Mikrokontroler Liquid Crystal Display LCD

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU Central Unit Processing Unit, memori, IO tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter ADC yang sudah terintegrasi di dalamnya.kelebihan utama dari mikrokontroler adalah tersedianya RAM dan peralatan IO pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler juga merupakan chip cerdas yang menjadi tren dalam pengendalian dan otomatisas serta memiliki port sebagai input dan output. Dengan banyak jenis keluarga,kapasitas memori, dan berbagai figure, mikrokontroler menjadi pilihan dalam aplikasi prosesor mini untuk pengendalian skala kecil. Setelah mengalami perkembangan, teknologi mikroprosesor dan mikrokontroler mengalami peningkatan yang terjadi pada tahun 1996 sd 1998. ATMEL mengeluarkan teknologi mikrokontroler terbaru berjenis AVR Alf and Vegard’s Risc processor yang menggunakan teknologi RISC Reduce Instruction Set Computer dengan keunggulan lebih banyak yang dibandingkan pendahulunya, yaitu mikrokontroler jenis MCS. Mikrokontroler jenis MCS memiliki kecepatan kerja 112 kali frekuensi osilator yang digunakan sedangkan pada kecepatan frekuensi kerja AVR sama dengan kecepatan frekuensi kerja osilator yang digunakan. Jadi apabila menggunakan frekuensi osilator yang sama, maka AVR mempunyai kecepatan kerja 12 kali lebih cepat dibanding dengan MCS. Dalam perancangan alat ini mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega32 yang merupakan produksi ATMEL yang berjenis AVR.

2.2 Mikrokontroler ATMega 32

Mikrokontroler merupakan sebuah single chip yang didalamya telah dilengkapi dengan CPU Central Prosessing Unit; RAM RandomAcces Memory; ROM Read only Memory, Input, dan Output, Timer\ Counter, Serial com port secara Universitas Sumatera Utara spesifik digunakan untuk aplikasi –aplikasi control dan buka aplikasi serbaguna. Mikrokontroler umumnya bekerja pada frekuensi 4MHZ-40MHZ. Perangkat ini sering digunakan untuk kebutuhan kontrol tertentu seperti pada sebuah penggerak motor. Read only Memory ROM yang isinya tidak berubah meskipun IC kehilangan catu daya. Sesuai dengan keperluannya, sesuai dengan susunan MCS- 51. Memory penyimpanan program dinamakan sebagai memory program. Random Acces Memory RAM isinya akan begitu sirna IC kehilangan catudaya dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. RAM yang dipakai untuk menyimpan data ini disebut sebagai memori data. Mikrokontroler biasanya dilengkapi dengan UART Universal Asychoronous Receiver Transmitter yaitu port serial komunikasi serial asinkron, USART Universal Asychoronous\Asy choronous Receiver Transmitter yaitu port yang digunakan untuk komunikasi serial asinkron dan asinkron yang kecepatannya 16 kali lebih cepat dari Uart, SPI Serial Port Interface, SCI Serial Communication Interface , Bus RC Intergrated circuit Bus merupakan 2 jalur yang terdapat 8 bit, CAN Control Area Network merupakan standard pengkabelan SAE Society of Automatic Enggineers. Pada system computer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar,sedangkan rutin-rutin antar muka pernagkat keras disimpan dalm ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM- nya yang besar artinya program control disimpan dalam ROM yang ukurannya relative lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sedrhana sementara, termasuk register-register yang digunakan pada Microctroller yang bersangkutan.

2.2.1 Arsitektur ATMega 32

Fitur-fitur yang dimiliki ATmega32 sebagai berikut: 1. Frekuensi clock maksimum 16 MHz. 2. Jalur IO 32 buah, yang terbagi dalam PortA, PortB, PortC dan PortD. 3. Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 input, 4 chanel PWM. 4. TimerCounter sebanyak 3 buah. Universitas Sumatera Utara 5. CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register. 6. Watchdog Timer dengan osilator internal. 7. SRAM sebesar 2K Byte. 8. Memori Flash sebesar 32K Byte dengan kemampuan read while write. 9. Interrupt internal maupun eksternal. 10. Port komunikasi SPI. 11. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 12. Analog Comparator. 13. Komunikasi serial standar USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps Gambar 2.1 Blok Diagram dan Arsitektur ATmega 32 Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Konfigurasi ATMega 32

