Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

4.6. Metode Analisis Data 4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik Teknik analisis yang digunakan salam penelitian ini adalah regresi linear berganda Multiple Regression Analysis dengan menggunakan return saham sebagai variabel dependen dan informasi fundamental yang digambarkan dalam Current RatioCR X 1 , Return on EquityROE X 2 , Cash Flow to DebtCFO X 3 , Price Book ValuePBV X 4 dan Ukuran PerusahaanSIZE X 5 sebagai variabel independen. Salah satu syarat untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regressi berganda adalah uji asumsi klasik. Jika asumsi-asumsi tersebut tidak semua terpenuhi maka hasilnya akan bias Gujarati, 1999:139. Uji ini meliputi: uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, dan Uji Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Model regressi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali 2003:112, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti sempurna. Dimana suatu keadaan yang satu atau lebih variabel bebasnya terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF, yaitu dengan rumus : Hair et al, 1998 :193 R 2 k = Koefesien determinasi R 2 berganda ketika X k diregresikan dengan variabel-variabel X lainnya. ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − = k R VIF 2 1 1 Batas tolerance value adalah 0,01 dan batas VIF adalah 10. dimana : tolerance value 0,01 atau VIF 10 = terjadi multikolinieritas tolerance value 0,01 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian asumsi ketiga ini, dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson Durbin-Watson Test, yaitu untuk menguji apakah terjadi korelasi serial atau tidak dengan menghitung nilai d statistik dengan rumus Gujarati, dalam Zain, 1999 : 215 sebagai berikut : ∑ ∑ = = = = − − = N t t t N t t t t e e e d 1 2 2 2 1 d = nilai d e t = nilai residu dari persamaan regresi periode t e t-1 = nilai residu dari persamaan regresi periode t-1 Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin–Watson DW test. Jika nilai Durbin– Watson berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi Santoso, 2003.

4. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 64 91

Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 62 104

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 5 62

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012.

1 1 17

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 8

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR TEKNIKAL TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

2 16 121

FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

Analisis Faktor – Faktor Fundamental Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) - Unika Repository

0 0 13

Pengaruh Faktor Fundamental dan Faktor Makro Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta - Unika Repository

0 0 12