya. BNR berkomitmen untuk tetap memperhatikan
kelestarian dan nuansa alami namun tetap modern. Konsep ini diaplikasikan
dengan menetapkan rasio 40% untuk bangunan dan 60% berupa ruang terbuka.
Dalam penerapan desainnya menjadi BNR lanskap permukiman yang lebih baik.
Seberapa baiknya perencanaan dan desain menjadi sia-sia bila tidak
dikelola dengan baik. Penentu dari keberhasilan sebuah pembangunan lanskap
adalah kegiatan pengelolaan kawasannya tetap terjaga dan berfungsi seperti yang
telah direncanakan. Untuk mencapai kenyamanan, keamanan, keindahan, serta
kelestarian bagi penghuni maka kegiatan pengelolaan lanskap perlu diberi
perhatian yang sama besarnya dengan perancangan dan desain. Permasalahan
yang dihadapi adalah pembangunan yang begitu dinamis membutuhkan
pengelolaan yang berbasis ekologi agar sumberdaya lanskap terawat dan tidak
rusak. Untuk pengelolaan yang dimaksud adalah pengelolaan untuk menjaga
integritas lanskap terhadap bentuk (form), kekuatan (forces), dan keistimewaan
(features) kawasan BNR menjadi kawasan yang ideal (Simonds, 1983).

2

Tujuan
Tujuan umum kegiatan magang pada bidang Arsitektur Lanskap di
kawasan pemukiman Bogor Nirwana Residence adalah :
1.

Mempelajari bentuk pengelolaan lanskap permukiman yaitu pengelolaan
lahan, menciptakan karakter dalam ruang, pengelolaan sosial, pengelolaan
peralatan dan bahan, pengelolaan keuangan, dan pemeliharaan lanskap di
Bogor Nirwana Residence.

2.

Memahami proses dalam mengelola lanskap dimulai dari penetapan tujuan
pengelolaan, membuat rencana pengelolaan, pelaksanan, sampai evaluasi.

3.

Mempelajari teknis-teknis pekerjaan pada bidang pengelolaan lanskap
permukiman baik di dalam kantor maupun di lapangan. Bentuk pekerjaan
di dalam kantor/studio antara lain membuat program-program pengelolaan,
membuat gambar-gambar perencanaan, dan administrasi. Kemudian
bentuk pekerjaan di lapangan adalah kegiatan survay lokasi, pelaksanan
renovasi taman, serta teknis pemeliharaan taman seperti penyiraman,
pemupukan,

pengendalian

hama

penyakit,

pengendalian

gulma,

pemangkasan.
4.

Mempelajari sistem pengelolaan perusahaan, pengaturan anggaran biaya,
dan pengaturan sumber daya manusianya.

Kegunaan
Kegunaan yang diperoleh dari kegiatan magang ini selain bermanfaat
bagi nilai akademik dan keahlian juga manfaat lain yang tidak dapat diukur.
Beberapa manfaat yang dirasakan mahasiswa antara lain:
1.

Memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan di bidang
arsitektur lanskap dalam menghadapi kondisi lapangan kerja yang
sesungguhnya terutama mengenai pengenalan pekerjaan pengelola
lanskap permukiman.

2.

Mahasiswa turut berpartisipasi mengidentifikasi masalah yang
berkenaan dengan proses kegiatan lanskap yang ditemui di tempat
magang dan membantu memberikan alternatif solusi atas permasalahan
tersebut.

3

3.

Memperoleh dan memberikan informasi mengenai teori dan teknis
suatu pekerjaan yang berkaitan dengan pengelolaan lanskap.

4.

Menjalin kerja sama dan komunikasi yang baik antara mahasiswa
dengan karyawan PT Graha Andrasentra Propertindo, dan Departemen
Arsirektur Lanskap, IPB

4

TINJAUAN PUSTAKA
Lanskap Permukiman
Undang-undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1992 merumuskan
pengertian dasar dari istilah perumahan dan permukiman. Perumahan merupakan
tempat untuk menyelenggarakan kegiatan bermasyarakat dalam lingkup terbatas.
Perumahan berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
untuk mengembangkan kehidupan dan penghidupan keluarga. Sedangkan
permukiman merupakan wilayah yang didominasi oleh lingkungan hunian dengan
fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana, sarana
lingkungan, dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja
terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan. Satuan lingkungan
permukiman merupakan kawasan perumahan dengan luas wilayah dan jumlah
penduduk yang tertentu, yang dilengkapi dengan sistem prasarana, sarana
lingkungan, dan tempat kerja terbatas dan dengan penataan ruang yang terencana
dan teratur sehingga memungkinkan pelayanan dan pengelolaan yang optimal.
Penataan ruang dan kelengkapan prasarana dan sarana lingkungan dan sebagainya
dimaksudkan agar lingkungan tersebut sehat, aman, serasi, dan teratur serta dapat
berfungsi sebagaimana diharapkan.
Kastoer (1995) menjelaskan bahwa wilayah permukiman di perkotaan
memiliki keteraturan bentuk secara fisik. Sebagian besar rumah menghadap secara
teratur ke arah jalan yang ada dan sebagian besar terdiri dari bangunan permanen,
berdinding tembok, dan dilengkapi dengan penerangan listrik. Kerangka jalannya
ditata bertingkat mulai dari jalan raya, jalan penghubung, hingga jalan lingkungan
atau lokal.
Simonds (1983) mengidentifikasi pemukiman terdiri dari kelompokkelompok rumah yang memiliki ruang terbuka hijau secara bersama-sama serta
merupakan kelompok yang cukup kecil untuk melibatkan keluarga dalam suatu
aktivitas, tetapi cukup besar untuk menampung semua fasilitas umum seperti
tempat berbelanja, lapangan bermain, serta daerah penyangga. Menurut Nurisjah
dan Pramukanto (1995), bentuk kawasan permukiman dengan model park housing
complex merupakan lingkungan hunian yang akan memberikan lingkungan yang
baik bagi warganya dalam arti memuaskan, aman, dan menyenangkan.

5

Lingkungan seperti ini dapat menunjang setiap individu yang bermukim di
dalamnya untuk mengkreasikan seluruh aktivitas kehidupannya secara maksimum
baik jasmani maupun rohani.
Chiara dan Koppelman (1989) menunjukkan tujuh karakter fisik yang
harus diperhatikan pada kawasan permukiman agar layak dihuni yaitu (1) kondisi
tanah dan lapisan tanah; (2) air tanah dan drainase; (3) bebas tidaknya dari bahaya
banjir permukaan; (4) bebas tidaknya dari bahaya topografi; (5) pemenuhan
pelayanan kesehatan, keamanan, pembuangan air limbah, penyediaan air bersih,
pembuangan sampah, dan jaringan utilitas; (6) potensi untuk pengembangan ruang
terbuka; dan (7) bebas tidaknya dari gangguan debu, asap, dan bau busuk.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) yang menetapkan luas ideal
RTHKP minimal yaitu 20% dari luas kawasan. Tujuan penetapan RTHKP
bertujuan untuk (1) menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan
perkotaan; (2) mewujudkan kesimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan
buatan di perkotaan; (3) meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat,
indah, bersih dan nyaman.

Pengelolaan Lanskap
Menurut Arifin (2000),

pengelolaan merupakan upaya terpadu dalam

penataan, pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian, pengawasan, pengendalian, dan
pengembangan lingkungan hidup sehingga tercipta lanskap yang bermanfaat bagi
manusia dan mahluk hidup lainnya. Dalam mengelola lanskap permukiman perlu
mempertimbangkan tata ruang baik zonasi ruang sesuai fungsi, sirkulasi,
aksesibilitas, kesatuan antar ruang, dan hubungan antar ruang. Selain itu juga
fungsi ekologis meliputi aspek resapan air, area penyangga, kesesuaian habitat,
keanekaragaman flora dan fauna, pegendalian iklim mikro. Kemudian pemilihan
jenis tanaman untuk penghijauan, preferensi terhadap tumbuhan lokal sebagai
identitas daerah, pelestarian tanaman langka, pertimbangan estetika dan nilai
ekonomi. Juga didukung dengan pemanfaatan elemen taman untuk memperoleh
efisiensi daur ulang dan aspek sosial budaya. Kesehatan dam kebersihan dinilai
dari perencanaan drainase, penanganan limbah dan daur ulangnya, dan kesehatan