Mikrokontroler merupakan suatu device yang di dalamnya sudah terintegrasi dengan IO port,RAM,ROM,sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan kontroler .Mikrokontroler AVR ATmega32 merupakan low power CMOS mikrokontroler 8 bit yang di kembangkan oleh atmel dengan arsitektur RISCReduced Instruction SET Computer sehingga dapat mencapai troughput eksekusi instruksi 1 MIPSMillion Instruction Per Second.Mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu kelas ATtiny,kelas AT90xx,keluarga ATmega,dan kelas AT86RFxx.pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori,peripheral,spedd.operasi tegangan dan fungsinya sedangkan dari segi arsitektur dan instruksi yang di gunakan bisa di katakan hampir sama. Penjelasan konfigurasi pin pada mikrokontroler AVR ATmega32 secara umum: a. Pin 1 sampai 8 port B merupakan port paralel 8 bit dua arah bidirectional, yang dapat di gunakan untuk general purpose dan special feature. b. Pin 9 riset jika terdapat minimum pulse pada saat active low. c. Pin 10 VCC di hubungkan ke Vcc 2,7-5,5 Volt. d. Pin 11 dan 31 GND di hubungkan ke Vssatau ground. e. Pin 12 XTAL 2 adalah pin masukan ke rangkaian osilator internal. Sebuah osilator kristal atau sumber osilator luar dapat di gunakan. f. Pin 13 XTAL 1 adalah pin keluaran ke rangkaian osilator internal.pin ini di pakai bila menggunakan osilator kristal. g. Pin 14 sampai 21 port D adalah 8 bit dua arah bi-directional IO port dengan internal pull-up resistors di gunaka untuk general purpose dan special feature. h. Pin 22 sampai 29 port C adalah 8 bit dua arah bi-directional IO port dengan internal pull-up resistors di gunaka untuk general purpose dan special feature. i. Pin 30 adalah Avcc pin penyuplai daya untuk port A dan AD converter dan di hubungkan ke Vcc.jika ADC di gunakan maka pin ini di hubungkan ke Vcc. j. Pin 32 adalah A REF pin yang berfungsi sebagai referensi untuk pin analog jika AD converter di gunakan. k. Pin 33 sampai 40 port A adalah 8 bit dua arah arah bi-directional IO port Universitas Sumatera Utara dengan internal pull-up resistors di gunaka untuk general purpose. Gambar 2.2 Pin-pin ATMega32 Secara fungsional konfigurasi pin ATMega32 adalah sebagai berikut: 1. VCC Sumber Tegngan 2. GND Ground Ground 3. Port A PA7 – PA0 Port A adalah 8-bit port IO yang bersifat bi-directional dan setiap pin memilki internal pull-up resistor. Output buffer port A dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port A digunakan sebagai input dan di pull-up secara langsung, maka port A akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Pin-pin dari port A memiliki fungsi khusus yaitu dapat berfungsi sebagai channel ADC Analog to Digital Converter sebesar 10 bit. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port A dapat ditabelkan seperti yang tertera pada table. Tabel 2.1 Fungsi khusus port A Port Alternate Function PA7 ADC7 ADC input channel 7 Universitas Sumatera Utara PA6 ADC6 ADC input channel 6 PA5 ADC5 ADC input channel 5 PA4 ADC4 ADC input channel 4 PA3 ADC3 ADC input channel 3 PA2 ADC2 ADC input channel 2 PA1 ADC1 ADC input channel 1 PA0 ADC0 ADC input channel 0 4. Port B PB7 – PB0 Port B adalah 8-bit port IO yang bersifat bi-directional dan setiap pin mengandung internal pull-up resistor. Output buffer port B dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port B digunakan sebagai input dan di pull-down secara external, port B akan mengalirkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Pin-pin port B memiliki fungsi-fungsi khusus, diantaranya : a. SCK port B, bit 7 Input pin clock untuk updownloading memory. b. MISO port B, bit 6 Pin output data untuk uploading memory. c. MOSI port B, bit 5 Pin input data untuk downloading memory. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port B dapat ditabelkan seperti pada tabel Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Fungsi khusus port B Port Alternate Function PB7 SCK SPI Bus Serial Clock PB6 MISO SPI Bus Master InputSlave Output PB6 MOSI SPI Bus Master OutputSlave Input PB5 SS SPI Slave Select Input PB3 AIN1 Analog Comparator Negative Input OCO TimerCounter0 Output Compare Match Output PB2 AIN0 Analog Comparator Positive Input INT2 External Interrupt 2 Input PB1 T1 TimerCounter1 External Counter Input PB0 T0 TimerCounter External Counter Input XCK USART External Clock InputOutput 5. Port C PC7 – PC0 Port C adalah 8-bit port IO yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port C dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port C digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port C akan mengeluarkan arus. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port C dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Fungsi khusus port C Port Alternate Function PC7 TOSC2 Timer Oscillator Pin 2 PC6 TOSC1 Timer Oscillator Pin 1 PC6 TD1 JTAG Test Data In PC5 TD0 JTAG Test Data Out PC3 TMS JTAG Test Mode Select PC2 TCK JTAG Test Clock PC1 SDA Two-wire Serial Bus Data InputOutput Line PC0 SCL Two-wire Serial Bus Clock Line 6. Port D PD7 – PD0 Port D adalah 8-bit port IO yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port D dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port D digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port D akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port D dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini. Tabel 2.4 Fungsi khusus port D Port Alternate Function PD5 OC2 Timer Counter2 Output Compare Match Output Universitas Sumatera Utara PD7 ICP1 TimerCounter1 Input Capture Pin PD4 OCIB TimerCounter1 Output Compare B Match Output PD6 TD0 JTAG Test Data Out PD3 INT1 External Interrupt 1 Input PD2 INT0 External Interrupt 0 Input PD1 TXD USART Output Pin PD0 RXD USART Input Pin

