Pembelajaran Bahasa Inggris
1. Pembelajaran Bahasa Inggris
berlatih pengetahuan mereka atau keterampilan. Pembelajaran bahasa Inggris di SMAK 1 dan Kaset audio, kartu-katu pengingat, lembar kerja
SMAK 7 berlangsung di laboratorium bahasa. dapat digunakan secara efektif untuk latihan Di SMAK 1 guru memanfaatkan software mengeja (spelling), aritmatika, dan pembelajaran pembelajaran DLL Teacher dan DLL Student, dan bahasa (Smaldino, 2008). guru SMAK 7 memanfaatkan software DaviNet.
Pola interaksi pembelajaran di bahasa Inggris 2. Pembelajaran Sosiologi, Fisika, dan
di kedua sekolah tersebut multi arah; interaksi
Ekonomi Akuntansi
berlangsung antara guru dengan siswa dan Situasi dan jalannya proses pembelajaran sebaliknya, siswa dengan siswa, dan siswa bidang studi Sosiologi, Fisika, dan Ekonomi dengan komputer. File atau materi sudah Akuntani yang sudah diuraikan di bagian berbentuk digital dan terintegrasi di dalam sebelumnya dalam perpektif “Strategi Pembel- komputer. Siswa dapat akses file atau materi ajaran: Integrasi Teknologi dan Media” termasuk
34 Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
dalam pola “Presentation (presentasi)” (Smaldino, emerging , maksudnya baru menyadari 2008). Di dalam presentasi, komunikasi pentingnya TIK untuk pembelajaran, tetapi dikendalikan oleh sumber informasi, dalam hal belum berupaya untuk diterapkan. Tahap ini adalah siswa, CD pembelajaran, dan guru. applying maksudnya, TIK telah dijadikan sebagai Respon dan interaksi dengan siswa terbatas.
objek untuk dipelajari (sebagai mata pelajaran). Selama guru presentasi bisa disisipkan Tahap integrating maksudnya, TIK telah pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang diintegrasikan ke dalam kurikulum (proses bersedia menjawab atau menunjuk siswa untuk pembelajaran). Tahap transforming maksudnya, menjawab. Atau siswa bisa mengajukan TIK telah menjadi katalis bagi perubahan atau pertanyaan terhadap materi yang sedang evolusi pendidikan. TIK diaplikasikan secara dipresentasikan. Sumber-sumber informasi penuh, baik untuk proses pembelajaran dapat berupa sebuah buku teks, internet atau (instructional purpose) maupun administrasi situs, audiotape, video, atau keempatnya. (administration purpose) . Tahap yang terakhir Membaca buku, mendengar adiotape, melihat inilah sebagai tahap yang paling ideal video, dan mendengarkan ceramah adalah (UNESCO, 2002). beberapa contoh strategi presentasi pembel-
Proses pembelajaran dengan TIK, ajaran (Smaldino, 2008).
khususunya dengan komputer, menurut Memperhatikan dan mencermati hasil Yusufhadi Miarso (2008) ada tujuh tingkatan, observasi terhadap proses pembelajaran bidang yaitu: (1) pembelajaran dengan komputer; (2) studi Sosiologi dan Fisika di SMAK 1 dan bidang pembelajaran berbantuan komputer; (3) studi Ekonomi dan Akuntansi di SMAK 7 penulis pembelajaran berbasis web; (4) pembelajaran berpendapat, bahwa guru-guru tersebut telah jarak jauh; (5) pembelajaran melalui jaringan; (6) memanfaatkan TIK khususnya komputer pembelajaran dengan portal pengetahuan dengan perangkatnya dalam proses pembel- (knowledge portals) atau internet; dan (7) ajaran dengan strategi presentasi. Dengan pembelajaran dengan jaringan pengetahuan startegi ini beberapa keuntungan dapat (knoweledge networks) atau e-learning. diperoleh, yaitu: (1) sekali presentasi untuk
Jika mengacu dengan apa yang dikemukan semua siswa; (2) siswa dapat memanfaatkan oleh Yusufhadi Miarso tersebut, maka catatan-catatan untuk menangkap informasi pemanfaatan komputer dengan perangkatnya yang dipresentasikan; (3) teknologi dan media dalam proses pembelajaran SMAK 1 dan SMAK dapat sebagai pengganti sumber informasi yang
7 masih berada pada tingkat ke-1 (pembelajaran berkualitas; dan (4) siswa dapat mempresenta- dengan komputer) dan ke-2 (pembelajaran sikan informasi yang sudah dipelajari kepada berbantuan komputer). Sedangkan tingkatan ke- seluruh kelas.
3 sampai dengan ke-7 yang berbasis internet, Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan belum diimplementasikan. dan uraian analisis, peneliti berpendapat bahwa
guru-guru di SMAK 1 dan SMAK 7 sudah 3. Pemanfaatan Internet
mengintegrasikan TIK khusunya komputer Pemanfaatan internet untuk keperluan dalam proses pembelajaran. Strategi yang pembelajaran di kedua sekolah yang sudah dipergunakan pun variatif, ada yang drill and diuraikan di bagian depan, menurut peneliti practice dan presentation (presentasi). Akan tetapi sudah sejalan dengan apa yang dikemukan oleh jika dikaitkan dengan klasifikasi tahap Aji Supriyanto. Menurut Aji Supriyanto (1979), penggunaan TIK dalam pembelajaran menurut ada 4 pola pemanfaatan internet. Pertama pola UNESCO, pemanfaatan TIK khususnya pemanfaatan di laboratorium komputer. Bagi komputer dalam proses pembelajaran di SMAK sekolah yang telah memiliki fasilitas
1 dan SMAK 7 masih pada tahap integrating. laboratorium komputer yang tersambung ke Maksudnya adalah fasilitas TIK khusunya internet, dapat memanfaatkannya di komputer dengan perangkatnya di SMAK 1 dan laboratorium komputer. Situs-situs yang SMAK 7 telah diintegrasikan di dalam proses dibutuhkan guru dan siswa dapat diakses secara pembelajaran.
bersama-sama dalam bentuk klasikal atau pun UNESCO mengklasifikasikan empat tahap individual dengan bimbingan guru. Kedua pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran, sekolah sudah menerapkan pola ini. Kedua pola yaitu: tahap emerging, tahap applying, tahap pemanfaatan di kelas dengan memanfaatkan integrating , dan tahap transforming. Tahap komputer, LCD yang sudah tersambung ke
Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
internet. Kedua sekolah juga sudah menerapkan ROM dan DVD dapat digunakan menjadi pola ini dengan cara presentasi. Berbagai bahan penyimpan materi pelajaran. Definisi lain ajar, seperi yang ada di EdukasiNet atau situs- menyebutkan e-learning adalah suatu proses situs pendidikan lainnya akan menjadi bahan pembelajaran dimana para siswa dan guru pengayaan sesuai dengan topik yang sedang mempergunakan media elektronik baik digital dibahas saat itu. Ketiga pola penugasan. Sekolah seperti computer maupun konvensional seperti yang belum memiliki sambungan internet dapat VCD, CD, DVD yang kesemuanya dapat diakses menugaskan siswa mencari tempat-tempat yang oleh siswa pada proses pembelajaran. menyediakan jasa layanan internet. Keempat pola
Dari berbagai definisi, konsep tentang e- pemanfaatan individual. Siswa diberi learning tersebut, menurut peneliti, dalam batas- kebebasan untuk bereksplorasi.
batas tertentu, SMAK 1 dan SMAK 7 sudah Melalui internet siswa dan guru dapat mengimplementasikan e-learning dalam proses menjelajah berbagai website sebagai alat atau belajar dan pembelajaran. Indikatornya antara media yang sangat efektif untuk akses materi dan lain: (1) memantaatkan jaringan internet dalam informasi yang dapat dilakukan di luar kelas.
pembelajaran bahasa Inggris; (2) bahan ajar bahasa Inggris berbentuk digital dan terintegrasi
di dalam komputer; (3) software pembelajaran Sebelum sampai pada telaah mengenai bahasa Inggris DLL Student dan DLL Student serta pemanfaatan e-learning di kedua sekolah ini, DaviNet memfasilitasi interaksi antara guru perlu peneliti menyampaikan beberapa hal dengan siswa, antara siswa dengan siswa, dan berkaitan dengan konsep e-learning.
4. E-Learning
antara siswa dengan komputer; (4) siswa bisa Rosenberg dalam http://sudirmans mengakses file/materi yang diransfer guru dari mansa.wordpress.com/, e-learnin g merupakan komputer yang ada di ruang master control; (5) satu penggunaan teknologi internet dalam memanfaatkan CD pembelajaran; (6) mengguna- penyampaian pembelajaran dalam jangkauan kan komputer (seperti slide presentasi yang luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e- diproyeksikan melalui LCD proyektor, learning merupakan jaringan dengan kemam- Macromedia Flash, multimedia interaktif, dll) puan untuk memperbarui, menyimpan, dalam proses pembelajaran; dan (7) meman- mendistribusi dan membagi materi ajar atau faatkan internet secara langsung dan tidak informasi; (2) pengiriman sampai ke pengguna langsung dalam proses pembelajaran. terakhir melalui komputer dengan mengguna-
Akan tetapi e-learning di kedua sekolah ini kan teknologi internet yang standar; (3) belum dapat dikatakan 100% e-learning secara memfokuskan pada pandangan yang paling online . Mengapa demikian? Karena bahan ajar luas tentang pembelajaran di balik paradigma bidang studi bahasa Inggris, Ekonomi pembelajaran tradisional.