6

tanaman. Keamanan tentu menjadi aspek yang sangat penting untuk menciptakan
rasa aman bagi penghuni. Keamanan ini dapat didapat dari adanya pagar, cul-desac, tipe-tipe perumahan/apartemen, condominium, dan kesesuaian lahan.
Terakhir, hal yang sangat penting dalam pengelolaan lanskap permukiman yaitu
kegiatan pemeliharaan baik fisik maupun ideal dalam upaya meningkatkan
kesuburan tanah.
Berdasarkan standar prinsip klasik, lanskap buatan terbentuk ketika
lanskap dan objek di dalamnya dibangun oleh manusia/seniman. Contohnya
adalah rumah yang terisolasi, desa, kota, dan jalur komunikasi merupakan elemen
lanskap hasil kreasi manusia. Ketika pembangunan bersatu dalam kelompok baik
desa maupun kota tantangan yang dihadapi dalam mengelolanya adalah
permasalahan sirkulasi. Masukan, keluaran, dan aliran di dalam sistem
membutuhkan pengawasan dan pengelolaan yang cermat.
Pentingnya pengelolaan lanskap untuk menjaga dan merawat areal taman
dengan segala fasilitasnya tetap sesuai dengan tujuan desain dan fungsi semula.
Pengeloaan lanskap berlangsung dengan membuat program pengelolaan yang
terstruktur dalam organisasi, tenaga kerja, jadwal, ketersedaiaan alat dan bahan,
dan pendanaan. Secara teknis, dibutuhkan personel untuk menjalankan sistem
pengelolaan. Pengelolaan dapat dilaksanakan oleh keluarga, kelompok kelurga,
maupun instansi yang ditunjuk. Adapun tujuan akhir dari kegiatan pengelolaan
untuk menjaga agar taman/lanskap yang dikelola tetap berkelanjuan.
Menurut John dan MacKinnon (1993), evaluasi keefektifan pengelolaan
harus menjadi proses sadar yang bertujuan untuk menilai kemajuan yang
diarahkan untuk mencapai tujuan pengelolaan jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang. Lebih jauh lagi evaluasi keefektifan ini menjadi tahap pengenalan
dalam proses pengelolaan secara manyeluruh.
Pemeliharaan Lanskap
Dalam pemeliharaan taman, dikenal istilah pemeliharaan ideal dan
pemeliharaan fisik. Pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan yang mengacu
pada desain dan tujuan semula. Sedangkan pemeliharaan fisik taman meliputi
pekerjaan untuk tetap menjaga keindahan, keasrian, kenyamanan, dan keamanan
taman. Pekerjaan tersebut meliputi kegiatan pembersihan taman, penggantian

7

elemen-elemen yang rusak atau tidak berfungsi, penyiraman tanaman, dan
penyiangan gulma, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,
serta penyulaman.
Menurut Render dan Heizer (1997), pemeliharaan terbagi dalam dua
kelompok yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenance. Preventive
maintenance menunjukkan inspeksi dan pelayanan rutin dalam menjaga fasilitas
dengan perawatan yang baik. Dalam kegiatan pencegahan ini difokuskan untuk
membangun sistem yang mampu menemukan potensi kegagalan dan membuat
perubahan atau memperbaiki sehingga dapat mencegah kegagalan. Sedangkan
breakdown maintenance merupakan upaya pergantian saat terjadi kerusakan pada
peralatan dan harus diperbaiki pada basis prioritas atau kondisi darurat.

8

METODOLOGI
Lokasi dan Waktu
Kegiatan magang ini dilaksanakan di Bogor Nirwana Residence yang
terletak di Jalan Dreded-Pahlawan, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor
Selatan, Kotamadya Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Sumber: Bogor Nirwana Residence, dengan perubahan

Gambar 1. Peta orientasi lokasi Bogor Nirwana Residence

Kegiatan magang dilaksanakan pada bagian Estate Management tepatnya
Divisi Town Maintenance Support, PT Graha Andrasentra Propertindo di bawah
bimbingan Supervisor Environment dan Landscape dan staf Maintenance.
Magang ini berlangsung selama 19 minggu, dimulai pada tanggal 2 Maret 2009
sampai dengan tanggal 10 Juli 2009. Selama magang mahasiswa mengikuti
prosedur kerja perusahaan dengan jam kerja selama 8 jam per hari.
Metode Kerja
Metode magang untuk kegiatan pengelolaan di BNR dilakukan dengan
cara:
1.

