Dampak Dimanfaatkannya TIK Khusus- nya Komputer dengan Perangkatnya dalam Proses Pembelajaran Bagi Siswa
2. Dampak Dimanfaatkannya TIK Khusus- nya Komputer dengan Perangkatnya dalam Proses Pembelajaran Bagi Siswa
Hasil wawancara dengan kepala sekolah terungkap bahwa dampak positif yang dirasa- kan oleh siswa mengenai pemanfaatan komputer dengan perangkatnya dalam proses pembelajaran antara lain adalah: (1) siswa dapat belajar dari mana saja, tidak harus dari guru; (2) siswa bisa belajar dari komputer dan media- media belajar lainnya, dan (3) siswa menyadari bahwa pengetahuan itu luas sekali dan sumbernya dari mana saja. Kemudian siswa merasa senang. Siswa lebih tertarik kerena memang penjelasan materi lebih menarik. Siswa tidak perlu mencatat, cukup copy file.
Beberapa kali kepala sekolah melakukan supervisi kelas, terasa sekali nuansanya antara proses pembelajaran yang biasa saja dengan proses pembelajaran yang memanfaatkan komputer. Mengenai apakah siswa tertantang belajarnya atau tidak, tergantung desain materinya. Kalau guru sudah menuangkan seluruh materi ke dalam bahan ajar berbasis komputer itu, berarti sudah mentok, sudah selesai. Akan tetapi kalau dalam desain materi sengaja dibuat agar muncul pertanyaan, muncul masalah, maka siswa akan mencari jawabannya. Jadi desain materi pembelajarannya sangat berpengaruh. Seyogyanya materi jangan tertutup akan tetapi harus terbuka yang memungkinkan siswa memberi masukan, tanggapan, pendapat yang terkadang guru sendiri kaget.
Sedangkan menurut guru bahasa Inggris, pemanfaatan komputer dalam proses pembel- ajaran ini, khususnya bahasa Inggris membuat siswa merasa senang, karena siswa tidak harus berhadapan dengan guru, tetapi siswa dapat memanfaatkan media belajar yang ada (komputer, internet, TV, dll yang ada di laboratorium bahasa). Karena bidang studi bahasa Inggris begitu spesifik, terutama jika
dalam proses pembelajaran memanfaatkan laboratorium bahasa, maka guru dapat mengendalikan proses pembelajaran itu dari ruang master control. Dari ruang master control inilah, file-file atau materi yang terintegrasi di dalam komputer ditransfer ke komputer siswa. Siswa secara mandiri dapat belajar dari komputer tersebut.
Apakah siswa tertantang belajarnya atau tidak, itu tergantung guru dalam memotivasi siswa. Memang ada siswa yang sudah sangat pandai dalam menggunakan komputer, kemudian mereka merasa bosan. Namun demikian, secara umum siswa tertantang, karena belajar dengan komputer merupakan pengalaman baru. Kemudian dampak positif- nya, kegiatan pembelajaran jauh lebih efektif, komunikasi lebih variatif tidak hanya satu arah, siswa sendiri aktif karena materi-materi yang sudah terintegrasi di dalam komputer.
Materi fisika yang dibuat dalam PowerPoint dan dikombinasikan dengan animasi, minimal membuat siswa tertarik. Karena tertarik maka siswa tidak cepat jenuh. Dampak positif lainnya, siswa mudah memahami materi. Misalnya siswa diminta untuk memahami wujud atom. Mungkin efeknya siswa tahu, tetapi gerakannya dan prosesnya tentu tidak tahu. Kalau hanya dijelaskan secara verbal siswa mengalami kesulitan untuk membayangkan. Oleh karena itu perlu dibuat animasinya supaya siswa mudah memahaminya. Pemanfaatan komputer dengan perangkatnya dalam proses pembel- ajaran begitu membantu dalam memahami materi, dan mempermudah siswa mencari informasi yang dibutuhkan. Dampak positif lainnya, proses pembelajaran lebih efisien, presentasi lebih mudah, pembuatan materi dapat dikombinasikan dengan gambar, suara, animasi, dan media-media lain yang cocok; pengalaman belajar siswa lebih variatif dibandingkan hanya dengan memanfaatkan whiteboard , objek lebih nyata atau riil jika dibandingkan hanya dengan kata-kata.