Akuntansi, Sosiologi, dan Fisika (hasil observasi Online Learning adalah sistem pembelajaran pembelajaran), meskipun sudah bersifat mandiri secara elektronik melalui media berbasis (self learning materials) disimpan di komputer, computer (jaringan: website, internet, intranet, tetapi tidak dapat diakses oleh guru dan siswa CD, DVD). Ia tidak hanya mengakses informasi kapan saja, di mana saja, dan siswa bisa namun membantu pemelajar dengan hasil yang membantu sendiri kemajuan belajarnya. E- spesifik. Ia juga tidak hanya untuk membantu learning di SMAK 1 dan SMAK 7 masih bersifat pembelajaran, namun juga untuk memonitor offline . Salah satu indikator e-learning online perkembangan belajar dan melaporkan adalah, bahan ajar yang tersimpan di komputer perkembangannya. Dalam perkembangannya, harus bisa diakses oleh oleh guru dan siswa pemelajar tidak hanya belajar dari buku. Mereka kapan saja, di mana saja. dapat belajar dari jarak yang jauh sekalipun
dalam suatu perpustakaan yang lengkap (online) 5. Pemanfaatan Surat Elektronik (e-mail)
(Smaldino, 2008). Dalam perspektif pendidikan, Sharon E. Umumnya e-learning sebagai pembelajaran Smaldino (2008) mengemukakan esensi online melalui web ataupun internet. Meskipun mendasar tentang e-mail adalah, “Electronic mail demikian, e-learning (pembelajaran elektronik), (e-mail) is text communication between individuals sesungguhnya meliputi web-based training, and can be integrated into lesson and used by students distance learning, virtual classroom , bahkan CD- to gather information from and ask questions of ROM sekali pun (Susi Yusrianti dkk, 2007). CD- individuals beyond the school walls (e.g., other
36 Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
students and experts)”. Jadi e-mail tidak hanya dengan internet. Fasilitas di SMAK 7 pun tidak berupa pesan atau surat elektronik yang berbeda jauh dengan fasilitas yang ada di SMAK dikombinasikan dengan gambar dan dikirim ke
1. Dari sisi spesifikasi/kualitas sama, hanya e-mail lain melalui jaringan internet, tetapi dalam perbedaan terletak di kuantitas. Sebab di SMAK dunia pendidikan dapat diintegrasikan ke
7 belum semua kelas dan laboratorium dalam suatu pelajaran. Siswa dapat dilengkapi dengan komputer, LCD, dan jaringan memanfaatkan untuk mendapatkan informasi internet. atau bertanya kepada teman atau para ahli
Berbagai fasilitas TIK khusunya komputer tentang suatu topik tertentu.
dengan perangkat penyerta lainnya yang ada di Dengan aplikasi sederhana e-mail, seorang SMAK 1 dan SMAK 7 tersebut menurut peneliti guru, pengelola, orangtua, dan juga siswa sudah memenuhi bahkan sudah melampuai dengan mudah berkomunikasi satu dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah yang lainnya. Sekolah dapat membuat laporan tercantum di dalam Permendiknas No. 24 Tahun perkembangan siswa dan prestasi belajarnya 2007 tentang “Standar Sarana dan Prasarana”. baik diminta orangtua atau tidak. Orangtua Dengan demikian, dapat dikatakan fasilitas- dapat memberi tanggapan dan menanyakan fasilitas yang dibutuhkan oleh guru-guru, seperti kondisi anaknya di sekolah, sebaliknya pihak ruang, software, komputer dengan perangkat sekolah dapat menanyakan kondisi siswa di luar penyerta lainnya untuk mengembangkan dan sekolah kepada orangtua melalui internet, memanfaatkan TIK khusunya komputer dalam sebagai pelengkap kegiatan bimbingan dan proses pembelajaran sudah tersedia begitu konseling. Dalam kegiatan belajar dan lengkap. pembelajaran di luar kampus/sekolah, siswa
Faktor pendukung lainnya adalah kompe- yang menghadapi kesulitan pelajaran dapat tensi guru. Secara umum kompetensi guru-guru bertanya melalui e-mail kepada gurunya. SMAK 1 dan SMAK 7 di bidang komputer relatif Kegiatan tutorial dapat juga dilakukan melalui sama. Guru mampu menggunakan komputer e-mail. Dalam keadaan guru berhalangan hadir, (minimal Word dan Excel), menggunakan guru dapat memberi materi dan tugas yang komputer, internet, PowerPoint, e-learning dalam dikirim lewat e-mail (Yusufhadi Miarso, 2004). proses belajar dan pembelajaran, dan mampu
Dari hasil-hasil temuan penelitian, guru- mengembangkan bahan ajar berbasis Teknologi guru SMAK 1 dan SMAK 7 belum dimanfaatkan Informasi dan Komunikasi (TI), khusunya e-mail untuk keperluan belajar dan pembel- komputer. ajaran. Menurut peneliti, salah satu faktor
Memperhatikan berbagai kompetensi guru penyebabnya adalah kepala sekolah dan juga di bidang komputer tersebut, maka dapat guru-guru di kedua sekolah tersebut belum dikatakan, guru-guru SMAK 1 dan SMAK 7 begitu memahami potensi e-mail sesungguhnya. sudah memiliki lima kompetensi dasar yang Padahal kalau dimanfaatkan secara efektif, wajib dimiliki oleh guru-guru. United Nations of seperti yang dikemukan oleh Sharon E. Smaldino Education and Social Cultural Organization dkk, melalui e-mail siswa dapat berkomunikasi (UNESCO) menetapkan lima keterampilan dan mendapat informasi dari siswa lain juga utama dan mendasar, yaitu: a) word processing para ahli tentang suatu topik tertentu. skills; b) understanding of various software titles/types Komunikasi tidak sebatas di lingkup suatu and how to use them; c) basic survival/trouble sekolah, daerah, negara, bahkan dunia.