partisipasi aktif dalam kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan.
Mahasiswa mengikuti perkerjaan di dalam Divisi Town Maintenance

Support di dalam kantor dan studio baik pekerjaan teknis maupun administrasi.
Pekerjaan kantor yang dilaksanakan antara lain membuat rencana-rencana
pengelolaan terhadap fasilitas publik dan asset perusahaan, desain baru taman-

9

taman lingkungan, membuat atau mengikuti regulasi perusahaan terhadap
pengunjung, serta membantu pengelolaan dan pemeliharaan ekosistem kawasan
baik alami dan buatan. Sedangkan pekerjaan studio seperti membuat gambargambar kerja dalam desain seperti denah, perspektif, detail konstruksi, serta
merencanakan anggaran biaya.
Selain itu juga mahasiswa mengikuti pekerjaan-pekerjaan dalam divisi lain
seperti pada Divisi Housing mempelajari teknis konstruksi perumahan, Planning
dan Design dalam membuat konsep kawasan, regu security dalam menjamin
keamanan, kontraktor yang menangani pemeliharaan lingkungan, serta Customer
Relation dalam memberikan pelayanan terhadap penghuni, pengunjung, dan
Pemerintah Kota.
2.

melakukan pengamatan dan pekerjaan langsung di lapang.
Mahasiswa dalam masa magangnya mengamati dan ikut aktif dalam

pelaksanaan pekerjaan pengelolaan seperti bagaimana PT GAP menerapkan
konsep dalam penataan ruang, konsep sirkulasi, pengelolaan ekologi, inventarisasi
taman-taman terbangun, teknis-teknis pemeliharaan taman, serta pelaksanan
program kerja yang telah dibuat di dalam kantor dan studio. Selain itu juga
dilakukan wawancara kepada tenaga lapangan untuk mendapatkan data dan
informasi yang dapat menambah wawasan mahasiswa.
3.

melakukan studi pustaka.
Studi pustaka diperlukan untuk mendapatkan acuan dalam pelaksanaan

kerja dan pembuatan laporan. Pustaka tertulis berupa dokumen yang berasal dari
perusahaan seperti buku panduan penghuni, panduan security, kontrak kerja, buku
panduan pengelolaan rusa dari BKPH Bogor, internet, brosur promosi perusahaan,
dan sumber-sumber lain. Sebagai acuan penulisan pustaka didapat dari buku-buku
literatur yang berkaitan dengan pengelolaan lanskap.
Tabel 1 menunjukkan jenis kegiatan dan alokasi waktu selama
pelaksanaan magang. Pelaksanaan telah sesuai dengan perencanaan pada
proposal sebelumnya.

10

Tabel 1. Kegiatan magang dan alokasi waktu
Jenis Kegiatan

Maret

April

Mei

Juni

Juli

2009

2009

2009

2009

2009

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Pengenalan kondisi tempat magang

• •

Mempelajari pengelolaan lahan

• • • •
• • • •

Mempelajari pengelolaan ruang
Mempelajari mengenai penataan

• • • •

vegetasi, sirkulasi, dan utilitas

• •

Mempelajari mengenai keamanan

• • •

Mempelajari masalah pemeliharaan
Pekerjaan kantor dan studio

• • • • • • • • • • • • • • • • •

Pekerjaan lapangan

• • • • • • • • • • • • • • • • •


Pelengkapan data




Evaluasi kegiatan
Studi pustaka

2

• • • • • • • • • • • • • • • • •



Batasan
Kegiatan magang mencakup setiap kegiatan yang berkaitan dengan dengan
pengelolaan lanskap yang berlangsung dalam perusahaan. Adapun area tinjauan
adalah lokasi perumahan tahap 1 dan 2 BNR meliputi seluruh area cluster, berm
dan median di sepanjang boulevard sampai pelataran The Jungle yang dipandu
oleh pembimbing lapangan. Selain kegiatan lapangan, mahasiswa juga melakukan
kegiatan adminstrasi untuk kegiatan perencanaan, desain, dan program-program
pengelolaan di dalam kantor. Setiap kegiatan di bawah pengawasan Environment
dan Landscape, Divisi Town Support.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui partisipasi aktif di dalam kantor dan
lapangan, pengamatan langsung, wawancara, survay, dan studi literatur. Data
yang didapat berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari bahan
perkuliahan di Departemen Arsitektur Lanskap dan wawancara serta partisipasi
aktif dengan tenaga harian, pengawas lapangan, staf dan Tim di Estate

