Pengujian Statistik Analisis Data

52 4 b 3 = 4.73006, artinya apabila jumlah penduduk dan jumlah industri konstan, maka kenaikan penerimaan PDRB sebesar Rp. 1 akan meningkatkan penerimaan Pajak Reklame sebesar Rp. 4.730.060. Nilai koefisien determinasi berganda R 2 dimaksudkan untuk mengetahui besarnya sumbangan dari variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1. Apabila R square atau R 2 = 1, maka garis regresi dari model tersebut memberikan sumbangan sebesar 100 terhadap perubahan variabel terikat. Apabila R 2 = 0, maka model tersebut tidak bisa mempengaruhi atau tidak bisa memberikan sumbangan terhadap perubahan variabel terikat. Kecocokan model akan semakin lebih baik apabila mendekati satu. Berdasarkan hasil analisis yang bisa dilihat pada tabel 4.6 diperoleh hasil koefisien determinasi berganda R 2 sebesar 0,541, hal ini berarti 54.1 perubahan penerimaan Pajak Reklame dipengaruhi oleh variabel jumlah penduduk, jumlah industri, dan penerimaan PDRB sedangkan sisanya sebesar 45.9 disebabkan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam persamaan regresi yang dibuat.

4.3.2 Pengujian Statistik

Uji statistik dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan kenyataan. Pada penelitian ini, hipotesis yang diajukan akan diuji dengan uji t. Uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Caranya adalah dengan membandingkan nilai probabilitas t hitung dengan level of significance α = 5. Masing-masing variabel bebas dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan nyata apabila nilai probabilitas t hitung ≤ level of significance α = 5. Hasil perhitungan uji t dengan menggunakan program SPSS for Windows dapat dilihat pada tabel 4.6. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut: 51 53 1. Pengaruh variabel jumlah penduduk X 1 terhadap penerimaan Pajak Reklame Y Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 7,130 dan tingkat probabilitas t hitung sebesar 0,802. Karena tingkat probabilitasnya lebih besar dari 5, maka H a1 di tolak, berarti secara parsial variabel jumlah penduduk mempunyai pengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Reklame. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah penduduk mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penerimaan Pajak Reklame di Kabupaten Jember terbukti kebenarannya atau Ha 1 di tolak. 2. Pengaruh variabel jumlah industriX 2 terhadap penerimaan Pajak Reklame Y Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 0.002 dan tingkat probabilitas t hitung sebesar 0.044. Karena tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka H a2 diterima, berarti secara parsial variabel jumlah industri mempunyai pengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Reklame. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa Jumlah Industri Industri Makanan dan Minuman berpengaruh Positif dan signifikan terhadap penerimaan Pajak Reklame di Kabupaten Jember terbukti kebenarannya atau Ha 2 diterima. 3. Pengaruh variabel penerimaan PDRB X 4 terhadap penerimaan Pajak Reklame Y Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 4.73006 dan tingkat probabilitas t hitung sebesar 0.020. Karena tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka H a3 diterima, berarti secara parsial variabel penerimaan PDRB mempunyai pengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Reklame. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa penerimaan PDRB mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan Pajak Reklame di Kabupaten Jember terbukti kebenarannya atau Ha 3 diterima.

4.4 Uji Asumsi Klasik