29
akan menjadi landasan hukum operasional dalam teknis pelaksanaan pengenaan dan pemungutan pajak reklame di daerah Kabupaten atau Kota yang
bersangkutan.
2.1.8 Hubungan Antara jumlah penduduk dengan Pajak Reklame
Penduduk melakukan permintaan atas barang dan jasa dalam rangka memenuhi atau memuaskan kebutuhan hidup masyarakat. Semakin meningkat
jumlah penduduk, maka kebutuhan akan barang dan jasa juga akan meningkat, produksi industru juga akan meningkat, dengan seiring meningkatnya banyaknya
permintaan maka jumlah faktor industri juga akan meningkat, lapangan pekerjaan grafiknya akan naik.
Menurut Mariot, 2005:41, penduduk merupakan salah satu faktor yang signifikan berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Reklame. Pertumbuhan
penduduk dianggap sebagai salah satu faktor yang positif dalam memicu pertumbuhan ekonomi, khususnya di Kabupaten Jember yang mulai menunjukan
pertumbuhannya, banyaknya jumlah penduduk akan memacu kegiatan produksi, konsumsi dari produksi inilah yang akan menimbulkan permintaan agregat
memungkinkan usaha-usaha produktif berkembang, begitu pula ekonomi secara keseluruhan bukan pada pendapatan daerah saja namun pendapatan pemerintah
juga harus dikembangkan, dengan adanya jumlah penduduk yang padat, maka kegiatan ekonomi akan berlangsung secara baik, jika kebijakan terhadap
penduduk sejalan dengan kebijakan di dalam suatu daerahwilayah.
2.1.9 Hubungan Antara Industri Makanan,Minuman dengan Pajak
Reklame
Jumlah industri adalah jumlah usaha industri baiak industri kecil, menengah maupun industri besar. Jumlah industri merupakan salah satu faktor
positif pemicu pertumbuhan ekonomi. Menurut Sutrisno 2002:47 jumlah industri berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Reklame. Penilaian tersebut
sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh devas, dkk 1989, bahwa sebagian besar pemerintah daearah tingkat II sekarang Kabupatenkota menarik pajak atas
30
benda papan reklame di dearah. Pajak ini cocok untuk sumber penerimaan daerah, karena tempat objek pajak dapat mudah diketahui. Jumlah industri yang
mengunakan jasa pemasangan reklame juga sangat berpengaruh dengan pendapatan PDRB, hal ini disebabkan apabila suatau industri yang ingin
memasarkan produknya dapat mengunakan suatau memasang reklame agar dapat diketahui oleh masyarakat, hal tersebut dapat menambah jumlah penerimaan pajak
utu sendiri. Bertambahnya jumlah industri yang memasangkan reklame mengakibatkan objek pajak bertambah luas, sehingga penerimaan daerah pun
meningkat.
2.1.10 Hubungan Antara PDRB dengan Pajak Reklame
Pajak reklame merupakan jumlah dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu tahun dan dinyatakan dalam harga pasar. Baik
PDB atau PDRB merupakan ukuran yang global sifatnya, dan bukan merupakan alat ukur pertumbuhan ekonomi yang tepat, karena belom dapat mencerminkan
kesejahteraan harus dinikmati oleh setiap penduduk di negara atau daerah yang bersangkutan.
Produk Domestik regional bruto perkapita pada skala daerah dapat digunakan sebagai pengukur pertumbuhan eonomi yang lebih baik karena lebih
tepat mencerminkan kesejahteraan penduduk suatu Negara daripada nilai PDB atau PDRB saja. Produk domestik perkapita baik di tingkat nasional maupun di
daerah adalah jumlah PDB nasional atau PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk di negara maupun di daerah yang bersangkutan. Atau dapat
disebut juga sebagai PDB atau PDRB rata-rata. Besar kecilnya penerimaan pajak sangat ditentukan oleh PDRB, jumlah penduduk dan kebijakan pemerintah baik
pusat maupun daerah, jadi PDRB dan jumlah penduduk berpengaruh terhadap penerimaan masing-masing jenis pajak daerah tersebut Musgrave, 1993;27.
2.2 Tinjauan Penelitian sebelumnya
Penelitian ini dimaksudkan untuk menggali informasi tentang penelitian pajak Reklame yang sudah diteliti oleh peneliti lain. Dengan penelusuran