11

Management. Data penunjang diperoleh melalui wawancara secara khusus dengan
karyawan Divisi Planning dan Design, dan Housing. Sedangkan data sekunder
didapat dari berbagai literatur yang berasal buku-buku, booklet, brosur, artikel,
skripsi, dan internet. Data yang diperoleh selama magang dengan jenis, sumber,
cara pengambilan, dan kegunaan data ditampilkan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Jenis, sumber, cara pengambilan, dan kegunaan data
Jenis data

Sumber

Cara pengambilan

Kegunaan

1. FORM, FORCESS, dan FEATURES LANSKAP
Letak kawasan

BNR

studi literatur

Kondisi umum tapak

Luas dan batas

BNR

studi literatur

Daya dukung tapak

Aksesibilitas

BNR

studi literatur

Orientasi

Iklim mikro

BMG,

studi literatur, survay

Kenyamanan

kawasan

lapangan

2. PENGELOLAAN LANSKAP PERMUKIMAN
Pengelolaan lahan

Pengelolaan ruang

BNR,

wawancara, studi

Analisis pemanfaatan

lapangan

literatur, pengamatan

sumber daya alam

BNR,

wawancara, studi

Analisis pemanfaatan

lapangan

literatur, pengamatan

ruang

wawancara, studi

Analisis fungsi ekologis

vegetasi dan satwa BNR,
lapangan

literatur

BNR,

wawancara, studi

Analisis pengaturan

lapangan

literatur, inventarisasi

sumber daya manusia

Pengelolaan

BNR,

wawancara, studi

Analisis pemasukan dan

keuangan

lapangan

literatur, inventarisasi

pengeluaran

Pengelolaan

BNR,

wawancara, studi

Analisis efektifitas

peralatan dan

lapangan

literatur, inventarisasi

Teknis

BNR,

Lapangan

pemeliharaan

lapangan

Pengelolaan sosial

bahan
Analisis bentuk
pemeliharaan

12

KONDISI UMUM
KAWASAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE
Luas, Letak, dan Batas Kawasan
Berdasarkan masterplan BNR sebagai kawasan permukiman dan
pariwisata memiliki luas lahan sebesar 1.200 hektar. Secara administratif, BNR
berdiri pada 2 kelurahan yaitu Kelurahan Mulyaharja dan Rangga Mekar,
Kecamatan Bogor Selatan, Kotamadya Bogor, Provinsi Jawa Barat. BNR terletak
di kaki Gunung Salak berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan air
laut. Batas-batas fisik lokasi Bogor Nirwana Residence dan sebagai berikut:
Utara

: tegalan (Kelurahan Empang)

Selatan

: perumahan penduduk (Kelurahan Sukamantri dan Keluarahan
Pamoyanan)

Barat

: tegalan dan Sungai Cisadane (Kelurahan Mulyaharja dan
kelurahan Pasirjaya)

Timur

: Sungai Cipinang Gading, perumahan penduduk (Kelurahan
Rangga Mekar).

BNR dilintasi oleh dua buah sungai yaitu sungai Cipinang Gading dan
sungai Cisadane. Selain itu BNR memiliki view ke Gunung Salak dan Gunung
Gede-Pangrango
Aksesibilitas
Kawasan Bogor Nirwana Residence memiliki akses yang mudah karena
berada di Pusat Kota Bogor. Terdapat beberapa akses yang dapat digunakan
untuk menuju BNR. Salah satunya melalui Jalan Batu tulis atau melalui Jalan
Dreded Pahlawan. Kedua jalan tersebut dapat diakses dari pintu tol JAGORAWI
yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat selama sepuluh menit
sehingga memudahkan penghuni maupun pengunjung untuk menuju BNR. Bogor
Nirwana Residence dapat dijangkau dari Jakarta melalui jalur tol Jakarta-Bogor
yang dapat ditempuh dalam waktu dua jam. Selain melalui jalur yang ada, akses
menuju BNR akan semakin mudah karena boulevardnya termasuk dalam
perencanaan jalan tol Bogor inner ring road.

