1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat  ini  masyarakat  menganggap  informasi  telah  menjadi  hal  yang sangat  penting  untuk  digunakan  dalam  kehidupan  masyarakat.  Dalam
kehidupan  sehari-hari  informasi  terus  berkembang  mengikuti  perkembangan zaman  yang  semakin  dinamis.  Dalam  kehidupan  bermasyarakat, informasi
berguna  untuk  mengambil  keputusan.  Suatu  keputusan  yang  tidak  didukung oleh  informasi  yang  cukup  biasanya  kurang  akurat  dan  sering  tidak  dapat
memberikan  hasil  yang  memuaskan. Informasi  adalah  sesuatu  yang
mempengaruhi atau mengubah status pikiran. Dalam jasa informasi, informasi yang  paling  sering  disampaikan  melalui  media  teks,  dokumen  atau  rekaman,
artinya  apa  yang  mungkin  dipahami  seseorang  yang  berasal  dari  sebuah  teks atau dokumen.
1
Perpustakaan  dalam  ruang  lingkup  dunia  pekerjaan  sampai  saat  ini masih memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian dan
pekerjaan  di  dalam  lingkungan  yang  berada  di sekitar  perpustakaan  tersebut. Salah  satu  jenis  perpustakaan  yang  memiliki  hasil-hasil karya  ilmiah  yang
dihasilkan dari  para peneliti adalah perpustakaan khusus. Perpustakaan  khusus  merupakan  perpustakaan  sebuah  departemen,
lembaga  negara,  lembaga  penelitian,  organisasi  massa,  militer,  industri,
1
Sulistyo  Basuki, Pengantar  Ilmu  Perpustakaan Jakarta:  Universitas  Terbuka,  2010, h. 1.35.
2
perusahaan  swasta,  BUMN,  pusat  informasi,  bahkan  perpustakaan  pribadi.
2
Lembaga  yang  dimaksud  dapat berupa  lembaga-lembaga  industri,  lembaga perkantoran  departemen,  lembaga
penelitian,  dan  lembaga-lembaga pemerintahannya.
3
Perpustakaan  khusus  yang  terdapat  di lembaga  penelitian dan  pengembangan  berfungsi  mengumpulkan  dan  menyajikan  semua  bahan
pustaka  dalam  satu  subjek  atau  lebih  untuk  menunjang  penelitian  dan pengembangan yang dilakukan oleh badan induk.
Perpustakaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi selanjutnya disebut  BPPT merupakan  salah  satu  dari  perpustakaan  khusus.  Karya  cetak
dan karya rekam yang sudah diterima oleh perpustakaan BPPT dicatat, diolah, disimpan,  didayagunakan,  dan  dilestarikan  sesuai  dengan  ketentuan
pengelolaan karya cetak dan karya rekam. Koleksi yang  terdapat dalam  perpustakaan  BPPT  ada yang dalam
bentuk    grafis  dan  elektronik. Pengadaan perpustakaan dilakukan sesuai dengan  kebutuhan  pemustaka  yang  berada  di  lingkungan  perpustakaan
tersebut. Diantara  koleksi  yang  dimiliki  perpustakaan  BPPT  terdapat  koleksi yang  disebut  dengan  koleksi  intern  local  content. Koleksi  intern  local
content adalah hasil karya  staf atau karyawan  BPPT sendiri  yang dihimpun, diolah  dan  disimpan  pada  satu  tempat  tersendiri  di  perpustakaan  BPPT.
Koleksi  yang  termasuk ke  dalam koleksi  intern  local  content  dalam perpustakaan BPPT adalah jurnal elektronik, skripsi, laporan karya ilmiah dan
laporan penelitian lainnya.
2
Karmidi  Martoatmodjo, Manajemen  Perpustakaan  Khusus Jakarta:  Universitas Terbuka, 1999, h. 1. 3.
3
Sulistyo Basuki, Priodisasi Perpustakaan Indonesia, h. 89.
3
Jurnal  elektronik,  sering  juga  disebut  penerbitan  elektronik,  adalah jurnal yang dibuat, diterbitkan dan didistribusikan melalui jaringan elektronik
seperti internet. Jurnal elektronik tersedia dalam format elektronik, akan tetapi penerbit dapat juga menyediakannya dalam versi cetak.
