Kekuatan yang Mempengaruhi Perilaku Kepala Sekolah Hasil Penelitian

instructional leader, director, evaluator, agent changer, transformer, and motivator. Peranan sebagai Manager meliputi interpersonal, informasional, dan decisional.

G. Kekuatan yang Mempengaruhi Perilaku Kepala Sekolah

Kekuatan yang mempengaruhi perilaku kepala sekolah digambarkan oleh Kowalski 2010: 52 sebagai berikut. Gambar X. 6 Kekuatan yang Mempengaruhi Perilaku Kepala Sekolah Kowalski, 2010.

H. Profil Kepala Sekolah Efektif

Profil kepala sekolah efektif adalah: 1 membangun relasi; 2 mendapatkan menyiapkan orang yang tepat; 3 menularkan rasa rendah hati dan sikap profesional; 4 menerapkan budaya disiplin dari kesadaran diri sendiri; 5 menentang kekerasan dan memiliki ketegasan untuk menindak; 6 menerapkan konsep Hedgehog Gray Streshy, 2010: 141. Konsep Hedgehog adalah seperti gambar berikut. Gambar X.7 Konsep Hedgehog Gray Streshy, 2010: 111 Karakteristik kepemimpinan kepala sekolah yang efektif menurut Levin 2012: 177, “Penetapan tujuan dan harapan; sumber daya stratejik; Perencanaan, pengkoordinasian, dan pengevaluasian mengajar dan kurikulum; peningkatan dan Konteks Pekerjaan Misalnya: budaya sekolah, standar masyarakat, dan politik Peranan Formal Misalnya: uraian tugas, kriteria evaluasi kinerja Bentuk Pekerjaan Misalnya: kebutuhan psikologi, personal, dan disposisi masuk kerja Apakah Anda dan guru bersemangat? Apakah yang mengarahkan tenaga sekolah Anda? Apakah sekolah Anda dapat melakukan yang terbaik? pelibatan dalam mengajar dan pengembangan; Penjaminan ketertiban dan dukungan lingkungan.