13

Iklim
Berdasarkan data BMG Kota Bogor tahun 2008 suhu udara rata-rata
adalah 25,5˚C. Rata-rata curah hujan tahunan adalah 4.028 mm/tahun.
Kelembaban udara tertinggi terjadi sebesar 90%. Rata-rata kecepatan angin 2,5
Km/jam.
Geologi dan Jenis Tanah
Berdasarkan analisis Service Laboratory Seameo Biotrop tanah dikawasan
BNR tergolong tanah latosol cokelat yang berasal dari abu vulkanik. Jenis tanah
tersebut memiliki sifat tanah subur dan bertekstur remah. Kawasannya memiliki
topografi datar hingga curam. Kawasan perumahan dan komersial memiliki
topografi datar sedangkan area landai hingga curam menjadi kawasan
penghiijauan. Lokasi BNR yang berada di kaki Gunung Salak memberikan corak
bagi lanskapnya berupa batuan yang sangat banyak baik pada permukaan, di
dalam tanah maupun di sungai yang melintasi BNR. Batuan tersebut berasal dari
letusan Gunung Salak yang meningkatkan kandungan batu pada kawasan BNR.
Vegetasi dan Satwa
Tanaman yang ada di kawasan Bogor Nirwana Residence terdiri dari jenis
pohon, perdu, semak, herba, dan rumput. Tanaman-tanaman yang ada dapat
dikategorikan dalam dua jenis yaitu vegetasi eksisting dan introduksi. Vegetasi
eksisiting yaitu vegetasi yang telah ada sebelum pengembangan. Vegetasi ini
berada pada wilayah yang belum dikembangkan oleh perusahaan. Biasanya masih
berupa tegalan, kebun campuran, sawah, pekarangan, atau tempat yang jarang
disentuh manusia seperti bantaran sungai. Sedangkan vegetasi intoduksi yaitu
vegetasi yang ditambahkan dan merubah vegetasi lokal. Vegetasi introduksi ini
adalah tanaman yang memiliki estetika dan fungsi dalam kawasan. Biasanya
tanaman introduksi yang dipilih adalah jenis-jenis yang sedang populer seperti
tabebuia (Tabebuia sp.), hanjuang (Cordyline terminalis), kemboja (Plumeria
rubra), rumput gajah (Axonophus compressus), dan lain sebagainya.
Satwa yang dijumpai terdiri dari kelas mamalia (rusa), reptil (ular, kadal,
bunglon, tokek, biawak), amphibia (katak), dan berbagai jenis burung. Sedangkan

14

pada ekosistem air terdapat beberapa jenis ikan yang ada di danau dan air mancur.
Untuk jenis ikan yang dijumpai antara lain ikan mas, bawal, lele, nila, ikan seribu,
sepat. Kemudian terdapat ikan yang dipelihara oleh perusahaan yaitu ikan Koi di
kolam kantor Marketing dan berbagai jenis ikan yang berada di dalam akuarium
di wahana air Jungle.
Kondisi Sosial Tapak
BNR dihuni oleh warga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.
Jumlah penghuni sampai Juli 2009 tercatat 697 kepala keluarga. Pelayanan
perusahaan terhadap kepuasan penghuni diakomodasi oleh Customer Relation
(CR) yang melayani berbagai komplain warga baik dalam hal kondisi lingkungan
dan bangunan. Selain itu CR secara rutin mengadakan berbagai acara sosial bagi
penghuni seperti kegiatan oleh raga atau perayaan hari besar.
BNR ramai dikunjungi dari berbagai daerah dan mencapai 2 juta orang per
tahun. Pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas rekreasi yang ada di BNR.
Kemudian, warga sekitar BNR tergolong tingkat ekonomi menengah ke bawah.
Keberadaan BNR menjadi sumber mata pencaharian warga sekitar antara lain
menjadi tenaga perparkiran, tenaga pemeliharaan, staf, pedagang, atau ojeg.

15

PENGELOLAAN DAN RENCANA PENGELOLAAN
LANSKAP PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE
Menurut Lyle (1985), aktivitas yang paling dasar dalam pengeloaan
lingkungan adalah pengamatan secara terstruktur dan berkala terhadap
lingkungan.

