Thermal Over Load. Miniatur Circuit Breaker MCB.

David H. Sirait : Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa Pada PT. Berlian Unggas Sakti Tj. Morawa, 2008. USU Repository © 2009 I F = 2 x I untuk pemutusan lambat

3.4.2. Thermal Over Load.

Thermal overload merupakan peralatan pengaman motor listrik terhadap arus beban lebih. Pengaman ini bekerja secara thermis yaitu karena panas yang ditimbulkan oleh adanya arus listrik yang melewati arus nominalnya. Suhu yang tinggi pada motor disebabkan oleh perubahan energi listrik menjadi energi panas. Energi panas ini dirubah menjadi energi mekanis oleh logam bimetal untuk melepaskan kontaknya. Dengan membukanya kontak-kontak ini maka rangkaian akan menjadi terbuka sehingga motor aman dari bahaya beban lebih tersebut. Pengaman ini juga mempunyai kontak-kontak Bantu NO Normally Open dan kontak NC Normally Close. Kontak NC dipergunakan sebagai pengontrol operasi dari kontaktor dan kontak NO biasanya digunakan untuk mengoperasikan lampu tanda yang menandakan adanya gangguan beban lebih over load pada motor. Gambar 3.9 Simbol dari Thermal Overload Relay David H. Sirait : Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa Pada PT. Berlian Unggas Sakti Tj. Morawa, 2008. USU Repository © 2009 Pada saat motor mengalami beban lebih maka kontak Bantu NC dari pengaman ini akan memutuskan suplai daya ke kontaktor yang mengoperasikan motor tersebut sehingga motor akan berhenti bekerja dan terhindar dari kerusakan akibat gangguan tersebut. Thermal ini dapat distel berdasarkan nilai arus oleh pabrik pembuatnya. Proteksi ini dirancang sedemikian rupa sehingga arus jatuhnya kira-kira 10 lebih tinggi dari nilai stelnya. Jika arus nominal motor 20 A maka arus setting dari thermal adalah sebesar 22 A.

3.4.3. Miniatur Circuit Breaker MCB.

MCB merupakan peralatan switching dan pemutus arus yang berfungsi untuk memutuskan tenaga listrik baik pada saat operasi normal maupun dalam keadaan tidak normal. MCB biasanya dilengkapi dengan pengaman thermis untuk beban lebih dan pengaman relay untuk hubung singkat. Pada operasi normal, MCB dipergunakan untuk membuka suatu rangkaian listrik, misalnya untuk keperluan perawatan. Pada keadaan operasi tidak normal, misalnya pada saat terjadi gangguan arus lebih maka pada keadaan ini MCB akan membuka kontaknya secara otomatis sehingga rangkaian yang terganggu akan segera dilokalisasi. Berdasarkan pemakaian dan tingkat kepekaan, dapat diklasifikasikan atas : a. MCB dengan karateristik G. MCB ini ada dua macam : 1. MCB tipe G yang dirancang dengan kondisi tripping magnetiknya baru akan bekerja apabila terjadi kenaikan arus sebesar 7 – 10 kali arus nominalnya. Untuk David H. Sirait : Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa Pada PT. Berlian Unggas Sakti Tj. Morawa, 2008. USU Repository © 2009 kenaikan arus 7 kali arus nominal, MCB akan trip pada waktu diatas 0,5 detik dan untuk kenaikan 10 kali arus nominalnya MCB trip dibawah 0,5 detik. 2. MCB tipe G dengan kondisi tripping untuk kenaikan arus 6 kali arus nominalnya. b. MCB karateristik L. Pada umumnya kondisi tripping magnetiknya baru dapat bekerja apabila terjadi kenaikan arus 3 – 5 kali arus nominalnya. MCB tipe L ini merupakan tingkat pengaman yang lebih sensitif dibanding MCB tipe G. Biasanya MCB tipe L digunakan pada instalasi rumah tangga, gedung-gedung perkantoran atau bersifat komersil, dimana pada umumnya tempat-tempat tersebut menggunakan beban yang bersifat resistif atau induktif ringan. c. MCB Karateristik K. Kondisi tripping magnetiknya baru dapat bekerja apabila kenaikan arus 8 – 12 kali arus nominalnya. Biasanya digunakan untuk mengamankan kabel-kabel instalasi dan beban induktif berat atau motor-motor penggerak mesin-mesin induksi yang langsung distart dengan tegangan penuh. Operasi MCB dapat dilakukan dengan dua cara : 1. Operasi thermal yaitu operasi pemutusan oleh MCB karena gangguan beban lebih pada kondisi normal. Pada saat terjadi gangguan lebih pada suatu rangkaian maka otomatis bimetal akan memutuskan rangkaian karena terjadi perbedaan temperature yang disebabkan oleh arus yang mengalir melebihi batas nominalnya. David H. Sirait : Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa Pada PT. Berlian Unggas Sakti Tj. Morawa, 2008. USU Repository © 2009 Gambar 3.10 Pandangan struktur dari operasi MCB secara thermis. 2. Operasi magnetic yaitu operasi pemutusan oleh MCB karena terjadi gangguan hubung singkat, maka relay elektromagnetik akan terenergis dan berubah menjadi magnet yang akan menarik kontak-kontaknya sehingga akan memutuskan rangkaian. Gambar 3.11 Pandangan struktur dari MCB operasi magnetik David H. Sirait : Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa Pada PT. Berlian Unggas Sakti Tj. Morawa, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA

4.1. Umum.

Proses produksi adalah teknik atau metode untuk membuat atau merubah suatu barang atau jasa agar bertambah nilainya dengan menggunakan bantuan mesin induksi 3 phase sebagai penolong. Penggunaan mesin induksi sebagai motor listrik memiliki banyak keuntungan diantaranya dikarenakan bentuknya yang sederhana dan konstruksinya yang cukup kuat, harga relatif murah dan dapat diandalkan, effisiensi tinggi dimana dalam keadaan normal tidak memerlukan sikat seperti motor arus searah sehingga rugi-rugi dapat dikurangi, perawatan minimum. Analisa starting motor induksi pada bab ini akan dimulai dari perhitungan jumlah kutub dan besarnya slip yang dihasilkan sebuah motor induksi.

4.2. Spesifikasi Peralatan.

Adapun spesifikasi dari motor induksi yang digunakan sebagai berikut :