Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan Melalui Penguatan Perpustakaan Sekolah

PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN MELALUI PENGUATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Oleh: A. Ridwan Siregar
Departemen Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Makalah disampaikan pada SEMINAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH Dewan Pendidikan Kota Tebing Tinggi
Universitas Sumatera Utara

PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN MELALUI PENGUATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
A. Ridwan Siregar Departemen Ilmu Perpustakaan, Universitas Sumatera Utara
ridwan@usu.ac.id
Pendahuluan Perpustakaan dan pendidikan adalah dua institusi yang saling berkaitan, tergantung satu
sama lain yang tidak bisa dipisahkan, seperti buku dan pulpen atau meja dan kursi adalah saling berkaitan. Perpustakaan adalah sumber daya yang menjadi salah satu pilar utama pendidikan. Upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan harus dibarengi dengan penyediaan fasilitas perpustakaan yang baik. Program penguatan institusi perpustakaan akan berdampak luas pada pemberdayaan masyarakat atau pembelajar melalui perpustakaan.
Perpustakaan secara tradisional merupakan repositori dan pemeran utama diseminasi informasi dan pengetahuan. Akses terhadap informasi dan pengetahuan sebagai sumber belajar adalah suatu hal yang strategis dalam proses pembelajaran. Perbaikan kualitas pengajaran di kelas misalnya selain harus didukung oleh pengajar profesional juga harus didukung oleh sumber belajar yang handal.
Peran Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah adalah suatu tempat dimana para siswa memperoleh akses terhadap
informasi dan pengetahuan. Perpustakaan merupakan fasilitas pendukung proses pengajaran dan pembelajaran melalui penyediaan sumber belajar dan pelayanan yang sesuai dengan kurikulum sekolah. Dengan dukungan fasilitas perpustakaan, para siswa dapat mengembangkan kreatifitas dan imajinasinya.
Dalam manifesto IFLA (International Federation of Library Association) yang diratifikasi oleh UNESCO pada tahun 1999, dinyatakan bahwa perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan berbagai ide yang sangat mendasar terhadap berfungsinya dengan sukses suatu masyarakat berbasis informasi dan pengetahuan. Seorang mantan anggota Komisi Pendidikan di Amerika Serikat menyebutkan bahwa apa yang dipikirkan oleh suatu sekolah tentang perpustakaannya adalah suatu ukuran apa yang dirasakannya tentang pendidikan .
Pendidikan harus mempersiapkan siswa menjadi pelajar sepanjang hayat. Sekolah harus memberikan keterampilan kepada siswa cara untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Dalam manifesto IFLA dinyatakan bahwa perpustakaan sekolah harus membekali siswa dengan keterampilan belajar sepanjang hayat dan mengembangkan imajinasi yang memungkinkan mereka
A. Ridwan Siregar: Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan Melalui Penguatan Perpustakaan Sekolah - 2
Universitas Sumatera Utara

hidup sebagai warganegara yang bertanggung-jawab. Siswa yang sukses adalah siswa yang mampu berpikir kreatif, memiliki keterampilan yang memungkinkannya bergerak secara kompeten menuju suatu masyarakat kaya informasi, dan mampu mengambil keuntungan dari database elektronik yang tersedia melalui Internet. Tanpa perpustakaan sekolah yang efektif dan pustakawan yang terlatih dan berpengalaman, hal itu tidak akan menjadi kenyataan.
Kondisi Umum Perpustakaan Sekolah Hingga saat ini, perpustakaan di sejumlah sekolah di Sumatera Utara kelihatannya belum

dipandang penting untuk peningkatan pelayanan mutu pendidikan. Hal ini terlihat dari tidak berkembangnya perpustakaan, bahkan ada sekolah yang tidak memiliki perpustakaan sama sekali atau jika ada pintunya lebih banyak terkunci atau tidak diminati oleh para siswa dan guru. Beberapa perpustakaan bertahan hidup dengan koleksi yang sudah usang dan miskin dukungan dari administrator sekolah.
Lemahnya kondisi perpustakaan sekolah juga tercermin dari rendahnya produksi buku dan sumber belajar lainnya baik dari segi jumlah judul maupun eksemplar. Di sisi lain, pertumbuhan penerbitan baik yang berbasis cetak maupun elektronik menjadi salah satu ciri tingkat kemajuan pendidikan suatu negara. Apabila semua sekolah, tidak termasuk taman kanak-kanak, menjadi konsumen yang diperkuat maka produksi buku akan meningkat secara drastis. Para ekonom dan pebisnis punya hitungan tersendiri bagaimana dampak pengali dan akselerasinya.
Penyebab Keterbelakangan Perpustakaan Sekolah Ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi penyebab tidak berkembangnya
perpustakaan sekolah. Pertama, belum dipenuhinya persentase anggaran sebesar 5% dari anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang harus dialokasikan untuk perpustakaan seperti yang diamanatkan oleh undang-undang. Kedua, lemahnya perencanaan program perpustakaan di tingkat sistem termasuk di daerah. Kita belum pernah mendengar adanya suatu program pengembangan perpustakaan sekolah yang direncanakan, diimplementasikan, dan dievaluasi dengan baik.
Ketiga, kurangnya upaya pemerintah daerah untuk mencari berbagai terobosan bagaimana mendanai pelayanan perpustakaan. Keempat, lemahnya upaya pengintegrasian pelayanan perpustakaan dengan kurikulum sekolah di tingkat operasional. Banyak administrator sekolah belum memikirkan bagaimana mengintegrasikan sumber belajar dengan aktifitas pembelajaran, sehingga peran perpustakaan dan pustakawan tidak begitu diperlukan.
A. Ridwan Siregar: Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan Melalui Penguatan Perpustakaan Sekolah - 3
Universitas Sumatera Utara