Berdasarkan

informasi

yang

didapat

selanjutnya

dilakukan

monitoring. Pengelolaan selalu melibatkan redesign secara berkala, umpan balik
yang membentuk simpul menjadi hubungan yang kritis dan permanen antara
pengeloaan dan desain (Gambar 2). Tanpa pengelolaan yang dimasukan dalam
perhitungan, desain terpisah dengan kenyataan. Sedangkan pengelolaan tanpa
desain tidak memiliki pandangan kemungkinan masa depan.

Sumber: Lyle (1985)

Gambar 2. Hubungan antara pengelolaan dengan desain

Lyle (1985) mengungkapkan bahwa tugas pengelola lanskap harus kreatif,
tanggap terhadap semua bentuk masalah lingkungan termasuk perilaku yang tidak
wajar dari kebiasaaan manusia dan proses alam. Pengelola lanskap harus
mengarahkan perubahan dan bentuk perubahannya. Dalam mengelola lanskap
permukiman perlu mempertimbangkan tata ruang baik untuk zonasi ruang sesuai
fungsi, sirkulasi, aksesibilitas, kesatuan antar ruang, dan hubungan antar ruang.
Selain itu juga fungsi ekologis meliputi aspek resapan air, area penyangga,
kesesuaian habitat, keanekaragaman flora dan fauna, pegendalian iklim mikro.
Kemudian pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan, preferensi terhadap
tumbuhan

lokal

sebagai

identitas

daerah,

pelestarian

tanaman

langka,

pertimbangan estetika dan nilai ekonomi. Serta didukung oleh pemanfaatan
elemen taman untuk memperoleh efisiensi daur ulang dan aspek sosial budaya.
Kesehatan dam kebersihan dinilai dari perencanaan drainase, penanganan limbah

16

dan daur ulangnya, dan kesehatan tanaman. Keamanan tentu menjadi aspek yang
sangat penting untuk menciptakan rasa aman bagi penghuni. Keamanan ini
didapat

dari

adanya

pagar,

cul-de-sac,

tipe-tipe

perumahan/apartemen,

condominium, dan kesesuaian lahan. Terakhir, hal yang sangat penting dalam
pengelolaan lanskap permukiman yaitu kegiatan pemeliharaan baik fisik maupun
ideal dalam upaya menjaga bentuk sesuai dengan desain semula.
Menurut Arifin (2005), terdapat empat tahapan dalam proses pengelolaan :
1.

menetapkan tujuan pegelolaan,

2.

merencanakan bentuk pelaksanaan,

3.

pelaksanaan,

4.

pemantauan pelaksanaan dan perencanaan kembali.

Penetapan tujuan merupakan langkah pertama yang paling penting bagi pengelola
dalam mengarahkan pemeliharaan berada dalam jalur yang benar. Tujuan dalam
membuat sebuah karya lanskap sangat banyak dan beragam sedangkan taman dan
ruang terbuka biasanya memiliki satu tujuan. Biasanya pengelolaan dibuat untuk
kenyamanan dan menyediakan:
1.

tempat yang menyenangkan,

2.

tabir atau naungan,

3.

konservasi alam,

4.

keahlian dalam hortikultur,

5.

ruang untuk kegiatan olah raga dan rekreasi,

6.

kreasi kerja pada waktu luang.

Beberapa dari tujuan tersebut akan berubah dari rancangan semula mulai dari
pertama taman tersebut terbentuk. Kapanpun program pemeliharaan dibuat
harusnya sesuai dengan kegunaan dan fungsi dari lanskap.

Sejarah dan Pengembangan Bogor Nirwana Residence
Bogor Nirwana Residence adalah area yang diperuntukkan dan
dipergunakan sebagai suatu kawasan perumahan berupa hunian tempat tinggal,
usaha niaga, dan daerah komersil beserta fasilitas pendukungnya. BNR terletak di
wilayah

Pemerintahan

Daerah

Kotamadya

Bogor-Provinsi

Jawa

Barat.