Sebelum menggunkan internet, siswa harus cari di perpustakaan, cari buku satu per satu. Dengan adanya internet, ibaratnya tinggal klik di mesin pencari, informasi yang dicari keluar. Kemudian waktu lebih efisien. Misalnya, pelajaran fisika dan matematika yang biasanya ada gambar-gambar, kalau sudah dikemas atau sudah terintergrasi di dalam komputer, guru tidak perlu menggambar di papan tulis.
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
Temuan Penelitian di SMAK 7
Tiga Tahun BPK PENABUR Jakakarta, Tahun
BPK PENABUR Jakarta
Pelajaran 2008 – 2011”. Di dalam rencana induk tersebut diuraikan “Pendidikan yang memanfaat-
kan teknologi modern”. Kemudian dijabarkan ke Dasar kebijakan dikembangkan dan dalam program utama “Penerapan TIK dan
1. Dasar Kebijakan
dimanfaatkannya TIK, khususnya komputer teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas dengan perangkatnya dalam proses belajar”, dan selanjutnya dijabarkan lagi ke pembelajaran di SMAK 7 adalah: pertama karena dalam bidang kinerja utama, yaitu: 1) cetak biru TIK merupakan mata pelajaran yang harus ada pembelajaran komputer TK – SMA; 2) sumber di dalam struktur Kurikulum Tingkat Satuan belajar yang ter “dowload” di proxy server oleh Pendidikan (KTSP) jenjang SMA; kedua karena guru bidang studi; 3) pembelajaran e-learning sekolah memandang bahwa TIK sebagai bidang untuk beberapa bidang studi dengan ilmu yang sangat penting bagi para siswa dan pendamping guru komputer; dan 4) pembel- dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk ajaran robotik (IT program, artificial intellegence, mengembangkan potensi siswa; ketiga sebagai mechatronic ). salah satu indikator yang tepat terhadap SMAK
7 sebagai sekolah berbasis IT; dan keempat untuk 2. Pemanfaatan TIK Khususnya Komputer
memberdayakan potensi TIK dalam proses
dengan Perangkatnya dalam Proses
pembelajaran.
Pembelajaran di SMAK 7
Sedangkan dasar pemikiran dimanfaat- Peneliti melakukan observasi pembelajaran kannya TIK, karena komputer merupakah salah terhadap dua bidang studi, yaitu: 1) Ekonomi satu teknologi yang dapat mempermudah siswa Akuntansi kelas XI; dan 2) bahasa Inggris kelas X. belajar; mampu mengkonkritkan konsep-konsep
abstrak; dan jika dihubungkan dengan internet a. Pemanfaatannya dalam Pembelajaran
memperoleh informasi yang bermanfaat untuk
Bidang Studi Ekonomi Akuntansi
memgembangkan isi kurikulum sehingga siswa Pembelajaran bidang studi Ekonomi semakin luas pengetahuannya.
Akuntansi berlangsung di laboratorium Kebijakan level sekolah dalam upaya komputer. Guru yang mengampu adalah Yosri
mendukung pengembangan dan pemanfaatan Tuty Asni, S.Pd. Topik yang dibahas tentang TIK khususnya komputer dengan perangkatnya “Inflasi”. Media dan fasilitas yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah: (1) adalah komputer, infokus/LCD, layar (screen), menekankan segala aktivitas, terutama proses dan program Macromedia Flash. Proses pembelajaran memanfaatkan TIK (komputer dll); pembelajaran dibagi dalam tiga tahap, yaitu: 1) (2) memperbolehkan siswa membawa pendahuluan; 2) kegiatan inti; 3) penutup. laptop;dan (3) menyediakan fasilitas yang
Tahap pendahuluan, guru memberikan kata dibutuhkan (hotspot).