shooting and maintenance skills; d) classroom management skills; dan e) skills in accessing and
A. Faktor Pendukung dan Penghambat evaluating various sotware programs and using them
as a teaching tools across they key learning areas Pengembangan dan pemanfaatan komputer ( http://www.unescobkk.org/id/education/ dengan perangkat penyerta lainnya dalam ict/online-resources/). proses belajar dan pembelajaran di SMAK 1 dan
Faktor Pendukung
Selain itu, kompetensi guru-guru SMAK 1 SMAK 7 sangat didukung oleh berbagai faktor. dan SMAK 7 secara umum juga sudah sesuai Salah satu faktor pendukungnya adalah dengan lima kategori kompetensi yang juga kelengkapan fasilitas. Di SMAK 1 seluruh kelas, dituntut UNESCO. UNESCO menetapkan lima laboratorium, perpustakaan sudah dilengkapi kategori kompetensi, yaitu: (a) Basic operations dengan komputer, LCD permanen, layar, dan meliputi, mengetahui fungsi-fungsi berbagai koneksi internet. Kemudian ruang-ruang ruang- komponen komputer, menggunakan berbagai ruang penting lainnya juga sudah terkoneksi macam software termasuk word proccessing,
Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
database dan Excel, mendapatkan informasi yang tidak bisa hadir di sekolah tidak harus melalui CD Roms dan program-program lain); ketinggalan pelajaran karena bisa akses materi (b) Information technology meliputi, meman- melalui internet di rumah atau di luar sekolah. faatkan presentasi multi media, memanfaatkan
presentasi interkatif, mampu memanfaatkan B. Dampak Dimanfaatkannya TIK
internet dan program-program elektronik mail,
Khususnya Komputer
punya kesadaran mengembang-kan potensi Berdasarkan data/informasi yang diperoleh yang dimiliki TIK untuk belajar siswa; (c) peneliti, dampak positif yang dirasakan oleh Evaluation of software meliputi, mampu siswa mengenai pemanfaatan TIK khusunya menyeleksi dan menilai berbagai bahan ajar komputer dengan perangkat penyerta lainnya berbasis teknologi (komputer), mampu dalam proses belajar dan pembelajaran antara menyesuaikan aplikasi komputer dengan materi- adalah: 1) siswa dapat belajar dari mana saja, materi dan proses pembelajaran yang spesifik, tidak harus dari guru; 2) siswa bisa belajar dari mampu mengevaluasi software komputer untuk komputer dan media-media belajar lainnya, dan tujuan pendidikan, mampu mengintegrasikan
3) siswa menyadari bahwa pengetahuan itu luas materi pelajaran secara tepat dengan komputer; sekali dan sumbernya dari mana saja. Kemudian (d) Pedagogical issues-classroom management/ siswa merasa senang. Siswa lebih tertarik kerena learning theories/learning styles meliputi; memang penjelasan materi lebih menarik. Siswa memahami bagaimana teknologi komputer tidak perlu mencatat, cukup copy file. Nuansa membantu siswa belajar dan menolong siswa pembelajaran juga berbeda antara proses menjelajah dunia, mengatur dan menciptakan pembelajaran yang biasa saja dengan proses sendiri lingkungan belajar, mampu mengguna- pembelajaran yang memanfaatkan komputer. kan komputer untuk mempersiapkan materi Khusus bahasa bahasa Inggris membuat siswa pelajaran di kelas; dan (e) Values and ethics merasa senang (enjoy), karena siswa tidak harus meliputi, memahami esensi plagiarisem, berhadapan dengan guru, tetapi siswa dapat mengetahui isu-isu seputar hak cipta, sensor dan memanfaatkan media belajar yang ada kerahasiaan, memahami berbagai masalah (komputer, internet, TV, dll yang ada di melalui berbagai akses untuk dan merefikasi laboratorium bahasa). Siswa pun secara mandiri informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dapat belajar dari komputer tersebut. seperti internet (http://www.unescobkk.org/
Dari sisi siswa, pemanfaatan komputer id/education/ict/online-resources/).
dengan perangat penyerta lainnya dalam proses belajar dan pembelajaran begitu membantu
Faktor Penghambat
dalam memahami materi, dan mempermudah Faktor penghambat yang dialami oleh SMAK 1 siswa mencari informasi yang dibutuhkan. dan SMAK 7 dalam mengembangkan dan Dampak positif lainnya, proses pembelajaran memanfaatkan TIK khususnya komputer lebih efisien, presentasi lebih mudah, pembuatan dengan perangkat penyerta lainnya relatif sama, materi dapat dikombinasikan dengan gambar, yaitu lambatnya jaringan internet. Karena suara, animasi, dan media-media lain yang lambatnya jaringan internet ini maka guru-guru cocok; pengalaman belajar siswa lebih variatif dalam memanfaatkan internet dengan cara tidak dibandingkan hanya dengan memanfaatkan langsung.
