Institusi Perpustakaan sebagai Pilar Utama Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan

INSTITUSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI PILAR UTAMA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN
Oleh: A. Ridwan Siregar
Departemen Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Makalah disampaikan pada PERTEMUAN DEWAN PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA UTARA Medan, 20 Januari 2012
Universitas Sumatera Utara

INSTITUSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI PILAR UTAMA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN
A. Ridwan Siregar Departemen Ilmu Perpustakaan, Universitas Sumatera Utara
ridwan@usu.ac.id .
Pendahuluan Perpustakaan dan pendidikan adalah dua institusi yang saling berkaitan, tergantung satu
sama lain yang tidak bisa dipisahkan, seperti buku dan pulpen atau meja dan kursi adalah saling berkaitan. Perpustakaan adalah sumber daya yang menjadi salah satu pilar utama pendidikan. Upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan harus dibarengi dengan penyediaan fasilitas perpustakaan yang baik. Program penguatan institusi perpustakaan akan berdampak luas pada pemberdayaan masyarakat atau pembelajar melalui perpustakaan.
Perpustakaan secara tradisional merupakan repositori dan pemeran utama diseminasi informasi dan pengetahuan. Akses terhadap informasi dan pengetahuan sebagai sumber belajar adalah suatu hal yang strategis dalam proses pembelajaran. Perbaikan kualitas pengajaran di kelas misalnya selain harus didukung oleh pengajar profesional juga harus didukung oleh sumber belajar yang handal. Reformasi pendidikan seharusnya disertai dengan perbaikan fasilitas perpustakaan. Hal ini sudah menjadi kenyataan di sejumlah negara, tetapi tidak demikian halnya di Indonesia di mana peran perpustakaan belum diupayakan maksimal untuk mendukung peningkatan mutu pelayanan pendidikan.
Peningkatan peran perpustakaan dalam dunia pendidikan baik pendidikan formal, nonformal maupun informal memerlukan komitmen dari semua pemangku kepentingan. Kita semua mendambakan pelayanan pendidikan berkualitas yang menghasilkan angkatan kerja yang kompetitif, tetapi mungkin kita belum melibatkan semua profesi penting dalam proses pembuatan kebijakan pendidikan. Oleh karena itu, diharapkan agar Dewan Pendidikan pada semua strata administratif seyogiayanya menjadikan pengembangan perpustakaan sebagai salah satu inisiatif penting dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan. Jika mungkin, bahkan menjadikan institusi perpustakaan menjadi ikon pengembangan pendidikan bagi masyarakat di wilayah Sumatera Utara.
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini akan dipaparkan pandangan penulis tentang pentingnya dilakukan upaya untuk meningkatkan peran perpustakaan sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan. Ide tersebut diharapkan dapat menjadi butir-butir inisiatif program kerja Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dalam lima tahun ke depan.
A. Ridwan Siregar: Institusi Perpustakaan sebagai Pilar Utama Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan - 2
Universitas Sumatera Utara

Dasar Pemikiran Peran sumber daya manusia dalam suatu wilayah menjadi sangat strategis karena selain
sebagai subyek, juga sekaligus sebagai obyek dari pembangunan. Sumber daya manusia dimaksud adalah yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang cukup untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada. Sumber daya manusia berkualitas merupakan faktor penentu maju tidaknya suatu wilayah. Pendidikan memegang peranan penting dan penduduk terdidik merupakan persyaratan awal untuk pembangunan.
Sumber daya manusia berkualitas erat kaitannya dengan tingkat pendidikan penduduk dan prasarana atau fasilitas pendidikan yang tersedia di suatu wilayah. Dalam era informasi, pendidikan beserta informasi yang cepat dan dapat dipercaya telah menjadi suatu hal yang vital dalam dunia bisnis, industri dan perdagangan, modernisasi ekonomi, dan dalam melakukan transformasi sosialekonomi penduduk. Oleh karena itu, penduduk yang terdidik dan terinformasi dengan baik akan mendorong percepatan pembangunan.