pengantar dengan menjelaskan tujuan pelajar- Dasar kebijakan di atas juga didukung an. Selain itu guru memberikan warning atau secara konkrit oleh sekolah yang dituangkan di nasihat tentang begaimana mempunyai sikap
dalam Program Satu Tahun atau Prosata. Di tanggung jawab sebagai seorang siswa. Selan- Prosata tahun 2008/2009, SMAK 7 melalui jutnya guru mempersiapkan segala sesuatu program induk “Pelatihan guru” dan dijabarkan (materi) yang akan dibahas selama proses ke dalam program “Pelatihan e-learning dan pembelajaran. Materi yang akan dibelajarkan multimedia”, mentargetkan 80% guru mengajar kepada siswa sudah dikemas dalam Macromedia dengan multimedia dan memaksimalkane- Flash. learning . Sedangkan Prosata tahun 2009/2010,
Tahap inti, guru berinterkasi dengan SMAK 7 melalui program induk “Peningkatan komputer dimana di dalam komputer itu ada kualitas guru” dan dijabarkan ke dalam program materi yang disusun dalam aplikasi Macromedia “Pelatihan guru dengan topik memberdayakan Flash. Penjelasan guru per slide. Di tengah- TIK untuk creative teaching”, mentargetkan 80% tengah proses pembelajaran, guru beberapa kali guru dapat menciptakan pembelajaran yang mengajukan pertanyaan kepada siswa, dan kreatif dengan memberdayakan TIK.
siswa menjawabnya.
Prosata SMAK 7 di dua tahun terakhir Sesekali siswa disuruh guru mencatat tersebut merupakan penjabaran dari kebijakan konsep-konsep penting yang ada ada di slide. yayasan yang tercantum di dalam “Rencana Induk Karena tidak ada pointer, guru memanfaatkan
Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
penggaris kayu sebagai media untuk itu ada kata-kata yang kosong (blank) atau belum menunjukkan konsep-konsep, simbol-simbol disisi dengan kata yang benar, dan siswa harus penting yang ada di setiap slide. Selama proses mengisinya. pembelajaran berlangsung, komunikasi cende-
Guru meneruskan proses pembelajaran rung berjalan satu arah dari guru ke siswa.
dengan materi yang lain. Guru menyuruh siswa Tahap penutup, guru memberikan soal-soal membuka program DaviNet, yaitu program yang juga telah dikemas dalam Macromedia pembelajaran bahasa Inggris yang sudah Flash. Satu per satu soal dimunculkan oleh ke terintegrasi dengan komputer. Langkah- guru ke layar dan dibahas bersama.
langkahnya adalah sebagai berikut. Open drive -->C -->DaviNet--> transfer -->ubah
b. Pemanfaatannya dalam Pembelajaran
file ke tipe WAV: -->1) Chapter 2 WB Part A list 1
dan 2) Chapter 2 WB Part A list 2. Proses belajar dan pembelajaran bidang studi bahasa Inggris berlangsung di laboratorium
Bidang Studi Bahasa Inggris
Tahap penutup, guru memperjelas kembali bahasa. Guru yang mengampu adalah Drs. materi yang sudah dipelajari. Selama proses Sugiri. Materi pembelajaran meliputi listening, pembelajaran, baik pada tahap pendahuluan, dialog, structure, song, dan diakhiri dengan tahap inti, dan tahap penutup, guru dan siswa evaluasi. Media dan fasilitas yang digunakan memanfaatkan komputer dengan perangkatnya. adalah komputer, headset, server (indosat), Artinya, guru dan siswa berinteraksi dengan internet dan program DaviNet (sofware pembel- komputer. ajaran bahasa Inggris). Proses pembelajaran dibagi dalam tiga tahap, yaitu: 1) pendahuluan;
c. Pemanfaatan Internet
2) kegiatan inti; 3) penutup. Komunikasi antara Pemanfaatan internet/website di SMAK 7 guru dan siswa, atau sebaliknya, 90% memakai dilakukan secara langsung dan tidak langsung. bahasa Inggris.
Pemanfaatan secara langsung, komputer Tahap pendahuluan dimulai ketika guru dihubungkan ke internet untuk mencari situs menjelaskan materi pelajaran. Guru berada di yang dimaksud saat proses pembelajaran. depan, di meja operator atau master control yang Pemanfaatan tidak langsung, guru mengunduh dilengkapi dengan komputer. Dari master control (dowload) terlebih dahulu baru kemudian guru mengendalikan, meminta, menyuruh, ditayangkan saat pembelajaran. Pada kesempa- berbicara, dan sebagainya selama proses tan lain guru juga menugaskan siswa untuk pembelajaran. Di tahap pendahuluan, baik guru mencari berbagai informasi yang dibutuhkan dan siswa berinterkasi dengan komputer.
