Keputusan Pembelian Landasan Teori

f. Kelas Bawah Atas Kelas ini terdiri dari para pekerja kasar yang membutuhkan ketrampilan dan pekraj pabrik yang memerlukan setengah ketrampilan. g. Kelas Bawah Rendah Lapisan ini berada pada laisan sosial paling bawah dan terdiri dari orang- orang tak terdidik, buruh-buruh tanpa ketrampilan. 4. Keluarga Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berke mbang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut : a. Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli; b. Sipaa yang membuat keputusan untuk membeli; c. Siapa yang melakukan pembelian; d. Siapa pemakai prosuknya. 5. Situasi Pengaruh situasi dapat dianggap sebagai dimulainya pengaruh pada perilaku konsumen dengan faktor utamaya adalah waktu yang spesifik dan kondisi perekonomian masyarakat. Dalam perilaku konsumen, situasi digunakan yang pontensial yaitu : komunikasi, pembelian, memanfaatkan situasi.

2.1.2. Keputusan Pembelian

Perilaku konsumen merupakan tindakan pembelian yang dinyatakan dalam perbuatan-perbuatan yang melibatkan pembelian dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan konsumsi melalui proses pertukaran. Suatu perusahaan perlu mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka sebelum melakukan perencanaan pemasaran. Di sini tugas pemasar adalah mengidentifikasi pembelian, kriteria pembelian dan pengaruh terhadap pembeli. Program pemasaran harus dirancang untuk menarik dan mencapai sasaran pembeli. Jadi perilaku konsumen merupakan tindakan manusia yang ditujukan dalam perencanaan, keputusan membeli atau menolak dan menggunakan barang dan jasa. Serta pengertian lain dari perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung dalam mendapatkan dan mempergunakan barang- barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Keinginan untuk membeli timbul setelah konsumen merasa tertarik dan ingin memakai produk yang dilihatnya, menurut Howard dan Shay dalam Swastha, 1998 proses membeli buying intention akan melalui lima tahapan, yaitu : 1. Pemenuhan kebutuhan need; 2. Pemahaman kebutuhan recognition; 3. Proses mencari barang search; 4. Proses evaluasi evaluation; 5. Pengambilan keputusan pembelian decision. Informasi mengenai produk mendasari proses membeli sehingga akhirnya muncul suatu kebutuhan, di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami kebutuhan tersebut, apabila penilaian pada produk sudah jelas maka konsumen akan mencari produk yang dimaksud, yang kemudian akan berlanjut pada evaluasi produk dan akhirnya konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli atau memutuskan untuk tidak membeli yang disebabkan produk tidak sesuai dan mempertimbangkan atau menunda pembelian pada masa yang akan datang. Menurut Swastha 1990 : 98, untuk memahami perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, dapat dikemukakan dua model proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen, yaitu : 1. Model phenomenologis, model perilaku konsumen ini berusaha mereprodusir perasaan-perasaan mental dan emosional yang dialami konsumen dalam memecahkan masalah pembelian yang sesungguhnya ; 2. Model logis, model perilaku konsumen yang berusaha menggambarkan struktur dan tahap-tahap keputusan yang diambil konsumen mengenai a jenis, bentuk, modal, dan jumlah yang akan dibeli, b tempat dan saat pembelian, c harga dan cara pembayaran. Setelah konsumen memperoleh informasi tentang s uatu produk mereka menggunakan informasi tersebut untuk mengevaluasi, menerima, membeli, menggunakan ataupun menolak suatu produk yang ditawarkan.

2.2. Kajian Empiris