Pertumbuhan penduduk yang pesat telah menimbulkan berbagai dampak dalam masyarakat. Salah satu di antaranya adalah tidak terpenuhinya kebutuhan pelayanan umum penduduk seperti fasilitas pendidikan dan sosial. Bagi golongan masyarakat yang mampu akan semakin sejahtera, tetapi sebagian besar penduduk yang potensinya masih terbatas yang terjadi adalah munculnya berbagai kesenjangan sosial, ekonomi, lingkungan, dan lain-lain yang berdampak pada meningkatnya tindak kriminalitas.
Ada dua jenis perpustakaan yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan karena menjangkau semua lapisan masyarakat yaitu perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum. Kedua jenis perpustakaan ini seyogiayanya menjadi perhatian utama kita untuk dikembangkan sehingga dapat berperan penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan kualitas hidup masyarakat. Berikut ini akan diuraikan dasar pemikiran tentang pentingnya kedua jenis perpustakaan tersebut dalam masyarakat kita.
Peran Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah adalah suatu tempat dimana para siswa memperoleh akses terhadap
informasi dan pengetahuan. Perpustakaan merupakan fasilitas pendukung proses pengajaran dan pembelajaran melalui penyediaan sumber belajar dan pelayanan yang sesuai dengan kurikulum sekolah. Dengan dukungan fasilitas perpustakaan, para siswa dapat mengembangkan kreatifitas dan imajinasinya. Dalam manifesto IFLA (International Federation of Library Association), yang kemudian diratifikasi oleh UNESCO pada tahun 1999, dinyatakan bahwa perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan berbagai ide yang sangat mendasar terhadap berfungsinya dengan sukses suatu
A. Ridwan Siregar: Institusi Perpustakaan sebagai Pilar Utama Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan - 3
Universitas Sumatera Utara

masyarakat berbasis informasi dan pengetahuan. Pentingnya peran perpustakaan sekolah juga dapat disimak dari pernyataaan seorang mantan anggota Komisi Pendidikan di Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa apa yang dipikirkan oleh suatu sekolah tentang perpustakaannya adalah suatu ukuran apa yang dirasakannya tentang pendidikan .
Pendidikan harus mempersiapkan siswa menjadi pelajar sepanjang hayat. Sekolah harus memberikan keterampilan kepada siswa cara untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Dalam manifesto IFLA disebutkan bahwa perpustakaan sekolah harus membekali siswa dengan keterampilan belajar sepanjang hayat dan mengembangkan imajinasi yang memungkinkan mereka hidup sebagai warganegara yang bertanggung-jawab. Siswa yang sukses adalah siswa yang mampu berpikir kreatif, memiliki keterampilan yang memungkinkannya bergerak secara kompeten menuju suatu masyarakat kaya informasi, dan mampu mengambil keuntungan dari database elektronik yang tersedia melalui Internet. Tanpa perpustakaan sekolah yang efektif dan pustakawan yang terlatih dan berpengalaman, hal itu tidak akan menjadi kenyataan.
Kondisi Umum Perpustakaan Sekolah Hingga saat ini, perpustakaan di berbagai sekolah di Indonesia kelihatannya belum
dipandang penting untuk peningkatan pelayanan mutu pendidikan. Hal ini terlihat dari tidak berkembangnya perpustakaan di sejumlah sekolah, bahkan ada sekolah yang tidak memiliki perpustakaan sama sekali atau jika ada pintunya lebih banyak terkunci atau tidak diminati oleh para siswa dan guru. Beberapa perpustakaan yang masih bertahan hidup sebagian besar hanya memiliki koleksi yang sudah usang dan miskin dukungan dari administrator sekolah. Perpustakaan sekolah yang dikenal bersifat dinamis, seharusnya mengoleksi karya yang relevan dengan pengajaran di kelas.
Lemahnya kondisi perpustakaan sekolah juga tercermin dari rendahnya produksi buku dan sumber belajar lainnya baik dari segi jumlah judul maupun eksemplar. Pengembangan perpustakaan sekolah disamping mampu memberdayakan para siswa dan guru juga akan mendorong berkembangnya industri perbukuan termasuk dunia kepengarangan, percetakan dan toko buku. Pertumbuhan penerbitan baik yang berbasis cetak maupun elektronik menjadi salah satu ciri tingkat kemajuan pendidikan suatu negara. Apabila semua sekolah, tidak termasuk taman kanak-kanak, menjadi konsumen yang diperkuat maka produksi buku akan meningkat secara drastis. Para ekonom dan pebisnis punya hitungan tersendiri bagaimana dampak pengali dan akselerasinya.
A. Ridwan Siregar: Institusi Perpustakaan sebagai Pilar Utama Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan - 4
Universitas Sumatera Utara

