Regulasi, Kelembagaan, SDM

c. Regulasi, Kelembagaan, SDM

Tahun 1997 Indonesia dan Negara Asean mengalami krisis ekonomi yang sangat parah sehingga dunia usaha banyak yang kolaps. Akibat terjadi PHK besar-besaran sehingga pengangguran meningkat tajam sementara kesempatan kerja sangat terbatas. Untuk pemulihan ekonomi, maka perlu adanya upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara mendatangkan modal dari luar negeri dalam bentuk FDI ( Foreign Direct Invesment ). Keberadaan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, harus mampu mendorong kompetisi, tidak hanya dalam negeri, tapi juga dengan negara-negara lain.

Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun tahun 2010 sebanyak 1.534 jiwa. Jumlah tertinggi adalah pencari kerja dengan kualifikasi pendidikan SLTA, yaitu sebanyak 1.041 orang atau 67,86 persen, kemudian berpendidikan Sarjana/S1 sebanyak 162 jiwa atau sekitar 10,56 persen, kemudian berpendidikan DIII/sarjana muda sebanyak 100 jiwa atau sekitar 6,52 persen, sedangkan 139 jiwa atau 9,06 persen berpendidikan SLTP dan untuk tingkat pendidikan lainnya masing- masing dibawah enam persen.

BP Kawasan Karimun yang merupakan fasilitator dan mediator bagi kepentingan pengembangan Kawasan Karimun dapat memberikan motivasi dan stimulasi serta kemudahan-kemudahan kepada para pengusaha swasta nasional dan internasional, sehingga penciptaan lapangan kerja dapat diupayakan dan terbentuk.

Dalam upaya penciptaan lapangan kerja, persoalan crusial yang harus dipersiapkan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang tidak hanya berbasis pada ketenagakerjaan tetapi juga pada tingkat kualitas sumber daya yang mampu menjadi pelaku bisnis/ekonomi swakarsa yaitu tumbuhnya jiwa kewiraswastaan (sense of enterpreneurship) yang diharapkan dapat mengoptimalkan potensi dan keunggulan sumber daya Kawasan Karimun.

BP Kawasan Karimun menyadari pentingnya pembentukan kader berpendidikan tinggi yang memiliki motivasi dan komitmen tinggi dalam jumlah yang cukup. Kemampuan profesional mereka diharapkan dapat memberi sumbangan berupa pemikiran dan upaya yang dapat meningkatkan daya saing dan akan mendorong tumbuh serta berkembangnya Kawasan Karimun. Peningkatan profesionalisme karyawan merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi peningkatan akuntabilitas BP Kawasan Karimun.

Saat ini, susunan kepegawaian di Badan Pengusahaan terdiri atas Kepala Badan (1orang), Wakil Kepada Badan (1 Orang), Anggotan Bidang (15 Orang), dimana terdapat 7 Anggota Bidang yang belum terisi.

Tabel 6 Identifikasi Potensi dan Permasalahan Strategis Serta Tindak Lanjut Terhadap peran Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun Lingkungan Strategis Internal : Regulasi, Kelembagaan dan SDM

Tindak Lanjut Penjabaran;

1. petunjuk dan aturan terbentuk melalui

1. BPK Karimun yang 1. Terbatasnya

yang jelas dari UU No. 44 Tahun

kapasitas sumber

Dewan Nasional 2007 dan PP No. 48

daya manusia baik

terkait dengan tahun 2007,

secara kualitas

kepegawaian di KEPRES No 11

maupun kuantiitas.

Badan Pengusahaan Tahun 2008.

Personil BP Karimun

sebagian besar

Kawasan.

2. petunjuk dan aturan Impor, API,

2. Permendag tentang

masih merupakan

yang jelas dari pelimpahan

pegawai Pemda yang

Dewan Nasional Kewenangan

diperbantukan di BP

terkait standard perijinan, urusan

Karimun dan masih

penggajian serta tata pemerintahan

rangkap jabatan

kelola keuangan dan bidang industry,

sehingga selain

asset Badan pemberian

masih berorientasi

Pengusahaan pertimbangan

birokrasi juga tidak

Kawasan. teknis/rekomendasi.