2.2.3 Arsitektur CPU ATMega32

Fungsi utama CPU adalah memastikan pengeksekusian instruksi dilakukan dengan benar. Oleh karena itu CPU harus dapat mengakses memori, melakukan kalkulasi, mengontrol peripheral, dan menangani interupsi. Ada 32 buah General Purpose Register yang membantu ALU bekerja. Untuk operasi aritmatika dan logika, operand berasal dari dua buah general register dan hasil operasi ditulis kembali ke register. Status and Control berfungsi untuk menyimpan instruksi aritmatika yang baru saja dieksekusi. Informasi ini berguna untuk mengubah alur program saat mengeksekusi operasi kondisional. Instruksi di jemput dari flash memory. Setiap byte flash memory memiliki alamat masing-masing. Alamat instruksi yang akan dieksekusi senantiasa disimpan Program Counter. Ketika terjadi interupsi atau pemanggilan rutin biasa, alamat di Program Counter disimpan terlebih dahulu di stack. Alamat interupsi atau rutin kemudian ditulis ke Program Counter, instruksi kemudian dijemput dan dieksekusi. Ketika CPU telah selesai mengeksekusi rutin interupsi atau rutin biasa, alamat yang ada di stack dibaca dan ditulis kembali ke Program Counter. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Program Memori

ATMega 32 memiliki 32 KiloByte flash memori untuk menyimpan program.Karena lebar intruksi 16 bit atau 32 bit maka flash memori dibuat berukuran 16K x 16. Artinya ada 16K alamat di flash memori yang bisa dipakai dimulai dari alamat 0 heksa sampai alamat 3FFF heksa dan setiap alamatnya menyimpan 16 bit instruksi.

2.2.5 SRAM Data Memori

ATMega 32 memiliki 2 KiloByte SRAM. Memori ini dipakai untuk menyimpan variabel. Tempat khusus di SRAM yang senantiasa ditunjuk register SP disebut stack. Stack berfungsi untuk menyimpan nilai yang dipush.

2.2.6 EEPROM Data Memori

ATMega 32 memiliki 1024 byte data EEPROM. Data di EEPROM tidak akan hilang walaupun catuan daya ke sistem mati. Parameter sistem yang penting disimpan di EEPROM. Saat sistem pertama kali menyala paramater tersebut dibaca dan system diinisialisasi sesuai dengan nilai parameter tersebut.

2.2.7 Interupsi

Sumber interupsi ATMega 32 ada 21 buah. Tabel 2 hanya menunjukkan 10 buah interupsi pertama. Saat interupsi diaktifkan dan interupsi terjadi maka CPU menunda instruksi sekarang dan melompat ke alamat rutin interupsi yang terjadi. Setelah selesai mengeksekusi intruksi-instruksi yang ada di alamat rutin interupsi CPU kembali melanjutkan instruksi yang sempat tertunda.