Program Penguatan Perpustakaan Sekolah Sejalan dengan era otonomi daerah, sudah saatnya kita mengembangkan kembali
perpustakaan sekolah. Suatu program yang tepat untuk penguatan perpustakaan sekolah harus dirancang dan diimplementasikan secara bertahap. Keberhasilan pada satu atau dua tempat yang dipilih sebagai proyek perintis, setelah dievaluasi berhasil dengan baik, kemudian dapat dijadikan sebagai model untuk diimplementasikan ke seluruh sekolah di suatu daerah. Keberhasilan suatu daerah selanjutnya bisa dijadikan sebagai model untuk daerah lainnya.
Di beberapa negara lebih maju program penguatan perpustakaan juga dapat ditemukan seperti di Amerika Serikat. Di negara ini, karena keprihatinan berbagai pihak termasuk pengusaha atas kualitas perpustakaan sekolah, pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak mengembangkan suatu program yang dikenal dengan Library Power Program, yang dimulai tahun 1988 untuk kurun waktu sepuluh tahun. Program ini merupakan suatu upaya untuk memperbaiki pelayanan yang amat diperlukan untuk membantu meletakkan landasan perubahan, dan dirancang untuk menyempurnakan proses pengajaran dan pembelajaran di sekolah.
Perbaikan yang didanai dari program tersebut mencakup: renovasi ruang perpustakaan, pembelian buku-buku dan bahan-bahan lainnya, dan penyelenggaraan pengembangan profesional untuk pustakawan, guru dan administrator sekolah untuk mengintegrasikan perpustakaan sekolah ke dalam aktifitas pengajaran dan pembelajaran. Selain itu, penyediaan akses internet juga menjadi bagian dari pelayanan suatu perpustakaan sekolah.
Panduan dan Evaluasi Perpustakaan Sekolah Walaupun setiap perpustakaan dapat memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, tetapi
suatu panduan secara garis besar perlu dibuat. Panduan tersebut memuat antara lain tentang: (1) Dukungan perpustakaan untuk aktifitas belajar kelompok, penelitian sederhana, dan membaca tenang; (2) Relevansi koleksi buku, bahan penelitian, komputer dan pangkalan data elektronik dengan kegiatan pengajaran di kelas; (3) Jadwal operasional perpustakaan yang fleksibel sehingga para guru dan siswa dapat menggunakan perpustakaan sepanjang hari sekolah; dan (4) Pustakawan penuh waktu yang mengkonsentrasikan diri pada dukungan aktifitas pengajaran dan pembelajaran.
Untuk mengetahui hasil dari program tersebut, institusi lain seperti perguruan tinggi dapat diminta untuk melakukan evaluasi terhadap program penguatan perpustakaan sekolah untuk mempelajari sekurang-kurangnya tentang dua hal yaitu: (1) apakah perpustakaan sekolah mengalami penyempurnaan sebagai hasil dari program tersebut; dan (2) apakah perpustakaan sekolah memainkan suatu peran penting dalam hal pengajaran dan pembelajaran.
A. Ridwan Siregar: Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan Melalui Penguatan Perpustakaan Sekolah - 4
Universitas Sumatera Utara

Kesimpulan Peningkatan mutu pelayanan pendidikan tidak mungkin dilakukan tanpa peningkatan peran
perpustakaan terutama perpustakaan sekolah. Oleh karena itu, kebijakan dan program penguatan perpustakaan sudah seharusnya menjadi bagian dari program peningkatan mutu pelayanan pendidikan pada semua tingkatan sekolah.

Pemerintah daerah diharapkan menjadikan pengembangan perpustakaan sekolah sebagai salah satu inisiatif penting dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan, dan bahkan menjadikannya sebagai ikon pengembangan mutu pelayanan pendidikan di daerahnya. Untuk itu, pemerintah daerah seharusnya mencari berbagai terobosan untuk mendanai program penguatan perpustakaan sekolah. Rujukan Hanbleton, Alixe E. and John P. Wilkinson (1994). The role of the s hool li rary i
resource- ased lear i g . SSTA Research Centre Report #94-11. School libraries: Making a differe e (2010). Neuman, Susan (2010). The role of s hool li raries i ele e tary a d se o dary edu atio .
A. Ridwan Siregar: Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan Melalui Penguatan Perpustakaan Sekolah - 5
Universitas Sumatera Utara