3.1.2.3 Ketidakpatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan Laporan Keangan Pemerintah Daerah
Hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah mengenai kepatuhan
terhadap peraturan
perundang-undangan mengungkapkan
ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengakibatkan kerugian daerah, potensi kerugian daerah, kekurangan
penerimaan, administrasi,
ketidakekonomisan, ketidakefisienan,
dan ketidakefektifan. Variabel ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan LKPD diukur dengan menghitung jumlah kasus ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan atas LKPD
yang dilaporkan BPK. Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan dengan PUU dalam persamaan.
3.2 Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah di Indonesia yang telah diteliti oleh Transparency International Indonesia TII
tentang Indeks Persepsi Korupsi IPK. Pemerintah daerah yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu purposive sampling
dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria tersebut ditentukan sebagai berikut:
1. Pemerintah daerah telah diteliti oleh Transparency International Indonesia
TII pada tahun 2008. Pemilihan tahun 2008 dikarenakan data penelitian tahun 2008 penelitian dilakukan setiap dua tahun sejak tahun 2004
merupakan data terbaru yang dikeluarkan TII yang memenuhi syarat kedua, sehingga diharapkan lebih menggambarkan kondisi yang lebih mendekati
dengan fakta kekinian. 2.
Pemerintah daerah KotaKabupaten yang telah menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah kepada BPK dan telah selesai diaudit dan
dilaporkan oleh BPK sesuai dengan UU No. 15 Tahun 2006 tentang BPK dan Peraturan BPK No. 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peniliti atau data yang diperoleh secara tidak langsung melalui keterangan, catatan, dokumentasi, websitesitus resmi yang dikeluarkan oleh suatu instansi.
Penggunaan data sekunder dalam penelitian ini didasarkan pada alasan : 1 lebih mudah memperolehnya, 2 biayanya lebih murah, 3 sumber data adalah
lembaga terpercaya BPK RI dan Transparency International Indonesia sehingga data terpercaya keabsahannya.
Data diperoleh dari laporan Transparency International Indonesia TII yang berjudul “Mengukur Tingkat Korupsi di Indonesia 2008 : Indeks Persepsi
Korupsi Indonesia dan Indeks Suap” melalui komunikasi e-mail, dan dari Laporan Hasil Pemeriksan dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I dan II Tahun 2009
BPK RI yang diambil secara langsung ke kantor Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
3.4 Metode Pengumpulan Data