2.2.8 Status register SREG

Status register adalah Status Register berisi informasi tentang hasil yang paling baru-baru ini dieksekusi aritmatika instruksi. Informasi ini dapat digunakan untuk mengubah aliran program untuk melakukan operasi bersyarat. Perhatikan bahwa Register Status diperbarui setelah semua operasi ALU, sebagai ditentukan dalam Instruction Set Reference. Ini akan dalam banyak kasus menghilangkan kebutuhan Universitas Sumatera Utara untuk menggunakan didedikasikan membandingkan instruksi, sehingga lebih cepat dan lebih kompak kode. Status Register tidak secara otomatis disimpan ketika memasuki rutin interupsi dan dipulihkan ketika kembali dari interupsi. Ini harus ditangani oleh perangkat lunak. Gambar 2.3 Status Register ATMega 32 • Bit 7 - I: Dunia Interrupt Enable Global Interrupt Enable bit harus ditetapkan untuk menyela harus diaktifkan . Individu interrupt memungkinkan kontrol selanjutnya dilakukan dalam register kontrol terpisah . Jika Global Interrupt Enable Daftar dibersihkan , tidak ada interupsi diaktifkan independen dari interrupt individu mengaktifkan pengaturan . The I- bit dihapus oleh hardware setelah interupsi telah terjadi , dan diatur oleh instruksi RETI untuk mengaktifkan interupsi berikutnya . The I- bit juga dapat diatur dan dibersihkan oleh aplikasi dengan SEI dan CLI instruksi, seperti yang dijelaskan dalam referensi set instruksi . • Bit 6 - T : Bit Copy Storage The Bit Copy instruksi BLD Bit Load dan BST Bit Store menggunakan T - bit sebagai sumber atau tujuan untuk bit yang dioperasikan . Sedikit dari register dalam Daftar file dapat disalin ke T oleh Instruksi BST , dan sedikit di T dapat disalin ke dalam sedikit dalam register dalam Daftar file oleh Instruksi BLD . • Bit 5 - H : Half Carry Flag The Half Carry Flag H menunjukkan setengah carry dalam beberapa operasi aritmatika . Half Carry berguna dalam BCD aritmatika. • Bit 4 - S : Sign Bit , S = N ⊕ V The S - bit selalu eksklusif atau antara Negatif Flag N dan Komplemen Dua Universitas Sumatera Utara Overflow Flag V. • Bit 3 - V : Two Complement Overflow Flag The Two Complement Overflow Flag V mendukung dua itu aritmatika komplemen. • Bit 2 - N : Negative Flag Negatif Flag N menunjukkan hasil negatif dalam aritmatika atau operasi logika • Bit 1 - Z : Nol Flag Zero Flag Z mengindikasikan hasil nol dalam aritmatika atau operasi logika . • Bit 0 - C : Carry Flag The Carry Flag C mengindikasikan carry dalam aritmatika atau operasi logika.

2.3 Frekuensi Radio

Frekuensi Radio adalah sinyal arus berfrekuensi tinggi yang berubah-ubah yang melewati konduktor tembaga yang panjang dan kemudian diradiasikan ke udara melalui sebuah antenna. Sebuah antenna mentranformasikan sinyal kabel ke sinyal wireless dan sebaliknya. Ketika sinyal AC berfrekuensi tinggi diradiasikan ke udara,akan membentuk gelombang radio. Gelombang radio tersebut berpindah dari sumber antenna pada sebuah garis lurus semuanya bersamaan. Mengerti tingkah laku dari panyebaran gelombang RF adalah bagian penting untuk mengerti mengapa dan bagaimana wireless LAN berfungsi. Tanpa dasar pengetahuan tersebut,seorang administrator tidak mampu menentukan lokasi instalasi dari perlengkapan dan tidak akan mengerti bagaimana memecahkanmasalah wireless LAN.Penyerapan terjadi ketika sinyal RF merambat objek dan terserap dalam material objek dengan cara tidak menembusnya, memantul, atau mengitari objek. Frekuensi Radio merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang memiliki spektrum radiasi elektromagnetik pada rangefrekuensi antara 9 kHz-300 GHz. Gelombang elektromagnetik dihasilkan dari arus AC yang diberikan pada suatu konduktor atau antena. Antena tersebut akan meradiasikan suatu medan elektromagnetik melalui udara. Panjang gelombang dari frekuensi radio berbanding terbalik dengan frekuensinya berdasarkan rumus berikut : Universitas Sumatera Utara dengan λ = panjang gelombang m c = kecepatan cahaya 3x10 8 ms f = frekuensi Hz Frekuensi Radio ini digunakan sebagai media pengiriman data dari transmitter ke receiver .