untuk keperluan pembelajaran. Tahap inti dimulai saat guru meminta siswa
Pemanfaatan fasilitas internet selama ini oleh menyimak materi yang ada dengan penekanan guru digunakan sebagai media mencari materi
pada listening. Materi listening sudah terintegrasi tambahan. Guru juga memberi tugas-tugas di dalam komputer. Guru melakukan variasi khusus kepada siswa mencari bahan ajar dalam materi listening ini dengan cara meminta kemudian dipresentasikan. Tidak hanya guru dua orang siswa, satunya mengucapkan saja, tetapi siswa juga diberi tugas untuk
searching di internet mencari informasi-informasi kalimat/pertanyaan, sedangkan siswa satunya yang relevan dengan topik atau kasus-kasus
menjawab secara lisan. Kemudian secara yang sedang dibahas. Tugas yang sudah selesai bersama-sama, guru dan siswa membahas materi dikumpulkan dalam bentuk printout dan sesekali listening dengan memanfaatkan laboratorium siswa diberi keempatan presentasi dengan bahasa yang terintegrasi dengan komputer. PowerPoint. Seluruh siswa tenang, menyimak dialog yang
Mencari bahan-bahan di internet dan ada di komputer sambil menger-jakan soal-soal dikemas dalam aplikasi PowerPoint merupakan
yang ada di work book. Sesekali guru salah satu cara yang dipakai guru SMAK 7 untuk memafaatkan whiteboard untuk memperjelas mengembangkan bahan ajar berbasis komputer. materi/tulisan/kata-kata yang didengar siswa. Siswa yang benar menjawab soal-soal di work
d. E-learning
book, guru memberi penguatan (reinforcement) E-learning secara online untuk mata pelajaran dengan berkata, “Good!”
Ekonomi Akuntansi masih belum berjalan. Terjadi dialog interaktif antara siswa laki- Tetapi kalau offline sudah berjalan, yaitu
laki dan perempuan. Di tengah-tengah dialog presentasi materi pelajaran yang dikemas dalam
30 Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
aplikasi Macromedia Flash. Siswa secara mandiri dapat dimanfaatkan; 3) guru-guru SMAK 7 diberi kesempatan yang luas memanfaatkan mempunyai kemauan. komputer dengan perangkat penyerta lainnya
Faktor pengukung lainnya adalah untuk keperluan belajar. Ketika jam istirahat kelengkapan fasilitas, termasuk di dalamnya siswa diperbolehkan memanfaatkan internet fasilitas utama yaitu komputer dan jaringan yang ada di perpustakaan.
internet.
E-learning sudah dimanfaatkan secara online oleh guru bahasa Inggris SMAK 7, meskipun
b. Faktor Penghambat
aksenya sebatas di dalam area laboratorium Sedangkan faktor penghambat yang selama ini bahasa. Materi ajarnya pun sudah dikemas dan ada adalah: (1) komputer dan LCD belum ada di diintegrasikan di dalam komputer. Melalui setiap kelas; (2) waktu kadang-kadang tersita program aplikasi komputer DaviNet. Dengan karena memanfaatkan komputer dalam software ini guru bisa mentransfer file/materi pembelajaran membutuhkan persiapan (sudah yang akan dibahas dalam proses pembelajaran. siap semua, tetapi tiba-tiba error); dan (3) siswa Model pembelajaran di laboratorium bahasa ini belum leluasa memanfaatkan internet di area sudah menggeser pola pembelajaran konven- SMAK 7. Faktor penghambat lainnya seperti mati sional di laboratorium bahasa. Selain itu, siswa listrik atau mati lampu, kemampuan guru SMAK dapat berinteraksi dengan komputer, karena
7 di bidang komputer, minimal PowerPoint belum melalui master control guru memandu siswa merata, jaringan internet yang lambat. selangkah demi selangkah sampai akhirnya
siswa dapat mengakses file/materi (speaking, 3. Dampak Dimanfaatkannya TIK Khu-
reading, listening) . Tetapi secara umum
susnya Komputer dengan Perangkatnya
pemanfaatan TIK khususnya komputer dengan
dalam Proses Pembelajaran Bagi Siswa
perangkatnya dalam proses pembelajaran di Dampak positifnya, siswa lebih tertarik dan SMAK 7 masih offline.