whiteboard , objek lebih nyata atau riil jika Langkah yang ditempuh sekolah adalah dibandingkan hanya dengan kata-kata. menyediakan fasilitas hotspot. Dengan
Mengenai apakah siswa tertantang belajar- tersedianya fasilitas ini maka akan ada distribusi nya atau tidak, tergantung desain materinya. pemanfaatan jaringan internet. Khusus SMAK Kalau guru sudah menuangkan seluruh materi
1 pada tahun pelajaran 2009/2010 melalui ke dalam bahan ajar berbasis komputer itu, program induk bernama “Penerapan TIK dan berarti sudah mentok, sudah selesai. Akan tetapi teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas kalau dalam desain materi itu sengaja dibuat belajar” dan dijabarkan lagi ke dalam program agar muncul pertanyaan, muncul masalah, maka “Pelaksanaan e-learning”, mentargetkan proses siswa akan mencari jawabannya. Jadi desain pembelajaran melalui media internet dengan materi pembelajarannya sangat berpengaruh. syarat di website SMAK 1 disediakan kuota
Namun demikian, pemanfaatam TIK khusus untuk upload materi pelajaran serta tugas khususnya dengan perangkatnya di dua dan kapasitas (bandwith) akses internet ditambah sekolah ini belum begitu optimal. Karena belum bahkan tidak terbatas. Dengan demikian, siswa optimal, maka proses pembelajaran yang
38 Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
diidealkan dengan kehadiran TIK khususnya Tujuannya yaitu, supaya proses pembelajaran komputer dengan perangkatnya di dalam kelas lebih efektif. Sedangkan SMAK 7 beralasan, belum sepenuhnya tercapai.
bahwa TIK merupakan mata pelajaran yang Secara teoritis TIK khususnya komputer harus ada di dalam struktur Kurikulum Tingkat dengan perangkatnya mempunyai peran yang Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang SMA; TIK sangat luar biasa untuk mendukung proses merupakan bidang ilmu yang sangat penting pembelajaran yang: (1) active; memungkinkan bagi para siswa; memberdayakan potensi TIK siswa dapat terlibat aktif karena ada proses khususnya komputer dengan perangkat belajar dan pembelajaran yang menarik dan penyerta lainnya yang luar biasa dalam proses bermakna; (2) constructive; memungkinkan siswa belajar dan pembelajaran; dan khusus SMAK 7 dapat menggabungkan ide-ide baru ke dalam sebagai salah satu indikator bagi SMAK 7 pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya sebagai sekolah berbasis IT. Dalam perspektif ini untuk memahami makna atau keingintahuan orientasi SMAK 7 dalam memanfaatkan dan keraguan yang selama ini ada dalam komputer dengan perangkatnya dalam proses benaknya; (3) collaborative; memungkinkan siswa pembelajaran masih ‘tools oriented’. dalam suatu kelompok atau komunitas saling
Kedua , berdasarkan alasan-alasan tersebut bekerjasama, berbagi ide, saran atau di atas, maka kebijakan sekolah adalah pengalaman, menasehati dan memberi masukan menyediakan seluruh fasilitas, sarana dan untuk sesama anggota kelompoknya; (4) prasarana yang dibutuhkan supaya proses intentional; memungkinkan siswa dapat secara pembelajaran berbasis komputer dapat berjalan aktif dan antusias berusaha untuk mencapai sesuai yang diharapkan. Fasilitas TIK yang ada tujuan yang diinginkan; (5) conversational; di dua sekolah ini sudah memenuhi bahkan memungkinkan proses belajar secara inherent melampui ketentuan yang ada di Permendiknas merupakan suatu proses sosial dan dialogis No. 24 Tahun 2007 tentang “Standar Sarana dan dimana siswa memperoleh keuntungan dari Prasarana”. proses komunikasi tersebut baik di dalam
Ketiga , kompetensi guru di dalam maupun luar sekola; (6) contextualized; memanfaatkan komputer dengan perangkatnya memungkinkan situasi belajar diarahkan pada dalam proses pembelajaran sudah memenuhi proses belajar yang bermakna (real-world) melalui standar yang ditetapkan oleh United Nations of pendekatan “problem-based atau case-based Education and Social Cultural Organization learning ”; dan (7) reflective, memungkinkan (UNESCO), khususnya word processing skills dan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari understanding of various software titles/types and serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya how to use them . UNESCO menetapkan lima (5) sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri kompetensi dasar, yaitu: a) word processing skills; (http://polres.multiply.com/journal/item/30/
b) understanding of various software titles/types and Integrasi/ TIK dan Pembelajaran).
how to use them; c) basic survival/trouble shooting and maintenance skills; d) classroom management skills; dan e) skills in accessing and evaluating various
Kesimpulan, Implikasi dan
sotware programs and using them as a teaching tools
Rekomendasi
across they key learning areas . Keempat , kompetensi guru-guru SMAK 1 dan
Kesimpulan SMAK 7 secara umum juga sudah sesuai dengan
lima kategori kompetensi yang juga dituntut Berikut ini peneliti kemukakan beberapa UNESCO, khususnya dalam hal basic operations
kesimpulan mendasar mengenai pemanfaatan dan information technology. Sedangkan kategori TIK khususnya komputer dengan perangkatnya kompetensi lainnya, yaitu evaluation of software, dalam proses pembelajaran di SMAK 1 dan pedagogical issues-classroom management/learning SMAK 7 BPK PENABUR Jakarta.
theories/learning styles, dan Values and ethics belum Pertama , dasar dikembangkannya dan dikuasai. Dari lima kategori tersebut, guru-guru
dimanfaatkannya TIK khususnya komputer SMAK 1 dan SMAK 7 masih sebatas mengusasi dengan perangkatnya dalam proses pembel- kategori ke-1 (basic operation) dan ke-2 (information ajaran di SMAK 1 adalah karena efektivitas. technology) yang meliputi presentasi multi media, Alasan ini menegaskan bahwa SMAK 1 sudah mampu memanfaatkan internet dan program- berorientasi pada tujuan atau ‘goals oriented’. program elektronik mail, punya kesadaran
Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
mengembangkan potensi yang dimiliki TIK berbagai aplikasi komputer, seperti PowerPoint, untuk belajar siswa).
