3
1.4 HIPOTESA 1.4.1
Gaya hidup mahasiswa yang mandiri diluar pengawasan orang tua yang cenderung bersifat hemat dan fasilitas makanan yang murah, higienis, dan tercukupi
kandungan gizinya sangat minim, maka kebutuhan gizi terutama mineral makro maupun mikro , salah satunya zat besi sangat kecil bahkan tidak diperhatikan
sehingga dapat memicu terjadinya anemia defisiensi zat besi 1.4.3
Proses anemia defisiensi zat besi ditandai dengan reendahnya konsentrasi hemoglobin Hb atau hematokrit nilai ambang batas referensi yang
disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah eritrosit dan Hb, meningkatnya kerusakan eritrosit hemolisis kehilangan darah yang
berlebihan.jenis anemia ada 3 yaitu anemia defisiensi zat besi Fe , anemia kekurangan asam folat, dan anemia kekurangan vitamin B12.
1.4.4 Akibat yang ditimbulkan dari anemia defisiensi zat besi bermacam-macam
gejalanya. Seperti lemah,letih lesu, sering mengantuk, cara berpikir yang mulai lambat, kndisi fisik terlihat pucat, dll
1.4.5 Faktor yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi pada mahasiswa adalah
nutrisi yang belum tercukupi Karena faktor sosialekonomi, lingkungan, dan gangguan dari faktor internal.
1.4.6 Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan cara mengatur dan mengganti dengan
makanan yang sehat, ekonomis, dan mencukupi nutrisinya terutama Fe.
1.5 TUJUAN
1.5.1 Untuk mengetahui bahwa gaya hidup mahasiswa yang jauh dari pantauan orang tua terutama dalam hal konsumsi makanan dapat menyebabkan anemia defisiensi zat
besi 1.5.2
Untuk mengetahui proses terjadinya anemia defisiensi zat besi pada tubuh dan jenis anemianya
1.5.3 Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari anemia defisiensi zat besi
1.5.4 Untuk mengetahui penyebab anemia defisiensi zat besi yang menyerang kalangan
mahasiswa yang hidup jauh dari pantaua orang tua 1.5.5
Untuk mengetahui langkah pencegahan anemia defisiensi zatt besi yang sesuai
4 dengan gaya hidup mahasiswa
1.6 MANFAAT
1.6.1 Menginformasikan kepada masyarakat pada umunya dan mahasiswa pada khususnya, bahwa gaya hidup dapat menjadi salah satu penyebab anemia defisiensi zat besi
1.6.2 Menambah pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab anemia defisiensi zat besi
termasuk dalam pemenuhan nutrisi 1.6.3
Mengetahui langkah pencegahan anemia defisiensi zat besi dengan pemenuhan nutrisi baik melalui maknan pengganti maupun makanan tambahan.
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 POLA HIDUP PENYEBAB ANEMIA PADA MAHASISWA
Anemia kekurangan zat besi atau yang dikenal dengan kurang sel darah merah masih menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang biasa dialami masyarakat semua
kelompok umur. Seperti itu pula yang banyak terjadi pada kalangan mahasiswa. Mahasiswa mengalami masalah gizi akibat ketidakseimbangan kehidupan dan kebutuhan gizi sehari-hari.
Pola makan yang tidak teratur dan asupan zat gizi yang tidak lengkap dapat menyebabkan terjadinya masalah gizi. Dapat pula akibat dari kurangnya pengetahuan tentang anemia status
gizi. Kebiasaan pola hidup sehat tidak teratur seperti nilai kandungan makanan yang dikonsumsi kurang bergizi juga salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Adanya mahasiswa
yang sering meremehkan pentingnya sarapan pagi bagi tubuh dan langsung melakukan aktivitas sehari-harinya. Padahal dalam pertumbuhan, tubuh membutuhkan nutrisi dalam
jumlah banyak dari zat besi. Gaya hidup penyebab anemia antara lain: •
Merokok. Perokok membutuhkan lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin yang bebas dari karboon monoksida.
• Jarang minum air putih sesudah makan. Tetapi sering minum kopi atau teh khususnya
sesudah makan dapat menghalangi penyerapan zat besi dalam tubuh. •
Tidak senang Mengkonsumsi makanan tinggi zat besi. Seperti daging merah, hati, kuning telur, ikan, ayam, kacang-kacangan, daun katuk, bayam dan roti gandum.
• Mengorbankan tubuh untuk mendapatkan berat badan ideal. Alih-alih mendapatkan
berat badan ideal, anda bisa terkena anemia karena asupan zat besi yang kurang. Pastikan anda mengkonsumsi karbohidrat, protein, seratt, mineral dan vitamin dengan
seimbang setiap hari.
2.2 PROSES TERJADINYA ANEMIA