belajarnya lebih efektif. Meskipun belum ada penelitian, tetapi jika dibandingkan dengan
pembelajaran yang hanya ceramah saja, maka Sebenarnya kepala sekolah sudah mengingatkan dampaknya akan lebih positif jika
e. Pemanfaatan Surat Elektronik (e-mail)
kepada guru-guru untuk mencatat e-mail siswa memanfaatkan komputer dengan perangkatnya. dan sebaliknya guru-guru memberitahu alamat
Pendapat siswa mengenai pemanfaatan e-mail kepada siswa. Tujuannya adalah jika ada komputer dengan perangkatnya di laboratorium
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bahasa, umumnya mereka sangat tertarik, sangat pelajaran atau ada tugas-tugas mendadak puas. Alasannya, selama ini yang mereka karena guru berhalangan hadir bisa langsung ketahui tentang laboratorium bahasa adalah dikirim ke e-mail siswa. Kepala sekolah juga yang masih konvensional; masih memakai kaset, mengingatkan efektivitas e-mail pada saat-saat tape recorder, dll. Tetapi yang sekarang mereka tertentu. Akan tetapi selama ini pemanfaatan e- lihat dan alami adalah laboratorium bahasa mail di SMAK 7 belum optimal, atau dapat berbasis komputer. Melalui komputer dan dikatakan tidak pernah dimanfaatkan. Padahal program yang ada, siswa bisa berinterkasi penting, karena jika musim hujan tiba, sekolah dengan temannya, berinteraksi dengan ini langganan banjir, dan siswa terpaksa komputer, dan berinteraksi dengan guru. diliburkan (belajar di rumah). Jika kondisinya
Mengenai apakah siswa tertantang seperti itu, guru dapat mengirim tugas-tugas ke belajarnya atau tidak, menurut Sugiri sangat
siswa melalui e-mail, supaya siswa tetap bisa tertantang. Indikatornya, siswa lebih aktif, cepat belajar tanpa harus ke sekolah.
merespons dan interaksi dengan guru frekwen- sinya sangat tinggi. Oleh karena itu proses
3. Faktor Pendukung dan Penghambat
pembelajaran di laboratorium bahasa yang
sudah berbasis komputer ini tidak bisa lagi Pengembangan dan pemanfaatan komputer ditangani oleh satu guru tetapi harus tim atau
a. Faktor Pendukung
dengan perangkat penyerta lainnya dalam team teaching . proses pembelajaran di SMAK 7 sangat
Bagi siswa, dampak positif yang ditimbul- didukung oleh berbagai faktor. Menurut kepala kan, yang pasti komunikasi semakin mudah,
SMAK 7, beberapa faktor pendukung yang ada antara teori dan praktik bisa jalan bersama. di sekolah antara lain: 1) guru ada kesempatan Dampak lainnya, umumnya siswa merasa memanfaatkan; 2) ada fasilitas dan fasilitas itu senang, karena mereka lebih cepat mengerti.
31
Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
32 Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
Kalau hanya mendengarkan saja, mengertinya kurang. Jadi tidak hanya dengan mendengar saja, tapi dikombinasikan secara visual. Ini yang mempermudah siswa mamahami materi.
Mengenai apakah siswa tertantang belajar- nya, menurut siswa tertantang. Indikatornya, siswa berminat, antusias, aktif bertanya. Kalau hanya mendengar saja, siswa ada peluang untuk gaduh, berisik dibandingkan kalau ada yang dilihat.
Dari sisi variasi pembelajaran menarik, karena guru dengan software Macromedia Flash mencoba menyajikan sebuah strategi pembel- ajaran dengan memanfaatkan TIK, khususnya komputer. Akan tetapi dari sisi interaksi, khususnya antara siswa dengan komputer, sehingga siswa bisa aktif secara independen belum terjadi. Sedangkan dari sisi tampilan materi pun menarik, karena tidak lagi didominasi teks, buku, handout atau yang bersifat cetakan (printout). Lebih banyak visual, simbol-simbol, animasi yang mempermudah siswa memahami konsep yang sedang dibahas.