Macromedia Flash, CD pembelajaran. Dengan Kelima , e-learning, pada batas-batas tertentu demikian, komputer dengan perangkatnya sudah dilaksanakan di kedua sekolah ini, baik ditempatkan sebagai salah satu sumber belajar yang online (pembelajaran bahasa Inggris di yang memungkinkan siswa bisa belajar sendiri, laboratorium bahasa), dan yang offline (presen- bisa akses sendiri di mana saja dan kapan saja, tasi PowerPoint, CD pembelajaran).
tahu kemajuan belajarnya. Sehingga dapat Keenam , jaringan internet di kedua sekolah dikatakan pemanfaatan TIK khususnya ini belum dimanfaakan secara masksimal. komputer dengan perangkat-nya dalam proses Artinya belum sampai pada pola pemanfaatan pembelajaran di kedua sekolah ini belum ‘student berjaringan atau knowledge network.
oriented’ namun masih ‘teacher oriented’. Ketujuh , kedua sekolah belum memanfa-
Kesebelas , pemanfaatan komputer dengan atkan surat elektronik atau e-mail untuk perangkat-nya di kedua sekolah ini masih keperluan akademik.
berada pada tingkat ke-1 (pembelajaran dengan Kedelapan , kedua sekolah ini memiliki komputer) dan ke-2 (pembelajaran berbantuan komitmen yang tinggi terhadap pemanfaatan komputer). Sedangkan tingkat-an ke-3 sampai TIK khususnya komputer dengan perangkatnya dengan ke-7 yang berbasis internet, atau dalam proses pembelajaran. Bahkan secara knowledge network seperti yang dikemukakan oleh khusus.
Yusufhadi Miarso belum diimplementasikan. Kesembilan , dukungan yayasan selain alokasi biaya, juga tercermin melalui
Implikasi
komitmennya untuk terus memanfaatkan TIK Kesimpulan tersebut di atas berimplikasi pada dan teknologi modern untuk produktivitas berbagai faktor yang ikut mempengaruhi dalam belajar yang dituangkan di dalam Rencana mengoptimalkan pemanfaatan TIK khusunya Induk Tiga Tahun BPK PENABUR Jakarta, tahun komputer dengan perangkatnya dalam proses 2008-2011.
pembelajaran di SMAK 1 dan SMAK 7 BPK Jika dikaitkan dengan tahapan-tahapan PENABUR Jakarta. pemanfaatan TIK dalam proses pembel-ajaran
Pemahaman yang tepat terhadap menurut UNESCO, apa yang terjadi di SMAK 1 pemanfaatan TIK khususnya komputer dengan dan SMAK 7 sudah berada pada tahap keempat, perangkatnya dalam proses pembelajaran yaitu integrating. Artinya sudah mengintegra- merupakan salah satu faktor yang sangat sikan TIK khususnya komputer dengan penting. Sebab tanpa pemahaman yang benar, perangkatnya dalam proses belajar dan dikhawatirkan guru-guru di SMAK 1 dan SMAK pembelajaran. UNESCO mengklasifikasikan
7 selama ini “hanya” sebatas memenuhi empat tahap, yaitu: emerging, applying, tuntutan yang ada, tanpa memahami sebenarnya
integrating , dan transforming. Tahap emerging, apa esensi pemanfaatan komputer dengan maksudnya baru menyadari pentingnya TIK perangkatnya dalam proses pembelajaran. Jika untuk pembelajaran, tetapi belum berupaya kepala sekolah dan guru-guru di SMAK 1 dan untuk diterapkan. Tahap applying maksudnya, SMAK 7 mempunyai pemahaman yang benar TIK telah dijadikan sebagai objek untuk akan pemanfaatan komputer dengan perangkat- dipelajari (sebagai mata pelajaran). Tahap nya dalam proses pembelajaran, maka akan integrating maksudnya, TIK telah diintegrasikan menghindarkan kesan bahwa yang terjadi ke dalam kurikulum (proses pembelajaran). adalah sekedar memindahkan seluruh bahan Tahap transforming maksudnya, TIK telah ajar ke dalam komputer. menjadi katalis bagi perubahan atau evolusi
Komitmen yayasan, kepala sekolah, dan pendidikan. TIK diaplikasikan secara penuh, guru-guru sangat dibutuhkan dalam mengop- baik untuk proses pembelajaran (instructional timalkan pemanfaatan komputer dengan purpose) maupun administrasi (administration perangkatnya dalam proses pembelajaran. purpose) . Tahap yang terakhir inilah sebagai Komitmen yayasan dapat diwujudkan dengan tahap yang paling ideal (UNESCO, 2002).
