Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil: 1. LC
2. SMU 3. SC-DC
Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Tabel 2.2 Jenis-jenis Warna Konektor
Warna Konektor
Arti Keterangan
Biru Physical Contact PC, 0°
yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.
Hijau Angle Polished APC, 8°
sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode
Hitam Physical Contact PC, 0°
Abu- abu
Krem Physical Contact PC, 0° serat optik multi-mode
Putih Physical Contact PC, 0°
Merah Penggunaan khusus
2.7 Rugi-Rugi Pada Serat Optik
Rugi-rugi serat optik dinyatakan dengan satuan dBkm. Macam-macam rugi-rugi serat optik adalah sebagai berikut : Alaydrus, 2009
a. Material Absorption, terjadi pada level molekul dari material dasar pembuat serat optik. Kerugian ini yang pasti terjadi di setiap serat.
b. Impurity Absorption, akibat keberadaan ion-ion metal dan juga uap air. c. Rayleigh Scatering, yaitu redaman dari gelombang pendek yang diakibatkan
oleh struktur kaca yang tidak teratur. Struktur ini akan memindahkan sebagian dari berkas cahaya yang seharusnya merambat langsung melalui serat optik.
d. Bending Loss, ada dua jenis pembengkokan yaitu macrobending dan microbending. Akibat bengkokan akan terjadi radiasi, dipancarkannya sinyal
dari core menuju cladding.
e. Dispersi yaitu redaman yang disebabkan oleh pulsa-pulsa yang ditransmisikan pada ujung serat optik sebagai akibat dari panjang perambatan.
2.8 Dispersi Pada Serat Optik
Dispersi adalah peristiwa melebarnya pulsa sinyal yang merambat didalam serat optik. Jarak antara dua pulsa menentukan kecepatan kirim data perdetiknya
data rate. Dispersi akan menyebabkan setiap pulsa yang tadinya berbentuk sempit, akan melebar setelah menempuh jarak tertentu. Jika pelebaran ini terlalu
besar sangat mungkin pulsa-pulsa yang berdekatan tidak bisa dibedakan lagi satu dengan yang lainnya. Hal ini akan menyebabkan penerima kesulitan dalam
mendeteksi bit. Ada dua tindakan jika fenomena ini tidak bisa dihindari yaitu mereduksi kecepatan kirim data memperjauh jarak dua pulsa atau
memperpendek panjang serat optik, yang pada setiap segmennya akan dibuat regenerator yang akan mengkembalikan bentuk pulsa yang melebar kebentuk
semula Alaydrus, 2009. Seperti pada Gambar 2.7 dibawah merupakan gambaran dari sinyal yang mengalami dispersi.
Gambar 2.11 Gelombang Sebelum dan Sesudah Dispersi Sumber: telecom-transmission.blogspot.co.id
Pengaruh dispersi pada kinerja dari system transmisi serat optik dikenal dengan intersymbol interference ISI. Intersymbol interference terjadi ketika
peleberan pulsa yang diakibatkan oleh dispersi menyebabkan pulsa output pada sistem menjadi overlap dan membuatnya tidak terdeteksi. Dispersi terbagi atas
dua yaitu Keiser,2000: a. Dispersi intramodal
b. Dispersi intermodal