Pembahasan Temuan-Temuan Penelitian
Dasar Kebijakan Dikembangkan dan Dimanfaatkannya TIK
Berdasarkan temuan-temuan penelitian yang sudah disajikan di bab IV, memperlihatkan bahwa baik SMAK 1 maupun SMAK 7 PENABUR Jakarta memiliki paradigma yang positif terhadap kehadiran TIK khusunya komputer dalam proses pembelajaran. Artinya adalah, kedua sekolah ini berusaha memanfaatkan seoptimal mungkin teknologi komputer dengan perangkat penyerta lainnya dalam proses pembelajaran. Akan tetapi kedua sekolah ini menurut peneliti menunjukkan perbedaan orientasi. SMAK 1 sudah berorientasi pada tujuan atau ‘goals oriented’. Tujuannya yaitu, supaya proses pembelajaran lebih efektif. Dengan waktu yang terbatas, siswa dapat menyerap materi pembelajaran yang optimal. Dengan memanfaatkan komputer, LCD, dll materi yang dibahas lebih menarik dan hidup. Guru tidak perlu menulis di papan tulis, karena membuang waktu. Sedangkan SMAK 7 masih berorientasi pada pemanfaatan alat atau ‘tool oriented’. Artinya, TIK merupakan bidang studi wajib; TIK sebagai bidang ilmu yang sangat
penting bagi para siswa; TIK sebagai salah satu indikator SMAK 7 sebagai sekolah berbasis IT; dan untuk memberdayakan potensi TIK dalam proses belajar dan pembelajaran. Perbedaan orientasi ini wajar, karena SMAK 1 berkepen- tingan dengan ‘citra’ yang sudah disandangnya sebagai sekolah yang memiliki prestasi akademik baik. Citra tersebut harus tetap dipertahankan dan bahkan harus terus ditingkatkan. Karena itu alasan efektivitas merupakan dasar dikembangkannya dan dimanfaatkan komputer dalam proses pembel- ajaran di SMAK 1. Sedangkan SMAK 7 alasan- nya adalah memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki TIK khusunya komputer dalam proses belajar dan pembelajaran. Alasan ini berkaitan dengan upaya SMAK 7 untuk memperlihatkan kepada masyarakat sebagai sekolah yang ditetapkan oleh yayasan sebagai sekolah berbasis ‘IT”.
Kedua sekolah ini memperlihatkan bahwa TIK khusunya komputer memiliki kelebihan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Komputer merupakan salah satu teknologi yang dapat mempermudah siswa belajar; komputer mampu mengkonkritkan konsep-konsep abstrak; dan jika dihubungan dengan internet akan diperoleh sejumlah informasi yang dapat memperkaya kurikulum sehingga siswa mempunyai pengeta- huan dan keterampilan yang luas.
Sejumlah bukti yang diperoleh peneliti selama mengumpulkan data menguatkan bahwa baik SMAK 1 dan SMAK 7 berupaya semaksimal mungkin supaya guru mengintegrasikan TIK khususnya komputer dengan perangkat penyerta lainnya dalam proses pembelajaran.
Upaya sekolah tersebut juga didukung oleh Yayasan PENABUR yang menaungi kedua sekolah ini. Yayasan membuat suatu kebijakan yang memungkinkan sekolah-sekolah yang ada di bawah pembinaannya mempunyai kelelua- saan bergerak dalam upaya menghadir-kan TIK khususnya komputer dengan perangkatnya dalam proses pembelajaran. Kebijakan pertama adalah, “Mengharuskan sekolah memanfaatkan dukungan hardware tape recorder, DVD/VCD player, termasuk pembelajaran berbasis TIK. Kemudian selambat-lambatnya 1 Juli 2007, setiap sekolah di BPK PENABUR Jakarta (kurang lebih ada 50 sekolah dari jenjang TK s.d. SMA yang dikelola yayasan ini) mendayagunakan fasilitas internet dan multimedia (Teguh Santoso, 2007).