memenuhi kebutuhan (hardware dan software) Kesepuluh , pemanfaatan komputer dengan termasuk sarana dan prasarana yang dibutuh- perangkatnya dalam proses pembelajaran baik kan untuk memanfaatkan komputer dengan di SMAK 1 maupun SMAK 7 memang masih perangkatnya dalam proses pembelajaran. sebatas memindahkan bahan ajar ke dalam Komitmen kepala sekolah diwujudkan dengan
40 Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
terus menerus memberikan dorongan dan komputer yang dari sisi pedagogis dan teknis motivasi kepada guru-guru untuk selalu berkualitas. memanfaatkan komputer dengan perangkatnya
Guru-guru harus jeli dalam mendesain dalam proses pembelajaran. Komitmen guru bahan ajar berbasis komputer. Artinya jangan diwujudkan dengan cara memberikan berbagai sampai seluruh materi yang akan dibahas sudah pengalaman belajar yang variatif kepada siswa. tertuang semua di dalam aplikasi komputer Guru harus terus menerus meningkatkan (PowerPoint, Macromedia Flash) yang akan kompetensinya dalam bidang komputer untuk dimanfaatkan di dalam proses pembelajaran. keperluan pembelajaran.
Harus dibuat secara terbuka dan ada ruang yang Meskipun secara umum fasilitas, sarana memungkinkan siswa berperan sebaga seorang dan prasarana di SMAK 1 dan SMAK 7 sudah pemecah masalah (problem solver), penjelajah, memadai, tetapi fasilitas jaringan internet peneliti, teman bekerjasama, penentu tujuan, sebagai prasyarat terlaksananya pembelajaran moderator, fasilitator, pembangun, dan peserta online (e-learning) harus dibenahi.
yang aktif.
Melihat kecenderungan yang terjadi, seperti Guru harus memahami secara lebih diramalkan oleh Bishop dengan kecanggihan mendalam lagi tentang esensi pemanfaatan TIK TIK bahwa ke depan, lembaga pendidikan khususnya komputer dengan perangkatnya (sekolah) akan berbentuk virtual (virtual school), dalam proses pembelajaran. Esensi yang tidak lagi dibatasi oleh ruangan berbentuk dimaksud adalah, guru jangan berhenti hanya persegi, maka mulai sekarang yayasan bersama sebatas pada pemindahan bahan ajar ke dalam sekolah (SMAK 1 dan SMAK 7) mulai berbagai aplikasi komputer. Kalau ini yang terus memikirkan mencari lembaga pengembang e- terjadi, maka strategi belajar dan pembelajaran learning . Atau yayasan mulai membentuk gugus seperti: belajar mandiri; belajar kooperatif; belajar tugas bidang e-learning yang menyiapkan segala kolaboratif; belajar memecahkan masalah; sesuatu yang dibutuhkan agar ke depan e- belajar eksploratif; belajar menemukan; dan learning bisa berjalan secara optimal.
belajar bermain peran sebagai implikasi pemanfaatan komputer dengan perangkat penyerta lainnya dalam proses belajar dan
Rekomendasi
pembelajaran tidak akan terjadi. Yang terjadi tetap teacher oriented, bukannya student oriented.
Berdasarkan temuan-temuan penelitian beserta analisisnya yang sudah dikemukakan di depan,
Kepala Sekolah
berikut ini peneliti sampaikan beberapa Kepala sekolah harus memiliki pemahaman rekomendasi yang substansial
yang benar mengenai pemanfaatan TIK, khususnya komputer dengan perangkatnya
dalam proses pembelajaran. Guru harus memiliki pemahaman yang benar
Guru
Kepala sekolah perlu membuat kebijakan mengenai pemanfaatan TIK, khususnya secara tertulis bahwa mengembangkan dan komputer dengan perangkatnya dalam proses memanfaatkan TIK khusunya komputer dengan pembelajaran. Caranya dengan membaca perangkatnya dalam proses pembelajaran berbagai referensi yang relevan baik dari buku merupakan suatu kewajiban yang harus maupun internet, pelatihan, seminar, dilaksanakan oleh guru-guru. mengudang nara sumber. Dalam konteks ini
Sekolah (kepala sekolah dan guru) perlu guru dapat memanfaatkan forum Musyawarah memahami secara mendalam esensi e-learning Guru Mata Pelajaran (MGMP) PENABUR yang sesungguhnya. Tujuannya, supaya ke Jakarta. Tujuannya supaya guru-guru tidak depan jika e-learning memang benar-benar akan merasa puas dengan apa yang sudah dilakukan dilaksanakan secara sungguh-sungguh di selama ini.