Penyebab Keterbelakangan Perpustakaan Sekolah Ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi penyebab tidak berkembangnya
perpustakaan sekolah. Pertama, belum dipenuhinya persentase anggaran sebesar 5% dari anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang harus dialokasikan untuk perpustakaan seperti yang diamanatkan oleh undang-undang. Kedua, lemahnya perencanaan program perpustakaan di tingkat sistem termasuk daerah. Kita belum pernah mendengar adanya suatu program pengembangan perpustakaan sekolah yang direncanakan, diimplementasikan, dan dievaluasi dengan baik. Ketiga, kurangnya upaya pemerintah termasuk pemerintah daerah untuk mencari berbagai terobosan bagaimana mendanai pelayanan perpustakaan. Keempat, lemahnya upaya pengintegrasian pelayanan perpustakaan dengan kurikulum sekolah di tingkat operasional. Banyak administrator sekolah belum memikirkan bagaimana mengintegrasikan sumber belajar dengan aktifitas pembelajaran, sehingga peran perpustakaan dan pustakawan tidak diperlukan.
Program Penguatan Perpustakaan Sekolah Sejalan dengan era otonomi daerah dewasa ini, sudah saatnya kita mengembangkan kembali
perpustakaan sekolah. Suatu program yang tepat untuk penguatan perpustakaan sekolah harus dirancang dan diimplementasikan secara bertahap. Keberhasilan pada satu atau dua tempat yang dipilih sebagai proyek perintis, setelah dievaluasi berhasil dengan baik, kemudian dapat dijadikan sebagai model untuk diimplementasikan ke seluruh sekolah di suatu daerah. Keberhasilan suatu daerah selanjutnya bisa dijadikan sebagai model untuk daerah lainnya.
Di beberapa negara lebih maju program penguatan perpustakaan juga dapat ditemukan seperti di Amerika Serikat. Di negara ini, karena keprihatinan berbagai pihak termasuk pengusaha atas kualitas perpustakaan sekolah, pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak mengembangkan suatu program yang dikenal dengan Library Power Program, yang dimulai 1988 untuk kurun waktu sepuluh tahun. Program ini merupakan suatu upaya untuk memperbaiki pelayanan yang amat diperlukan untuk membantu meletakkan landasan perubahan, dan dirancang untuk menyempurnakan proses pengajaran dan pembelajaran di sekolah.

Perbaikan yang didanai dari program tersebut mencakup: renovasi ruang perpustakaan, pembelian buku-buku dan bahan-bahan lainnya, dan penyelenggaraan pengembangan profesional untuk pustakawan, guru dan administrator sekolah untuk mengintegrasikan perpustakaan sekolah ke dalam aktifitas pengajaran dan pembelajaran.
A. Ridwan Siregar: Institusi Perpustakaan sebagai Pilar Utama Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan - 5
Universitas Sumatera Utara

Panduan dan Evaluasi Perpustakaan Sekolah Walaupun setiap perpustakaan dapat memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, tetapi
suatu panduan secara garis besar perlu dibuat. Panduan tersebut memuat antara lain tentang: (1) Dukungan perpustakaan untuk aktifitas belajar kelompok, penelitian sederhana, dan membaca tenang; (2) Relevansi koleksi buku, bahan penelitian, komputer dan pangkalan data elektronik dengan kegiatan pengajaran di kelas; (3) Jadwal operasional perpustakaan yang fleksibel sehingga para guru dan siswa dapat menggunakan perpustakaan sepanjang hari sekolah; dan (4) Pustakawan penuh waktu yang mengkonsentrasikan diri pada dukungan aktifitas pengajaran dan pembelajaran.
Untuk mengetahui hasil dari program tersebut, institusi lain seperti perguruan tinggi dapat diminta untuk melakukan evaluasi terhadap program penguatan perpustakaan sekolah untuk mempelajari sekurang-kurangnya tentang dua hal yaitu: (1) apakah perpustakaan sekolah mengalami penyempurnaan sebagai hasil dari program tersebut; dan (2) apakah perpustakaan sekolah memainkan suatu peran penting dalam hal pengajaran dan pembelajaran.
Peran Perpustakaan Umum Fungsi utama perpustakaan umum adalah untuk membantu masyarakat, terutama pemuda
dan anak-anak menjadi literat atau melek informasi. Perpustakaan umum membantu orang dewasa untuk belajar sepanjang hayat dan belajar kembali untuk perubahan karir. Perpustakaan umum berperan memelihara dan mempromosikan kebudayaan termasuk kebudayaan etnik daerah. Selain itu, perpustakaan umum juga berperan sebagai pendemokratisasian penyebaran informasi. Era informasi sekarang telah memperlebar jurang antara yang kaya dan miskin informasi ketika informasi menjadi komoditas yang harus dibeli. Apabila hal ini terjadi di lingkungan tertentu, maka perpustakaan umum diharapkan tetap dapat menawarkan akses gratis atau murah terhadap berbagai sumber informasi.
Perpustakaan umum memainkan peran yang unik di dalam masyarakat. UNESCO dalam a ifesto ya e ye utka ahwa The public library, the local gateway to knowledge, provides a basic condition for lifelong learning, independent decision-making and cultural development of the individual and of social groups” (UNESCO, 1994). Melalui perpustakaan, warga masyarakat dapat memberdayakan dirinya sendiri dengan memperoleh berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan profesi dan tugas masing-masing, dan pada akhirnya bermuara pada tumbuhnya warga masyarakat yang terinformasi dengan baik, berkualitas, dan demokratis.
A. Ridwan Siregar: Institusi Perpustakaan sebagai Pilar Utama Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan - 6
Universitas Sumatera Utara