4
Pengelolaan jurnal elektronik pada perpustakaan BPPT dilakukan oleh dua  orang  yang  diantaranya  satu  dari  bagian  Sub  Bidang  Sistem  Otomasi
Kepustakaan dan satu dari bagian Sub Bidang Akuisisi dan Pengolahan Bahan Pustaka. Pengelolaan jurnal elektronik di perpustakaan BPPT mencakup tidak
hanya  jurnal  yang  berasal  dari  hasil karya pegawai  BPPT  saja,  tetapi juga jurnal yang berasal dari instansi lain. Jurnal berisi hasil karya pegawai BPPT,
akan  di unggah baik cover, abstrak  dan  artikel bisa  di unduh secara fulltext. Sedangkan jurnal yang berasal dari instansi lain hanya sebatas unggah cover
dan  data  bibliografi  jurnal  saja,  jadi  jika  ingin  mendapatkan  informasi  yang ada  di  dalam  jurnal  yang  diinginkan  maka  harus  datang  ke  perpustakaan
BPPT, karena perpustakaan tidak menerima soft copy jurnal dari instansi lain, hal itu terjadi dikarenakan softcopy hanya ada pada pemilik jurnal tersebut dan
perpustakaan  BPPT  hanya  menerima  jurnal dalam  bentuk  tercetak.
Pengelolaan jurnal elektronik pada perpustakaan BPPT menggunakan panduan penggunaan  jurnal  elektronik    BPPT  :  modul  2  editor,  pedoman  penggunaan
jurnal  elektronik  BPPT  :  pustakawan,  dan  panduan  penggunaan  jurnal elektronik  BPPT  untuk penulis.
4
Ekawati  Marlina,  “Jurnal  Elektronik  :  Keuntungan  dan  Kerugiannya,” diakses  pada tanggal  20
April  2014  dari http:www.pdii.lipi.go.idread20121230jurnal-elektronik-
keuntungan-dan-kerugiannya.html
4
Perpustakaan BPPT sebagai pusat deposit untuk karya cetak dan karya rekam akan    mencatat,  mengolah,  menyimpan,  mendayagunakan,  dan
melestarikan  sesuai  dengan  ketentuan  pengelolaan  karya  cetak  dan  karya rekam.  Perpustakaan  BPPT  memiliki  kendala  dalam  pengelolaan  jurnal
elektronik  antara  lain  belum    menerima  seluruh  hasil  penelitian  dari  para perekayasa dan unit kerja dan unit kerja yang ada di perpustakaan BPPT, baik
hard  copy maupun soft  copy. Selain  itu  juga  memiliki  kendala  SDM  dalam Sub  Bidang  Otomasi. Hal  ini  dikarenakan  belum  adanya  kesadaran  dari  para
perekayasa dan unit kerja untuk memberikan  hasil penelitiannya baik tercetak maupun soft  copy kepada  perpustakaan  BPPT.  Pegawai  perpustakaan
seringkali mendatangi para perekayasa dan unit kerja dan unit kerja yang ada di  lingkungan  BPPT,  agar  memberikan  hasil  penelitiannya  baik  tercetak
maupun soft copy kepada perpustakaan BPPT, sesuai dengan pemerintah telah menertbitkan Undang-Undang no. 4 tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya
Cetak  dan  Karya  Rekam yang  telah  dilengkapi  dengan  Peraturan  Pemerintah Republik  Indonesia  nomor  70  tahun  1991  tentang  Pelaksanaan  Undang-
Undang-Undang No.  4  Tahun  1990  tentang Serah  Simpan  Karya  Cetak dan Karya Rekam.
5
Berdasarkan Undang-Undang tersebut maka kebijakan tertulis yang ada  di  perpustakaan  BPPT  adalah Peraturan  Kepala  Badan  Pengkajian
dan  Penerapan  Teknologi  Nomor  116  Tahun  2013  Tentang  Serah  Simpan Karya  Cetak  dan  Karya  Rekam  di  Lingkungan  Badan  Pengkajian  dan
Penerpaan  Teknologi  BPPT yang  di  tanda  tangani oleh Marzan  Aziz
5
Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawanan Jakarta : Ikatan Pustakawan Indonesia Pengurus DKI Jakarta, 2006 h. 55