Akuntabilitas diyakini memberikan kontribusi dalam usaha mereduksi praktek korupsi yang banyak terjadi di pemerintah daerah. Semakin baik
akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah opini, sistem pengendalian intern, dan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan maka korupsi
yang terjadi di pemerintah daerah semakin berkurang. Namun pentingnya peran akuntabilitas publik dalam pemberantasan korupsi ini ternyata belum begitu
mendapat perhatian dan dikaji secara mendalam di Indonesia, hal itu dapat dilihat dari sulitnya mencari dan menggali informasi tentang pentingnya peran
akuntabilitas publik dalam pemberantasan korupsi Teguh Kurniawan, 2009. Secara empiris pengaruh akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
terhadap korupsi di pemerintah daerah di Indonesia juga belum diteliti. Berdasarkan paparan diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk
membuktikan teori yang menyatakan bahwa akuntabilitas publik berpengaruh terhadap korupsi dan menambah referensi tentang peran akuntabilitas publik
dalam pemberantasan korupsi dengan menganalisis secara empiris tentang PENGARUH AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH LKPD TERHADAP TINGKAT KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian tentang sejauh mana pengaruh akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terhadap tingkat
korupsi pemerintah daerah, penelitian ini dapat dirumuskan dengan pertanyaan berikut:
1. Apakah opini audit laporan keuangan pemerintah daerah berpengaruh
terhadap tingkat korupsi pemerintah daerah? 2.
Apakah tingkat kelemahan sistem pengendalian intern laporan keuangan pemerintah daerah berpengaruh terhadap tingkat korupsi pemerintah daerah?
3. Apakah tingkat ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan laporan keuangan pemerintah daerah berpengaruh terhadap tingkat korupsi pemerintah daerah?
1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh kualitas akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terhadap
korupsi pemerintah daerah melalui: 1.
Menguji pengaruh opini audit laporan keuangan pemerintah daerah berpengaruh terhadap tingkat korupsi pemerintah daerah.
2. Menguji pengaruh tingkat kelemahan sistem pengendalian intern laporan
keuangan pemerintah daerah terhadap tingkat korupsi pemerintah daerah. 3.
Menguji pengaruh tingkat ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang- undangan laporan keuangan pemerintah daerah terhadap tingkat korupsi
pemerintah daerah.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini bagi akademisi adalah: 1.
Memberi sumbangan referensi bagi pengembangan ilmu akuntansi sektor publik dalam perannya mengurangi korupsi yang banyak terjadi di organisasi
sektor publik di Indonesia. 2.
Memberi masukan bagi kegiatan penelitian yang lain di bidang akuntansi sektor publik terutama mengenai pentingnya akuntabilitas bagi organisasi
sektor publik. Kegunaan penelitian ini bagi organisasi sektor publik adalah :
1. Memberi sumbangan referensi bagi pemerintah daerah dalam pengambilan
kebijakan mengenai akuntabilitas laporan keuangan. 2.
Memberi sumbangan referensi bagi organisasi sektor publik yang berwenang dalam menentukan pedoman penyelenggaraan pemerintahanan terutama
dalam kaitanya dengan akuntabilitas laporan keuangan dan dalam usahanya mengurangi praktek korupsi yang banyak terjadi di organisasi sektor publik di
Indonesia.
1.4 Sistematika Penulisan
Penelitian ini, dalam sistematika penulisannya dibagi menjadi lima bab. Adapun sistematikanya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah yang diambil sesuai dengan latar belakang, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian, dan diakhiri dengan sistematika penulisan.
BAB II TELAAH PUSTAKA
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai telaah pustaka sebagai dasar penelitian yang terdiri dari landasan teori, penelitian terdahulu,
kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan bagaimana penelitian ini dilakukan secara
operasional. Dalam bab ini akan diuraikan variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data, serta metode analisis yang digunakan. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang deskripsi obyek penelitian yang terdiri
dari gambaran umum sampel dan hasil olah data serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian serta saran bagi penelitian mendatang.
15
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Telaah Pustaka
2.1.1 Teori Keagenan
Agency Theory
Agency theory menyangkut hubungan kontraktual antara dua pihak yaitu principal dan agent. Agency theory membahas tentang hubungan keagenan
dimana suatu pihak tertentu principal mendelegasikan pekerjaan kepada pihak lain agent yang melakukan pekerjaan. Agency theory memandang bahwa agent
tidak dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan principal Tricker, Opcit, 1984. Teori keagenan berusaha untuk menjawab
masalah keagenan yang terjadi antara pihak-pihak yang saling bekerja sama yang memiliki tujuan dan pembagian kerja yang berbeda.
Eisenhardt dalam Setyapurnama dan Norpratiwi 2006 menyatakan bahwa teori keagenan dilandasi oleh tiga asumsi, yaitu, asumsi sifat manusia
human assumptions, asumsi keorganisasian organizational assumptions, serta asumsi
informasi information
assumptions. Asumsi
sifat manusia
dikelompokkan menjadi tiga yaitu, 1 self interest, yaitu sifat manusia untuk mengutamakan kepentingan diri sendiri, 2 bounded-rationality, yaitu sifat
manusia yang memiliki keterbatasan rasionalitas, dan 3 risk aversion, yaitu sifat manusia yang lebih memilih mengelak dari risiko. Asumsi keorganisasian
dikelompokkan menjadi tiga yaitu, 1 konflik sebagai tujuan antar partisipan, 2