Kondisi Perpustakaan Umum Secara umum, kita sependapat bahwa perpustakaan umum terutama yang mudah terlihat di
sejumlah kabupaten/kota pada dasarnya belum berkembang dengan memuaskan. Banyak warga masyarakat yang tidak pernah ke perpustakaan, dan bahkan banyak di antaranya tidak mengetahui dimana lokasi perpustakaan umum di daerahnya. Perpustakaan kelihatannya tidak berhasil menarik minat masyarakat untuk mengunjunginya. Kelemahan ini diperkirakan terutama disebabkan oleh lemahnya manajemen perpustakaan umum, dimana para pengelola perpustakaan tidak membuat dokumen perencanaan strategis dan tidak berupaya maksimal untuk mengangkat berbagai isu yang berkaitan dengan perpustakaan ke permukaaan sehingga menjadi perhatian publik dan pengambil keputusan.
Berbagai isu berkaitan dengan peran perpustakaan umum perlu untuk dibicarakan dan diungkapkan kembali. Hal ini diperkirakan semakin penting dan relevan dengan keadaan sekarang, karena disamping perlunya dilakukan reformasi kebijakan di bidang perpustakaan umum, juga karena masih banyaknya penduduk miskin di negara kita. Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat memiliki implikasi terhadap berbagai aspek kehidupan, dan yang mengkhawatirkan adalah bahwa informasi dan pengetahuan semakin terasa mahal bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, sudah saatnya perpustakaan umum dapat mengambil peran lebih besar untuk memberdayakan masyarakat melalui penyediaan informasi dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Perpustakaan Umum Melayani Semua Perpustakaan umum adalah untuk semua orang, kaya dan miskin, tua dan muda, profesional
dan pengangguran, pebisnis dan keluarga, terpelajar dan sekedar hobi, dan sebagainya. Warga masyarakat yang sedang kebingungan mau melakukan apa pada hari-hari yang sulit, pergi ke perpustakaan untuk membaca sambil bersantai, dan mungkin secara tidak sengaja mendapatkan gagasan baru untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Warga masyarakat dari berbagai etnis yang tidak memiliki latar belakang pengetahuan yang memadai tentang lingkungannya dan para wisatawan yang masih asing terhadap daerah yang dikunjunginya, dapat pergi ke perpustakaan untuk memperoleh berbagai informasi yang diperlukan. Seseorang disabel seharusnya juga dapat memanfaatkan perpustakaan untuk memperoleh berbagai informasi yang berguna untuk menambah semangat dan kualitas hidupnya.
A. Ridwan Siregar: Institusi Perpustakaan sebagai Pilar Utama Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan - 7
Universitas Sumatera Utara


Penutup Peningkatan mutu pelayanan pendidikan tidak mungkin dilakukan tanpa peningkatan peran
perpustakaan terutama perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum. Oleh karena itu, kebijakan dan program penguatan perpustakaan sudah seharusnya menjadi bagian dari program peningkatan mutu pelayanan pendidikan.
Gagasan pemikiran yang telah diuraikan di atas timbul dari kerisauan berkaitan dengan kondisi dunia pendidikan yang belum meletakkan institusi perpustakaan sebagai salah satu pilar utama pendidikan. Hal ini mendorong saya untuk mengajukan diri sebagai salah seorang anggota Dewan Pendidikan Sumatera Utara dengan harapan dapat berkontribusi untuk memajukan pendidikan di Sumatera Utara terutama dalam aspek pengembangan perpustakaan.
Rujukan Hanbleton, Alixe E. and John P. Wilkinson (1994 . The role of the s hool li rary i
resource-based learni g . SSTA Research Centre Report #94-11. School libraries: Making a differe e 2012). Neuman, Susan (2012 . The role of s hool li raries i ele e tary a d se o dary edu atio . Siregar, A. Ridwan (2011). Perencanaan Lokasi Perpustakaan Umum Spasial di Wilayah Perkotaan. Medan: USU Press. Siregar, A. Ridwan (2004). Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa. Medan: USU Press.
A. Ridwan Siregar: Institusi Perpustakaan sebagai Pilar Utama Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan - 8
Universitas Sumatera Utara