fokus pada tugas-

tugas di BP karimun. 3. Adanya petunjuk dan

aturan yang jelas penetapan

3. Kepmenhub tentang 2. Belum adanya

dari Dewan Nasional pelabuhan bebas

standard penggajian

serta tata kelola

terkait status dan

struktur eselonering tata cara pemasukan

4. Permenkeu tentang

keuangan dan aset

kepegawaian Badan dan pengeluaran

bagi Badan

Pengusahaan barang kena cukai,

tata cara pemasukan 3. Belum jelasnya

dan pengeluaran

status dan struktur

kendaraan bermotor.

eselonering kepegawaian di

Lingkungan Strategis Internal : Regulasi, Kelembagaan dan SDM Potensi

Permasalahan

Tindak Lanjut

Badan Pengusahaan Kawasan Karimun

Pendanaan dan

Pendanaan dan

pembiayaan:

pembiayaan:

1. Belum adanya

1. Adanya prosedur dan

kemandirian

mekanisme

pembiayaan, masih

dukungan

bergantung dengan

pendanaan yang jelas

anggaran hibah

untuk pengelolaan

dari Pemda. Belum

kawasan

adanya mekanisme

perdagangan bebas

koordinasi dan alur

dan pelabuhan

yang jelas untuk

bebas.

menggalang dukungan dan komitmen pembiayaan dan program dari Pemerintah

Tata Ruang dan

Tata Ruang dan

pengembangan

pengembangan wilayah:

wilayah:

1. Perluasan kawasan

1. Wilayah yang

perdagangan bebas

ditetapkan sebagai

dan pelabuhan bebas

kawasan

diseluruh pulau

perdagangan bebas

karimun dan pulau-

dan pelabuhan

pulau sekitar

bebas hanya sebagian dari pulau karimun menjadi masalah tersendiri terkait dengan pengawasan arus keluar masuk barang. Selain itu keterbatasan kawasan ini tidak sebanding dengan minat dan potensi pengembangan investasi

Pertanahan :

Pertanahan :

1. Sebagian besar

1. Perlu adanya

lahan di kawasan

pembebasan lahan. perdagangan bebas 2. Evaluasi oleh

karimun adalah

instansi terkait

milik / dikuasai

terhadap penguasaan

Lingkungan Strategis Internal : Regulasi, Kelembagaan dan SDM Potensi

Permasalahan

Tindak Lanjut

masyarakat

lahan-lahan yang

2. Masih banyaknya

tidak dimanfaatkan.

lahan di kawasan FTZ Karimun yang dikuasai perusahaan (swasta) namun tidak dimanfaatkan (menjadi lahan tidur / terlantar)

Infrastruktur :

Infrastruktur :

1. Masih terbatasnya

1. Komitmen

infrastruktur

pemerintah pusat

pendukung

untuk membangun

kegiatan investasi

infrastruktur

seperti

pendukung di

infrastruktur jalan,

kawasan

pelabuhan, listrik,

perdagangan bebas

air bersih, dan

dan pelabuhan bebas

sarana pendukung

karimun yang telah

lainnya

ditetapkan sebagai

2. Pelabuhan bebas

kawasan strategis

yang telah

nasional

ditetapkan belum

2. Meningkatkan

memenuhi standar

kapasitas pelabuhan

kelayakan

parit rampak sebagai

pelabuhan bongkar

pelabuhan bebas

muat

yang memenuhi standard.

3. Memberikan kewenangan kepada BP Kawasan untuk dapat menunjuk pelabuhan lain (termasuk milik swasta) yang representattif untuk melakukan kegiatan bongkar muat.

Perijinan dan

Perijinan dan pelimpahan wewenang: pelimpahan wewenang:

1. Sebagian besar

1. Adanya pelimpahan

pengelolaan

kewenangan oleh

perizinan belum

pemerintah pusat

dilimpahkan ke BP

terkait dengan

Kawasan (seperti

pengelolaan perizinan

izin-izin dibidang

dibidang-bidang

Lingkungan Strategis Internal : Regulasi, Kelembagaan dan SDM

Potensi

Permasalahan

Tindak Lanjut

ketenagakerjaan,

tertentu.

perhubungan dll).

2. Melimpahkan

2. Kewenangan

kewenangan dalam

penerbitan angka

hal penerbitan API

pengenal import

kepada badan

(API) masih berada

pengusahaan

di pusat dan