Berdasarkan akta perikatan kesepakatan bersama No.10 tanggal 18 Oktober 1996,

17

PT Aliyah Panca Ha Fat diakuisisi oleh PT Sanggraha Pelita Sentosa. Kemudian
sesuai dengan akta-akta jual beli No 132, No. 133, dan No. 134 tanggal 30 Mei
1997 seluruh saham dan Asset PT Sanggraha Pelita Sentosa diambil alih oleh PT
Graha Andrasentra Propertindo yang merupakan anak perusahaan PT Bakrieland
Development Tbk dengan kepemilikan saham 99,4%. Permukiman Bogor
Nirwana Residence yang sebelumnya bernama Graha Bogor Indah berada dalam
pengembangan PT Graha Andrasentra Propertindo.
Pada masa pengembangan oleh PT Aliyah Panca Ha Fat dibangun
pengembangan tahap 1 seluas 30 hektar yang seluruhnya berupa perumahan.
Selanjutnya pada pengembangan oleh PT Graha Andrasentra Propertindo mulai
berkembang menjadi kawasan permukiman berskala kota yang menyediakan
fasilitas-fasilitas pendukung perumahan. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah sarana
rekreasi, sarana hiburan, area komersial, hotel, dan villa. Saat ini, pembangunan
fasilitas selesai dan sudah beroperasi sesuai dengan target pembangunan.
Beberapa kawasan masih dalam tahap pembangunan seperti hotel, pengembangan
waterpark, dan pembangunan cluster baru.
Pengelolaan Lahan
Kawasan BNR sebelumya merupakan pesawahan dengan kondisi tanah
dan kemiringan yang sesuai untuk kegiatan pertanian. Pemerintah Kota
mengijinkan PT GAP mengembangkannya menjadi kawasan permukiman
sehingga terjadi alih fungsi lahan secara besar-besaran. Lahan yang relatif sudah
terbentuk sehingga tidak banyak mengalterasi lahan secara signifikan. Adapun
kebijakan dalam mengelola lahan yaitu lahan sawah yang relatif datar
diperuntukkan sebagai kawasan perumahan sedangkan lahan yang relatif miring
hingga terjal dikelola menjadi area penghijauan dan taman-taman publik.
Sesuai dengan konsep dasar BNR bahwa empat puluh persen lahan untuk
bangunan dan enam puluh persen berupa lahan hijau. Konsep ini diaplikasikan
oleh Bogor Nirwana Residence ke dalam tata guna lahan yang terangkum pada
Tabel 3.

18

Tabel 3. Tata guna lahan di BNR
Area
Kavling rumah
Prasarana jalan dan saluran
Fasum dan fasos
Total luas kawasan tahap 1
Kavling rumah
Prasarana jalan dan saluran
Fasum dan fasos
Taman dan penghijauan
Danau
Gedung sebaguna
Sarana pendidikan
Sarana olahraga
Sarana ibadah
Area komersial
Orchard walk
Perkantoran/ruko
Waterpark 1
Waterpark 2
Area pengembangan
Total luas kawasan tahap 2
Sumber: Bogor Nirwana Residence

Luas (ribu m2)
149,1
69,3
37,2
255,6
280,4
170,4
90,7

Persentase (%)
58,2
27,1
14,7
100,0
40,4
24,5
13,1

149,7

21,6

3,4
694,6

0,5
100,0

Berdasarkan tabel di atas, BNR mengklaim 60% area hijau adalah fasilitas
selain bangunan rumah. Termasuk di dalamnya prasarana jalan dan saluran,
fasilitas umum dan sosial, area komersial, dan area pengembangan. Hal tersebut
tidak bisa dibenarkan karena area hijau atau ruang terbuka hijau (RTH) harus
terbebas dari perkerasan. Sehingga komposisi yang ada di dalam tabel tidak bisa
dijadikan pedoman.
Pada kondisi nyata, penghijauan di BNR dapat dihitung berdasarkan total
luas pekarangan, taman-taman lingkungan, berm dan median jalan, taman
perkatoran/pertokoan atau bentuk penghijauan lainnya.Hasil perhitungan total luas
penghijauan di BNR yaitu sebanyak 400.000 m2. Maka jika dibandingkan luasan
BNR tahap 1 da 2 didapatkan rasio RTH dengan area terbangun hampir mencapai
6 : 4.

19

Pengelolaan tanah
Tapak dilintasi oleh Sungai Cisadane dan Sungai Cipinang Gading. Secara
umum, sungai yang melewati kawasan BNR masih alami. Keduanya memiliki
sempadan yang terjal, berlembah, dan