SMAK 1 dan SMAK 7 tidak berhenti pada Kemampuan guru dalam menyusun bahan tingkatan pembelajaran dengan komputer dan ajar berbasis TIK harus ditingkatkan. Guru harus pembelajaran berbantuan komputer. Akan tetapi bekerjasama dengan pengembang desain sampai ke pembelajaran berbasis web, instruksional dan ahli desain grafis berbasis pembelajaran jarak jauh, pembelajaran melalui komputer agar dihasilkan bahan ajar berbasis jaringan, pembelajaran dengan portal
Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
pengetahuan, dan pembelajaran dengan _______. Perubahan paradigma pendidikan dengan jaringan pengetahuan (knowledge network). kehadiran teknologi telekomunikasi dan Sekolah perlu membuat portal-portal pengetahu- informatika . Makalah dalam FPTK Expo an yang dapat diakses oleh siswa dan juga guru. 1999, Fakultas Pendidikan Teknologi Sekolah (kepala sekolah dan guru) harus dan Kejuruan, IKIP Jakarta, 11 – 15 April memanfaatkan e-mail untuk keperluan pendidi-
kan. E-mail tidak hanya berupa surat elektronik _______.(2008). Teknologi informasi dan yang dikirim dari seorang individu ke individu komunikasi dalam proses pembelajaran , yang lain dengan memanfaatkan jaringan materi kuliah Pascasarja Program Studi internet. Ppotensi-potensi e-mail dapat Teknologi Pendidikan Universitas diberdayakan secara optimal. Misalnya, siswa
Negeri Jakarta,
bisa mendapatkan dan bertanya mengenai _______. (2006). Metodologi penelitian kualitatif informasi tertentu dari guru, teman, para ahli Bandung: Remaja Rosdakarya yang tersebar di seluruh dunia. Noor Cahyanto, Jalu. Pemanfaatan ICT dalam
membangung jaringan pembelajaran
Yayasan
internasional. Paper dalam Konferensi Yayasan BPK PENABUR Jakarta harus
Guru Indonesia 2007, Jakarta, 27 – 28 menempatkan Bidang Sumber Belajar pada
November 2007.Peraturan Pemerinh posisi yang strategis agar bisa berperan sebagai
Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 pengembang desain pembelajaran atau
tentang Standar nasional pendidikan pengembang desain instruksional/pengembang Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang
desain pembelajaran berbasis TIK. Oleh karena Standar sarana dan prasarana itu Bidang Sumber Belajar perlu diperkuat Permendiknas No. 38 Tahun 2008 tentang
dengan SDM yang memiliki pengetahuan dan Pengelolaan teknologi informasi dan kompetensi dalam desain instraksional.
komunikasi di lingkungan Departemen Sebagai sebuah Yayasan Pendidikan yang
Pendidikan Nasional sudah berkembang dan mapan, BPK PENABUR Program Satu Tahun (PROSATA) SMAK 1
harus ikut memberikan layanan pendidikan di Tahun 2008/2009 berbagai tempat di Indonesia (layanan eksternal). Program Satu Tahun (PROSATA) SMAK 1
Sehingga dengan demikian, Yayasan ini ikut Tahun 2009/2010 berpartisipasi dalam pemerataan pendidikan, Program Satu Tahun (PROSATA) SMAK 7
baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif. Tahun 2008/2009 Yayasan harus tetap memiliki komitmen Program Satu Tahun (PROSATA) SMAK 7
yang kuat dan tinggi bahwa TIK, khususnya Tahun 2009/2010 komputer dengan perangkatnya memiliki Rencana Induk Tiga Tahun BPK PENABUR
potensi yang dapat diberdayakan untuk JAKARTA, Tahun 2008-2011. produktivitas dan peningkatkan kualitas Santoso, Teguh. Pemanfaatan teknologi informasi
pembelajaran. dan komunikasi untuk proses pembelajaran Yayasan harus mencari mitra yang bergerak
online (Jurnal Pendidikan PENABUR di bidang e-learning atau pengembang e-learning.
No. 09/Tahun ke-6/Desember 2007/h. Bisa juga membentuk gugus tugas pengembang
e-learning . Elemen ini bertugas menyiapkan Smaldino, Sharon E, dkk. (2008). Instructioal pelaksanaan e-learning di sekolah-sekolah BPK
technology and media for learning (Ninth PENABUR Jakarta.
Edition) . New Jersey Pearson Merril Prentice Hall
Somekh, Bridget. (2007). Pedagogy and learning
Daftar Pustaka
with ICT. London and New York: Routland
Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan: pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
pendekatakan kuantitatif dan kualitati . Bungin, Burhan. (2006). Analisa data penelitian
Bandung: Alfabeta kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada Supriyanto, Aji. (1997). Pengantar teknologi
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai benih teknologi informasi dan komunikasi . Jakarta: pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Salemba Infotek
42 Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran
UNESCO. (2002). Institute for information http://www.gipi.or.id/ (Teknologi Informasi) technologies in education
http://www.geocities.com/inisiasi Komputer Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
dan Media Pendidikan Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan http://sudirmansmansa.wordpress.com/ Nasional
2008/05/08/makalah-pemanfaatan- Wardiana, Wawan. (2002). Perkembangan
teknologi-informasi-untuk- teknologi informasi di indonesia,”
meningkatkan-mutu-pembelajaran/
(makalah Seminar dan Pameran http:// fathoni61.blogspot.com/internet- Teknologi Informasi FT Universitas
sebagai-media-pembelajaran/ Komputer Indonesia (UNIKOM)
http://id.answers.yahoo.com/question/ Wirawan, Sarlito. (1976). Pengantar opsikologi http://www.guruvalah.tk/ umum. Jakarta: Bulan Bintang
http://www/tatangjm.wordpress.com/ Yin, R.K. (1989). Case study research, design and
belajar-dan-permasalahannya/ methods. London: Sage Publication
http://www.romisatriowahono.net/ _______. (2008). Study research, design and methods http://www.unescobkk.org/id/education/ ( terjemahan oleh M. Djauzi Mudzakir).
ict/online-resources/ Jakarta: PT Rajagrafino Persada
http://polres.multiply.com/journal/item/30/ http://www.ti.apjii.or.id/ Sejarah Teknologi
Integrasi TIK dan Pembelajaran.
Komunikasi) 1 http://solusipintar.com/PropLabBhs /
43
Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010