2.3.1 Transmitter

Transmitter adalah rangkaian pengirim data yang mengirimkan data ke receiver Transmitter ini terdiri dari modul RF transmitter dan Antena. RF Transmiter INPUT Antena Gambar 2.4 Diagram Blok RangkaianTransmitter Transmitter ini digunakan sebagai pengirim data antar device . Pada proyek akhir ini modul RF transmitter yang digunakan yaitu tipe TLP 315 sudah tersedia dan dapat dibeli dengan mudah dipasaran. Modul RF transmitter. Modul RF Transmitter TLP 315 adalah modul pengirim data dengan media pengiriman data melalui gelombang radio yang frekuensi kerjanya telah ditetapkan yaitu 315 MHz. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Bentuk Fisik dan Konfigurasi Kaki Transmitter Keterangan : 1. GND 2. Data Out 3. VCC 4. Antena

2.3.2 Receiver

Receiver adalah rangkaian penerima data yang menerima data dari Transmitter. Receiverini terdiri dari modul RF receiver, decoder, dan Antena. Berikut ini adalah Diagram Blok dari receiver. OUTPUT RF Receiver Antena Gambar 2.6 Diagram Blok Rangkaian Receiver Receiver ini digunakan sebagai penerima data yang dikirim dari transmitter sebagai sebuah input bagi mikrokontroler Atmega 32. Modul RF Receiver Pada proyek Akhir ini modul RF receiver yang digunakan yaitu tipe RLP 315 sudah tersedia dan dapat dibeli dengan mudah dipasaran. Modul RF receiver RLP Universitas Sumatera Utara 315 adalah modul penerima data yang menerima data dari modul RF transmitter TLP 315 dengan frekuensi 315 MHz. Data yang diterima adalah data serial, kemudian data ini diubah oleh decoder. Gambar 2.7 Bentuk Fisik dan Konfigurasi Kaki Receiver Keterangan : 1. GND 2. Data Out Digital 3. Linear Output 4. VCC 5. VCC 6. GND 7. GND 8. Antena

2.4 Liquid Crystal Display LCD

Fungsi display dalam suatu aplikasi mikrokontroler sangat penting sekali diantaranya yaitu :  Mematikan data yang kita input valid  Mengetahui hasil suatu proses  Memonitoring suatu proses  Mendebug program  Menampilkan pesan LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan Universitas Sumatera Utara adalah jenis LCD M1632. LCDM1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan menggunakan mikrokontroler. LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. Gambar 2.12 berikut ini adalah Pin LCD M1632: Tabel 2.5 Fungsi pin pada Liquid Crystal Display Sebagaimana terlihat pada kolom deskripsi symbol and functions, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8 bit dikirim ke LCD secara 4 atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4 bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8 bit pertama dikirim 4 bit MSB lalu 4 bit LSB dengan pulsa clock Universitas Sumatera Utara EN setiap nibblenya. Gambar 2.12 berikut adalah contoh LCD 2×16 yang umum digunakan : Gambar 2.8 LCD M1632 Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high 1 dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya RS dan RW atau juga mengirimkan data ke jalur data bus. Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke 0 dan tunggu beberapa saat tergantung pada datasheet LCD, dan set EN kembali ke high 1. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low 0, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus seperti bersihkan layar, posisi kursor dll. Ketika RS dalam kondisi high atau 1, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf pada layar maka RS harus diset ke 1. Jalur kontrol RW harus berada dalam kondisi low 0 saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila RW berada dalam kondisi high 1, maka program akan melakukan query pembacaan data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status membaca status LCD, lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, RW selalu diset ke 0. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur tergantung mode yang dipilih pengguna, mereka dinamakan DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4 atau 8 bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting. Mode 8 bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin IO 3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data. Sedangkan mode 4 bit Universitas Sumatera Utara minimal hanya membutuhkan 7 bit 3 pin untuk kontrol, 4 untuk data. Aplikasi dengan LCD dapat dibuat dengan mudah dan waktu yang singkat, mengingat koneksi parallel yang cukup mudah antara kontroller dan LCD.

2.5 Keypad Matriks