Kemudian kebijakan kedua tercantum di dalam “Rencana Induk Tiga Tahun PENABUR
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
Jakakarta Tahun Pelajaran 2008 – 2011”. Di PROSATA tahun pelajaran 2009/2010, melalui dalam kolom sasaran diuraikan “Pendidikan program induk “Peningkatan kualitas guru” dan yang memanfaatkan teknologi modern” kemudian dijabarkan ke dalam program “Pelatihan guru dijabarkan ke dalam program utama “Penerapan dengan topik memberdayakan TIK untuk creative TIK dan teknologi modern untuk meningkatkan teaching ”, mentargetkan 80% guru dapat produktivitas belajar”, dan selanjutnya dijabarkan menciptakan pembelajaran yang kreatif dengan lagi ke dalam bidang kinerja utama, yaitu: (1) memberdayakan TIK. cetak biru pembelajaran komputer TK – SMA; (2)
Dari uraian dasar dimanfaatkannya TIK sumber belajar yang dapat di proxy server oleh khusunya komputer dengan perangkatnya di guru bidang studi; (3) pembelajaran e-learning kedua sekolah tersebut dan kemudian dikaitkan untuk beberapa bidang studi dengan pendam- dengan kebijakan yayasan menunjukkan bahwa ping guru komputer; dan (4) pembelajaran baik yayasan dan sekolah memiliki komitmen robotik (IT program, artificial intellegence, yang kuat dan tinggi terhadap pemanfaatan mechatronic ). Kedua kebijakan Yayasan tersebut teknologi modern, khusunya komputer dengan selanjutnya dijabarkan lebih operasional lagi perangkatnya dalam proses pembelajaran. oleh SMAK 1 dan SMAK 7 ke dalam PROSATA Yayasan memberikan payung legal melalui atau Program Satu Tahun.
kebijakan-kebijakan yang konkrit dan Di dalam PROSATA SMAK 1 tahun operasional, sedangkan sekolah menjabarkan
pelajaran 2008/2009, dalam program induk lagi ke dalam program dan kegiatan yang lebih bernama “TIK” kemudian dijabarkan ke dalam konkrit, lebih operasional dan terukur. program bernama “Persiapan e-learning”, SMAK
Komitmen merupakan salah satu faktor
1 mentargetkan guru mata pelajaran mayor IPA terpenting dikembangkan dan dimanfaatkannya dan mayor IPS mempersiapkan materi pelajaran komputer dengan perangkatnya penyerta dalam bentuk softcopy. Kemudian kegiatan untuk lainnya dalam proses pembelajaran. Tanpa mencapai tujuan itu adalah pembuatan materi komitmen, fasilitas yang lengkap dan SDM yang dalam bentuk file untuk mata pelajaran mayor mumpuni, usaha memanfaatkan TIK khususnya IPA dan IPS (dalam bentuk modul, presentasi, komputer dalam proses pembelajaran di SMAK soal-soal, dan tes). Dan di dalam PROSATA
1 dan SMAK 7 niscaya tidak akan berhasil. Tahun Pelajaran 2009/2010, SMAK 1 melalui Dengan demikian, yayasan PENABUR Jakarta program induk bernama “Penerapan TIK dan melalui SMAK 1 dan SMAK 7 ingin mewujudkan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas misi mulia bahwa proses pembelajaran pada belajar” dan dijabarkan lagi ke dalam program satuan pendidikan diselenggarakan secara bernama “PBM berbasis TIK” mentargetkan: (1) interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, setiap kelas menggunakan video rekaman guru yang mengajar materi tertentu; dan (2) proses memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
pembelajaran di kelas menggunakan fasilitas aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi TIK, PowerPoint dengan animasi dan klip untuk prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik materi tertentu untuk semua mata pelajaran. serta psikologis peserta didik (PP No. 19 Tahun Selanjutnya dalam program “Pelaksanaan e- learning”, SMAK 1 mentargetkan proses 2005). Selain itu juga dalam upaya mendukung
pembelajaran melalui media internet dengan tercapainya peningkatan mutu, relevansi dan syarat di website SMAK 1 disediakan kuota daya saing pendidikan, penyelenggaraan khusus untuk upload materi pelajaran serta tugas pembelajaran secara tepat, transparan, dan kapasitas (bandwith) akses internet ditambah akuntabel, dan efisien (Permendiknas No. 38 bahkan tidak terbatas. Dengan demikian, siswa Tahun 2008). yang tidak bisa hadir di sekolah tidak harus ketinggalan pelajaran karena bisa akses materi melalui internet di rumah atau di luar sekolah.
