PROSES TERJADINYA ANEMIA AKIBAT YANG DITIMBULKAN ANEMIA

5 BAB II PEMBAHASAN

2.1 POLA HIDUP PENYEBAB ANEMIA PADA MAHASISWA

Anemia kekurangan zat besi atau yang dikenal dengan kurang sel darah merah masih menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang biasa dialami masyarakat semua kelompok umur. Seperti itu pula yang banyak terjadi pada kalangan mahasiswa. Mahasiswa mengalami masalah gizi akibat ketidakseimbangan kehidupan dan kebutuhan gizi sehari-hari. Pola makan yang tidak teratur dan asupan zat gizi yang tidak lengkap dapat menyebabkan terjadinya masalah gizi. Dapat pula akibat dari kurangnya pengetahuan tentang anemia status gizi. Kebiasaan pola hidup sehat tidak teratur seperti nilai kandungan makanan yang dikonsumsi kurang bergizi juga salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Adanya mahasiswa yang sering meremehkan pentingnya sarapan pagi bagi tubuh dan langsung melakukan aktivitas sehari-harinya. Padahal dalam pertumbuhan, tubuh membutuhkan nutrisi dalam jumlah banyak dari zat besi. Gaya hidup penyebab anemia antara lain: • Merokok. Perokok membutuhkan lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin yang bebas dari karboon monoksida. • Jarang minum air putih sesudah makan. Tetapi sering minum kopi atau teh khususnya sesudah makan dapat menghalangi penyerapan zat besi dalam tubuh. • Tidak senang Mengkonsumsi makanan tinggi zat besi. Seperti daging merah, hati, kuning telur, ikan, ayam, kacang-kacangan, daun katuk, bayam dan roti gandum. • Mengorbankan tubuh untuk mendapatkan berat badan ideal. Alih-alih mendapatkan berat badan ideal, anda bisa terkena anemia karena asupan zat besi yang kurang. Pastikan anda mengkonsumsi karbohidrat, protein, seratt, mineral dan vitamin dengan seimbang setiap hari.

2.2 PROSES TERJADINYA ANEMIA

Mekanisme dasar terjadinya anemia dalam tubuh disebabkan 3 proses uatam yaitu kurangnya produksi sel darah merah yang sehat oleh “Pabrik” nya, kehilangan sel darah mer ah dalam jumlah besar dan dihancurkannya sel darah merah dalam jumlah yang besar dalam tubuh itu sendiri. Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau 6 kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis destruksi pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah disolusi terjadi terutama dalam sistem fagositik atau dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah hemolisis segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma konsentrasi normalnya 1 mgdl atau kurang ; kadar 1,5 mgdl mengakibatkan ikterik pada sclera.

2.3 AKIBAT YANG DITIMBULKAN ANEMIA

Gejala anemia defisiensi besi : mudah lelah, jantung sering berdebar-debar terutama saat berolahraga, napas pendek dan kepala sakit terutama saat berolahraga, sulit berkonsentrasi dan kepala pusing, kulit menjadi pucat, kram kaki, insomnia, merasa lapar dan ingin makan sesuatu yang aneh, semisal kertas, es, atau bahkan kotoran kelainan ini dikenal dengan pica, kuku berbentuk kurva ke atas, rasa sakit dan terdapat luka pada bagian mulut. Dampak dari anemia dapat meningkatkan risiko menderita infeksi karena daya tahan tubuh menurun. Anemia juga dapat berpengaruh dalam penentuan prestasi akademik mahasiswa. Mahasiswa yang mengalami anemia dapat mengalami penurunan kemampuan dan konsentrasi belajar, menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak. Dampak yang timbul semakin luas, misalnya mudah letih, rentan terhadap serangan penyakit serta tidak bergairah melakukan aktifitas yang padat. Padahal dalam kenyataannya mahasiswa juga dituntut untuk dapat melakukan aktifitas yang banyak. Selain itu juga pada mahasiswa putri gejala anemi lebih besar daripada mahasiswa putra karena perempuan mempunyai tingkat Hb yang lebih rendah dibandingkan laki-laki.

2.4 FAKTOR PENYABAB ANEMIA PADA MAHASISWA