I. Keberhasilan Kepala Sekolah

Keberhasilan kepala sekolah ditentukan oleh: 1 mengambil peranan sebagai pemimpin pembelajaran; 2 meningkatkan keterampilan profesional guru dan mengembangkan peluang kepemimpinan; 3 mefokuskan pada pembangunan tim; 4 membangun kolaborasi sekolah dengan masyarakat; dan 5 menampilkan mutu kepemimpinan di sekolahnya. Selanjutnya, Whitehead et al. 2013 menambahkan keberhasilan kepala sekolah yaitu: mengetahui dirinya dan apa yang dapat dia lakukan; mempelajari perkembangan situasi dengan cepat; melakukan kolaborasi dengan stakeholders dalam mewujudkan visi belajar siswa, menciptakan iklim dan budaya sekolah yang kondusif; memfasilitasi dan mengembangkan kurikulum, strategi pembelajaran, dan lingkungan belajar siswa; menjadi pendengar yang baik; menggunakan sumber daya sekolah secara efektif dan efisien; mewujudkan rasa memiliki sekolah bagi warga sekolah; melakukan diskusi peningkatan mutu pembelajaran dengan guru, orang tua, dan stakeholders; mengantisipasi, menyesuaikan diri, dan memenuhi kebutuhan orang tua, guru, dan siswa; melakukan komunikasi efektif; memiliki fleksibelitas; menggunakan gaya kepemimpinan yang mendukung pembelajaran. Kerangka kesuksesan kepala sekolah digambarkan seperti gambar berikut. Gambar X.8 Kerangka Kesuksesan Kepala Sekolah Gray Streshy, 2008: 4 Flore 2001 memberikan pengaruh budaya sehat dan tidak sehat terhadap perilaku kepala sekolah seperti tabel berikut. Membangun relasi Menampilkan keterampilan guru; kumunikasi terbuka dengan staf; melibatkan staf dalam pembuatan keputusan Memiliki keteguhan hati dalam memutuskan Keras hati, agresif, mengajak, terlibat dengan kegiatan utama sekolah secara terus- menerus. Menularkan dua hal yaitu ingin profesional dan rendah hati Ramah dan adil, bertindak sabagai pelindung terhadap kekuatan eksternal. Menerapkan budaya disiplin Memiliki visi yang berfokus pada prestasi siswa; dia bukan manager kecil; mempromodikan uru secara bertanggung jawab. Memiliki rasa rendah hati yang sangat kuat Menilai kredit untuk kesuksesan sekolah bagi lainnya, memberi kesempatan personil untuk gagal. Menerapkan konsep Hedgehog Dia bersemangat terhadap prestasi siswa; mengetahui yang terbaik dapat dilakukan sekolah; mengetahui apa yang akan membuat sekolah tampil beda Menentang fakta brutal Menganalisis prestasi siswa dan data demografik; bekerja melalui tantangan; dia tidak berhenti dengan kesulitan. Memberi “Pertama Siapa… kemudian apa” Memiliki ruang gerak mengupah dan memberi semangat guru; dia tguh dalam mendapatkan orang yang tepat. Memiliki ambisi untuk mensukseskan sekolah Utamakan sekolah sebelum ambisi personal; meningkatkan profesionalisme dan kepemimpinan di antara staf; pengembangan nilai staf; menunjukkan perhatian terhadap kepemimpinan sekolah yang sukses. Kerangka Kesukses- an Kepala Sekolah Tabel X. 3. Perilaku Kepala Sekolah dalam Budaya Sehat dan Tidak Sehat Budaya Sehat Budaya Tidak Sehat Melihat semua stakeholders Jarang melihat kepentingan di luar sekolah Berkomunikasi rutin tentang pencapaian tujuan Menyediakan sedikit waktu untuk berkomunikasi Tidak pernah lupa bahwa mereka berperan sebagai model Mereka berperan pasif Bersemangat dengan pekerjaannya Kurang bersemanagat Menerima tanggung jawab budaya sekolah Kurang bertanggung jawab Terorganisasi Tidak terorganisasi Menunjukkan pandangan positif Menunjukkan pandangan negatif Membuat bangga dengan lingkungan fisik sekolah Kurang bangga dengan lingkungan fisik sekolah Memberdayakan guru secara tepat Jarang memberdayakan guru. Mendemonstrasikan sebagai pelayan-melindungi sekolah dan warga sekolah. Menunjukkan diri sebagai bos yang harus dilayani Flore, 2001

J. Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan National Center for Analyisis of Longitudinal Data in Education menemukan bahwa mutu kepala sekolah mempengaruhi tingkat keberhasilan sekolah termasuk kepuasan guru, pembuatan keputusan, persepsi orang tua tentang sekolah anaknya, dan terakhir berpengaruh pada kinerja akademik sekolah. Penelitian juga menemukan bahwa pekerjaan kepala sekolah adalah kompleks, multidimensional, dan efektivitas kepala sekolah tergantung tingkat pengalaman, perasaan senang terhadap berbagai tugas, dan tanggung jawab terhadap alokasi waktu kerja sehari-hari Rice, 2012: 1. Penelitian Wallace Foundation 2012 menemukan lima kunci tanggung jawab kepala sekolah sebagai leader yaitu: 1 penetapan visi keberhasilan akademik semua siswa berdasarkan standar yang tinggi; 2 perwujudan iklim sekolah yang aman, spirit kooperatif, dan dasar-dasar interaksi bermanfaat yang berlaku; 3 penguatan kepemimpinan kepala sekolah sehingga guru, orang tua, dan warga sekolah mengambil bagian dalam mewujudkan visi sekolah; 4 peningkatan mutu pembelajaran yang memungkinkan guru mengajar dengan cara terbaik dan siswa belajar sepenuhnya; 5 pengelolaan SDM, data, dan proses untuk mendukung peningkatan sekolah. Hasil penelitian Educational Sector Analytical and Capacity Development Partnership Bank Dunia tahun 2013 dan OECD 2015 menemukan bahwa mutu proses pembelajaran di sekolah tidak hanya tergantung pada kompetensi guru, tetapi juga kepala sekolah. Namun, kompetensi supervisi akademik kepala sekolah masih rendah. Pada hal kompetensi tersebut penting untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah Kompas, 19 Maret 2015: 11 Kompas, 8 Agustus 2015: 11.

K. Praktik