Pengembangan dan Pemanfaatan
Sedangkan PROSATA SMAK 7 Tahun
TIK dalam Proses Pembelajaran
pelajaran 2008/2009, melalui program induk “Pelatihan guru” dan dijabarkan ke dalam Berbagai bahan ajar berbasis komputer yang program “Pelatihan e-learning dan multimedia”, dimanfaatkan oleh guru-guru di dalam proses mentargetkan 80% guru mengajar dengan pembelajaran, cara pengembangannya multimedia dan memaksimalkan e-learning. dilakukan dengan berbagai pola, yaitu: (1)
Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
mengunduh dari internet; (2) mata pelajaran yang ditransfer oleh guru dari komputer yang fisika dikembangkan sendiri oleh guru ke ada di master control. Laboratorium bahasa di program aplikasi PowerPoint dikombinasikan kedua sekolah tersebut sudah computerised. dengan gambar, animasi, suara; (3) bidang studi
Pembelajaran bahasa Inggris di kedua matematika untuk beberapa topik dibuat sekolah ini dalam perpektif “Strategi Computer Assisted Instruction (CAI) oleh tim; (4) Pembelajaran: Integrasi Teknologi dan Media” bidang studi kimia dan Geografi membeli termasuk dalam pola “Drill and Practice”. Dalam software di toko-toko; (5) PKn dan Sosiologi pola ini, siswa dipandu melalui berbagai seri dibuat sendiri oleh guru ke aplikasi PowerPoint; latihan praktis yang telah didesain untuk dan (6) bidang studi Ekonomi Akuntansi menambah atau meningkatkan pengetahuan beberapa bahan ajar guru sendiri yang spesifik atau sebuah keterampilan baru. Pola ini mengembang-kannya ke dalam aplikasi mengasumsikan siswa sebelumnya telah PowerPoint . Proses pengembangannya diawali menerima beberapa materi tentang konsep, dalam suatu forum bernama tim Musyawarah prinsip-prinsip, atau prosedur untuk mereka Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi praktikkan/laksanakan. Supaya efektif, pola Akuntansi jenjang SMA BPK PENABUR Jakarta. drill dan practice harus diikuti umpan balik Tim ini berkumpul setiap hari Selasa. sebagai penguatan atas respon siswa yang benar Pengembangannya dalam arti menambah dan memperbaiki kesalahan-kesalahan siswa konten atau isi, memperluas wawasan, di yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. MGMP inilah forumnya. Kadang-kadang Tujuan pola pembelajaran drill dan practice mengundang nara sumber. Di dalam forum itu adalah siswa menguasai materi atau belajar juga guru-guru membuat materi presentasi, tanpa kesalahan (Smaldino, 2008). tujuannya agar bahan pelajarannya sama,
Aktivitas pembelajaran bahasa Inggris di medianya sama di semua SMAK BPK SMAK 1 dan SMAK 7 yang sudah diuraikan di
PENABUR Jakarta. Sedangkan software bagian sebelumnya yang mengintegrasikan Macromedia Flash yang dimanfaatkan dalam teknologi dan media sesuai dengan strategi drill proses pembelajaran adalah produk and practice yang menekankan penguasaan PUSTEKKOM.
suatu materi atau keterampilan tertentu. Bahan ajar bahasa Inggris berbasis Indikatornya adalah, siswa dipandu setahap
komputer yang sudah terintegrasi di dalam demi setahap, ada mekanisme umpan balik atas program bernama DLL Teacher dan DLL Student respons siswa, siswa ‘dipaksa’ belajar tanpa dan DaviNet dengan cara membeli. Program kesalahan dan kalau ada kesalahan siswa diberi khusus ini dibeli oleh sekolah. Dari sisi konten, kesempatan memperbaiki. ada tim bahasa Inggris di PENABUR Jakarta,
Drill and Practice biasanya dimanfaatkan namun hanya beberapa guru dari sekolah yang untuk tugas-tugas seperti belajar matematika,
pembelajaran di laborotium bahasa sudah bahasa asing, dan membangun kosa kata. berbasis komputer. Materi-materi yang ada di Dengan format media tertentu dan sistem komputer tersebut, guru sendiri yang pengiriman (delivery system) memberi kemung-
kinan yang baik bagi siswa untuk melakukan memasukkan (input) kerena sudah menguasai drill and practice dalam belajar bahasa. Berbagai software pembelajaran tersebut. aplikasi komputer menawar-kan kesempatan
bagi siswa untuk melihat kembali informasi dan