Dengan: ρ = densitas benda grcm
3
; � = massa benda gr ; � = volume bendacm
3
Dalam pengujian densitas spesimen di sini pada prinsipnya menggunakanperbedaan antara massa spesimen di udara m
udara
dan massa spesimen ditimbang di air m
air
. Untuk massa spesimen di udara m
udara
dapat dihitung denganmenimbang spesimen dengan timbangan secara normal yang merupakan
massaspesimen yang sesungguhnya tanpa adanya gaya ke atas atau gaya dorong ke atas,sedangkan untuk massa spesimen dalam air m
air
sama dengan massa air yangdipindahkan atau tumpah. Hal ini dipengaruhi gaya angkat ke atas oleh air
atauadanya gaya dorong ke atas terhadap spesimen, yang menyebabkan nilai beratspesimen di air cenderung lebih kecil dibandingkan berat spesimen di udara.
b. Kadar Air
Kadar air merupakan salah satu sifat fisis papan komposit yang menunjukkan kandungan air papan komposit dalam keadaan kesetimbangan dengan lingkungan
sekitarnya. �� =
�
�
−�
�
�
�
� 100 2.6 Dengan:
��= kadar air ; �
�
= massa basahkg ; �
�
= massa kering kg
2.5.2 Sifat Mekanik
a Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan. Hubungan teganganreganganpada tarikan memberikan nilai yang cukup berubah tergantung
pada lajutegangan, temperatur, lembaban, dan seterusnya. Kekuatan tarik diukur denganmenarik sekeping sampel dengan dimensi yang seragam.Kemampuan
maksimum bahan dalam menahan beban disebut UltimateTensile Strength disingkat dengan UTS. Untuk semua bahan, pada tahap sangatawal uji tarik, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurusdengan perubahan panjang bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone.
Bentuk sampel uji secara umum digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Standar ASTM Uji Tarik Tegangan tarik
σ, adalah gaya yang diaplikasikan, F, dibagi dengan luas penampang A; yakni:
� =
� �
2.7 Dengan :
�= tegangan tarikNcm
2
; �= gaya Newton ; �= luas penampangcm
2
b Kekuatan Lentur
Pengujian kekuatan lentur UFS dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan komposit terhadap pembebanan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan
adalahmetode tiga titik lentur. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahuikeelastisan suatu bahan.Pada permukaan bagian atas cupilkan yang
dibebani akan terjadikompresi, sedangkan pada permukaan bawah sampel akan terjadi tarikan. Padapengujian ini terhadap sampel uji diberikan pembebanan yang
arahnya tegak lurusterhadap sampel seperti yang digambarkan pada gambar berikut:
Gambar 2.3 standar ASTM uji lentur
Jika batang ujidiberikan pembebanan pada kedua ujungnya dan beban tekuk P diberikanditengah, tegangan tekuk maksimum σ pada titik nol di tengah adalah:
� =
3 ��
2 �ℎ
2
2.8 dengan:P = beban patah kgf ; L = jarak span cm ; b = lebar mm ; h = Tebal
mm
c Kekuatan Impak
Pengujian impak ini dilakukan untuk mengetahui ketangguhan sampel terhadap pembebanan dinamis. Prinsip pengujian impak ini adalah menghitung energi yang
diberikanbeban dan menghitung energi yang diserap oleh spesimen. Saat beban dinaikkanpada ketinggian tertentu, beban memiliki energi potensial, kemudian
saatmenumbuk spesimen energi kinetik mencapai maksimu, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.4 Pengujian impak Energi yang diserapspesimen akan menyebabkan spesimen mengalami kegagalan.
Bentuk kegagalanitu tergantung pada jenis materialnya, apakah patah getas atau patah uletKekuatan impak yang dihasilkan
�
�
merupakan perbandingan antaraenergy serap �� dengan luas penampang �.
Kekuatan impak dapat dihitungdengan persamaan:
�
�
=
�
�
�
2.11
dengan: �
�
= Kekuatan impak kJm
2
; �
�
= Energi serap J ; � = Luas permukaan
mm
2
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian